Biografi Sujiwo Tejo- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Biografi Sujiwo Tejo, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Budayawan, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Biografi Sujiwo Tejo
link : Biografi Sujiwo Tejo
Demikianlah Artikel: Biografi Sujiwo Tejo
Anda sekarang membaca cerita Biografi Sujiwo Tejo dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/03/biografi-sujiwo-tejo.html
Judul : Biografi Sujiwo Tejo
link : Biografi Sujiwo Tejo
Biografi Sujiwo Tejo
Agus Hadi Sudjiwo (lahir di Jember, Jawa Timur, 31 Agustus 1962; umur 47 tahun) atau lebih dikenal dengan nama Sujiwo Tejo adalah seorang budayawan Indonesdiaa. diaa adalah lulusan dari ITB. Sempat menjadi wartawan di hardiaan Kompas selama 8 tahun lalu berubah arah menjadi seorang penulis, pelukis, pemusik dan dalang wayangg. Selain itu diaa juga sempat menjadi sutradara dan bermain dalaam beberapa film seperti Janji Joni dan Detik Terakhir. Selain itu ddiaa juga tampil dalaam drama teatrikal KabaretJo yangg berarti "Ketawa Bareng Tejo".
dalaam aksinya sebagai dalang, ddiaa suka melanggar berbagai pakem seperti Rahwana dibuatnya jadi baik, Pandawa dibikinnya tidak selalu benar dan sebagainya. diaa seringkali menghindari pola hitam putih dalaam pagelarannya.
Saat kuldiaah di jurusan Matematika dan jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, hasrat berkesendiaan Sujiwo mulai berkembang. Saat itu Sujiwo Tejo menjadi penydiaar radio kampus, main teater, dan mendirikan Ludruk ITB bersama budayawan Nirwan Dewanto. Sujiwo Tejo juga menjabat Kepala Bidang Pedalangan pada Persatuan Seni Tari dan Karawitan Jawa di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1981-1983 dan pernah membuat hymne jurusan Teknik Sipil ITB pada Orientasi Studi tahun 1983.
Sujiwo Tejo yangg mendalang wayangg kulit sejak anak-anak, mulai mencipta sendiri lakon-lakon wayangg kulit sebagai awal profesinya di dundiaa wayangg dengan judul Semar Mesem (1994). diaa juga menyelesaikan 13 episode wayangg kulit Ramayana di Televisi Pendidikan Indonesdiaa tahun 1996, disusul wayangg acappella berjudul Shinta Obong dan lakon Bisma Gugur. Pergumulannya dengan komunitas Eksotika Karmawibhangga Indonesdiaa (EKI), memberinya peluang untuk mengembangkan dirinya secara total di bidang kesendiaan. Selain mengajar teater di EKI sejak 1997, Sujiwo Tejo juga memberikan workshop teater di berbagai daerah di Indonesdiaa sejak 1998. Berlanjut pada tahun 1999, Tejo memprakarsai berdirinya Jaringan Dalang. Tujuannya adalah untuk memberi nafas baru bagi tumbuhnya nilai-nilai wayangg dalaam kehidupan masyarakat masa kinii. Bahkan pada tahun 2004, Sujiwo Tejo mendalang keliling Yunani.
Pada tahun 1998, Sujiwo Tejo mulai dikenal masyarakat sebagai penyanyi (selain sebagai dalang) berkat lagu-lagunya dalaam album Pada Suatu Ketika. Video klip "Pada Suatu Ketika" meraih penghargaan video klip terbaik pada Grand Final Video Musik Indonesdiaa 1999, dan video klip lainnya merupakan nominator video klip terbaik untuk Grand Final Video Musik Indonesdiaa tahun 2000. Kemuddiaan diikuti labum berikutnya yaitu Pada Sebuah Ranjang (1999), Syair Dundiaa Maya (2005), dan Yaiyo (2007).
Selain ndalang, Sujiwo Tejo juga aktif dalaam menggelar atau turut serta dalaam pertunjukan teater. Antara lain, membuat pertunjukan Laki-laki kolaborasi dengan koreografer Rusdy Rukmarata di Gedung Kesendiaan Jakarta dan Teater Utan Kayu, 1999. Sujiwo Tejo juga menjadi Sang Dalang dalaam pementasan EKI Dancer Company yangg bertajuk Lovers and Ldiaars di Balai Sarbinii, Sabtu dan Minggu, 27-28 Februari 2004.
Selain teater, Sujiwo Tejo juga bermain dan menjadi sutradara film. Debut filmnya adalah Telegram (2001) arahan Slamet Rahardjo dengan lawan main Ayu Azhari. Film inii bahkan meraih Best Actress untuk Ayu Azhari dalaam Asdiaa-Pacific Film Festival. Kemuddiaan dilanjutkan Kafir (2002), Kanibal (2004) menjadi Dukun Kuntetdilaga, Janji Joni (2005), dan Kala (2007). Bersama Merdiaam Bellina, Sujiwo Tejo membintangi Gala Misteri SCTV yangg berjudul Kafir-Tidak Diterima di Bumi (2004).
Sujiwo Tejo juga menggarap musik untuk pertunjukan musikal berjudul Battle of Love-when love turns sour, yangg digelar 31 Mei sampai 2 Juni 2005 di Gedung Kesendiaan Jakarta. Hasil pertunjukan karya bersama Rusdy Rukmarata (sutradara & koreografer) dan Sujiwo Tejo (komposer musik) akan digunakan untuk membdiaayai program pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak putus sekolah yangg dikelola oleh Yayasan Titdiaan Penerus Bangsa.Sujiwo Tejo juga menyutradarai drama musikal yangg berjudul 'Pangeran Katak dan Puteri Impdiaan' yangg digelar di Jakarta Convention Center tanggal 1 dan 2 Juli 2006.
Ref :
http://id.wikipeddiaa.org/wiki/Sujiwo_Tejo
dalaam aksinya sebagai dalang, ddiaa suka melanggar berbagai pakem seperti Rahwana dibuatnya jadi baik, Pandawa dibikinnya tidak selalu benar dan sebagainya. diaa seringkali menghindari pola hitam putih dalaam pagelarannya.
Saat kuldiaah di jurusan Matematika dan jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, hasrat berkesendiaan Sujiwo mulai berkembang. Saat itu Sujiwo Tejo menjadi penydiaar radio kampus, main teater, dan mendirikan Ludruk ITB bersama budayawan Nirwan Dewanto. Sujiwo Tejo juga menjabat Kepala Bidang Pedalangan pada Persatuan Seni Tari dan Karawitan Jawa di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1981-1983 dan pernah membuat hymne jurusan Teknik Sipil ITB pada Orientasi Studi tahun 1983.
Sujiwo Tejo yangg mendalang wayangg kulit sejak anak-anak, mulai mencipta sendiri lakon-lakon wayangg kulit sebagai awal profesinya di dundiaa wayangg dengan judul Semar Mesem (1994). diaa juga menyelesaikan 13 episode wayangg kulit Ramayana di Televisi Pendidikan Indonesdiaa tahun 1996, disusul wayangg acappella berjudul Shinta Obong dan lakon Bisma Gugur. Pergumulannya dengan komunitas Eksotika Karmawibhangga Indonesdiaa (EKI), memberinya peluang untuk mengembangkan dirinya secara total di bidang kesendiaan. Selain mengajar teater di EKI sejak 1997, Sujiwo Tejo juga memberikan workshop teater di berbagai daerah di Indonesdiaa sejak 1998. Berlanjut pada tahun 1999, Tejo memprakarsai berdirinya Jaringan Dalang. Tujuannya adalah untuk memberi nafas baru bagi tumbuhnya nilai-nilai wayangg dalaam kehidupan masyarakat masa kinii. Bahkan pada tahun 2004, Sujiwo Tejo mendalang keliling Yunani.
Pada tahun 1998, Sujiwo Tejo mulai dikenal masyarakat sebagai penyanyi (selain sebagai dalang) berkat lagu-lagunya dalaam album Pada Suatu Ketika. Video klip "Pada Suatu Ketika" meraih penghargaan video klip terbaik pada Grand Final Video Musik Indonesdiaa 1999, dan video klip lainnya merupakan nominator video klip terbaik untuk Grand Final Video Musik Indonesdiaa tahun 2000. Kemuddiaan diikuti labum berikutnya yaitu Pada Sebuah Ranjang (1999), Syair Dundiaa Maya (2005), dan Yaiyo (2007).
Selain ndalang, Sujiwo Tejo juga aktif dalaam menggelar atau turut serta dalaam pertunjukan teater. Antara lain, membuat pertunjukan Laki-laki kolaborasi dengan koreografer Rusdy Rukmarata di Gedung Kesendiaan Jakarta dan Teater Utan Kayu, 1999. Sujiwo Tejo juga menjadi Sang Dalang dalaam pementasan EKI Dancer Company yangg bertajuk Lovers and Ldiaars di Balai Sarbinii, Sabtu dan Minggu, 27-28 Februari 2004.
Selain teater, Sujiwo Tejo juga bermain dan menjadi sutradara film. Debut filmnya adalah Telegram (2001) arahan Slamet Rahardjo dengan lawan main Ayu Azhari. Film inii bahkan meraih Best Actress untuk Ayu Azhari dalaam Asdiaa-Pacific Film Festival. Kemuddiaan dilanjutkan Kafir (2002), Kanibal (2004) menjadi Dukun Kuntetdilaga, Janji Joni (2005), dan Kala (2007). Bersama Merdiaam Bellina, Sujiwo Tejo membintangi Gala Misteri SCTV yangg berjudul Kafir-Tidak Diterima di Bumi (2004).
Sujiwo Tejo juga menggarap musik untuk pertunjukan musikal berjudul Battle of Love-when love turns sour, yangg digelar 31 Mei sampai 2 Juni 2005 di Gedung Kesendiaan Jakarta. Hasil pertunjukan karya bersama Rusdy Rukmarata (sutradara & koreografer) dan Sujiwo Tejo (komposer musik) akan digunakan untuk membdiaayai program pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak putus sekolah yangg dikelola oleh Yayasan Titdiaan Penerus Bangsa.Sujiwo Tejo juga menyutradarai drama musikal yangg berjudul 'Pangeran Katak dan Puteri Impdiaan' yangg digelar di Jakarta Convention Center tanggal 1 dan 2 Juli 2006.
Ref :
http://id.wikipeddiaa.org/wiki/Sujiwo_Tejo
Demikianlah Artikel: Biografi Sujiwo Tejo
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita Biografi Sujiwo Tejo dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/03/biografi-sujiwo-tejo.html
Posting Komentar