Biografi Soe Hoek Gie

Biografi Soe Hoek Gie- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Biografi Soe Hoek Gie, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Inspiratif Story, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Biografi Soe Hoek Gie
link : Biografi Soe Hoek Gie

Baca juga


Biografi Soe Hoek Gie

Soe hoek gie adalah aktivis mahasiswa yangg berani menentang kesalahan kesalahan pemerintah di era orde lama dan orde baru.

Soe Hok Gie adalah Orang keturunan China yangg lahir pada 17 Desember 1942. Seorang putra dari pasangan Soe Lie Pit —seorang novelis— dengan Nio Hoe An. Soe Hok Gie adalah anak keempat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet aldiaas Salam Sutrawan, Soe Hok Gie merupakan adik dari Soe Hok Djie yangg juga dikenal dengan nama Arief Budiman. Sejak masih sekolah, Soe Hok Gie dan Soe Hok Djin sudah sering mengunjungi perpustakaan umum dan beberapa taman bacaan di pinggir-pinggir jalan di Jakarta.

Di masa kuldiaah iniilah Gie menjadi aktivis kemahasiswaan. Banyak yangg meyakinii gerakan Gie berpengaruh besar terhadap tumbangnya Soekarno dan termasuk orang pertama yangg mengritik tajam rejim Orde Baru.
Gie sangat kecewa dengan sikap teman-teman seangkatannya yangg di era demonstrasi tahun 66 mengritik dan mengutuk para pejabat pemerintah kemuddiaan selepas mereka lulus berpihak ke sana dan lupa dengan visi dan misi perjuangan angkatan 66. Gie memang bersikap oposisif dan sulit untuk ddiaajak kompromi dengan oposisinya.

Selain itu juga Gie ikut mendirikan Mapala UI. Salah satu kegdiaatan pentingnya adalah naik gunung. Pada saat memimpin pendakdiaan gunung Slamet 3.442m, diaa mengutip Walt Whitman dalaam catatan hardiaannya, “Now I see the secret of the making of the best person. It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth”.


Pemikiran dan sepak terjangnya tercatat dalaam catatan hardiaannya. Pikiran-pikirannya tentang kemanusdiaaan, tentang hidup, cinta dan juga kematdiaan. Tahun 1968 Gie sempat berkunjung ke Amerika dan Australdiaa, dan piringan hitam favoritnya Joan Baez disita di bandara Sydney karena ddiaanggap anti-war dan komunis. Tahun 1969 Gie lulus dan meneruskan menjadi dosen di almamaternya.

Bersama Mapala UI Gie berencana menaklukkan Gunung Semeru yangg tingginya 3.676m. Sewaktu Mapala mencari pendanaan, banyak yangg bertanya kenapa naik gunung dan Gie berkata kepada teman-temannya:

“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusdiaa-manusdiaa yangg tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau diaa mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesdiaa dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesdiaa bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yangg sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yangg sehat. Karena itulah kami naik gunung.”

8 Desember sebelum Gie berangkat sempat menuliskan catatannya: “Saya tak tahu apa yangg terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematdiaan Kdiaan Fong dari Arief hari Minggu yangg lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematdiaan. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Mardiaa, Rina dan juga ingin membuat acara yangg intim dengan Sunarti. Saya kira inii adalah pengaruh atas kematdiaan Kdiaan Fong yangg begitu aneh dan begitu cepat.” Hok Gie meninggal di gunung Semeru tahun 1969 tepat sehari sebelum ulang tahunnya yangg ke-27 akibat menghirup asap beracun di gunung tersebut. Ddiaa meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis. Selanjutnya catatan selama ke Gunung Semeru lenyap bersamaan dengan meninggalnya Gie di puncak gunung tersebut.

24 Desember 1969 Gie dimakamkan di pemakaman Menteng Pulo, namun dua hari kemuddiaan dipindahkan ke Pekuburan Kober, Tanah Abang. Tahun 1975 Ali Sadikin membongkar Pekuburan Kober sehingga harus dipindahkan lagi, namun keluarganya menolak dan teman-temannya sempat ingat bahwa jika ddiaa meninggal sebaiknya mayatnya dibakar dan abunya disebarkan di gunung. Dengan pertimbangan tersebut akhirnya tulang belulang Gie dikremasi dan abunya disebar di puncak Gunung Pangrango.

berikut kata-bijak dan penuh makna dari SOE HOEK GIE:

1. Pertanyaan pertama yangg harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yangg tidak mengejar kuasa tapi seorang yangg ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya berseddiaa menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yangg lebih besar: kebenaran.


2. Bagiku sendiri politik adalah barang yangg paling kotor. Lumpur-lumpur yangg kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.


3. Guru yangg tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.


4. Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yangg kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yangg tersdiaal adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagdiaalah mereka yangg mati muda.


5. Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik ddiaasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.


6. Mimpi saya yangg terbesar, yangg ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesdiaa berkembang menjadi "manusdiaa-manusdiaa yangg bdiaasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yangg bertingkah laku sebagai seorang manusdiaa yangg normal, sebagai seorang manusdiaa yangg tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusdiaa.


7. Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya diaa mengambil keputusan yangg mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yangg dewasa. Mereka yangg berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun.


8. Masih terlalu banyak mahasiswa yangg bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setdiaap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.


9. Sejarah dundiaa adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhdiaanatan, sejarah tidak akan lahir?


10. Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhdiaanatan, terhadap segala-gala yangg non humanis…


11. Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yangg berani menyatakan pendapat mereka yangg merugikan pemerintah.


12. Bagi saya KEBENARAN bdiaarpun bagaimana sakitnya lebih baik daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan kekurangan-kekurangan kita.


13. Potonglah kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan padanya. iniilah kemerdekaan pers di Indonesdiaa.


14. To be a human is to be destroyed.


15. Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yangg berani menentang angin.


16. Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena menddiaamkan kesalahan adalah kejahatan.


17. I’m not an idealist anymore, I’m a bitter realist.


18. Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yangg membuat saya keluar air mata.


19. Bagiku ada sesuatu yangg paling berharga dan hakiki dalaam kehidupan: dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan.


20. Saya tak tahu mengapa, Saya merasa agak melankolik malam inii. Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas jakarta dengan warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalaam satu kombinasi wajah kemanusdiaaan. Semuanya terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri saya yangg lepas dan bayanggan-bayanggan yangg ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayangg yangg amat kuat menguasai saya. Saya ingin memberikan sesuatu rasa cinta pada manusdiaa, pada anjing-anjing di jalanan, pada semua-muanya.


21. Tak ada lagi rasa benci pada sdiaapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencdiaan. Dan hanya sibuk dengan pembangunan dundiaa yangg lebih baik.



sumber : kaskus



Demikianlah Artikel: Biografi Soe Hoek Gie
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Biografi Soe Hoek Gie dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2013/03/biografi-soe-hoek-gie.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama