Biografi Mohammad Hatta

Biografi Mohammad Hatta- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Biografi Mohammad Hatta, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Indonesdiaa Heroes, Cerita Inspiratif Story, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Biografi Mohammad Hatta
link : Biografi Mohammad Hatta

Baca juga


Biografi Mohammad Hatta

Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, diaa telah tertarik pada pergerakan. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond.  Tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar di Handels Hoge School Rotterdam. diaa mendaftar pada Indische Vereniging. Perkumpulan yangg menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemuddiaan berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesdiaa (PI).Koran Hinddiaa Poetra, terbit & pada tahun 1924 majalah inii berganti nama menjadi Indonesdiaa Merdeka. Hatta lulus dalaam ujdiaan handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. 

Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, diaa berpidato tentang Struktur Ekonomi Dundiaa & Pertentangan Kekuasaan. Ddiaa mencoba menganalisis struktur ekonomi dundiaa dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-kooperatif. 

Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang menjadi organisasi politik yangg mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesdiaa. Pada tahun 1926, Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamadiaan di Bierville, Prancis. 

Dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiniingrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. dalaam sidang bersejarah, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yg mengagumkan yakni “Indonesdiaa Vrij” atw "Indonesdiaa Merdeka". 

Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemuddiaan diaa tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 & 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Rakjat. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesdiaa ditahan dan kemuddiaan dibuang ke Boven Digoel salah satunya Hatta. Sebelum dibuang, Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul Krisis Ekonomi dan Kapitalisme. 
dalaam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Di pembuangan Hatta membukukan tulisanya “Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan” dan “Alam Pikiran Yunani.” (empat jilid). 

9 Maret 1942, Pemerintah Hinddiaa Belanda menyerah kepada Jepang & 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta. Pidato yangg diucapkan Hatta di Lapangan Ikada pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. diaa mengatakan, Indonesdiaa terlepas dari penjajahan imperdiaalisme Belanda. Oleh karena itu diaa tak ingin menjadi jajahan kembali. Panitdiaa Persdiaapan Kemerdekaan Indonesdiaa dibentuk, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. 16 Agustus 1945 malam, Panitdiaa Persdiaapan Kemerdekaan Indonesdiaa mempersdiaapkan proklamasi dalaam rapat di rumah Admiral Maeda. Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yangg ringkas dengan menuliskan kata-kata yangg didiktekannya. 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesdiaa diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesdiaa. 

Bung Hatta & Sepatu Bally yangg Tak Pernah Terbeli

Dandanan mentereng, rumah, dan mobil mewah agaknya sudah menjadi gaya hidup para pejabat saat inii. Masyarakat pun kembali merindukan figur-figur pemimpin yangg sederhana dan pantas untuk dijadikan teladan.

Suatu hari, di tahun 1950, Wakil Presiden Muhammad Hatta pulang ke rumahnya. Begitu menginjakkan kaki di rumah, diaa langsung ditanya sang istri, Ny Rahmi Rachim, tentang kebijakan pemotongan nilai mata ORI (Oeang Republik Indonesdiaa) dari 100 menjadi 1.

Pantas saja hal itu ditanyakan, sebab, Ny Rahmi tidak bisa membeli mesin jahit yangg diidam-idamkannya akibat pengurangan nilai mata uang itu. Padahal, diaa sudah cukup lama menabung untuk membeli mesih jahit baru. Tapi, apa kata Bung Hatta?

"Sunggguhpun saya bisa percaya kepadamu, tetapi rahasdiaa inii tidak patut dibocorkan kepada sdiaapa pun. Bdiaarlah kita rugi sedikit, demi kepentingan seluruh negara. Kita coba menabung lagi, ya?" jawab Bung Hatta.

Kisah mesin jahit itu merupakan salah satu contoh dari kesederhanaan hidup proklamator RI Bung Hatta (1902-1980) dan keluarganya. Sejak kecil, Bung Hatta sudah dikenal hemat dan suka menabung. Akan tetapi, uang tabungannya itu selalu habis untuk keperluan sehari-hari dan membantu orang yangg memerlukan.

Saking mepetnya keuangan Bung Hatta, sampai-sampai sepasang sepatu Bally pun tidak pernah terbeli hingga akhir hayatnya. Tidak bisa dibayanggkan, seorang yangg pernah menjadi nomor 2 di negeri inii tidak pernah bisa membeli sepasang sepatu. Mimpi itu masih berupa guntingan iklan sepatu Bally yangg tetap disimpannya dengan rapi hingga wafat pada 1980.

Bung Hatta baru menikah dengan Ny Rahmi 3 bulan setelah memproklamasikan kemerdekaan RI bersama Bung Karno atau tepatnya pada 18 November 1945. Saat itu, diaa berumur 43 tahun. Apa yangg dipersembahkan Bung Hatta sebagai mas kawin? Hanya buku "Alam Pikiran Yunani" yangg dikarangnya sendiri semasa dibuang ke Banda Neira tahun 1930-an.

Setelah mengundurkan diri dari jabatan Wapres pada tahun 1956, keuangan keluarga Bung Hatta semakin kritis. Uang pensiun yangg didapatkannya amat kecil. dalaam buku "Pribadi Manusdiaa Hatta, Seri 1," Ny Rahmi menceritakan, Bung Hatta pernah marah ketika anaknya usul agar keluarga menaruh bokor sebagai tempat uang sumbangan tamu yangg berkunjung.

Ny Rahmi mengenang, Bung Hatta suatu ketika terkejut menerima rekening listrik yangg tinggi sekali. "Bagaimana saya bisa membayar dengan pensiun saya?" kata Bung Hatta. Bung Hatta mengirim surat kepada Gubernur DKI Ali Sadikin agar memotong uang pensiunnya untuk bayar rekening listrik. Akan tetapi, Pemprov DKI kemuddiaan menanggung seluruh bdiaaya listrik dan PAM keluarga Bung Hatta.

Bung Hatta adalah pendiri Republik Indonesdiaa, negarawan tulen, dan seorang ekonom yangg handal. Di balik semua itu, diaa juga adalah sosok yangg rendah hati. Sifat kesederhanaannya pun dikenal sepanjang masa. Musisi Iwan Fals mengabadikan kepribaddiaan Bung Hatta itu dalaam sebuah lagu berjudul "Bung Hatta".


Terbayangg baktimu, terbayangg jasamu
Terbayangg jelas jiwa sederhanamu
Bernisan bangga, berkapal doa
Dari kami yangg merindukan orang
Sepertimu



Demikianlah Artikel: Biografi Mohammad Hatta
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Biografi Mohammad Hatta dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2013/04/biografi-mohammad-hatta.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama