Tatacara sholat Meminta Hujan (Istisqa’), Niat, Do'a

Tatacara sholat Meminta Hujan (Istisqa’), Niat, Do'a- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Tatacara sholat Meminta Hujan (Istisqa’), Niat, Do'a, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Sholat, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tatacara sholat Meminta Hujan (Istisqa’), Niat, Do'a
link : Tatacara sholat Meminta Hujan (Istisqa’), Niat, Do'a

Baca juga


Tatacara sholat Meminta Hujan (Istisqa’), Niat, Do'a

Di Indonesia atau mungkin negara-negara lain pasti ada saat dimana musim kemarau dan terjadi kekeringan, khususnya di indonesia di bagian kalimantan, jawa, atau papua yang sering sekali terjadi kekeringan. Tentunya  Islam sudah memberikan beberapa solusi dan ajaran untuk menghadapi musibah ini yaitu dengan Sholat Istisqa' atau sholat meminta hujan, dibawah ini adalah beberapa tatacara, do'a dan hadits2 tentang sholat istisqa'.

 

sholat Meminta Hujan (Istisqa’)

Isitisqa’ adalah memohon kepada Allah swt turunnya hujan karena kebutuhan hidup atas air sangat mendesak. Dengan demikian sholat istisqa’ berarti sholat yang dilakukan dalam rangka memohon hujan kepada Yang Maha Kuasa. sholat Istisqa hukumnya sunnah muakkadah berdasarkan hadits nabi :

خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم يستسقي فجعل الى الناس ظهره واستقبل القبلة وحول رداءه

Rasulullah saw. keluar meminta hujan, beliau memunggungi jama’ah dan menghadap kiblat, mengubah posisi selendangnya, (HR. Muslim)

Sebelum melaksanakan sholat istisqa’ diharapkan semua jama’ah memperbanyak istighfar. Memohon ampunan kepada Allah swt atas segala dosa yang telah dilakukannya. Karena dosa-dosa inilah yang menjauhkan kaum dari rahmat-Nya (diajuhkan dari hujan, didatangkan keprihatianan, paceklik dan berbagai macam cobaan menakutkan lainnya). sebagaimana diterangakan dalam al-Isra ayat 16:

وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

Oleh karena itulah sebaiknya jama’ah memperbanyak amal saleh, sedekah dan berdamai dan saling memaafkan. Semua itu disunnahkan agar dilakukan selama tiga hari berturut-turut menjelang sholat isitisqa’ dalam keadaan berpuasa. Pada hari keempatnya di pagi hari ketika matahari telah terbit dilaksanakanlah sholat istisqa’ dan masih dalam ke adaan berpuasa. Karena do’a dalam keadaan berpuasa memiliki nilai lebih.

Aisyah berkata : "Rasulullah saw melaksanakan sholat Istisqa’ ketika sinar matahari telah terlihat.” (HR. Abu Daud dan Al Hakim mensahihkannya).

sholat isitisqa’ harus dilaksanakan dengan penuh khidmat, keprihatinan dalam keadaan memelas dan merendahkan diri serendah rendahnya kepada Allah swt. tidak boleh banyak bicara baik ketika perjalanan, duduk maupun menunggu. Semua harus dilakukan dengan sangat khusyu’ dan hening. Sebagaimana dilakukan Rasulullah saw

أنه عليه الصلاة والسلام خرج متبذلا متواضعا متضرعا حتى أتى المصلى

adapun niat sholat ini adalah  

أصلى سنة الإستسقاء ركعتين مأموما لله تعالى

sholat ini dilakukan dua rakaat ditanah lapang, pada rakaat pertama bertakbir sebanyak 7 kali dan 5 kali pada rakaat kedua atau seperti melaksanakan sholat hari Raya. Imam hendaklah membaca surat Al ‘Ala pada rakaat pertama dan surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua. Setelah sholat, imam membaca dua khutbah. Khutbah pertama diawali dengan bacaan istighfar 9 kali dan khutbah kedua diawali dengan bacaan istighfar 7 kali.

Usai Khutbah imam membaca doa diaminkan oleh jama’ah, kemudian menghadap kiblat memindahkan kain sebelah kanannya kesebelah kiri dan kain sebelah kirinya ke sebelah kanannya dengan diikuti oleh semua jama’ah. Hal ini sebagai penanda akan bergantinya keadaan dari keprihatinan menjadi kebahagiaan, dari kekeringan menjadi ke segaran, dari kesempitan menuju ke luasan.  Demikianlah berdo’a dilakukan dengan amat khusyu’ hingga akhir. Perlu diketahui bahwa dalam sholat Istisqa tidak ada adzan dan iqamat.



Demikianlah Artikel: Tatacara sholat Meminta Hujan (Istisqa’), Niat, Do'a
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Tatacara sholat Meminta Hujan (Istisqa’), Niat, Do'a dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2013/02/tatacara-sholat-meminta-hujan-istisqa.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama