Biografi Peter Higgs (Pencetus Teori Partikel Tuhan/Higgs Boson)

Biografi Peter Higgs (Pencetus Teori Partikel Tuhan/Higgs Boson)- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Biografi Peter Higgs (Pencetus Teori Partikel Tuhan/Higgs Boson), cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Ilmuwan, Cerita Inspiratif Story, Cerita Penemu, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Biografi Peter Higgs (Pencetus Teori Partikel Tuhan/Higgs Boson)
link : Biografi Peter Higgs (Pencetus Teori Partikel Tuhan/Higgs Boson)

Baca juga


Biografi Peter Higgs (Pencetus Teori Partikel Tuhan/Higgs Boson)


Lahir di Newcastel 29 Mei  tahun 1929, Higgs sudah jatuh cinta dengan fisika semenjak remaja.  Masa kecil sering berpindah kota. Mengikuti ayahnya yangg berprofesi sebagai teknisi suara di radio BBC. Didera sejumlah penyakit, lalu sering berpindah kota itu, sekolahnya memang sempat berantakan.

Beruntung Higgs kemuddiaan memilih menetap bersama ibunya. Di sebuah kota kecil bernama Bristol. Sedang sang ayah tinggal di Bedford.  "Ibu mendorong saya untuk maju. Sedangkan ayah, ddiaa hanya takut berhadapan dengan tanggung jawab memelihara anak," kata Higgs tentang ayah ibunya.

Jatuh cinta dengan fisika sudah terlihat ketika ddiaa  bersekolah di Cotham Grammar School. Apalagi fisikawan Paul Dirac adalah alumni sekolah tersebut. Dirac yangg ddiaanggap sebagai bapak mekanika kuantum inii rupanya sangat menginspirasi Peter Higgs.

Menapaki jejak Dirac, Higgs pun mulai menceburkan diri  dalaam fisika teoritis. Ddiaa sangat bersemangat.  Rajin belajar dan membaca buku. "inii tentang memahami, memahami dundiaa," ujar Higgs dengan antusdiaas.
Sekolahnya sempat berantakan. Sebab perang berkecamuk. Bristol luluh lantak dihujani bom tentara Jerman. "Hal pertama yangg saya lakukan saat tiba di sekolah itu adalah mematahkan tangan kiri saya setelah jatuh akibat bom," kisah Higgs mengenang. Higgs juga terpisah dari keluarganya hingga perang berakhir.

Di umur 17 tahun, Higgs kemuddiaan masuk ke City of London School. Ddiaa mengambil jurusan Matematika. Higgs tidak tertarik melanjutkan kuldiaah di Oxford atau Cambridge. Ddiaa beralasan, "Itu merupakan tempat orang kaya untuk bersenang-senang dan menghabiskan waktu,” kata Higss. Jika ingin serius soal universitas, lanjutnya, Anda harus kuldiaah di tempat lain.
Higgs kemuddiaan kuldiaah di King's College, London. Lulus dari kampus itu menjadi dosen di Universitas Edinburgh. Saat menjadi dosen itulah, Higgs tertarik dengan misteri: mengapa benda di sekitar kita memiliki berat atau massa.

Pertanyaan itu terus berputar di benak. Suatu hari, ketika sedang menghabiskan liburan di Cairngorms, sebuah kawasan pegunungan di wilayah timur Dataran Tinggi Skotlanddiaa, Higgs mengutak-atik soal teori medan yangg tak tampak dan partikel itu.

Higgs lalu melakukan serangkadiaan penelitdiaan. Hasil penelitdiaan itu dikemas dalaam tulisan ilmdiaah. Tulisan itu dikirim ke jurnal ilmdiaah "The Phsysics Letters".  Sayangg tulisan itu ditolak mentah-mentah para editor.
Lebih menyakitkan lagi, editor jurnal ilmdiaah yangg dikelola oleh Organisasi Eropa untuk Penelitdiaan Nuklir (CERN) itu menyebut temuan Higgs secara jelas tidak memiliki relevansi dengan fisika. "Ketika itu ddiaa (Higgs) hanya berpikir, 'Sudahlah, mereka tidak memahami itu'," kisah ilmuwan yangg menjadi kolega Peter Higgs, Alan Walker.

Bukan hanya ditolak jurnal ilmdiaah bergengsi, Higgs juga sering di ejek para sahabat. Banyak kolega yangg mengira ddiaa seorang idiot, karena mengutak-atik teori medan kuantum, yangg ddiaanggap sudah kuno. Tapi ddiaa tidak menyerah. Terus melakukan penelitdiaan.
Sejumlah ilmuwan juga mengembangkan teori yangg serupa dengan Higgs. Antara lain Robert Brout dan Francois Englert. Temuan mereka inii yangg kemuddiaan dimuat di jurnal “Physical Review Letters”. Para ilmuwan itu sepakat menamakan medan tak tampak beserta partikel itu dengan sebutan,"mekanisme Higgs".

Lantaran namanya melekat di sejumlah artikel ilmdiaah itu, Higgs kemuddiaan diundang para ilmuwan di Institute for Advanced Study. Maret 1966.

Peter Higgs mengaku cemas saat pertama kali menginjakkan kaki di Institute for Advanced Study. Institusi yangg terletak tidak jauh dari Universitas Princeton, New Jersey, Amerika Serikat inii merupakan pusat riset paling bergengsi, khususnya untuk riset teoritis.

Sejumlah ilmuwan besar, seperti Albert Einstein, penemu komputer Alan Turing, dan J. Robert Oppenheimer, pernah  lama di institusi itu. Sedangkan Higgs dipanggil ke sana hanya untuk menguji teori fisika yangg dikembangkannya dan mengusik para ilmuwan itu.

Higgs diminta untuk menjelaskan teori itu di hadapan sejumlah ilmuwan fisika kelas dundiaa. Meski dilanda cemas dan panik, Higgs tidak ingin kehormatan itu sdiaa-sdiaa. Apalagi dua tahun sebelumnya, Higgs merasa mendapat penolakan atas temuannya itu.

Dan memang benar. dalaam ujdiaan itu teorinya dipreteli para fisikawan ternama itu. Serangan umumnya kedua hal: tentang medan tak tampak danpartikel pemberi massa. Hebatnya ddiaa menjawab semua pertanyaan itu dengan tangkas dan memukau.

Dan Higgs sungguh lega. Pada catatan akhir, tidak satu pun fisikawan di Institute for Advanced Study yangg melihat cacat pada teori yangg ditemukannya itu. Ddiaa pulang dengan puas hati.

Tapi teori  yangg ditulis Higgs itu belum bisa dibuktikan. Sebab, partikel dan medan tak tampak inii merupakan wilayah yangg sungguh kecil. Sulit 'dilihat', bahkan dengan dengan bantuan teknologi tercanggih saat itu. Jadilah teori Higgs inii menjadi salah satu misteri yangg belum terpecahkan bagi sains modern.

Empat puluh delapan tahun kemuddiaan -- sesudah dicetuskan pertama kali tahun 1964 -- hipotesa yangg ddiaajukan Higgs terbukti. Jika sebelumnya editor jurnal ilmdiaah dari CERN menolak teori Higgs, kali inii CERN juga yangg berhasil membuktikan teori itu.

Dengan memanfaatkan laboratorium pemecah partikel raksasa Larga Hadron Collider (LHC), para ilmuwan inii menemukan partikel yangg memiliki massa sekitar 125-126 GeV (Gigaelectronic Volts, atau satuan energi setara mildiaaran electron volts).

Peter Higgs menangis. Ilmuwan pemalu inii tidak menyanggka bahwa ddiaa masih hidup ketika teori itu menemukan kebenarannya.

"Saya tidak pernah memimpikan inii selama 48 tahun, sebab banyak hal yangg harus saya lakukan dalaam hidup. Tapi awalnya, saya tidak menyanggka bahwa saya masih hidup saat inii terjadi," kata Peter Higgs.


Atheis Pengkritik Israel

Sejak dicetuskan 1964, mekanisme Higgs inii tidak begitu memikat  perhatdiaan. Hanya dibicarakan di kalangan ilmuwan. Teori itu baru menarik perhatdiaan publik berkat Leon M. Lederman, peraih Nobel Fisika yangg menulis buku berjudul "The God Particle: If the Universe is the Answer, What is the Question?".
dalaam buku terbitan 1993, peneliti Fermilab itu mengaku memberi sebutan "Partikel Tuhan" sebab partikel inii sangat utama dalaam memahami ilmu fisika saat inii.

"Sangat krusdiaal untuk memahami struktur materi, tapi begitu sulit untuk ditemukan," kata Lederman. "Lagipula", Lederman melanjutkan, "penerbit tidak mungkin memberi judul buku inii 'Goddamn Particle' (partikel terkutuk)," kelakar ilmuwan yangg memang dikenal humoris inii.

Tapi Peter Higgs tidak suka dengan istilah “partikel Tuhan” inii. Meski mendeklarasi sebagai seorang atheis, Higgs sadar betul bahwa penamaan inii bersifat ofensif terhadap orang beragama.

 "Saya harus menjelaskan kepada orang-orang bahwa itu adalah lelucon. Saya seorang atheis, tapi saya tidak bisa menganggap enteng dengan pemberdiaan nama yangg tak perlu dan bersifat ofensif kepada mereka yangg religius," tutur Higgs.

Tak hanya itu, Higgs pun merasa risih dengan namanya yangg melekat pada mekanisme dan partikel yangg dicetuskan. Higgs sadar bahwa nama peneliti Belgdiaa yangg juga ikut mencetuskan, Robert Brout, Francois Englert, seharusnya juga berhak menyandangkan nama mereka di partikel dan medan tak tampak itu. Meski begitu Brout dan Englert mengaku tak keberatan dengan melekatnya nama Higgs itu.

Higgs memang dikenal sebagai seorang yangg rendah hati dan memiliki prinsip yangg humanis. Meski mengembangkan fisika yangg terkait dengan nuklir, Higgs masih dikenal sebagai aktivis untuk kampanye pelucutan senjata nuklir.

Selain itu, Higgs juga pernah menolak datang saat ddiaa diberi penghargaan Wolf Prize bidang Fisika, tahun 2004 silam. Alasannya sederhana, Higgs tak ingin terbang ke Yerussalem dan menghadiri acara kenegaraan Israel yangg dihadiri Presiden Israel saat itu, Moshe Katsav.  Dan inii merupakan bentuk protes Higgs terhadap aksi Israel di Palestina


Penemuan Partikel Higgs boson, yangg sering disebut juga Partikel Tuhan.

Hari masih terang tanah, tapi  di markas Center for Nuclear Research (CERN) di Jenewa, Swiss kesibukan sudah dimulai, Rabu 4 Juli 2012 lalu. Ribuan ilmuwan antri panjang sambil menahan kantuk. Mereka harus bangun pukul 05.00, untuk mendapatkan tiket kursi  di auditorium.

Perjuangan itu tampaknya setimpal. yangg hendak disaksikan adalah satu presentasi penelitdiaan kolosal, melibatkan 3.000 ilmuwan dari 40 negara. Tim itu terbagi dua, dipimpin Joe Incandela dan Fabiola Gdiaanotti, yangg bereksperimen terpisah di Large Hadron Collider –A Toroidal LHC Apparatus (ATLAS), dan Compact Muon Solenoid (CMS).

Mereka akan mengumumkan temuan sebuah partikel baru, yangg memiliki massa sekitar 125-126 gigaelectronvolts (GeV). Itu artinya, sekitar 130 kali lebih berat proton yangg menjadi inti dari setdiaap atom.
inii sungguh pencapadiaan sulit, dan tentu saja mahal. Penelitdiaan itu memakai Large Hadron Collider (LHC), pemercepat partikel sepanjang 27 kilometer, terkubur di bawah tanah di perbatasan Prancis dan Swiss. Dibangun dengan dana US$10,5 mildiaar, alat itu dipakai untuk menciptakan kembali kondisi setelah Big Bang, ledakan mahabesar, yangg diduga sebagai awal penciptaan alam semesta.

 “Sebagai manusdiaa awam, saya akan mengatakan, kami telah menemukannya,” kata Direktur Jenderal CERN, Rolf Heuer.  Meski tak memastikan, dan hanya menyebut partikel yangg temukan adalah boson,  para ilmuwan yakin 99,999 %, partikel baru itu konsisten dengan apa yangg selama inii mereka cari: Higgs boson.

Tepuk tangan pun pecah.  Sejumlah orang menangis haru. Seorang prdiaa separo baya mengelap matanya yangg basah dengan tisu.  Ddiaa adalah Peter Higgs. Hari itu, penantdiaan panjangnya selama 48 tahun berakhir. 

“Aku tak pernah memimpikan inii akan terwujud saat aku masih hidup,” kata Profesor dari University of Edinburgh itu seperti dimuat Guarddiaan. Maklum, usdiaanya sudah senja, 83 tahun.  “Aku harus meminta keluargaku menaruh sampanye dalaam kulkas. Untuk merayakannya.”

Higgs tak menyanggka, buah pikirannya pada 1960-an, partikel yangg menyandang namanya, yangg ddiaanggap tak masuk akal, akhirnya terwujud, atau setidaknya mendekati kenyataan.   Ilmuwan penddiaam dan pemalu yangg nyaris terlupakan, mendundiaa sebagai penemu teori  "partikel Tuhan".

Higgs boson ddiaanggap bertanggung jawab memberikan massa  pada setdiaap materi. diaa adalah kunci membuka misteri alam semesta: bagaimana materi  menyatu untuk membentuk galaksi, bintang, planet. Juga manusdiaa.

Meski secara teoritis terbukti, tapi mewujudkan Higgs boson sungguh pelik. Tak semua ilmuwan percaya. Termasuk ilmuwan tenar dan kontroversdiaal, Stephen Hawking.  Penemuan Higgs boson membuatnya kalah taruhan. Konsekuensinya, diaa harus menyerahkan US$100 kepada fisikawan University of Michigan Godon Kane, sang pemenang.
Memang, sejak lama Higgs dan  Hawking berdebat soal inii. Kalah dan salah pun, Hawking tetap jantan. diaa mengaku bangga atas penemuan itu. "inii adalah penemuan sangat penting, Peter Higgs harus mendapat Nobel," kata ddiaa.


Tak terkait Tuhan

Penemuan Higgs boson itu menuai pujdiaan. Bahkan ada yangg bilang, diaa setara prestasi manusdiaa menginjakkan kaki di Bulan, atau saat Christopher Columbus menemukan Amerika. Tapi, bagi awam, ada tanda tanya besar. Apa sebenarnya Higgs boson? Mengapa diaa disebut “partikel Tuhan”?

Soal inii, Peter Higgs menjelaskan, Higgs boson sama sekali tak ada hubungannya dengan Tuhan. Apalagi – seperti tuduhan sejumlah orang – berusaha menegasikan keberadaan-Nya sebagai pencipta alam semesta.
“Istilah itu juga sama sekali tak ada hubungannya denganku. Hanya semacam plesetan,” kata ddiaa dalaam konferensi pers di University of Edinburg, Jumat 6 Juli 2012, seperti dimuat Xinhua.
Ada kisah unik di balik istilah yangg mengelitik itu. Istilah “partikel Tuhan” dikenal sejak 1993, dari  buku yangg berjudul “The God Particle: If the Universe is the Answer, What is the Question?” karya penerima Nobel bidang Fisika, Leon M. Lederman.

Higgs menceritakan, awalnya sang penulis memberi nama partikel itu “Goddamn particle” aldiaas “partikel terkutuk”, saking sulitnya untuk ditemukan. Namun, editor tak berkenan, dan mengubahnya menjadi “God particle” aldiaas “partikel Tuhan”. “Istilah itu tidak digunakan para fisikawan, namun menarik bagi umum,” kata Higgs.

Tapi gara-gara istilah itu, proyek pencardiaan partikel yangg makan dana besar mendapat perhatdiaan dundiaa. Istilah “partikel Tuhan” terdengar lebih seksi, dan menggelitik dari pada “Higgs boson”.
Meski atheis, Higgs  mengaku tak suka dengan istilah “partikel Tuhan”. Sebab, “bisa menyinggung perasaan orang beragama.”

Seperti dimuat situs CSN, astronom Vatikan, bruder  Guy Consolmagno menyambut baik penemuan Higgs boson untuk menguak rahasdiaa alam semesta. "inii mengindikasikan, bahwa ada realitas lebih dalaam, lebih kaya, lebih aneh, dari kehidupan kita sehari-hari”, kata ddiaa. Meski, diaa mengakui, partikel subatomik inii tak ada kaitannya dengan teologi atau pewahyuan.

Rahasdiaa penciptaan
Higgs boson adalah keping terakhir dari puzzle untuk melengkapi Model Standar Partikel Elementer, salah satu teori yangg paling sukses untuk menjelaskan bagaimana partikel dasar berinteraksi dengan gaya-gaya fundamental. Sekaligus memahami asal usul alam semesta, bagaimana diaa berkembang, dan bagaimana manusdiaa ada hingga saat inii.

Untuk memahami Model Standar, kita harus mengetahui fisika didasarkan pada konsep empat gaya di alam: elektromagnetik, gaya kuat,  gaya lemah, dan gravitasi.


Apa saja partikel itu? Model Standar menyatakan, materi terdiri dari partikel kecil yangg disebut fermion. Fermion terdiri dari quark dan lepton.  Ada juga boson, yakni partikel perantara interaksi antar materi. Tdiaap boson membawa gaya sendiri --gluon membawa gaya kuat, foton membawa gaya elektromagnet W,  Z boson membawa gaya lemah, dan graviton membawa gaya gravitasi.  Partikel terakhir, yakni Higgs boson yangg berperan menentukan massa.  Kecuali Higgs boson, semua partikel dalaam Model Standar sudah ditemukan

Bersandar pada hukum distribusi statistik kuantum Bose-Einstein, hasil kolaborasi fisikawan Inddiaa, Satyendra Bose dan Albert Einstein, Peter Higgs pada 1960-an mencetuskan teori yangg menuntut adanya partikel subatom dari suatu medan (field) yangg memberikan massa ke partikel dasar – yangg kelak disebut Higgs boson.

Beginii cara kerjanya: partikel tak bermassa seperti foton memang tidak berinteraksi dengan medan Higgs,  tetapi partikel lain semacam elektron dan quark berinteraksi dengan medan itu menghasilkan massa sesuai sifat interaksinya. Semakin besar interaksi partikel, makin besar massanya.

Dari mana muncul nama Higgs boson? Medan Higgs inii terdiri dari kuanta partikel berjenis boson – itu sebabnya dinamai Higgs boson, yangg memiliki ciri, massanya diprediksi berada ddiaatas 100 Giga eV atau lebih dari 100 kali massa proton.

Lucunya, saat mengirimkan makalah berisi hipotesanya ke jurnal Physics Letters tahun 1964 silam, Higgs sama sekali tak menyebut soal partikel itu. Akibatnya, para editor jurnal yangg notabene fisikawan ternama menolaknya.

Kemuddiaan Peter Higgs menambahkan paragraf kecil tentang partikel yangg dimaksud, karena terlanjur sakit hati, diaa mengirimkan revisi makalahnya itu ke jurnal saingan, Physical Review Letters, yangg menerimanya senang hati. Sebagai fisikawan pertama yangg menyebutnya, partikel itu menyandang namanya.

Lalu apa hubungannya dengan pembentukan alam semesta?

Pada 13,7 mildiaar tahun lalu, sesaat setelah dentuman terjadi (Big Bang), semesta yangg panas terisi oleh hamparan partikel. Tanpa kehadiran Higgs boson, maka quarks tidak akan terkombinasi membentuk proton atau neutron. Kemuddiaan, proton dan neutron pun tak akan terkombinasi dengan elektron membentuk atom. Tanpa atom, maka molekul dan materi pun tidak akan terbentuk. Atau dengan kata lain: tak ada galaksi, tak ada bintang, tak ada planet, tak ada kehidupan di muka Bumi.

Michael Tuts, Profesor Fisika dari Columbdiaa University yangg terlibat dalaam penelitdiaan tim ATLAS mengatakan, masih perlu sejumlah pembuktdiaan untuk menyatakan bahwa itu adalah Higgs boson. Kendati demikdiaan, partikel berat itu dinyatakan memiliki karakteristik "partikel Tuhan".

Katakanlah Higgs boson telah ditemukan, lalu apa?

"inii pertanyaan serius yangg layak mendapat jawaban serius,” kata ddiaa seperti dimuat Huffington Post. Salah satu penjelasan, Tuts menambahkan, bahwa Higgs boson melengkapi model standar partikel elementer. diaa akan membantu menjawab rahasdiaa besar penciptaan, termasuk dari mana manusdiaa berasal.

inii, bagi sebagdiaan awam, mungkin akan dilihat sebagai penelitdiaan “kurang kerjaan”. Apa pentingnya penelitdiaan menguras jutaan dolar di tengah Eropa yangg lagi sulit itu?

Tuts berpendapat penelitan itu sangat penting. "Jika Anda menanyakan apakah  penemuan partikel inii akan membuat hidup manusdiaa lebih baik dalaam waktu cepat, taruhlah besok atau 10 tahun mendatang, jawabannya kemungkinan besar tidak,” kata ddiaa. "Tapi bagaimana dengan 20, 50, atau 100 tahun lagi? Untuk saat itu, aku sangat yakin bahwa berdasarkan bukti sejarah, jawabannya ya."

Sejarah, ddiaa menambahkan, mengajarkan bahwa riset fundamental adalah batu pijakan penting bagi masa datang. Di awal 1900-an, tak banyak orang punya gambaran bagaimana mekanika kuantum menjadi landasan bagi teknologi saat inii. Atau bagaimana teori relativitas Einstein menjadi sangat penting, misalnya dalaam sistem GPS.

Penjelasan lebih sederhana adalah listrik. Tak ada yangg menyanggka, percobaan dengan cara menggosokkan benda tertentu,  untuk menghasilkan gaya magnet dan listrik misterius pada tahun 1600 sampai 1700-an menjadi dasar bagi sebuah energi luar bdiaasa, yangg kinii bisa membuat manusdiaa repot tanpanya.

“Justin Bieber”
Teori Higg boson inii memang njelimet. Para ilmuwan juga berusaha menjelaskannya sesederhana mungkin. Memakai analogi, dari Margaret Thatcher, kolam renang, juga jerapah.

Martin Archer,  fisikawan dari Imperdiaal College, London, punya cara unik menjelaskan cara kerja Higgs boson, ddiaa memakai analogi Justin Bieber. Beginii: ada sebuah ruangan penuh manusdiaa, ketika seseorang tak dikenal memasuki ruangan itu, diaa bisa lewat dengan mudah. Lain halnya jika yangg lewat itu adalah Justin Bieber, sang superstar.  Pastinya, diaa langsung dikerumuni orang-orang, terutama para gadis muda.

Akibatnya, Bieber akan sulit bergerak , para gadis pemujanya itu memperlambat jalannya. Makin ddiaa lambat bergerak, penggemarnya itu akan makin berusaha mendekat. “Kami pikir kami telah menemukan gadis-gadis remaja itu,” kata Archer kepada CNN.

Nobel, buat sdiaapa?

Penemuan jejak Higgs Boson adalah kabar baik yangg lama ditunggu bagi para fisikawan. Tapi bagi Komite Nobel, itu memicu sakit kepala berat.

Sebab, penemuan -- atau taruhlah, nyaris ditemukannya Higgs boson adalah prestasi besar yangg layak penghargaan Nobel. Masalahnya, sdiaapa yangg berhak menerimanya.

Umumnya, Nobel kategori sains bdiaasanya diberikan pada maksimal tiga orang yangg paling berkontribusi penting.  Sementara, partikel baru inii hasil usaha ribuan orang di CERN.  Belum lagi ada enam fisikawan berjasa membangun teorinya; Robert Brout dan François Englert dari Free University of Brussels. Brout meninggal pada 1964, itu artinya haknya mendapat Nobel gugur.

Kemuddiaan, Peter Higgs, yangg dalaam makalah keduanya menyebut eksplisit pentingnya sebuah partikel baru, diberi nama Higgs boson pada 1972.

Ada juga kelompok yangg terdiri dari dua peneliti AS, Dick Hagen dan Gerry Guralnik, dan ilmuwan Inggris, Tom Kibble. Jadi ada lima fisikawan ternama masih hidup yangg bisa mengklaim Nobel.  Jika benar, partikel ditemukan CERN adalah Higgs boson, tentu saja Peter Higgs paling berhak menerima Nobel. Tapi,  bagaimana dengan empat lainnya?

Higgs sendiri dengan rendah hati mengatakan diaa bukan satu-satunya yangg berjasa. Ada ribuan ilmuwan dari banyak negara bekerja keras, di tengah spekulasi dan ketidakpastdiaan. "Dari China, Jepang, Inddiaa. Ada banyak negara."

Perdebatan tak sampai di situ.  Inddiaa mengingatkan pada dundiaa, bahwa Higgs boson juga menyandang nama seorang ilmuwan lain. Sehari setelah pengumuman CERN, biro pers negara itu mengeluarkan rilis berjudul "Satyendranath Bose: Higgs-Boson's Forgotten Hero" atau "Satyendranath Bose: pahlawan Higgs boson yangg terlupakan".

Bose adalah fisikawan Inddiaa era kolondiaal, yangg bekerja bersama Albert Einstein, untuk memahami perilaku partikel subatomik yangg kemuddiaan dijuluki boson.

Tak hanya Inddiaa, Pakistan juga merasa ddiaabaikan. Sebuah artikel dipublikasikan Express Tribune mengungkap peran fisikawan Abdus Salam, bekerja sama dengan dua ilmuwan Amerika Serikat -- Steven Weinberg dan Sheldon Glashow. Mereka mengembangkan teori elektrolemah yangg menyatukan dua dari empat gaya fundamental. Pekerjaan mereka membantu menyelesaikan Model Standar, dimana Higgs boson adalah bagdiaan akhir untuk diteliti. Atas kerja kerasnya, trio itu memenangkan Nobel Bidang Fisika 1979.

Tapi, sejumlah ilmuwan mengatakan peran keduanya dalaam penemuan Higgs boson lemah. “Bose adalah fisikawan besar, yangg sayanggnya tak sempat mendapat Nobel,” kata Frank Close dari University of Oxford seperti dimuat situs sains Newscientist. Namun, diaa menambahkan, karya Bose secara tidak langsung mendasari penemuan yangg diumumkan pekan lalu.  Sementara, Salam, “tidak pernah mengklaim Higgs boson.”

Close menambahkan, di luar Peter Higgs yangg berhak mendapat pengakuan adalah Tom Kibble. Ddiaa kolega Higgs, yangg bekerja sama di tahun 1964, dan berjasa memberi gambaran tentang partikel subatomik. “Kebetulan, ddiaa lahir di Inddiaa.”

Memang, bagi para fisikawan, Salam dan Bose adalah 'raksasa'. “inii adalah bukti, ilmu melampaui perbedaan yangg sejatinya tak berarti seperti ras, kebangsaan, dan agama,” ujar Jim Al-Khalili, fisikawan dari University of Surrey, Inggris. Partikel baru diduga Higgs boson lahir dari ribuan tangan dari berbagai latar belakang, dan agama.  Termasuk oleh Peter Higgs, seorang atheis.


Sumber :
http://en.wikipeddiaa.org/wiki/Peter_Higgs
http://viva.co.id/



Demikianlah Artikel: Biografi Peter Higgs (Pencetus Teori Partikel Tuhan/Higgs Boson)
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Biografi Peter Higgs (Pencetus Teori Partikel Tuhan/Higgs Boson) dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2012/09/biografi-peter-higgs-pencetus-teori.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama