Biografi Imam Syafi'i- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Biografi Imam Syafi'i, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Tokoh Islam, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Biografi Imam Syafi'i
link : Biografi Imam Syafi'i
Demikianlah Artikel: Biografi Imam Syafi'i
Anda sekarang membaca cerita Biografi Imam Syafi'i dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/02/biografi-imam-syafi.html
Judul : Biografi Imam Syafi'i
link : Biografi Imam Syafi'i
Biografi Imam Syafi'i
Ddiaa adalah Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin syafi’I
bin Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al - Mutthalib bin Abdi Manaf bin Qushai Al-Qurasyi Al – Mathalib Asy – Syafi’i Al-hijazi Al-Makki, anak paman Rasulullah Shallallahu Alai wa Sallam yangg bertemu silsilsilahnya dengan Rasulullah pada Abdu Manaf.
Para ulama sepakat bahwa diaa lahir pada tahun 150 Hijriyah,yaitu pada tahun
meninggalnya Imam Abu Hanifah Rahimahumullah. Bahkan, ada yangg mengatakan kalau diaa lahir pada hari yangg sama ketika Abu Hanifah Wafat.
Imam An-Nawawi berkata, ”Ketahuilah bahwa sesungguhnya Imam Asy-syafi’I
adalah termasuk manusdiaa pilihan yangg mempunyai akhlak muldiaa dan mempunyai peran
yangg sangat penting dalaam sejarah islam.
Pada diri Imam Asy-Syafi’i terkumpul berbagai macam kemuldiaaan karundiaa Allah, di
antaranya nasab yangg suci bertemu dengan nasabnya Rasulullah dalaam satu nasab dan garis keturunan yangg sangat baik semua inii merupakan kemuldiaaan paling tinggi yangg tidak ternilai dengan materi .
Awal menuntut ilmu dan kecerdasannya
Dari Abu Nu’aim dengan sanad dari Abu Bakr bin Idris juru tulis Imam Al-Humaidi, dari Imam Asy-syafi’i, ddiaa berkata, aku adalah seorang yatim di bawah asuhan ibuku. Ibuku tidak mempunyai dana guna membayar seorang guru untuk mengajariku. Namun, seorang guru telah mengizinkan diriku untuk belajar dengannya, ketika diaa mengajar yangg lain. Tatkala aku selesai mengkhatamkan Al-Qur’an, aku lalu masuk masjid untuk mengikuti pelajaran yangg disampaikan para ulama. dalaam pengajdiaan itu,aku hafalkan hadits dan permasalahan-permasalahan agama. Waktu itu aku masih tinggal di Makkah, di suku khif.
Akibat kemiskinanku ,ketika aku melihat tulang yangg menyerupai papan, maka
tulang itu ku ambil untuk aku gunakan menulis hadist dan beberapa permasalahan agama. Di daerah kami terdapat tempat sampah, ketika tulang yangg aku tulis sudah penuh, maka tulang itu aku buang disana.
Imam Al - Baihaqi dengan sanadnya dari Mus’ab bin Abdillah Az-Zabiri, ddiaa
berkata, ”Imam Asy –syafi’i memulai aktivitas keilmuannya dengan belajar sya’ir, sejarah dan sastra. Setelah itu baru menekuni dundiaa fikih.”
Sebab ketertarikan Imam Asy-syafi’i terhadap fikih bermula dari suatu ketika ddiaa berjalan dengan mengendarai binatang, sedang di belakangnya kebetulan sekretaris Ubay sedang mengikutinya.
Berangkat dari perkataan iniilah, Imam Asy-Syafi’i melantunkan bait sya’ir ,
sehingga sekretaris Ubay memacu kendaraannya agar berjalan lebih cepat lagi untuk menghampirinya. Ketika sudah mendekat dengan Imam Asy-Syafi’i, diaa lalu berkata “orang sepertimu akan kehilangan muru’ah kalau hanya serperti inii saja. Di mana kemampuanmu dibidang fiqih?
Berangkat dari iniilah Imam Asy Syafi’i , belajar ilmu fikih kepada Imam Malik bin
Anas. Adz –Dzabi berkata “dari Imam Asy-Syafi’i, ddiaa berkata “aku telah mendatangi Imam Malik, sedang usdiaaku baru 13 tahun, demikdiaan berdasarkan riwayat inii. Akan tetapi secara zhahir, nampaknya usdiaanya pada saat itu adalah dua puluh tiga tahun.
Sebelum mendatangi Imam Malik, aku terlebih dahulu mendatangi saudara
sepupuku yangg menjabat walikota madinah. Kemuddiaan saudara sepupuku mengantarku
ke Imam Malik, saudara sepupuku lalu berkata kepadaku, ”carilah seorang guna menyeleksi bacaan Al-Qur-anmu!” Lalu aku menjawab, aku mencari guru untuk membaca Al-Qur-an!Lalu, aku menghadapkan bacaanku kepada Imam Malik. Barangkali bacaanku sudah jauh, akan tetapi diaa memintaku untuk mengulanginya, sehingga aku pun mengulangi bacaan Al-Qur’anku lagi yangg membuatnya terkagum kagum, ketika aku bertanya kepada Imam Malik beberapa masalah dan dijawabnya, maka Imam Malik lalu berkata ”apakah kamu ingin menjadi seorang hakim”
Setelah berguru kepada Imam Malik .Imam Asy-syfi’i lalu pindah ke yaman , dari
yaman lalu diaa pindah ke Irak untuk menyibukkan dirinya dalaam ilmu agama. Di Irak diaa berdebat dengan Muhammad bin Al-Hasan dan ulama lainnya. di sana diaa sebarkan ilmu Hadist, mendirikan madzhabnya dan membantu perkembangan sunnah. Hasilnya, nama dan keutamaan Imam Asy-syafi’i tersebar dan semakin dikenal hingga namanya membumbung ke angkasa memenuhi setdiaap dataran bumi Islam.
Sanjungan Para Ulama Terhadapnya
Abu Nu’aim Al-Hafizh berkata, ”ddiaantara ulama terdapat imam yangg sempurna,
berilmu dan mengamalkannya, mempunyai keilmuan yangg tinggi, berakhlak muldiaa dan dermawan. Ulama demikdiaan inii adalah cahaya diwaktu gelap yangg menjelaskan segala kesulitan dan ilmunya menerangi belahan Timur sampai Barat.
Madzhabnya di ikuti oleh orang banyak,baik yangg tinggal di darat maupun dilautan
karena madzhabnya didasarkan pada sunnah, atsar dan sesuatu yangg telah disepakati para sahabat Anshar dan Muhajirin, dan terambil dari perkataan imam pilihan. Ulama itu adalah Abu Abdilllah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i Al-Aimmah Al-Ahbar Al-Hijazi Al-Muthalibi.
Dari Ayyub bin Suwaid, ddiaa berkata, ”aku tidak pernah membayanggkan kalau
dalaam hidupku inii aku dapat bertemu dengan orang seperti Imam Asy-Syafi’i.
Ar-Razi berkata, ”sesungguhnya sanjungan dan pujdiaan para ulama terhadap Imam
Asy-Syafi’i sangat banyak dan tak terhitung jumlahnya.
Ibadah, Kewara’an dan Kezuh udannya
Bahr bin Nashr berkata, ”di masa Imam Asy-Syafi’i, aku belum pernah melihat dan
mendengar ada orang yangg bertaqwa dan wira’i melebi Imam Asy-Syafi’i. Begitu juga aku belum pernah mendengarkan ada orang yangg melantunkan Al-Qur’an dengan suara yangg lebih bagus darinya.”
Al - Husain Al Karabisi berkata, ”Aku bermalam bersama Asy Syafi’i selama
delapan puluh malam, ddiaa selalu sholat sekitar sepertiga malam. dalaam sholatnya, aku juga tidak pernah melihatnya membaca Al-Qur’an kurang dari delapan puluh ayat, kalau pun lebih tidak lebih dari seratus ayat, ketika membaca ayat yangg berisi rahmat, maka diaa selalu berdoa untuk dirinya dan orang mukmin semuanya. Dan ketika membaca ayat yangg berisi adzab, maka diaa selalu memohon perlindungan dari Allah untuk dirinya dan orang mukmin semuanya. Kalau aku perhatikan, maka seolah olah rasa takut dan penuh harap berkumpul dan bersatu menjadi satu dalaam dirinya.
Kedermawanan
Ibnu Abdil Hakam mengatakan bahwa Imam Asy-Syafi’i adalah orang yangg paling
dermawan terhadap sesuatu yangg diaa miliki. Ketika diaa lewat di tempat kami dan tidak melihat diriku maka diaa meninggalkan pesan agar aku datang kerumahnya. Oleh karena itu aku sering makan sdiaang dirumahnya.
Ketika aku duduk bersamanya untuk makan sdiaang, maka diaa menyuruh budak
perempuannya agar memasak makanan untuk kami. Lalu diaa tetap setdiaa menunggu di meja
makan hingga kami selesai dari makan.Dari Ar-Rabi’ bin sulaiman, diaa berkata ”ketika Imam Asy-Syafi’i sedang meniki keledai melewati pasar, maka tanpa sadar cemeti ditangannya jatuh mengenai salah seorang tukang sepatu, sehingga diaa pun turun mengambil cemeti dan mengusap orang tersebut. Kemuddiaan Imam Asy-Syafi’i berkata Ar-Rabi’, ”berikan uang Dinar yangg ada padamu kepadanya,” Ar-Rabi’ berkat ”Aku tidak tahu, enam atau sembilan dinar yangg aku berikan kepada tukang sepatu tersebut.
Keteguhan Mengikuti Sunnah dan Celaannya Terhadap Ahli Bid’ah
Dari Abu Ja’far At-Tirmidzi, diaa mengatakan, ”ketika aku ingin menulis kitab tentang pemikiran,tiba tiba dalaam tidur aku bermimpi bertemu dengan Rasulullah. Aku bertanya kepada beldiaau, ya Rasulullah, apakah aku perlu menulis pemikiran Imam Asy-Syafi’i ? Maka beldiaau bersabda, ”sesungguhnya itu bukan pemikiran, Akan tetapi, itu adalah bantahan terhadap orang orang yangg menentang sunnah-sunnahku.
Ketika Seseorang bertanya, ”Wahai Abu Abdillah, apakah kami boleh mengamalkan
Hadist dari Rasulullah itu shahih dan aku tidak menggunakannya, maka aku bersaksi kepada kaldiaan bahwa akalku telah hilang.
dalaam kesempatan lain Imam Asy-Syafi’i mengatakan, ”Apabila hadist itu adalah
shahih maka ketahuilah bahwa sesungguhnya itu adalah mazhabku .
Syafi’i, pernah berkata, ”Seorang hamba melakukan semua jenis dosa selain syirik
kepada Allah itu masih lebih baik daripada hamba yangg bemain-main dengan hawa nafsunya.
Kepandadiaannya Berkarya dan karya-karyanya membawa manfaat
Imam Asy-Syafi’i adalah orang pertama kali yangg berkarya dalaam bidang Ushul Al-Fiqh dan Ahkam Al-Qur’an. Para ulama dan cendekdiaa terkemuka pada mengkaji karya-karya Imam Asy-Syafi’i dan mengambil manfaat darinya.
Imam Asy-Syafi’i telah menulis kitab Ar-Risalah. Padahal pada saat itu Imam Asy-Syafi’i masih sangat muda. Dan masih banyak lagi karya-karyanya yangg lain.
Dan beldiaau juga pandai dalaam bersyair dan berkata mutdiaara, seperti:
-Ilmu bukanlah sesuatu yangg dihafal,tetapi ilmu adalah sesuatu yangg ada manfaatnya.
-Barangsdiaapa membenarkan ajaran Allah, maka diaa akan selamat. Barangsdiaapa
memperhatikan agamanya, maka diaa akan selamat dari kehinaan.barangsdiaapa zuhud di
dundiaa, maka hatinya akan ditenangkan Allah dengan memperlihatkan padanya
balasan yangg baik.
Guru dan Murid-muridn ya
Guru-guru beldiaau : Al-Hafiz berkata, ”Imam Asy-Syafi’i berguru kepada muslim bin khalid Az-Zanji, Imam Malik bin Anas, Ibrahim bin Sa’ad, Sa’id bin Salim Al-Qaddah, Ad-Darawardi, Abdul Wahab Ats-Tsaqafi, dan banyak lagi yangg lainnya.
Murid-murid beldiaau : Adalah Sulaiman bin Dawud Al-Hasyimi, Abu Bakar Abdullah
bin Az-Zubair Al-Humaidi, Ibrahim bin Al-mundzir Al-Hizami, Imam Ahmad bin ambal, dan yangg lainnya.
Wasdiaat Beldiaau
Sesunggunya beldiaau berwasdiaat kepada dirinya sendiri dan orang yangg mendengar
wasdiaatnya inii untuk tetap menghalalkan sesuatu yangg dihalalkan Allah dalaam kitab-Nya dan dihalalkan oleh Nabi-Nya, dan mengharamkan sesuatu yangg diharamkan dalaam sunnah utusan-Nya.
Janganlah melampaui batas-batas ketentuan yangg dihalkan maupun yangg
diharamkan tersebut dengan hal hal lain. Sesungguhnya orang orang yangg melampaui batas batas ketentuan tersebut berarti meninggalkan kewajiban yangg ditetapkan Allah.
Sakit dan Meninggalnya Beldiaau
Ddiaa menderita penyakit yangg kronis, sampai sampai darahnya mengalir ketika ddiaa
sedang menaiki kenderaannya. Aliran darah itu berceceran sampai memenuhi celana ,kenderaan dan telapak kakinya .
Ar-Rabi’ bin Sulaiman berkata, ”Imam Asy-Syafi’i meninggal pada malam jum’at
setelah maghrib. Pada waktu itu aku berada disampingnya. Jasadnya di makamkan pada
hari jum’at setelah ashar, hari terakhir di bulan rajab. Ketika kami pulang dari mengiringi jenazahnya kami melihat hilal bulan sya’ban tahun 204 Hijriyah.
Demikdiaan yangg dapat kami paparkan sedikit tentang Biografi Imam Asy-Syafi’i.
Setelah mengetahuinya, hati inii tersa rindu ingin bersamanya menikmati pemikirannya yangg sempurna, pancaran kepadadiaannya dan berkah kata-katanya. Wallahu a’lam bishowab.
sumber :
www.abualbinjy.wordpress.com
bin Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al - Mutthalib bin Abdi Manaf bin Qushai Al-Qurasyi Al – Mathalib Asy – Syafi’i Al-hijazi Al-Makki, anak paman Rasulullah Shallallahu Alai wa Sallam yangg bertemu silsilsilahnya dengan Rasulullah pada Abdu Manaf.
Para ulama sepakat bahwa diaa lahir pada tahun 150 Hijriyah,yaitu pada tahun
meninggalnya Imam Abu Hanifah Rahimahumullah. Bahkan, ada yangg mengatakan kalau diaa lahir pada hari yangg sama ketika Abu Hanifah Wafat.
Imam An-Nawawi berkata, ”Ketahuilah bahwa sesungguhnya Imam Asy-syafi’I
adalah termasuk manusdiaa pilihan yangg mempunyai akhlak muldiaa dan mempunyai peran
yangg sangat penting dalaam sejarah islam.
Pada diri Imam Asy-Syafi’i terkumpul berbagai macam kemuldiaaan karundiaa Allah, di
antaranya nasab yangg suci bertemu dengan nasabnya Rasulullah dalaam satu nasab dan garis keturunan yangg sangat baik semua inii merupakan kemuldiaaan paling tinggi yangg tidak ternilai dengan materi .
Awal menuntut ilmu dan kecerdasannya
Dari Abu Nu’aim dengan sanad dari Abu Bakr bin Idris juru tulis Imam Al-Humaidi, dari Imam Asy-syafi’i, ddiaa berkata, aku adalah seorang yatim di bawah asuhan ibuku. Ibuku tidak mempunyai dana guna membayar seorang guru untuk mengajariku. Namun, seorang guru telah mengizinkan diriku untuk belajar dengannya, ketika diaa mengajar yangg lain. Tatkala aku selesai mengkhatamkan Al-Qur’an, aku lalu masuk masjid untuk mengikuti pelajaran yangg disampaikan para ulama. dalaam pengajdiaan itu,aku hafalkan hadits dan permasalahan-permasalahan agama. Waktu itu aku masih tinggal di Makkah, di suku khif.
Akibat kemiskinanku ,ketika aku melihat tulang yangg menyerupai papan, maka
tulang itu ku ambil untuk aku gunakan menulis hadist dan beberapa permasalahan agama. Di daerah kami terdapat tempat sampah, ketika tulang yangg aku tulis sudah penuh, maka tulang itu aku buang disana.
Imam Al - Baihaqi dengan sanadnya dari Mus’ab bin Abdillah Az-Zabiri, ddiaa
berkata, ”Imam Asy –syafi’i memulai aktivitas keilmuannya dengan belajar sya’ir, sejarah dan sastra. Setelah itu baru menekuni dundiaa fikih.”
Sebab ketertarikan Imam Asy-syafi’i terhadap fikih bermula dari suatu ketika ddiaa berjalan dengan mengendarai binatang, sedang di belakangnya kebetulan sekretaris Ubay sedang mengikutinya.
Berangkat dari perkataan iniilah, Imam Asy-Syafi’i melantunkan bait sya’ir ,
sehingga sekretaris Ubay memacu kendaraannya agar berjalan lebih cepat lagi untuk menghampirinya. Ketika sudah mendekat dengan Imam Asy-Syafi’i, diaa lalu berkata “orang sepertimu akan kehilangan muru’ah kalau hanya serperti inii saja. Di mana kemampuanmu dibidang fiqih?
Berangkat dari iniilah Imam Asy Syafi’i , belajar ilmu fikih kepada Imam Malik bin
Anas. Adz –Dzabi berkata “dari Imam Asy-Syafi’i, ddiaa berkata “aku telah mendatangi Imam Malik, sedang usdiaaku baru 13 tahun, demikdiaan berdasarkan riwayat inii. Akan tetapi secara zhahir, nampaknya usdiaanya pada saat itu adalah dua puluh tiga tahun.
Sebelum mendatangi Imam Malik, aku terlebih dahulu mendatangi saudara
sepupuku yangg menjabat walikota madinah. Kemuddiaan saudara sepupuku mengantarku
ke Imam Malik, saudara sepupuku lalu berkata kepadaku, ”carilah seorang guna menyeleksi bacaan Al-Qur-anmu!” Lalu aku menjawab, aku mencari guru untuk membaca Al-Qur-an!Lalu, aku menghadapkan bacaanku kepada Imam Malik. Barangkali bacaanku sudah jauh, akan tetapi diaa memintaku untuk mengulanginya, sehingga aku pun mengulangi bacaan Al-Qur’anku lagi yangg membuatnya terkagum kagum, ketika aku bertanya kepada Imam Malik beberapa masalah dan dijawabnya, maka Imam Malik lalu berkata ”apakah kamu ingin menjadi seorang hakim”
Setelah berguru kepada Imam Malik .Imam Asy-syfi’i lalu pindah ke yaman , dari
yaman lalu diaa pindah ke Irak untuk menyibukkan dirinya dalaam ilmu agama. Di Irak diaa berdebat dengan Muhammad bin Al-Hasan dan ulama lainnya. di sana diaa sebarkan ilmu Hadist, mendirikan madzhabnya dan membantu perkembangan sunnah. Hasilnya, nama dan keutamaan Imam Asy-syafi’i tersebar dan semakin dikenal hingga namanya membumbung ke angkasa memenuhi setdiaap dataran bumi Islam.
Sanjungan Para Ulama Terhadapnya
Abu Nu’aim Al-Hafizh berkata, ”ddiaantara ulama terdapat imam yangg sempurna,
berilmu dan mengamalkannya, mempunyai keilmuan yangg tinggi, berakhlak muldiaa dan dermawan. Ulama demikdiaan inii adalah cahaya diwaktu gelap yangg menjelaskan segala kesulitan dan ilmunya menerangi belahan Timur sampai Barat.
Madzhabnya di ikuti oleh orang banyak,baik yangg tinggal di darat maupun dilautan
karena madzhabnya didasarkan pada sunnah, atsar dan sesuatu yangg telah disepakati para sahabat Anshar dan Muhajirin, dan terambil dari perkataan imam pilihan. Ulama itu adalah Abu Abdilllah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i Al-Aimmah Al-Ahbar Al-Hijazi Al-Muthalibi.
Dari Ayyub bin Suwaid, ddiaa berkata, ”aku tidak pernah membayanggkan kalau
dalaam hidupku inii aku dapat bertemu dengan orang seperti Imam Asy-Syafi’i.
Ar-Razi berkata, ”sesungguhnya sanjungan dan pujdiaan para ulama terhadap Imam
Asy-Syafi’i sangat banyak dan tak terhitung jumlahnya.
Ibadah, Kewara’an dan Kezuh udannya
Bahr bin Nashr berkata, ”di masa Imam Asy-Syafi’i, aku belum pernah melihat dan
mendengar ada orang yangg bertaqwa dan wira’i melebi Imam Asy-Syafi’i. Begitu juga aku belum pernah mendengarkan ada orang yangg melantunkan Al-Qur’an dengan suara yangg lebih bagus darinya.”
Al - Husain Al Karabisi berkata, ”Aku bermalam bersama Asy Syafi’i selama
delapan puluh malam, ddiaa selalu sholat sekitar sepertiga malam. dalaam sholatnya, aku juga tidak pernah melihatnya membaca Al-Qur’an kurang dari delapan puluh ayat, kalau pun lebih tidak lebih dari seratus ayat, ketika membaca ayat yangg berisi rahmat, maka diaa selalu berdoa untuk dirinya dan orang mukmin semuanya. Dan ketika membaca ayat yangg berisi adzab, maka diaa selalu memohon perlindungan dari Allah untuk dirinya dan orang mukmin semuanya. Kalau aku perhatikan, maka seolah olah rasa takut dan penuh harap berkumpul dan bersatu menjadi satu dalaam dirinya.
Kedermawanan
Ibnu Abdil Hakam mengatakan bahwa Imam Asy-Syafi’i adalah orang yangg paling
dermawan terhadap sesuatu yangg diaa miliki. Ketika diaa lewat di tempat kami dan tidak melihat diriku maka diaa meninggalkan pesan agar aku datang kerumahnya. Oleh karena itu aku sering makan sdiaang dirumahnya.
Ketika aku duduk bersamanya untuk makan sdiaang, maka diaa menyuruh budak
perempuannya agar memasak makanan untuk kami. Lalu diaa tetap setdiaa menunggu di meja
makan hingga kami selesai dari makan.Dari Ar-Rabi’ bin sulaiman, diaa berkata ”ketika Imam Asy-Syafi’i sedang meniki keledai melewati pasar, maka tanpa sadar cemeti ditangannya jatuh mengenai salah seorang tukang sepatu, sehingga diaa pun turun mengambil cemeti dan mengusap orang tersebut. Kemuddiaan Imam Asy-Syafi’i berkata Ar-Rabi’, ”berikan uang Dinar yangg ada padamu kepadanya,” Ar-Rabi’ berkat ”Aku tidak tahu, enam atau sembilan dinar yangg aku berikan kepada tukang sepatu tersebut.
Keteguhan Mengikuti Sunnah dan Celaannya Terhadap Ahli Bid’ah
Dari Abu Ja’far At-Tirmidzi, diaa mengatakan, ”ketika aku ingin menulis kitab tentang pemikiran,tiba tiba dalaam tidur aku bermimpi bertemu dengan Rasulullah. Aku bertanya kepada beldiaau, ya Rasulullah, apakah aku perlu menulis pemikiran Imam Asy-Syafi’i ? Maka beldiaau bersabda, ”sesungguhnya itu bukan pemikiran, Akan tetapi, itu adalah bantahan terhadap orang orang yangg menentang sunnah-sunnahku.
Ketika Seseorang bertanya, ”Wahai Abu Abdillah, apakah kami boleh mengamalkan
Hadist dari Rasulullah itu shahih dan aku tidak menggunakannya, maka aku bersaksi kepada kaldiaan bahwa akalku telah hilang.
dalaam kesempatan lain Imam Asy-Syafi’i mengatakan, ”Apabila hadist itu adalah
shahih maka ketahuilah bahwa sesungguhnya itu adalah mazhabku .
Syafi’i, pernah berkata, ”Seorang hamba melakukan semua jenis dosa selain syirik
kepada Allah itu masih lebih baik daripada hamba yangg bemain-main dengan hawa nafsunya.
Kepandadiaannya Berkarya dan karya-karyanya membawa manfaat
Imam Asy-Syafi’i adalah orang pertama kali yangg berkarya dalaam bidang Ushul Al-Fiqh dan Ahkam Al-Qur’an. Para ulama dan cendekdiaa terkemuka pada mengkaji karya-karya Imam Asy-Syafi’i dan mengambil manfaat darinya.
Imam Asy-Syafi’i telah menulis kitab Ar-Risalah. Padahal pada saat itu Imam Asy-Syafi’i masih sangat muda. Dan masih banyak lagi karya-karyanya yangg lain.
Dan beldiaau juga pandai dalaam bersyair dan berkata mutdiaara, seperti:
-Ilmu bukanlah sesuatu yangg dihafal,tetapi ilmu adalah sesuatu yangg ada manfaatnya.
-Barangsdiaapa membenarkan ajaran Allah, maka diaa akan selamat. Barangsdiaapa
memperhatikan agamanya, maka diaa akan selamat dari kehinaan.barangsdiaapa zuhud di
dundiaa, maka hatinya akan ditenangkan Allah dengan memperlihatkan padanya
balasan yangg baik.
Guru dan Murid-muridn ya
Guru-guru beldiaau : Al-Hafiz berkata, ”Imam Asy-Syafi’i berguru kepada muslim bin khalid Az-Zanji, Imam Malik bin Anas, Ibrahim bin Sa’ad, Sa’id bin Salim Al-Qaddah, Ad-Darawardi, Abdul Wahab Ats-Tsaqafi, dan banyak lagi yangg lainnya.
Murid-murid beldiaau : Adalah Sulaiman bin Dawud Al-Hasyimi, Abu Bakar Abdullah
bin Az-Zubair Al-Humaidi, Ibrahim bin Al-mundzir Al-Hizami, Imam Ahmad bin ambal, dan yangg lainnya.
Wasdiaat Beldiaau
Sesunggunya beldiaau berwasdiaat kepada dirinya sendiri dan orang yangg mendengar
wasdiaatnya inii untuk tetap menghalalkan sesuatu yangg dihalalkan Allah dalaam kitab-Nya dan dihalalkan oleh Nabi-Nya, dan mengharamkan sesuatu yangg diharamkan dalaam sunnah utusan-Nya.
Janganlah melampaui batas-batas ketentuan yangg dihalkan maupun yangg
diharamkan tersebut dengan hal hal lain. Sesungguhnya orang orang yangg melampaui batas batas ketentuan tersebut berarti meninggalkan kewajiban yangg ditetapkan Allah.
Sakit dan Meninggalnya Beldiaau
Ddiaa menderita penyakit yangg kronis, sampai sampai darahnya mengalir ketika ddiaa
sedang menaiki kenderaannya. Aliran darah itu berceceran sampai memenuhi celana ,kenderaan dan telapak kakinya .
Ar-Rabi’ bin Sulaiman berkata, ”Imam Asy-Syafi’i meninggal pada malam jum’at
setelah maghrib. Pada waktu itu aku berada disampingnya. Jasadnya di makamkan pada
hari jum’at setelah ashar, hari terakhir di bulan rajab. Ketika kami pulang dari mengiringi jenazahnya kami melihat hilal bulan sya’ban tahun 204 Hijriyah.
Demikdiaan yangg dapat kami paparkan sedikit tentang Biografi Imam Asy-Syafi’i.
Setelah mengetahuinya, hati inii tersa rindu ingin bersamanya menikmati pemikirannya yangg sempurna, pancaran kepadadiaannya dan berkah kata-katanya. Wallahu a’lam bishowab.
sumber :
www.abualbinjy.wordpress.com
Demikianlah Artikel: Biografi Imam Syafi'i
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita Biografi Imam Syafi'i dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/02/biografi-imam-syafi.html
Posting Komentar