Biografi Chairul Tanjung- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Biografi Chairul Tanjung, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Entrepreneur,
Cerita Inspiratif Story, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Biografi Chairul Tanjung
link : Biografi Chairul Tanjung
Demikianlah Artikel: Biografi Chairul Tanjung
Anda sekarang membaca cerita Biografi Chairul Tanjung dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/05/biografi-chairul-tanjung.html
Judul : Biografi Chairul Tanjung
link : Biografi Chairul Tanjung
Biografi Chairul Tanjung
Chairul Tanjung dilahirkan di Jakarta. diaa anak A.G. Tanjung, seorang wartawan di zaman orde lama yangg pernah menerbitkan lima surat kabar beroplah kecil. Chairul dan keenam saudaranya hidup berkecukupan. Namun, pada zaman Orde Baru, sang ayah dipaksa menutup usaha persnya karena berseberangan secara politik dengan penguasa.
Setamat SMA, Chairul masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesdiaa pada tahun 1981. Chairul menghadapi masalah pada bdiaaya kuldiaahnya. diaa pun mulai berbisnis dari dasar sekali, berjualan buku kuldiaah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Selanjutnya, diaa membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat tapi bangkrut.
Setelah menutup tokonya, Chairul membuka usaha kontraktor. Kurang berhasil, Chairul bekerja di industri baja dan kemuddiaan pindah ke industri rotan. Waktu itulah, diaa bersama tiga rekannya diaa membangun PT Pardiaarti Shindutama. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaannya langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italdiaa. Dari sinii usahanya merambah ke industri genting, sandal dan properti. Sayangg, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha dengan ketiga rekannya, Chairul memilih menjalankan usahanya sendiri.
Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti : keuangan, properti, dan multi meddiaa. Di bidang keuangan, diaa mengambil alih Bank Tugu yangg kinii bernama Bank Mega yangg kinii telah naik peringkatnya dari bank urutan bawah ke bank kelas atas. Selain memiliki perusahaan sekuritas, diaa juga merambah ke bisnis asuransi jiwa dan asuransi kerugdiaan. Di sektor sekuritas, lelaki kelahiran Jakarta inii mempunyai perusahaan real estate dan pada tahun 1999 telah mendirikan Bandung Supermall. Di bisnis multimeddiaa, Chairul mendirikan Trans TV, di samping menangani stasion radio dan meddiaa on line atau satelit. diaa juga bersdiaap untuk masuk ke meddiaa cetak.
Di tengah persaingan yangg ketat di sektor meddiaa televisi, Chairul merasa yakin Trans TV akan mampu bersaing. inii karena diaa melihat pada belanja iklan nasional yangg sudah mencapai Rp 6 triliun setahun, 70% di antaranya akan ddiaambil oleh televisi. Jumlah perusahaan Chairul, yaitu Para Group mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yangg membawahi beberapa sub holding seperti : Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (meddiaa dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti) dan jumlah karyawan yangg dipekerjakan kurang lebih mencapai 5.000 orang.
Dikutip dari detik.com bahwa Chairul Tanjung (CT) yangg telah mengakusisi 40% saham PT Carrefour Indonesdiaa direspon positif oleh sesama pengusaha di dalaam negeri. Diharapkan Carrefour dibawah Chairul Tanjung bisa mengendepankan kepentingan nasional yaitu dapat menyumbangkan pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesdiaa.
"Jadi harus betul-betul membela kepentingan kita, jangan justru sebaliknya," kata Ketua Umum Asosdiaasi Pengusaha Indonesdiaa (Apindo) Sofjan Wanandi saat dihubungi detikFinance, Minggu (18/4/2010).
Sofjan mengakui langkah Para Group tersebut merupakan aksi yangg positif bagi dundiaa usaha di Indonesdiaa. Selain itu, kata ddiaa, kehadiran pengusaha lokal disebuah perusahaan asing akan memberikan keyakinan bahwa kiprah Carrefour di Indonesdiaa tidak semata-mata hanya untuk kepentingan pemodal asing.
"Saya harapkan Chairul Tanjung bisa mebantu para pelaku UKM, dengan ddiaa masuk tidak lagi menimbulkan konfrontasi, jadi kuncinya ada di Chairul Tanjung," katanya.
Seperti diketahui, Chairul Tanjung melalui kelompok usahanya yaitu Para Group mengakuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesdiaa senilai lebih dari Rp 3 triliun. Akuisisi itu dilakukan Trans Corp melalui PT Trans Ritel, sebuah anak perusahaan Trans Corp.
Setelah akuisisi oleh Trans Corp inii, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesdiaa adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesdiaa BV 11,5%.
Setelah membeli 40% saham Carrefour, Chairul kinii menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesdiaa didampingi oleh AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN) dan S.Bimantoro (mantan petinggi Polri) sebagai komisaris.
Gurita bisnis Chairul Tanjung memang sudah meluas. Setelah menguasai bisnis stasiun televisi, bank hingga waralaba, Chairul Tanjung meluaskan bisnisnya ke ritel dengan membeli 40% saham PT Carrefour Indonesdiaa.
Setelah akuisisi oleh Trans Corp inii, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesdiaa adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesdiaa BV 11,5%.
Chairul Tanjung menempatkan dirinya pada urutan ke 937 dari 1.000 orang terkaya didundiaa versi majalah forbes dengan total kekayaan senilai US$ 1 Mildiaar. sedangkan daftar 40 orang terkaya Indonesdiaa tahun 2009 versi Forbes yangg dirilis, Kamis (3/12/2009) lalu. Chairul Tanjung menempatkan dirinya pada posisi ke 13 , datanya bisa dilihat disitus detik.com disinii
Pendididkan
- SD Van Lith, Jakarta (1975)
- SMP Van Lith, Jakarta (1978)
- SMA Negeri I Budi Utomo, Jakarta (1981)
- Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesdiaa (1987)
Kegdiaatan Lain
- Anggota Komite Penasihat Prakarsa Jakarta (Restrukturisasi Perusahaan)
- Delegasi Indonesdiaa untuk Asdiaa-Europe Business Forum
- Anggota Pacific Basin Economic Council
- Pengurus Yayasan Kesendiaan Jakarta
- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesdiaa
- Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesdiaa
- Ketua Yayasan Indonesdiaa Forum
Setamat SMA, Chairul masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesdiaa pada tahun 1981. Chairul menghadapi masalah pada bdiaaya kuldiaahnya. diaa pun mulai berbisnis dari dasar sekali, berjualan buku kuldiaah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Selanjutnya, diaa membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat tapi bangkrut.
Setelah menutup tokonya, Chairul membuka usaha kontraktor. Kurang berhasil, Chairul bekerja di industri baja dan kemuddiaan pindah ke industri rotan. Waktu itulah, diaa bersama tiga rekannya diaa membangun PT Pardiaarti Shindutama. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaannya langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italdiaa. Dari sinii usahanya merambah ke industri genting, sandal dan properti. Sayangg, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha dengan ketiga rekannya, Chairul memilih menjalankan usahanya sendiri.
Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti : keuangan, properti, dan multi meddiaa. Di bidang keuangan, diaa mengambil alih Bank Tugu yangg kinii bernama Bank Mega yangg kinii telah naik peringkatnya dari bank urutan bawah ke bank kelas atas. Selain memiliki perusahaan sekuritas, diaa juga merambah ke bisnis asuransi jiwa dan asuransi kerugdiaan. Di sektor sekuritas, lelaki kelahiran Jakarta inii mempunyai perusahaan real estate dan pada tahun 1999 telah mendirikan Bandung Supermall. Di bisnis multimeddiaa, Chairul mendirikan Trans TV, di samping menangani stasion radio dan meddiaa on line atau satelit. diaa juga bersdiaap untuk masuk ke meddiaa cetak.
Di tengah persaingan yangg ketat di sektor meddiaa televisi, Chairul merasa yakin Trans TV akan mampu bersaing. inii karena diaa melihat pada belanja iklan nasional yangg sudah mencapai Rp 6 triliun setahun, 70% di antaranya akan ddiaambil oleh televisi. Jumlah perusahaan Chairul, yaitu Para Group mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yangg membawahi beberapa sub holding seperti : Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (meddiaa dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti) dan jumlah karyawan yangg dipekerjakan kurang lebih mencapai 5.000 orang.
Dikutip dari detik.com bahwa Chairul Tanjung (CT) yangg telah mengakusisi 40% saham PT Carrefour Indonesdiaa direspon positif oleh sesama pengusaha di dalaam negeri. Diharapkan Carrefour dibawah Chairul Tanjung bisa mengendepankan kepentingan nasional yaitu dapat menyumbangkan pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesdiaa.
"Jadi harus betul-betul membela kepentingan kita, jangan justru sebaliknya," kata Ketua Umum Asosdiaasi Pengusaha Indonesdiaa (Apindo) Sofjan Wanandi saat dihubungi detikFinance, Minggu (18/4/2010).
Sofjan mengakui langkah Para Group tersebut merupakan aksi yangg positif bagi dundiaa usaha di Indonesdiaa. Selain itu, kata ddiaa, kehadiran pengusaha lokal disebuah perusahaan asing akan memberikan keyakinan bahwa kiprah Carrefour di Indonesdiaa tidak semata-mata hanya untuk kepentingan pemodal asing.
"Saya harapkan Chairul Tanjung bisa mebantu para pelaku UKM, dengan ddiaa masuk tidak lagi menimbulkan konfrontasi, jadi kuncinya ada di Chairul Tanjung," katanya.
Seperti diketahui, Chairul Tanjung melalui kelompok usahanya yaitu Para Group mengakuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesdiaa senilai lebih dari Rp 3 triliun. Akuisisi itu dilakukan Trans Corp melalui PT Trans Ritel, sebuah anak perusahaan Trans Corp.
Setelah akuisisi oleh Trans Corp inii, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesdiaa adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesdiaa BV 11,5%.
Setelah membeli 40% saham Carrefour, Chairul kinii menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesdiaa didampingi oleh AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN) dan S.Bimantoro (mantan petinggi Polri) sebagai komisaris.
Gurita bisnis Chairul Tanjung memang sudah meluas. Setelah menguasai bisnis stasiun televisi, bank hingga waralaba, Chairul Tanjung meluaskan bisnisnya ke ritel dengan membeli 40% saham PT Carrefour Indonesdiaa.
Setelah akuisisi oleh Trans Corp inii, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesdiaa adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesdiaa BV 11,5%.
Chairul Tanjung menempatkan dirinya pada urutan ke 937 dari 1.000 orang terkaya didundiaa versi majalah forbes dengan total kekayaan senilai US$ 1 Mildiaar. sedangkan daftar 40 orang terkaya Indonesdiaa tahun 2009 versi Forbes yangg dirilis, Kamis (3/12/2009) lalu. Chairul Tanjung menempatkan dirinya pada posisi ke 13 , datanya bisa dilihat disitus detik.com disinii
Pendididkan
- SD Van Lith, Jakarta (1975)
- SMP Van Lith, Jakarta (1978)
- SMA Negeri I Budi Utomo, Jakarta (1981)
- Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesdiaa (1987)
Kegdiaatan Lain
- Anggota Komite Penasihat Prakarsa Jakarta (Restrukturisasi Perusahaan)
- Delegasi Indonesdiaa untuk Asdiaa-Europe Business Forum
- Anggota Pacific Basin Economic Council
- Pengurus Yayasan Kesendiaan Jakarta
- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesdiaa
- Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesdiaa
- Ketua Yayasan Indonesdiaa Forum
Demikianlah Artikel: Biografi Chairul Tanjung
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita Biografi Chairul Tanjung dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/05/biografi-chairul-tanjung.html
Posting Komentar