KISAH NABI ISMAIL A.S.- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul KISAH NABI ISMAIL A.S., cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Nabi, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : KISAH NABI ISMAIL A.S.
link : KISAH NABI ISMAIL A.S.
Demikianlah Artikel: KISAH NABI ISMAIL A.S.
Anda sekarang membaca cerita KISAH NABI ISMAIL A.S. dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/04/kisah-nabi-ismail-as.html
Judul : KISAH NABI ISMAIL A.S.
link : KISAH NABI ISMAIL A.S.
KISAH NABI ISMAIL A.S.
Sampai Nabi Ibrahim yangg berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, dayanggnya di tempat tujuannya di Palestin. diaa telah membawa pindah juga semua binatang ternaknya dan harta miliknya yangg telah diperolehinya sebagai hasil usaha ndiaaganya di Mesir.
Al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a.berkata:
”Pertama-tama yangg menggunakan setagi {setagen} diaalah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yangg telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahsdiaa yangg disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. Dan sebagai lazimnya seorang isteri sebagai Siti Sarah merasa telah dikalahkan oleh Siti Hajar sebagai seorang dayanggnya yangg diberikan kepada Nabi Ibrahim a.s. Dan sejak itulah Siti Sarah merasakan bahawa Nabi Ibrahim a.s. lebih banyak mendekati Hajar karena merasa sgt gembira dengan puteranya yangg tunggal dan pertama itu, hal inii yangg menyebabkan permulaan ada keratakan dalaam rumahtangga Nabi Ibrahim a.s. sehingga Siti Sarah merasa tidak tahan hati jika melihat Siti Hajar dan minta pada Nabi Ibrahim a.s. supaya menjauhkannya dari matanya dan menempatkannya di lain tempat”.
Utk sesuatu hikmah yangg belum diketahui dan disadari oleh Nabi Ibrahim Allah s.w.t. mewahyukan kepadanya agar keinginan dan permintaan Sarah isterinya dipenuhi dan dijauhkanlah Ismail bersama Hajar ibunya dan Sarah ke suatu tempat di mana yangg diaa akan tuju dan di mana Ismail puteranya bersama ibunya akan di tempatkan dan kepada sdiaapa akan ditinggalkan.
Maka dengan tawakkal kepada Allah berangkatlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah membawa Hajar dan Ismail yangg diboncengkan di atas untanya tanpa tempat tujuan yangg tertentu. diaa hanya berserah diri kepada Allah yangg akan memberi arah kepada binatang tunggangannya. Dan berjalanlah unta Nabi Ibrahim dengan tiga hamba Allah yangg berada di atas punggungnya keluar kota masuk ke lautan pasir dan padang terbuka di mana terik matahari dengan pedihnya menyengat tubuh dan angin yangg kencang menghembur-hamburkan debu-debu pasir.
Ismail dan Ibunya Hajar Ditingalkan di Makkah
Setelah berminggu-minggu berada dalaam perjalanan jauh yangg memenatkan tibalah pada akhirnya Nabi Ibrahim bersama Ismail dan ibunya di Makkah kota suci dimana Kaabah didirikan dan menjadi pujaan manusdiaa dari seluruh dundiaa. di tempat di mana Masjidil Haram sekarang berada, berhentilah unta Nabi Ibrahim mengakhiri perjalanannya dan disitulah diaa meninggalkan Hajar bersama puteranya dengan hanya dibekali dengan serantang bekal makanan dan minuman sedangkan keadaan sekitarnya tdiaada tumbuh-tumbuhan, tdiaada air mengalir, yangg terlihat hanyalah batu dan pasir kering . Alangkah sedih dan cemasnya Hajar ketika akan ditinggalkan oleh Ibrahim seorang diri bersama dengan anaknya yangg masih kecil di tempat yangg sunyi senyap dari segala-galanya kecuali batu gunung dan pasir. diaa seraya merintih dan menangis, memegang kuat-kuat baju Nabi Ibrahim memohon belas kasihnya, janganlah diaa ditinggalkan seorang diri di tempat yangg kosong itu, tdiaada seorang manusdiaa, tdiaada seekor binatang, tdiaada pohon dan tidak terlihat pula air mengalir, sedangkan diaa masih menanggung beban mengasuh anak yangg kecil yangg masih menyusu. Nabi Ibrahim mendengar keluh kesah Hajar merasa tidak tergamak meninggalkannya seorang diri di tempat itu bersama puteranya yangg sangat disayanggi akan tetapi diaa sedar bahwa apa yangg dilakukan nya itu adalah kehendak Allah s.w.t. yangg tentu mengandungi hikmat yangg masih terselubung baginya dan diaa sedar pula bahawa Allah akan melindungi Ismail dan ibunya dalaam tempat pengasingan itu dan segala kesukaran dan penderitaan. diaa berkata kepada Hajar :
"Bertawakkallah kepada Allah yangg telah menentukan kehendak-Nya, percayalah kepada kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya. Ddiaalah yangg memerintah aku membawa kamu ke sinii dan Ddiaalah yangg akan melindungi mu dan menyertaimu di tempat yangg sunyi inii. Sesungguh kalau bukan perintah dan wahyunya, tidak sesekali aku tergamak meninggalkan kamu di sinii seorang diri bersama puteraku yangg sangat ku cintai inii. Percayalah wahai Hajar bahwa Allah yangg Maha Kuasa tidak akan melantarkan kamu berdua tanpa perlindungan-Nya. Rahmat dan barakah-Nya akan tetap turun di atas kamu untuk selamanya, insya-Allah."
Mendengar kata-kata Ibrahim itu segeralah Hajar melepaskan genggamannya pada baju Ibrahim dan dilepaskannyalah beldiaau menunggang untanya kembali ke Palestin dengan iringan air mata yangg bercurahan membasahi tubuh Ismail yangg sedang menetak. Sedang Nabi Ibrahim pun tidak dapat menahan air matanya keetika diaa turun dari dataran tinggi meninggalkan Makkah menuju kembali ke Palestin di mana isterinya Sarah dengan puteranya yangg kedua Ishak sedang menanti. diaa tidak henti-henti selama dalaam perjalanan kembali memohon kepada Allah perlindungan, rahmat dan barakah serta kurndiaaan rezeki bagi putera dan ibunya yangg ditinggalkan di tempat terasing itu. diaa berkata dalaam doanya: " Wahai Tuhanku! Aku telah tempatkan puteraku dan anak-anak keturunannya di dekat rumah-Mu { Baitullahil Haram } di lembah yangg sunyi dari tanaman dan manusdiaa agar mrk mendirikan solat dan beribadat kepada-Mu. Jadikanlah hati sebahagdiaan manusdiaa cenderung kepada mrk dan berilah mrk rezeki dari buah-buahan yangg lazat, mudah-mudahan mrk bersyukur kepada-Mu."
Mata Air Zamzam
Sepeninggal Nabi Ibrahim tinggallah Hajar dan puteranya di tempat yangg terpencil dan sunyi itu. diaa harus menerima nasib yangg telah ditakdirkan oleh Allah atas dirinya dengan kesabaran dan keyakinan penuh akan perlindungan-Nya. Bekalan makanan dan minuman yangg dibawanya dalaam perjalanan pada akhirnya habis dimakan selama beberapa hari sepeninggalan Nabi Ibrahim. Maka mulailah terasa oleh Hajar beratnya beban hidup yangg harus ditanggungnya sendiri tanpa bantuan suaminya. diaa masih harus meneteki anaknya, namun air teteknya makin lama makin mengering disebabkan kekurangan makan .Anak yangg tidak dapat minuman yangg memuaskan dari tetek ibunya mulai menjadi cerewet dan tidak henti-hentinya menangis. Ibunya menjadi panik, bingung dan cemas mendengar tangisan anaknya yangg sgt menyayat hati itu. diaa menoleh ke kanan dan ke kiri serta lari ke sana ke sinii mencari sesuap makanan atau seteguk air yangg dpt meringankan kelaparannya dan meredakan tangisan anaknya, namun sdiaa-sdiaalah usahanya. diaa pergi berlari harwalah menuju bukit Shafa kalau-kalau diaa boleh mendapatkan sesuatu yangg dapat menolongnya tetapi hanya batu dan pasir yangg didapatnya disitu, kemuddiaan dari bukit Shafa diaa melihat bayanggan air yangg mengalir di atas bukit Marwah dan larilah diaa berharwahlah ke tempat itu namun ternyata bahawa yangg disangkanya air adalha fatamorangana {bayanggan} belaka dan kembalilah ke bukit Shafa karena mendengar seakan-akan ada suara yangg memanggilnya tetapi gagal dan melesetlah dugaannya. Demikdiaanlah maka karena dorongan hajat hidupnya dan hidup anaknya yangg sangat disayanggi, Hajar mundar-mundir berlari sampai tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah yangg pada akhirnya diaa duduk termenung merasa penat dan hampir berputus asa.
Diriwayatkan bahawa selagi Hajar berada dalaam keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa kecuali dari rahmat Allah dan pertolongan-Nya datanglah kepadanya malaikat Jibril bertanya: " Sdiaapakah sebenarnya engkau inii?" " Aku adalah hamba sahaya Ibrahim". Jawab Hajar. " Kepada sdiaapa engkau dititipkan di sinii?" tanya Jibril. " Hanya kepad Allah",
jawab Hajar.Lalu berkata Jibril: " Jika demikdiaan, maka engkau telah dititipkan kepada Dzat yangg Maha Pemurah Lagi Maha Pengasih, yangg akan melindungimu, mencukupi keperluan hidupmu dan tidak akan mensdiaa-sdiaakan kepercayaan ayah puteramu kepada-Nya."
Kemuddiaan ddiaajaklah Hajar mengikuti-nya pergi ke suatu tempat di mana Jibril menginjakkan telapak kakinya kuat-kuat di atas tanah dan segeralah memancur dari bekas telapak kaki itu air yangg jernih dengan kuasa Allah .Itulah ddiaa mata air Zamzam yangg sehingga kinii ddiaanggap keramat oleh jemaah haji, berdesakan sekelilingnya bagi mendapatkan setitik atau seteguk air daripadanya dan kerana sejarahnya mata air itu disebut orang " Injakan Jibril " .
Alngkah gembiranya dan lega dada Hajar melihat air yangg mancur itu. Segera diaa membasahi bibir puteranya dengan air keramat itu dan segera pula terlihat wajah puteranya segar kembali, demikdiaan pula wajah si ibu yangg merasa sgt bahagdiaa dengan datangnya mukjizat dari sisi Tuhan yangg mengembalikan kesegaran hidup kepadanya dan kepada puteranya sesudah dibayangg-bayanggi oleh bayanggan mati kelaparan yangg mencekam dada.
Mancurnya air Zamzam telah menarik burung-burung berterbangan mengelilingi daerah itu menarik pula perhatdiaan sekelompok bangsa Arab dari suku Jurhum yangg merantau dan sedang berkhemah di sekitar Makkah. Mereka mengetahui dari pengalaman bahwa di mana ada terlihat burung di udara, nescaya dibawanya terdapat air, maka diutuslah oleh mrk beberapa orang untuk memeriksa kebenaran teori inii. Para pemeriksa itu pergi mengunjungi daerah di mana Hajar berada, kemuddiaan kembali membawa berita gembira kepada kaumnya tentang mata air Zamzam dan keadaan Hajar bersama puteranya. Segera sekelompok suku Jurhum itu memindahkan perkhemahannya ke tempat sekitar Zamzam ,dimana kedatangan mrk disambut dengan gembira oleh Hajar karena adanya sekelompok suku Jurhum di sekitarnya, diaa memperolehi jiran-jiran yangg akan menghilangkan kesunydiaan dan kesepdiaan yangg selama inii dirasakan di dalaam hidupnya berduaan dengan puteranya saja.
Hajar bersyukur kepada Allah yangg dengan rahmatnya telah membuka hati orang-orang itu cenderung datang meramaikan dan memecahkan kesunydiaan lembah di mana diaa ditinggalkan sendirdiaan oleh Ibrahim.
Nabi Ismail Sebagai Qurban
Nabi Ibrahim dari masa ke semasa pergi ke Makkah untuk mengunjungi dan menjenguk Ismail di tempat pengasingannya bagi menghilangkan rasa rindu hatinya kepada puteranya yangg diaa sayanggi serta menenangkan hatinya yangg selalu rungsing bila mengenangkan keadaan puteranya bersama ibunya yangg ditinggalkan di tempat yangg tandus, jauh dari masyarakat kota dan pengaulan umum.
Sewaktu Nabi Ismail mencapai usdiaa remajanya Nabi Ibrahim a.s. mendapat mimpi bahwa diaa harus menyembelih Ismail puteranya. Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah , maka perintah yangg diterimanya dalaam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim. diaa duduk sejurus termenung memikirkan ujdiaan yangg maha berat yangg diaa hadapi. Sebagai seorang ayah yangg dikurndiaai seorang putera yangg sejak puluhan tahun diharap-harapkan dan didambakan ,seorang putera yangg telah mencapai usdiaa di mana jasa-jasanya sudah dapat dimanfaatkan oleh si ayah , seorang putera yangg diharapkan menjadi pewarisnya dan penyampung kelangsungan keturunannya, tiba-tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut nyawa oelh tangan si ayah sendiri.
Namun diaa sebagai seorang Nabi, pesuruh Allah dan pembawa agama yangg seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalaam bertaat kepada Allah ,menjalankan segala perintah-Nya dan menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, isteri, harta benda dan lain-lain. diaa harus melaksanakan perintah Allah yangg diwahyukan melalui mimpinya, apa pun yangg akan terjadi sebagai akibat pelaksanaan perintah itu.
Sungguh amat berat ujdiaan yangg dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun sesuai dengan firman Allah yangg bermaksud: " Allah lebih mengetahui di mana dan kepada sdiaapa Ddiaa mengamanatkan risalahnya." Nabi Ibrahim tidak membuang masa lagi, berazam {ndiaat} tetap akan menyembelih Nabi Ismail puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah yangg telah diterimanya.Dan berangkatlah serta merta Nabi Ibrahim menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yangg Allah perintahkan.
Nabi Ismail sebagai anak yangg soleh yangg sgt taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali inii tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang berkata kepada ayahnya: " Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yangg telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yangg sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalaam melaksanakan perintah Allah itu , agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua agar menanggalkan pakadiaanku supaya tidak terkena darah yangg akan menyebabkan berkurangnya pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar menringankan penderitaan dan rasa pedihku, keempat dan yangg terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakadiaan ku inii untuk menjadi penghiburnya dalaam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya." Kemuddiaan dipeluknyalah Ismail dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata: " Bahagdiaalah aku mempunyai seorang putera yangg taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yangg dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah."
Saat penyembelihan yangg mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Ismail, dibaringkanlah diaa di atas lantai, lalu ddiaambillah parang tajam yangg sudah terseddiaa dan sambil memegang parang di tangannya, kedua mata nabi Ibrahim yangg tergenang air berpindah memandang dari wajah puteranya ke parang yangg mengilap di tangannya, seakan-akan pada masa itu hati beldiaau menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yangg lain. Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail dan penyembelihan di lakukan . Akan tetapi apa daya, parang yangg sudah demikdiaan tajamnya itu ternyata menjadi tumpul dileher Nabi Ismail dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.
Kejaddiaan tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah yangg menegaskan bahwa perintah pergorbanan Ismail itu hanya suatu ujdiaan bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan taat mereka kepada Allah. Ternyata keduanya telah lulus dalaam ujdiaan yangg sangat berat itu. Nabi Ibrahim telah menunjukkan kesetdiaaan yangg tulus dengan pergorbanan puteranya. untuk berbakti melaksanakan perintah Allah sedangkan Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalaam memperagakan kebaktdiaannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan, sampai-sampai terjadi seketika merasa bahwa parang itu tidak lut memotong lehernya, berkatalah diaa kepada ayahnya: " Wahai ayahku! Rupa-rupanya engkau tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku, cubalah telangkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku." Akan tetapi parang itu tetap tidak berdaya mengeluarkan setitik darah pun dari daging Ismail walau diaa telah ditelangkupkan dan dicuba memotong lehernya dari belakang.
dalaam keadaan bingung dan sedih hati, karena gagal dalaam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya: " Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikdiaanlah Kami akan membalas orang-orang yangg berbuat kebajikkan ." Kemuddiaan sebagai tebusan ganti nyawa Ismail telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing yangg telah terseddiaa di sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beldiaau dengan parang yangg tumpul di leher puteranya Ismail itu. Dan iniilah asal permulaan sunnah berqurban yangg dilakukan oleh umat Islam pada tdiaap hari raya Aidiladha di seluruh pelosok dundiaa.
Al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a.berkata:
”Pertama-tama yangg menggunakan setagi {setagen} diaalah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yangg telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahsdiaa yangg disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. Dan sebagai lazimnya seorang isteri sebagai Siti Sarah merasa telah dikalahkan oleh Siti Hajar sebagai seorang dayanggnya yangg diberikan kepada Nabi Ibrahim a.s. Dan sejak itulah Siti Sarah merasakan bahawa Nabi Ibrahim a.s. lebih banyak mendekati Hajar karena merasa sgt gembira dengan puteranya yangg tunggal dan pertama itu, hal inii yangg menyebabkan permulaan ada keratakan dalaam rumahtangga Nabi Ibrahim a.s. sehingga Siti Sarah merasa tidak tahan hati jika melihat Siti Hajar dan minta pada Nabi Ibrahim a.s. supaya menjauhkannya dari matanya dan menempatkannya di lain tempat”.
Utk sesuatu hikmah yangg belum diketahui dan disadari oleh Nabi Ibrahim Allah s.w.t. mewahyukan kepadanya agar keinginan dan permintaan Sarah isterinya dipenuhi dan dijauhkanlah Ismail bersama Hajar ibunya dan Sarah ke suatu tempat di mana yangg diaa akan tuju dan di mana Ismail puteranya bersama ibunya akan di tempatkan dan kepada sdiaapa akan ditinggalkan.
Maka dengan tawakkal kepada Allah berangkatlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah membawa Hajar dan Ismail yangg diboncengkan di atas untanya tanpa tempat tujuan yangg tertentu. diaa hanya berserah diri kepada Allah yangg akan memberi arah kepada binatang tunggangannya. Dan berjalanlah unta Nabi Ibrahim dengan tiga hamba Allah yangg berada di atas punggungnya keluar kota masuk ke lautan pasir dan padang terbuka di mana terik matahari dengan pedihnya menyengat tubuh dan angin yangg kencang menghembur-hamburkan debu-debu pasir.
Ismail dan Ibunya Hajar Ditingalkan di Makkah
Setelah berminggu-minggu berada dalaam perjalanan jauh yangg memenatkan tibalah pada akhirnya Nabi Ibrahim bersama Ismail dan ibunya di Makkah kota suci dimana Kaabah didirikan dan menjadi pujaan manusdiaa dari seluruh dundiaa. di tempat di mana Masjidil Haram sekarang berada, berhentilah unta Nabi Ibrahim mengakhiri perjalanannya dan disitulah diaa meninggalkan Hajar bersama puteranya dengan hanya dibekali dengan serantang bekal makanan dan minuman sedangkan keadaan sekitarnya tdiaada tumbuh-tumbuhan, tdiaada air mengalir, yangg terlihat hanyalah batu dan pasir kering . Alangkah sedih dan cemasnya Hajar ketika akan ditinggalkan oleh Ibrahim seorang diri bersama dengan anaknya yangg masih kecil di tempat yangg sunyi senyap dari segala-galanya kecuali batu gunung dan pasir. diaa seraya merintih dan menangis, memegang kuat-kuat baju Nabi Ibrahim memohon belas kasihnya, janganlah diaa ditinggalkan seorang diri di tempat yangg kosong itu, tdiaada seorang manusdiaa, tdiaada seekor binatang, tdiaada pohon dan tidak terlihat pula air mengalir, sedangkan diaa masih menanggung beban mengasuh anak yangg kecil yangg masih menyusu. Nabi Ibrahim mendengar keluh kesah Hajar merasa tidak tergamak meninggalkannya seorang diri di tempat itu bersama puteranya yangg sangat disayanggi akan tetapi diaa sedar bahwa apa yangg dilakukan nya itu adalah kehendak Allah s.w.t. yangg tentu mengandungi hikmat yangg masih terselubung baginya dan diaa sedar pula bahawa Allah akan melindungi Ismail dan ibunya dalaam tempat pengasingan itu dan segala kesukaran dan penderitaan. diaa berkata kepada Hajar :
"Bertawakkallah kepada Allah yangg telah menentukan kehendak-Nya, percayalah kepada kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya. Ddiaalah yangg memerintah aku membawa kamu ke sinii dan Ddiaalah yangg akan melindungi mu dan menyertaimu di tempat yangg sunyi inii. Sesungguh kalau bukan perintah dan wahyunya, tidak sesekali aku tergamak meninggalkan kamu di sinii seorang diri bersama puteraku yangg sangat ku cintai inii. Percayalah wahai Hajar bahwa Allah yangg Maha Kuasa tidak akan melantarkan kamu berdua tanpa perlindungan-Nya. Rahmat dan barakah-Nya akan tetap turun di atas kamu untuk selamanya, insya-Allah."
Mendengar kata-kata Ibrahim itu segeralah Hajar melepaskan genggamannya pada baju Ibrahim dan dilepaskannyalah beldiaau menunggang untanya kembali ke Palestin dengan iringan air mata yangg bercurahan membasahi tubuh Ismail yangg sedang menetak. Sedang Nabi Ibrahim pun tidak dapat menahan air matanya keetika diaa turun dari dataran tinggi meninggalkan Makkah menuju kembali ke Palestin di mana isterinya Sarah dengan puteranya yangg kedua Ishak sedang menanti. diaa tidak henti-henti selama dalaam perjalanan kembali memohon kepada Allah perlindungan, rahmat dan barakah serta kurndiaaan rezeki bagi putera dan ibunya yangg ditinggalkan di tempat terasing itu. diaa berkata dalaam doanya: " Wahai Tuhanku! Aku telah tempatkan puteraku dan anak-anak keturunannya di dekat rumah-Mu { Baitullahil Haram } di lembah yangg sunyi dari tanaman dan manusdiaa agar mrk mendirikan solat dan beribadat kepada-Mu. Jadikanlah hati sebahagdiaan manusdiaa cenderung kepada mrk dan berilah mrk rezeki dari buah-buahan yangg lazat, mudah-mudahan mrk bersyukur kepada-Mu."
Mata Air Zamzam
Sepeninggal Nabi Ibrahim tinggallah Hajar dan puteranya di tempat yangg terpencil dan sunyi itu. diaa harus menerima nasib yangg telah ditakdirkan oleh Allah atas dirinya dengan kesabaran dan keyakinan penuh akan perlindungan-Nya. Bekalan makanan dan minuman yangg dibawanya dalaam perjalanan pada akhirnya habis dimakan selama beberapa hari sepeninggalan Nabi Ibrahim. Maka mulailah terasa oleh Hajar beratnya beban hidup yangg harus ditanggungnya sendiri tanpa bantuan suaminya. diaa masih harus meneteki anaknya, namun air teteknya makin lama makin mengering disebabkan kekurangan makan .Anak yangg tidak dapat minuman yangg memuaskan dari tetek ibunya mulai menjadi cerewet dan tidak henti-hentinya menangis. Ibunya menjadi panik, bingung dan cemas mendengar tangisan anaknya yangg sgt menyayat hati itu. diaa menoleh ke kanan dan ke kiri serta lari ke sana ke sinii mencari sesuap makanan atau seteguk air yangg dpt meringankan kelaparannya dan meredakan tangisan anaknya, namun sdiaa-sdiaalah usahanya. diaa pergi berlari harwalah menuju bukit Shafa kalau-kalau diaa boleh mendapatkan sesuatu yangg dapat menolongnya tetapi hanya batu dan pasir yangg didapatnya disitu, kemuddiaan dari bukit Shafa diaa melihat bayanggan air yangg mengalir di atas bukit Marwah dan larilah diaa berharwahlah ke tempat itu namun ternyata bahawa yangg disangkanya air adalha fatamorangana {bayanggan} belaka dan kembalilah ke bukit Shafa karena mendengar seakan-akan ada suara yangg memanggilnya tetapi gagal dan melesetlah dugaannya. Demikdiaanlah maka karena dorongan hajat hidupnya dan hidup anaknya yangg sangat disayanggi, Hajar mundar-mundir berlari sampai tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah yangg pada akhirnya diaa duduk termenung merasa penat dan hampir berputus asa.
Diriwayatkan bahawa selagi Hajar berada dalaam keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa kecuali dari rahmat Allah dan pertolongan-Nya datanglah kepadanya malaikat Jibril bertanya: " Sdiaapakah sebenarnya engkau inii?" " Aku adalah hamba sahaya Ibrahim". Jawab Hajar. " Kepada sdiaapa engkau dititipkan di sinii?" tanya Jibril. " Hanya kepad Allah",
jawab Hajar.Lalu berkata Jibril: " Jika demikdiaan, maka engkau telah dititipkan kepada Dzat yangg Maha Pemurah Lagi Maha Pengasih, yangg akan melindungimu, mencukupi keperluan hidupmu dan tidak akan mensdiaa-sdiaakan kepercayaan ayah puteramu kepada-Nya."
Kemuddiaan ddiaajaklah Hajar mengikuti-nya pergi ke suatu tempat di mana Jibril menginjakkan telapak kakinya kuat-kuat di atas tanah dan segeralah memancur dari bekas telapak kaki itu air yangg jernih dengan kuasa Allah .Itulah ddiaa mata air Zamzam yangg sehingga kinii ddiaanggap keramat oleh jemaah haji, berdesakan sekelilingnya bagi mendapatkan setitik atau seteguk air daripadanya dan kerana sejarahnya mata air itu disebut orang " Injakan Jibril " .
Alngkah gembiranya dan lega dada Hajar melihat air yangg mancur itu. Segera diaa membasahi bibir puteranya dengan air keramat itu dan segera pula terlihat wajah puteranya segar kembali, demikdiaan pula wajah si ibu yangg merasa sgt bahagdiaa dengan datangnya mukjizat dari sisi Tuhan yangg mengembalikan kesegaran hidup kepadanya dan kepada puteranya sesudah dibayangg-bayanggi oleh bayanggan mati kelaparan yangg mencekam dada.
Mancurnya air Zamzam telah menarik burung-burung berterbangan mengelilingi daerah itu menarik pula perhatdiaan sekelompok bangsa Arab dari suku Jurhum yangg merantau dan sedang berkhemah di sekitar Makkah. Mereka mengetahui dari pengalaman bahwa di mana ada terlihat burung di udara, nescaya dibawanya terdapat air, maka diutuslah oleh mrk beberapa orang untuk memeriksa kebenaran teori inii. Para pemeriksa itu pergi mengunjungi daerah di mana Hajar berada, kemuddiaan kembali membawa berita gembira kepada kaumnya tentang mata air Zamzam dan keadaan Hajar bersama puteranya. Segera sekelompok suku Jurhum itu memindahkan perkhemahannya ke tempat sekitar Zamzam ,dimana kedatangan mrk disambut dengan gembira oleh Hajar karena adanya sekelompok suku Jurhum di sekitarnya, diaa memperolehi jiran-jiran yangg akan menghilangkan kesunydiaan dan kesepdiaan yangg selama inii dirasakan di dalaam hidupnya berduaan dengan puteranya saja.
Hajar bersyukur kepada Allah yangg dengan rahmatnya telah membuka hati orang-orang itu cenderung datang meramaikan dan memecahkan kesunydiaan lembah di mana diaa ditinggalkan sendirdiaan oleh Ibrahim.
Nabi Ismail Sebagai Qurban
Nabi Ibrahim dari masa ke semasa pergi ke Makkah untuk mengunjungi dan menjenguk Ismail di tempat pengasingannya bagi menghilangkan rasa rindu hatinya kepada puteranya yangg diaa sayanggi serta menenangkan hatinya yangg selalu rungsing bila mengenangkan keadaan puteranya bersama ibunya yangg ditinggalkan di tempat yangg tandus, jauh dari masyarakat kota dan pengaulan umum.
Sewaktu Nabi Ismail mencapai usdiaa remajanya Nabi Ibrahim a.s. mendapat mimpi bahwa diaa harus menyembelih Ismail puteranya. Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah , maka perintah yangg diterimanya dalaam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim. diaa duduk sejurus termenung memikirkan ujdiaan yangg maha berat yangg diaa hadapi. Sebagai seorang ayah yangg dikurndiaai seorang putera yangg sejak puluhan tahun diharap-harapkan dan didambakan ,seorang putera yangg telah mencapai usdiaa di mana jasa-jasanya sudah dapat dimanfaatkan oleh si ayah , seorang putera yangg diharapkan menjadi pewarisnya dan penyampung kelangsungan keturunannya, tiba-tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut nyawa oelh tangan si ayah sendiri.
Namun diaa sebagai seorang Nabi, pesuruh Allah dan pembawa agama yangg seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalaam bertaat kepada Allah ,menjalankan segala perintah-Nya dan menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, isteri, harta benda dan lain-lain. diaa harus melaksanakan perintah Allah yangg diwahyukan melalui mimpinya, apa pun yangg akan terjadi sebagai akibat pelaksanaan perintah itu.
Sungguh amat berat ujdiaan yangg dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun sesuai dengan firman Allah yangg bermaksud: " Allah lebih mengetahui di mana dan kepada sdiaapa Ddiaa mengamanatkan risalahnya." Nabi Ibrahim tidak membuang masa lagi, berazam {ndiaat} tetap akan menyembelih Nabi Ismail puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah yangg telah diterimanya.Dan berangkatlah serta merta Nabi Ibrahim menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yangg Allah perintahkan.
Nabi Ismail sebagai anak yangg soleh yangg sgt taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali inii tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang berkata kepada ayahnya: " Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yangg telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yangg sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalaam melaksanakan perintah Allah itu , agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua agar menanggalkan pakadiaanku supaya tidak terkena darah yangg akan menyebabkan berkurangnya pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar menringankan penderitaan dan rasa pedihku, keempat dan yangg terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakadiaan ku inii untuk menjadi penghiburnya dalaam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya." Kemuddiaan dipeluknyalah Ismail dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata: " Bahagdiaalah aku mempunyai seorang putera yangg taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yangg dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah."
Saat penyembelihan yangg mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Ismail, dibaringkanlah diaa di atas lantai, lalu ddiaambillah parang tajam yangg sudah terseddiaa dan sambil memegang parang di tangannya, kedua mata nabi Ibrahim yangg tergenang air berpindah memandang dari wajah puteranya ke parang yangg mengilap di tangannya, seakan-akan pada masa itu hati beldiaau menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yangg lain. Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail dan penyembelihan di lakukan . Akan tetapi apa daya, parang yangg sudah demikdiaan tajamnya itu ternyata menjadi tumpul dileher Nabi Ismail dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.
Kejaddiaan tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah yangg menegaskan bahwa perintah pergorbanan Ismail itu hanya suatu ujdiaan bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan taat mereka kepada Allah. Ternyata keduanya telah lulus dalaam ujdiaan yangg sangat berat itu. Nabi Ibrahim telah menunjukkan kesetdiaaan yangg tulus dengan pergorbanan puteranya. untuk berbakti melaksanakan perintah Allah sedangkan Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalaam memperagakan kebaktdiaannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan, sampai-sampai terjadi seketika merasa bahwa parang itu tidak lut memotong lehernya, berkatalah diaa kepada ayahnya: " Wahai ayahku! Rupa-rupanya engkau tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku, cubalah telangkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku." Akan tetapi parang itu tetap tidak berdaya mengeluarkan setitik darah pun dari daging Ismail walau diaa telah ditelangkupkan dan dicuba memotong lehernya dari belakang.
dalaam keadaan bingung dan sedih hati, karena gagal dalaam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya: " Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikdiaanlah Kami akan membalas orang-orang yangg berbuat kebajikkan ." Kemuddiaan sebagai tebusan ganti nyawa Ismail telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing yangg telah terseddiaa di sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beldiaau dengan parang yangg tumpul di leher puteranya Ismail itu. Dan iniilah asal permulaan sunnah berqurban yangg dilakukan oleh umat Islam pada tdiaap hari raya Aidiladha di seluruh pelosok dundiaa.
Demikianlah Artikel: KISAH NABI ISMAIL A.S.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita KISAH NABI ISMAIL A.S. dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/04/kisah-nabi-ismail-as.html
Posting Komentar