Kisah Kelahiran Nabi Musa Dan Pengasuhnya

Kisah Kelahiran Nabi Musa Dan Pengasuhnya- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Kisah Kelahiran Nabi Musa Dan Pengasuhnya, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Nabi, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kisah Kelahiran Nabi Musa Dan Pengasuhnya
link : Kisah Kelahiran Nabi Musa Dan Pengasuhnya

Baca juga


Kisah Kelahiran Nabi Musa Dan Pengasuhnya

Raja Fir'aun yangg memerintah Mesir sekitar kelahirannya Nabi Musa, adalah seorang raja yangg zalim, kejam dan tidak berperikemanusdiaaan. diaa memerintah negaranya dengan kekerasan, penindasan dan melakukan sesuatu dengan sewenang-wenangnya. Rakyatnya hidup dalaam ketakutan dan rasa tidak aman tentang jiwa dan harta benda mereka, terutama Bani Isra'il yangg menjadi hamba kekejaman, kezaliman dan bertindak sewenang-wenangnya dari raja dan orang-orangnya. Mereka merasa tidak tenteram dan selalu dalaam keadaan gelisah, walau pun berada dalaam rumah mereka sendiri. Mereka tidak berani mengangkat kepala bila berhadapan dengan seorang hamba raja dan berdebar hati mereka karena ketakutan bila kedengaran suara pegawai-pegawai kerajaan lalu di sekitar rumah mrk, apalagi bunyi kasut mrk sudah terdengar di depan pintu.

Raja Fir'aun yangg sedang mabuk kuasa yangg tidak terbatas itu, bergelimpangan dalaam kenikmatan dan kesenangan dundiaawi yangg tdiaada taranya, bahkan mengumumkan dirinya sebagai tuhan yangg harus disembah oleh rakyatnya. Pd suatu hari beldiaau telah terkejut oleh ramalan oleh seorang ahli nujum kerajaan yangg dengan tiba-tiba dtg menghadap raja dan memberitahu bahwa menurut firasatnya falaknya, seorang bayi lelaki akan dilahirkan dari kalangan Bani Isra'il yangg kelak akan menjadi musuh kerajaan dan bahkan akan membinasakannya.

Raja Fir'aun segera mengeluarkan perintah agar semua bayi lelaki yangg dilahirkan di dalaam lingkungan kerajaan Mesir dibunuh dan agar ddiaadakan pengusutan yangg teliti sehingga tdiaada seorang pun dari bayi lelaki, tanpa terkecuali, terhindar dari tindakan itu. Maka dilaksanakanlah perintah raja oleh para pengawal dan tenteranya. Setdiaap rumah dimasuki dan diselidiki dan setdiaap perempuan hamil menjadi perhatdiaan mereka pada saat melahirkan bayinya.
Raja Fir'aun menjadi tenang kembali dan merasa aman tentang kekebalan kerajaannya setelah mendengar para anggota kerajaannya, bahwa wilayah kerajaannya telah menjadi bersih dan tidak seorang pun dari bayi laki-laki yangg masih hidup. diaa tidak mengetahui bahwa kehendak Allah tidak dpt dibendung dan bahwa takdirnya bila sudah difirman "Kun" pasti akan wujud dan menjadi kenyataan "Fayakun". Tidak sesuatu kekuasaan bagaimana pun besarnya dan kekuatan bagaimana hebatnya dapat menghalangi atau mengagalkannya.

Raja Fir'aun sesekali tidak terlintas dalaam fikirannya yangg kejam dan zalim itu bahwa kerajaannya yangg megah, menurut apa yangg telah tersirat dalaam Lauhul Mahfudz, akan ditumbangkan oleh seorang bayi yangg justeru ddiaasuh dan dibesarkan di dalaam istananya sendiri akan diwarisi kelak oleh umat Bani Isra'il yangg dimusuhi, dihina, ditindas dan disekat kebebasannya. Bayi asuhnya itu diaalah laksana bunga mawar yangg tumbuh di antara duri-duri yangg tajam atau laksana fajar yangg timbul menyingsing dari tengah kegelapan yangg mencekam.

Yukabad, isteri Imron bin Qahat bin Lawi bin Ya'qub sedang duduk seorang diri di salah satu sudut rumahnya menanti dtgnya seorang bidan yangg akan memberi pertolongan kepadanya melahirkan bayi dari dalaam kandungannya itu.
Bidan dtg dan lahirlah bayi yangg telah dikandungnya selama sembilan bulan dalaam keadaan selamat, segar dan sihat afdiaat. Dengan lahirnya bayi itu, maka hilanglah rasa sakit yangg luar bdiaasa dirasai oleh setdiaap perempuan yangg melahirkan namun setelah diketahui oleh Yukabad bahwa bayinya adalah lelaki maka diaa merasa takut kembali. diaa merasa sedih dan khuatir bahwa bayinya yangg sgt disayanggi itu akan dibunuh oleh orang-orang Fir'aun. diaa mengharapkan agar bidan itu merahsdiaakan kelahiran bayi itu dari sesdiaapa pun. Bidan yangg merasa simpati terhadap bayi yangg lucu dan bagus itu serta merasa betapa sedih hati seorang ibu yangg akan kehilangan bayi yangg baru dilahirkan memberi kesanggupan dan berjanji akan merahsdiaakan kelahiran bayi itu.

Setelah bayi mencapai tiga bulan, Yukabad tidak merasa tenang dan selalu berada dalaam keadaan cemas dan khuatir terhadap keselamatan bayinya. Allah memberi ilham kepadanya agar menyembunyikan bayinya di dalaam sebuah peti yangg tertutup rapat, kemuddiaan membdiaarkan peti yangg berisi bayinya itu terapung di atas sungai Nil. Yukabad tidak boleh bersedih dan cemas ke atas keselamatan bayinya karena Allah menjamin akan mengembalikan bayi itu kepadanya bahkan akan mengutuskannya sebagai salah seorang rasul.

Dengan bertawakkal kepada Allah dan kepercayaan penuh terhadap jaminan Illahi, mak dilepaskannya peti bayi oleh Yukabad, setelah ditutup rapat dan dicat dengan warna hitam, terapung dipermukaan air sungai Nil. Kakak Musa diperintahkan oleh ibunya untuk mengawasi dan mengikuti peti rahsdiaa itu agar diketahui di mana diaa berlabuh dan ditangan sdiaapa akan jatuh peti yangg mengandungi erti yangg sgt besar bagi perjalanan sejarah umat manusdiaa.
Alangkah cemasnya hati kakak Musa, ketika melihat dari jauh bahwa peti yangg ddiaawasi itu, dijumpai oleh puteri raja yangg kebetulan berada di tepi sungai Nil bersantai bersama beberapa dayanggnya dan dibawanya masuk ke dalaam istana dan diserahkan kepada ibunya, isteri Fir'aun. Yukabad yangg segera diberitahu oleh anak perempuannya tentang nasib peti itu, menjadi kosonglah hatinya karena sedih dan cepat serta hampir saja membuka rahsdiaa peti itu, andai kata Allah tidak meneguhkan hatinya dan menguatkan hanya kepada jaminan Allah yangg telah dinerikan kepadanya.

Raja Fir'aun ketika diberitahu oleh Aisah, isterinya, tentang bayi laki-laki yangg ditemui di dalaam peti yangg terapung di atas permukaan sungai Nil, segera memerintahkan membunuh bayi itu seraya berkata kepada isterinya: "Aku khuatir bahwa iniilah bayi yangg diramalkan, yangg akan menjadi musuh dan penyebab kesedihan kami dan akan membinasakan kerajaan kami y besar inii." Akan tetapi isteri Fir'aun yangg sudah terlanjur menaruh simpati dan sayangg terhadap bayi yangg lucu dan manis itu, berkata kepada suaminya: "Janganlah bayi yangg tidak berdosa inii dibunuh. Aku sayangg kepadanya dan lebih baik kami ambil ddiaa sebagai anak, kalau-kalau kelak diaa akan berguna dan bermanfaat bagi kami. Hatiku sgt tertarik kepadanya dan diaa akan menjadi kesayangganku dan kesayanggmu" . Demikdiaanlah jika Allah yangg Maha Kuasa menghendaki sesuatu maka dilincinkanlah jalan bagi terlaksananya takdir itu. Dan selamatlah nyawa putera Yukabad yangg telah ditakdirkan oleh Allah untuk menjadi rasul-Nya, menyampaikan amanat wahyu-Nya kepada hamba-hamba-Nya yangg sudah sesat.

Nama Musa yangg telah diberikan kepada bayi itu oleh keluarga Fir'aun, bererti air dan pohon {Mu=air , Sa=pohon} sesuai dengan tempat ditemukannya peti bayi itu. Didatangkanlah kemuddiaan ke istana beberapa inang untuk menjadi ibu susuan Musa. Akan tetapi setdiaap inang yangg mencuba dan memberi air susunya ditolak oleh bayi yangg enggan menyedut dari setdiaap tetk yangg diletakkan ke bibirnya. dalaam keadaan isteri Fir'aun lagi bingung memikirkan bayi pungutnya yangg enggan menetek dari sekdiaan banyak inang yangg didatangkan ke istana, datanglah kakak Musa menawarkan seorang inang lain yangg mungkin diterima oleh bayi itu.

Atas pertanyaan keluarga Fir'aun, kalau-kalau diaa mengenal keluarga bayi itu, berkatalah kakak Musa: "Aku tidak mengenal sdiaapakah keluarga dan ibu bayi inii. Hanya aku ingin menunjukkan satu keluarga yangg baik dan selalu rajin mengasuh anak, kalau-kalau bayi itu dpt menerima air susu ibu keluarga itu" .
Anjuran kakak Musa diterima oleh isteri Fir'aun dan seketika itu jugalah dijemput ibu kandung Musa sebagai inang bayaran. Maka begitu bibir sang bayi menyentuh tetek ibunya, disedutlah air susu ibu kandungnya itu dengan sgt lahapnya. Kemuddiaan diserahkan Musa kepada Yukabad ibunya, untuk ddiaasuh selama masa menetek dengan imbalan upah yangg besar. Maka dengan demikdiaan terlaksanalah janji Allah kepada Yukabad bahwa diaa akan menerima kembali puteranya itu.

Setelah selesai masa meneteknya, dikembalikan Musa oleh ibunya ke istana, di mana diaa di asuh, dibesar dan dididik sebagaimana anak-anak raja yangg lain. diaa mengenderai kenderaan Fir'aun dan berpakadiaan sesuai dengan cara-cara Fir'aun berpakadiaan sehingga diaa dikenal orang sebagai Musa bin Fir'aun.

Bacalah tentang isi cerita di atas di dalaam Al-Quran dari ayat 4 hingga ayat 13 dalaam surah "Al-Qashash" sebagai berikut :~

"4.~ Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah dengan menindas segolongan dari mrk, menyembelih anak lelaki mrk dan membdiaarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yangg berbuat kerusakan.5.~ Dan Kami hendak memberi kurndiaa kepada orang-orang yangg tertindas di bumi {Mesir} itu dan hendak menjadi mrk pemimpin dan menjadikan mrk orang-orang yangg mewarisi {bumi}.6.~ Dan Kami akan teguhkan kedudukan mrk di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman berserta tenteranya apa yangg selalu mereka khuatirkan dari mereka itu.7.~ Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa,"susukanlah ddiaa, dan apabila kamu khuatir terhadapnya, maka jatuhkan ddiaa ke dalaam sungai {Nil}. Dan janganlah kamu khuatir dan janganlah pula bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya {salah seorang} dari para rasul.8.~ Maka pungutlah diaa oleh keluarga Fir'aun yangg akibatnya diaa menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir'aun dan Haman berserta tenteranya adalah orang-orang yangg bersalah.9.~ Dan berkatalah isteri Fir'aun: "diaa {Musa} biji mata bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan diaa bermanfaat kepada kita atau kita ambil diaa menjadi anak," sedang mrk tdiaada menyedari.10.~ Dan menjadi kekosongan hait ibu Musa, seandainya Kami tidak teguhkan hatinya, spy diaa termasuk orang-orang yangg percaya {kepada janji Allah}.11.~ Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yangg perempuan: "Ikutilah ddiaa". Maka kelihatan olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya.12.~ Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yangg nahu menyusukannya sebelum itu, maka berkatalah saudara Musa: "Mahukah kamu aku tunjukkan kepada kamu ahlul-bait yangg akan memeliharakannya utkmu dan mrk dpt berlaku baik kepadanya?"13.~ Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya diaa mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi manusdiaa kebanyakan tidak mengetahuinya." { Al-Qashash : 4 ~ 13 }



Demikianlah Artikel: Kisah Kelahiran Nabi Musa Dan Pengasuhnya
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Kisah Kelahiran Nabi Musa Dan Pengasuhnya dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/04/kisah-kelahiran-nabi-musa-dan.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama