Kisah lengkap hikayat Abu Nawas

Kisah lengkap hikayat Abu Nawas- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Kisah lengkap hikayat Abu Nawas, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Abu Nawas, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kisah lengkap hikayat Abu Nawas
link : Kisah lengkap hikayat Abu Nawas

Baca juga


Kisah lengkap hikayat Abu Nawas

Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin tersebutlah Dimitri padat ada seorang saudagar yang sangat pelit Dia adalah tetangganya Abunawas padahal kekayaan hartanya sangat berlimpah akan tetapi ia enggan bersedekah meskipun hanya sedikit rumahnya yang megah dan mewah berdiri kokoh di antara rumah-rumah kumuh milik tetangganya Namun demikian orang itu tak punya rasa belas kasihan ia justru memandang sebelah mata melihat kondisi para tetangganya yang hidup dalam kemiskinan Abu Nawas yang tidak suka perilaku tetangganya yang pasir itu berniat untuk mengerjai nya Beberapa hari kemudian Abu Nawas pergi ke rumah orang tersebut sesampainya didepan gerbang rumahnya ia berteriak mengucapkan salam Assalamualaikum Izinkan saya masuk mendengar ada teriakan dari luar tuan rumah mendekati gerbang rumahnya ternyata yang datang adalah Abu Nawas 
Ia pun langsung menyambutnya dengan ramah Waalaikumsalam Abunawas Silahkan masuk tumben kamu main ke rumah saya ucapnya berprestasi setelah diajak masuk ke ruang tamu dan dipersilahkan duduk Abu Nawas pun berkata saya ada sesuatu yang penting yang ingin aku bicarakan Apa itu Abu Nawas tanyanya penasaran begini Tuan Hai saya ingin membuat pengakuan Saya telah mencuri ayam dan saya ingin bertaubat Maafkanlah dosa saya tuan ucap Abu Nawas dengan nada memelas saya tidak bisa mengampuni dosamu Abu Nawas Hanya Tuan yang bisa melakukannya balas tetangganya lalu apa yang harus aku lakukan dengan ayam curian ini tanya Abu Nawas kembali ke Hai Kembalikanlah ayam itu kepada pemiliknya Abunawas jawab tetangganya Oh begitu ya Maukah Tuan mengambil ayam ini bintang Abu Nawas tidak Abunawas Saya sudah bilang kembalikan saja kepada pemiliknya ucap tetangganya menegaskan jadi tuan benar-benar tidak mau menerima ayam ini banyak Abunawas sekali tidak tetap tidak Abunawas jawab tetangganya mulai emosi benar nih Tuan tidak mau tanya Abu Nawas memastikan ia betul Abunawas Saya tidak mau jawab tetangganya lantas Bagaimana kalau pemiliknya tetap bersikeras tidak mau menerima ayam ini tanya Abu Nawas kembali begini saja Abu Nawas kalau misalkan si pemilik ayam bersikeras tidak mau Mbak ayamnya kamu bawa pulang saja ayam itu dan rawatlah baik-baik balas tetangganya Oh baiklah Tuan terima kasih atas sarannya kemudian Abu Nawas pun pulang kerumah dengan membawa ayamnya sementara tetangganya masuk kedalam rumah setelah masuk kedalam rumah betapa kagetnya ia melihat ayamnya hilang satu kurang ajar Abunawas ternyata yang ia juri adalah ayam saya kata tetangganya dalam hati esok harinya tetangganya itu mendatangi rumah Abu Nawas 
Hai Abu Nawas yang kau curi ternyata ayamku ya sini cepat kembalikan pintar tetangganya tidak bisa Kamu sendiri yang telah memberikannya padaku kan sudah berulang kali aku menawarkan agar kamu mau menerima ayamnya tapi selalu kau tolak lalu kamu menyarankan untuk kubawa pulang Lagian ayamnya juga sudah Kupotong dan kujadikan hidangan ayam goreng ujar Abu Nawas Awas kamu Abunawas akan kubalas perbuatanmu nanti kata tetangganya penuh emosi Ia pun lalu pergi meninggalkan rumah Abu Nawas kisah selanjutnya suatu kali Baginda Raja kedatangan dua orang tamu Mereka berdua adalah seorang raja dari negeri tetangga pertemuan ketiga raja tersebut membahas mengenai kerjasama tentang perdagangan setelah perbincangan yang serius selesai tibalah waktunya obrolan santai kalian tahu tidak saya mempunyai prajurit yang sangat pemberani mungkin prajurit kalian tidak ada yang Sembrani culik saya ujar raja pertama Baginda Raja dan raja kedua pun penasaran mereka berdua lalu bertanya kepada raja pertama Memangnya prajurit Anda sehebat apa raja pertama menjawab prajurit saya dia berani berenang di tengah kerumunan buaya yang sedang lapar dan dia berhasil selamat Oh kalau cuma itu sih prajurit Saya juga tidak kalah berani 
Timpal raja kedua aku pernah menyuruh prajuritku bertarung melawan delapan ekor singa dimana ke-8 ekor singa tersebut sedang kelaparan dia bertarung dengan tangan kosong dan dia berhasil menang sedangkan ke-8 ekor singa tersebut mati mengenaskan balas raja kedua tak mau kalah Lalu bagaimana dengan Baginda Raja apakah Baginda Raja punya prajurit yang pemberani tanya kedua raja tersebut kepada Baginda Raja sesaat Baginda Raja berpikir keras jawaban apa yang harus Ia berikan ia tak mungkin mengarang cerita bohong karena Baginda Raja memang tak punya prajurit yang terbilang nekat dan pemberani seperti prajuritnya kedua tamu raja tersebut tapi ia juga gengsi kalau prajuritnya dibilang penakut akhirnya terlintas di benak Baginda sosok Abu Nawas Saya punya seseorang yang sangat pemberani padahal Ia bukan prajurit terlatih apalagi ahli perang jawab Baginda Raja kedua tamu Raja itu pun heran dan kagum Betulkah siapa dia tanya mereka berdua penasaran dia adalah Abu Nawas sebagai buktinya saya panggil dia kemari balas Baginda Raja kemudian Baginda Raja memerintahkan beberapa pengawal untuk memanggil Abu Nawas singkat cerita sampailah Abunawas ke istana begitu memasuki Aula kerajaan Abunawas kaget ternyata Baginda Raja Sedang menerima dua tamu raja dari negeri tetangga wahai Abunawas kemarilah titah Baginda Raja Abu Nawas pun segera mendekat dan memberi salam hormat kepada rajanya ampun Paduka yang mulia apa-apa juga tidak salah memanggil saya Padahal Paduka sedang menerima tamu kehormatan pucat Abu Nawas tidak Abu Nawas memang saya sengaja mengundangmu kemari balas Baginda Raja begini Abunawas saya ada tugas penting  untuk Hai dan kamu tidak boleh menolak perintah saya tugas Baginda Raja baik Paduka yang mulia saya siap dengan perintah Paduka sahut Abunawas kiranya Tugas apa yang akan Paduka berikan tanya Abu Nawas saat ini juga saya perintahkan kamu terjun dari menara istana tidak Baginda Raja mendengar itu Abu Nawas kaget dan heran karena itu sama saja bunuh diri Papa saya tidak salah dengar Paduka tanya Abu Nawas memastikan tidak Abunawas kamu tidak salah dengar jawab Baginda Raja saya disuruh terjun dari menara sedangkan menara istana tingginya 50meter dasar raja tidak punya otak hujan Abu Nawas dengan nada sewot melihat yang Abunawas ini Baginda Raja seketika langsung tertawa terpingkal-pingkal sementara Abu Nawas semakin dibuatnya heran kenapa Paduka Raja Justru malah tertawa padahal biasanya ia marah dan menghukum dirinya karena tak mau ambil pusing Abunawas lalu pergi meninggalkan ruangan istana kalian lihat sendiri kan ucap Baginda Raja kepada dua tamunya 
Apakah di antara kalian berdua ada rakyat kalian yang berani mengatai rajanya hanya rakyat saya saja yang berani dan itupun cuman satu yaitu Abu Nawas ujar Baginda Raja sambil terus tertawa melihat itu kedua tamu raja tersebut hanya bisa melongo dan mengaku kalah kisah selanjutnya di suatu pagi yang cerah Abu Nawas pergi ke pasar untuk belanja kebutuhan hanya sehari-hari sebab semalam ia mendapati persediaan barang-barang di rumahnya sudah habis terlihat Abunawas sangat sibuk memilih barang-barang kebutuhannya di pasar barang-barang belanjaannya yang sudah dibayar satu persatu ia masukkan kedalam keranjang saking asyiknya berbelanja tak terasa keranjang miliknya sudah penuh karena terlalu banyak Abu Nawas tidak kuat mengangkat keranjang miliknya yang sudah dipenuhi oleh barang belanjaan lalu ia pun berinisiatif meminta bantuan seorang kuli panggul untuk membawakan barang belanjaannya Abunawas menoleh kekanan dan kekiri mencari seorang kuli panggul hingga pada akhirnya pandangannya tertuju kepada seorang lelaki yang berbadan kekar dan tegap ia akhir-akhir orang tersebut pastilah kuat untuk membawakan belanjaannya yang berat hingga sampai di depan rumahnya Hai kamu kemarin Tolong bawakan belanjaan saya nanti kamu saya beri ubah ucap Abunawas baik Tuan balas seorang tersebut 
 Abu Nawas pun lalu pulang bersama kuli panggul yang membawakan barang belanjaannya Abunawas berjalan di depan mendahului si kuli panggul sekalian menunjukkan arah menuju tempat tinggalnya Abunawas terlalu asyik berjalan dengan santai sampai ia tidak menyadari kalau si kuli panggul sudah tidak berjalan dibelakangnya kuli panggul tersebut kabur membawa keranjang penuh belanjaan milik Abu Nawas seminggu pun berlalu Abunawas mencoba mengikhlaskan dan merupakan kejadian uh hari ini ia kembali ke pasar untuk kembali belanja kebutuhannya sehari-hari saat ia sedang asyik memilih-milih barang tiba-tiba salah satu kawannya menghampiri Hai Abu Nawas aku tadi melihat orang yang mencuri belanjaan move Minggu lalu kata kawannya kepada Abu Nawas mana orangnya tanya Abu Nawas itu dia Ayo kita tangkap dan suruh dia ganti rugi aja kawannya namun yang dilakukan Abu Nawas membuat kawannya heran ia justru berlari dan bersembunyi di sebuah warung untuk menghindari kuli panggul yang membawa lari belanjaannya ia bersembunyi di sana sampai si kuli panggul pergi meninggalkan pasar barulah setelah itu Abu Nawas keluar dari persembunyiannya dengan membuang nafas yang lega Hai sebenarnya apa sih yang kamu lakukan kenapa kamu malah bersembunyi tanya kawannya heran begini kawan kuli panggul itu sudah membawakan keranjang belanjaan ku selama seminggu sedangkan aku belum sempat memberi dia upah aku takut dia akan menagih upahnya pasti tujuan dia ke pasar untuk mencariku makanya aku bersembunyi jawab Abu Nawas mendengar penjelasan Abu Nawas kawannya itu berlalu meninggalkannya dan berkata Kamu memang aneh Abu Nawas kisah selanjutnya menjelang pagi hari suasana kota Baghdad cukup ramai seperti biasanya orang-orang berlalu-lalang melakukan berbagai aktivitas mereka sementara Abu Nawas memutuskan untuk sedikit berkeliling disekitar tempat Yati Halo cuaca yang cerah seolah mendukung kegiatan Abunawas berjalan keliling menyusuri kota sesekali dia tersenyum dan Berhenti sejenak manakala ada salah seorang menyapanya karena sikapnya ini tidak heran bila banyak orang yang mengenalnya sebagai sosok yang ramah kepada siapapun meskipun Abunawas terkenal sebagai cendekiawan pandai belum lagi dia adalah penyair yang Mashur tapi Abunawas mau bergaul dengan siapa saja hal itulah yang membuat dirinya dihormati dan disegani oleh masyarakat saat sedang asyik menikmati suasana pagi tanpa sengaja Abunawas melewati depan rumah Hakim kota rumahnya megah dan besar seperti layaknya rumah pejabat pada umumnya kebetulan tua kini sedang duduk santai di halaman rumahnya Hakim kota ini terkenal pandai dan sangat bijak dalam memutuskan persoalan bisa dikatakan dialah satu-satunya Hakim cendekiawan di kota Baghdad melihat Abu Nawas lewat di depan rumahnya Tuan Hakim segera menyapanya Hai Abu Nawas mau kemana tanya Tuan Hakim biasalah Tuan jalan-jalan menghilangkan rasa suntuk jawab Abu Nawas tunggu Abunawas Jangan pergi dulu cegah Tuan Hakim Memangnya ada apa Tuan sepertinya penting sekali tanya Abu Nawas 
 sini mampir ke rumahku ada yang ingin saya tanyakan ujar Tuan Hakim Abu Nawas lalu diajaknya masuk dan dipersilahkan duduk di ruang tamu Hai karena tidak terbiasa duduk di kursi yang empuk dan mewah membuat Abunawas agak canggung Hakim kota itu lalu mulai mengutarakan pemikirannya kepada Abu Nawas seandainya manusia mau mematuhi hukum dan etika pastilah dunia menjadi aman dan tentram mendengar ucapan Tuan Hakim Abu Nawas buru-buru membantahnya bukan manusia yang mematuhi hukum Tuan Hakim Tapi sebaliknya justru hukumlah yang seharusnya menyesuaikan kemanusiaan Hakim kota mencoba berkelit untuk membenarkan pendapatnya ia ingin menguji kecerdasan Abu Nawas dengan mengajaknya adu argumentasi begini saja Abu Nawas anda akan terkenal sebagai cendekiawan Saya ingin dengar pendapat anda nah Anda disuruh memilih kekayaan atau kebijaksanaan manakah yang akan Anda pilih tanya Tuan Hakim tanpa berpikir panjang Abu Nawas langsung menjawabnya tentu saja saya pilih kekayaan mendengar jawaban tersebut Hakim kota menatap Abu Nawas dan tersenyum sinis seolah Abu Nawas tidak layak disebut sebagai cendekiawan sungguh sangat memalukan Anda adalah cendekiawan yang diakui oleh masyarakat tapi jawaban yang anda katakan sama sekali tidak mencerminkan seorang cendekiawan Mengapa saya berkata demikian karena anda lebih memilih kekayaan dibandingkan kebijaksanaan tutur Tuan Hakim namun dengan santainya Abunawas balik bertanya Kalau tuan sendiri apa yang akan kalian pilih kekayaan atau kebijaksanaan tentu saja saya akan memilih kebijaksanaan jawab Tuan Hakim tegas sesaat Abunawas menatap Tuan Hakim dengan penuh senyuman terbukti bukan semua orang akan memilih untuk mendapatkan apa yang belum dimilikinya ujar Abu Nawas Abu Nawas pun menutup perbincangan mereka berdua dan pamit pergi kepada Tuan Hakim sementara Tuan Hakim tak bisa berkata apa-apa mendengar penuturan Abu Nawas memang tidak salah kalau masyarakat menganggap Abu Nawas sebagai cendekiawan yang pintar dan cerdik gumam Tuan Hakim dalam hati kisah selanjutnya 
 Abunawas terkadang dianggap sebagai orang yang bodoh itu dan karena perilaku dan perkataannya yang seringkali di luar Nalar namun sebenarnya Abu Nawas adalah orang yang pintar dan cerdas Ia juga terkenal akan kebijaksanaannya banyak orang yang ingin bertemu dengannya dengan tujuan hanya ingin menguji seberapa cerdas dan pintar nya Abunawas mereka adalah orang-orang yang nyatanya hanya tahu sedikit ilmu namun merasa memahami berbagai ilmu meski demikian Abunawas tetap meladeni mereka bahkan dirinya berbicara sesuai dengan tingkat kecerdasan lawan bicaranya tidak heran jika terkadang Abunawas akan bersikap seperti orang bodoh itu semata-mata karena ia menyesuaikan lawan bicaranya pada suatu sore saat ia selesai jutaan pelajaran kepada murid-muridnya Abu Nawas tidak langsung masuk kedalam rumahnya langkah kakinya berjalan keluar menuju sebuah kebun luas miliknya sesampainya disana Abunawas melepas rasa penatnya dengan duduk santai di bawah pohon arbei ia melepaskan sorban dari kepalanya untuk menikmati semilir angin yang berhembus kedua matanya mengamati kebunnya yang luas ada banyak sekali buah yang ia tanam di sana kini pandangannya tertuju pada tanaman labu yang sudah berbuah dan kian membesar itu pertanda bahwa sebentar lagi dia akan bisa memanen tanaman labu tersebut sungguh berkah yang luar biasa Seperti biasanya setiap kali Abunawas melihat kebesaran ciptaan Allah ia akan merenung inner aku heran kenapa tanaman labu yang hidup merambat dan batangnya juga mudah patah akan tetapi bisa menghasilkan buah yang sangat besar sedangkan pohon arbei yang aku duduki pohonnya tinggi dan besar tapi buahnya kecil-kecil Apakah Tuan tidak keliru pikir Abunawas cukup lama ia terdiam sambil merenung sesekali angin bertiup kecil disekitarnya menggerakkan ranting pohon arbei lalu mereka bergesekan satu sama lain akibatnya salah satu buah arbei terjatuh tepat mengenai kepala Abu Nawas yang sedang tidak memakai sorbannya 
 Abu Nawas pun terperanjat dan mencari tahu Benda apa yang barusan menimpanya ternyata benda itu adalah buah arbei kecil yang sudah matang Abunawas lalu memungut dan memandanginya sampai akhirnya ia tersenyum sepertinya aku tahu sebabnya Allah memang tidak pernah keliru dengan ciptaannya Andaikan buah arbei besarnya disesuaikan dengan pohonnya atau besarnya seperti buah labu pastilah kepalaku sudah hancur kata Abu Nawas dalam hati Ia pun kembali memuji ciptaan Allah yang sangat adil dan tidak pernah keliru kisah selanjutnya seperti kita ketahui bahwa Abu Nawas bukan saja seorang penyair yang Ulum akan tetapi menjelang akhir kehidupannya dia menjadi seorang ulama sufi yang arif dan bijaksana Sejak saat itulah Abu Nawas mengisi hari-harinya dengan beribadah kepada Allah Oh iya juga senantiasa selalu membantu masyarakat manakala ada yang membutuhkan dirinya perubahan sikapnya ini membuat masyarakat menjadi segan dan menghormatinya namun kebaikan Abu Nawas yang suka memberi sempat dimanfaatkan oleh kawan-kawan tongkrongannya dulu diceritakan Abunawas mempunyai hewan peliharaan di samping memelihara keledai sebagai tunggangannya Ia juga memelihara seekor kambing di mana kambing tersebut sangat gemuk dan besar tak pernah terlintas di benak Abunawas niatan untuk menyembelihnya ia lebih suka menjadikan kambingnya sebagai hewan peliharaan Pada suatu hari kawan-kawan Abu Nawas datang berkunjung ke rumahnya Saat memasuki halaman rumah Mereka melihat kambing peliharaan Abunawas karena ke Wulan kambingnya ditaruh di samping rumah dengan diikat seutas tali Abu Nawas segera menyambut hangat kedatangan kawan-kawannya itu setelah ngobrol kesana-kemari salah satu kawannya berkata kepada Abu Nawas kambing punyamu hebat sekali Abunawas gemuk dan juga sehat Bagaimana kalau kita berpesta kita sembelih saja kambing itu usul kawan lainnya Iya saya setuju dagingnya pasti lezat dan enak timbal kawan satunya mendengar perkataan teman-temannya Abunawas mencoba mengelak kambing saya tidak begitu gemuk belum terlalu besar kata Abu Nawas beralasan bagaimanapun Abunawas sangat menyayangi kambingnya ia tidak sampai hati jika harus disembelih bahkan saat ia membeli kambing tersebut di pasar tidak ada sekalipun niatan untuk menyembelihnya Abu Nawas hanya menginginkannya untuk dirawat Hai Abu Nawas Apa kamu tidak dengar kabar Kalau besok akan kiamat kambing uh juga tidak akan bertambah gemuk kata teman-temannya ia Abunawas besok akan kiamat lebih baik kita sembelih saja kambingnya sahut yang lain Mereka terus saja mendesak Abu Nawas agar bersedia kambing kesayangannya disembelih 
Abu Nawas pun mulai kesal mendengar perkataan teman-temannya yang seperti memaksa Baiklah besok kita adakan pesta di pantai daging kambingnya kita bakar dan kita makan sama-sama tutur Abunawas nah begitu dong Abunawas Kamu Memang sahabat sejati sahut kawan-kawannya singkat cerita pada istrinya Abu Nawas dan teman-temannya berangkat menuju sebuah pantai Setibanya disana Abu Nawas berkata kalian bersenang-senang saja dulu biar aku yang memasaknya mendengar itu teman-temannya kegirangan mereka segera melepas baju dan berenang di tepian pantai saat mereka sedang asyik berenang diam-diam Abu Nawas mengambil semua baju temannya Abu Nawas pun mulai menyembelih kambing dan menguliti nya lalu ia membakar semua baju temannya untuk memanggang daging kambing tersebut selesai berenang teman-temannya kebingungan mencari baju Hai Abu Nawas kamu melihat baju kami tidak tanya mereka tadi waktu ke sini aku lupa bahwa kayu bakar sebagai gantinya aku bakar baju kalian untuk memanggang daging kambing hujan Abu Nawas hai hai Hai kamu gila ya Abunawas masa kami harus pulang dengan keadaan telanjang ucap mereka sewot Percayalah padaku kalian sudah tidak akan membutuhkan baju karena kata kalian hari ini akan kiamat Bukan Timpal Abunawas teman-temannya hanya bisa bengong mendengar jawaban Abu Nawas mereka tak mungkin memarahi Abunawas karena yang dilakukan Abu Nawas akibat perkataan mereka sendiri setelah acara makan-makan selesai terpaksa mereka harus pulang dengan keadaan telanjang di sepanjang perjalanan mereka ditertawakan oleh para warga yang melihatnya kisah selanjutnya Alkisah di kampung Abunawas ada seorang saudagar kaya bernama Tuan Hamid hartanya melimpah dan mempunyai peternakan yang besar semua kekayaan yang miliknya tak membuatnya lupa diri Ia tetap rajin beribadah Ia juga sering menyantuni fakir miskin dan anak-anak yatim meskipun Hamid hidup bergelimang harta tapi ia selalu merasa kesepian Apalagi setelah wafatnya sang istri karena menderita suatu penyakit dari pernikahannya dulu Tuan Hamid tidak dikaruniai seorang anak inilah yang membuat warna Hamid bingung kepada siapa ia harus mewariskan semua kekayaannya hingga pada akhirnya Tuan Hamid mempunyai inisiatif untuk mencari anak angkat Hai keinginannya itu lalu ia ungkapkan kepada Abu Nawas Bagaimana menurutmu Abunawas bila aku mengangkat seorang anak untuk menjadi anak asuhku aku sudah tua Abu Nawas mungkin umurku sudah tidak lama lagi aku ingin supaya semua hartaku ada yang mewariskannya struktur Tuan Hamid itu bagus dan saya sangat mendukungnya Timpal Abunawas tapi aku bingung Abunawas ujar Hamid bingung kenapa atau jangan-jangan kau ingin menikah lagi ya celetuk Abu Nawas dengan nada menggoda 
 tidak sama sekali tidak aku sudah tidak ada keinginan untuk menikah lagi disisa hidupku yang tinggal sedikit ini aku hanya ingin menghabiskan untuk beribadah Hai jawab Tuan Hamid lalu apa yang membuatmu bingung tanya Abu Nawas aku bingung mencari anak yang tepat Aku ingin punya anak asuh tapi anak tersebut harus benar-benar jujur dan Soleh supaya semua hartaku menjadi berkah Apakah kamu punya solusinya tanya buat Amin sejenak Abunawas terdiam Ia terus memutar otak untuk mencari jalan keluarnya tidak Berapa lama akhirnya Abu Nawas pun tersenyum itu pertanda ia sudah menemukan ide yang cemerlang soal itu biar aku yang mengaturnya Aku punya rencana yang tepat ucap Abunawas Apa itu Coba katakan padaku pintar Tuan Hamid besok pagi suruh semua sangat kecil di kampung kita untuk berkumpul dan kita adakan sayembara usul Abunawas Baiklah saya ikuti saja rencanamu balas Tuan Hamid singkat cerita pada keesokan harinya semua anak-anak di kampungnya diundang mereka berkumpul di rumah tuan Hamid baik anak orang kaya maupun anak orang miskin semua berkumpul jadi satu tidak lama kemudian Tuan hamil dan Abu Nawas berdiri dihadapan anak-anak tersebut Lalu Abu Nawas berkata kepada mereka aku mengumpulkan Kalian disini karena Tuan Hamid akan mengangkat seorang anak yang nantinya akan mewariskan kekayaan nya Tapi sebelumnya saya akan membagikan sesuatu kepada kalian ucap Abunawas apa yang akan Tuan jika tanya seorang anak aku akan membagikan benih bunga ini siapa yang bisa membuat benih ini tumbuh dan berbunga Indah dialah yang akan diangkat menjadi anak tuan hamil saya kasih waktu satu bulan kata Abu Nawas menjelaskan semua anak mendapatkan beberapa butir benih mereka lalu merawatnya dengan sukacita bahkan tidak sedikit dari orang tua mereka yang ikut membantu anak-anaknya tujuannya tentu supaya bisa mendapatkan harta warisan buat Hamid 
 sementara itu ada seorang anak yang tak bisa membuat benih itu menjadi tumbuh Dia adalah anak yatim piatu yang miskin Ia hanya tinggal bersama neneknya yang sudah tua anak itu pun merasa sedih ia berkata kepada neneknya Hai aku sudah merawatnya dengan baik tapi kenapa benih ini tak juga tumbuh Apa ada yang salah neneknya lalu menyarankan untuk mengganti potnya dengan pot yang lebih baik anak itu lalu mengganti tanah dan portnya dengan tanah dan pot terbaik ia merawat benih bunga itu dengan telaten namun benih itu cat juga tumbuh sedih sekali hati anak itu sebulan pun berlalu itu artinya waktu yang ditentukan telah tiba semua anak kembali berkumpul di halaman rumah tuan hamil termasuk anak yatim piatu tersebut hampir semua anak-anak membawa pot berisi bunga yang indah kecuali si anak yatim Ia hanya membawa butiran bening yang masih utuh tidak lama kemudian Abu Nawas dan Tuan Hamid Kel yang menemui mereka dilihatnya satu persatu pot berisi bunga yang dibawa anak-anak semua anak-anak itu mengaku bahwa penikungan yang diberikan Abunawas berbunga dengan baik tiba-tiba Abunawas mendengar isak tangis dari salah satu anak yang ikut berkumpul dialah anak yatim piatu yang miskin aku Nawas dan Tuan Hamid segera menghampirinya Kenapa kamu menangis tanya Abu Nawas Maafkan saya tuan saya sudah merawat benih bunga ini dengan baik tapi benih bunga ini tidak mau tumbuh jawabnya sambil menangis terisak Abu Nawas pun tersenyum mendengar pengakuan anak yatim tersebut Lalu ia mengumkan di hadapan mereka bahwa anak yatim itulah yang akan menjadi anak angkat on amit-amit jikapun heran dengan keputusan Abunawas termasuk Tuan Hamid sendiri salah satu anak protes dengan keputusan Abunawas Tuan Abu Kenapa dia yang dipilih biarkan tidak membawa bunga Begitu juga dengan Tuan Hamid ia mempertanyakan keputusan Abunawas Hai Abu Nawas Kenapa anak yang gagal malah dia yang kamu pilih dengan wajah tersenyum Abunawas menjelaskan kenapa saya memilih dia karena dia adalah anak yang jujur benih yang aku bagikan kepada kalian sebenarnya sudah pureboost jadi tidak Mungkin benih itu bisa tumbuh apalagi sampai berbunga jelas Abunawas semua anak yang hadir merasa malu rupanya Abu Nawas sedang menguji kejujuran mereka sementara 
Tuan tips menguji akan kecerdikan Abu Nawas Bukankah kamu mencari anak yang jujur dialah satu-satunya anak yang jujur disini ucap Abunawas kepada Tuan Hamid ia benar Abunawas kamu memang cerdik puji tuan hamil anak yatim tersebut akhirnya diangkat menjadi anak tuan Hamid kisah selanjutnya di suatu pagi nan cerah Abunawas duduk santai di depan rumahnya kemudian sang istri menghampiri dan membawakan secangkir teh hangat sang istri lalu berkata kepada Abu Nawas wahai suamiku Sepertinya saya ingin buah jeruk Maukah engkau membelikannya untukku tanya sang istri Hai tanpa menunggu lama setelah meneguk secangkir teh Abu Nawas segera pergi ke pasar saat itu juga Setibanya disana Abunawas memasuki toko yang menjual buah-buahan ia terlihat sibuk memilih buah jeruk yang manis satu per satu buahnya yang masukkan kedalam keranjang dan ditimbang oleh si penjual beli berapa kilo Tuan Tanya si pedagang 2 kilo saja Jawab Abu Nawas disitulah Abu Nawas merasa ada yang tidak beres ia menduga kalau si pedagang curang dengan cara mengurangi Timbangan dan ternyata benar Setibanya di rumah Abu Nawas menimbang kembali buahnya dan bobotnya memang kurang dari dua kilo kurang ajar dia menipuku saya tidak akan beli disitu lagi ucap Abunawas suatu hari ada seorang pengemis yang sering meminta-minta di pasar meskipun Ia seorang pengemis tapi ia orang yang sangat jujur saat ia berjalan meninggalkan pasar tiba-tiba ia menemukan sebuah tas Ia pun segera mengambil dan membukanya Ya Allah tasnya Pak ini ada uang seribu dinar di dalamnya aku harus mencari pemiliknya bikin si pengemis si pengemis lalu segera kembali ke pasar Setibanya di pasar ia melihat seorang pedagang berteriak bagi siapa saja yang menemukan tas berisi uang seribu dinar maka aku akan memberikan hadiah pedagang tersebut ternyata adalah pedagang buah yang terkenal curang dimana tempo hari Abu Nawas juga belanja ke situ si pengemis segera menemui pedagang tersebut dan menyerahkan tas yang ia temukan Tuan aku menemukan tas Tuan kata si pengemis pedagang buah itu lalu menghitung uang didalam tasnya jumlahnya masih utuh seribu dinar sementara si pengemis Masih Berdiri dihadapannya ngapain kamu masih disini tanya si pedagang 
 Bukankah Tuan berkata akan memberikan hadiah bagi siapa saja yang menemukannya aku menunggu hadiah dari tuan jawab si pengemis ternyata si pedagang bukan hanya curang tapi ia adalah orang yang licik dan serakah iapun tega hendak menipu si pengemis hadiah apa Saya tidak salah dengar tas ini Seharusnya berisi 2000 Dinar tapi isinya seribu dinar Kau pasti yang mengambil sisanya Pergilah sebelum aku laporkan kepada Tuan Hakim kata si pedagang dengan kasar aku memang pengemis Tuan tapi aku orang yang jujur ujar si pengemis kamu memang keras kepala Mari kita bahwa masalah ini kepada Tuan Hakim Ajak si pedagang akhirnya mereka berdua pergi menemui Tuan Hakim Setibanya disana ternyata Tuan Hakim sedang buru-buru pergi ke istana Maaf saya sedang sibuk sekarang saya tidak bisa menangani urusan kalian begini saja kalian temui Abunawas dia pasti akan memberikan keputusan yang adil Dia adalah orang kepercayaan Baginda Raja tutur Tuan Hakim mereka berdua lalu menemui Abu Nawas dirumahnya Ada apa ini tanya ngawas Saya mau minta keadilan Tuan saya sudah menolong dia menemukan tasnya yang hilang tapi saya malah dituduh mencuri ujar si pengemis dia memang mengembalikan tak saya tapi isinya berkurang seharusnya ada dua ribu Dinar tapi Tinggal Seribu Dinar pasti dia telah mencuri sisanya kata si pedagang tak mau kalah sejenak Abunawas terdiam Bukankah pedagang ini yang terkenal curang pasti dia telah berbohong pikir 
 Abunawas sini tasnya Saya mau lihat perintah Abunawas cyber dagang lalu menyerahkan tasnya yang berisi 1000 dinar Apakah kamu yakin tas ini isinya 2000 Dinar tanya Abu Nawas kepada si pedagang Oh iya Tuan Saya yakin sekali kalau base ini berisi 2000 Dinar jawab si pedagang dan kamu Apa kamu yakin tas yang kamu temukan berisi 1000 dinar tanya Abu Nawas kepada si pengemis benar Tuan jawab si pengemis kamu sama sekali tidak mengambil uangnya tanya Abu Nawas kembali sumpah Tuan Saya tidak mengambilnya Saya memang pengemis tapi saya orang yang jujur jawab si pengemis dia bohong Tuan tas itu seharusnya berisi 2000 Dinar sergah si pedagang sudah sudah begini saja saya mau tanya sekali lagi Kamu yakin tah kamu berisi 2000 Dinar tanya Abu Nawas kepada si pedagang Saya yakin sekali Tuan jawab si pedagang Hai kau bilang tasmu berisi 2000 Dinar sementara tas yang ditemukan oleh si pengemis isinya seribu dinar berarti tas yang ia temukan bukan milik kamu sekarang tas ini akan saya serahkan kepada si pengemis dialah pemilik tas tersebut karena ia telah menemukannya kata Abu Nawas tapi Tuan tas itu persis punya saya balas si pedagang tas seperti itu banyak dijual dipasar bukan hanya kamu saja yang memiliki tak seperti itu sekarang lebih baik kamu pulang atau aku adukan kamu kepada Baginda Raja kalau kamu sering curang saat berdagang ancam Abunawas mendengar itu si berdagang langsung pucat pasi daripada ia harus menerima hukuman lebih baik ia kehilangan uang seribu dinar jatuh ke tangan si Hai kisah selanjutnya pagi itu Abu Nawas terlihat sangat bahagia pasalnya kemarin Ia baru saja mendapat hadiah dari Baginda Raja Ia pun berencana mentraktir kawan-kawannya di warung tempat dia biasa nongkrong bersama mereka dengan wajah ceria ia pergi menuju warung tersebut 
 Setibanya disana Abu Nawas tidak mendapati satupun kawannya di tempat itu kemana orang-orang Kenapa sepi sekali tanya Abu Nawas kepada pemilik warung mereka semua lagi pada pergi ke lapangan Abunawas katanya sih ada pertunjukan menarik jawab si pemilik warung Karena penasaran Abu Nawas segera bergegas menuju lapangan benar saja ternyata di lapangan ramai orang-orang berkumpul menyaksikan sebuah pertunjukan Hai ada kerumunan apa disana tanya Abu Nawas kepada salah satu warga ada pertunjukan monyet ajaib jawabnya monyet ajaib Aji bagaimana maksudnya kata Abu Nawas penasaran monyetnya bisa mengerti bahasa manusia dan yang lebih menakjubkan monyet itu hanya mau tunduk kepada pemiliknya saja ujarnya menjelaskan Abu Nawas pun menjadi tertarik ia penasaran ingin menyaksikan kecerdikan dan keajaiban binatang itu Abu Nawas mulai merangsek ke tengah kerumunan para penonton dan sampailah Ia di barisan terdepan karena begitu banyak penonton yang menyaksikan pertunjukan itu sang pemilik monyet dengan bangga menawarkan hadiah yang cukup besar bagi siapa saja yang sanggup membuat monyet itu mengangguk-angguk Eran bila banyak diantara menonton mencoba maju satu persatu mereka berupaya dengan beragam cara untuk membuat monyet itu mengangguk-angguk usaha mereka sia-sia monyet itu tetap menggelengkan kepalanya melihat kegigihan monyet itu Abu Nawas semakin penasaran Bukankah katanya monyet tersebut bisa mengerti bahasa manusia aku tahu caranya pikir Abunawas Ayo siapa lagi yang mau mencobanya teriak si pemilik monyet dengan percaya diri 
Abu Nawas langsung maju kedepan setelah berhadapan dengan monyet Abu Nawas bertanya Tahukah Engkau siapa aku monyet itu menggeleng Apakah engkau tidak takut kepadaku tanya Abu Nawas kembali monyet itu tetap menggeleng Apakah engkau takut kepada Tuanmu 
Hai tanya Abu Nawas memancing mendengar pertanyaan tersebut monyet itu menjadi Dilema kalau ia menggelengkan kepala nanti ia dituduh berani kepada Tuannya kalaupun ia mengangguk ia berarti melanggar perintah Tuhannya akhirnya si monyet hanya terdiam bila kamu tetap diam maka akan aku laporkan kepada Tuanmu lanjut Abu Nawas mulai mengancam akhirnya monyet itu terpaksa menganggukan kepalanya atas keberhasilannya membuat monyet mengangguk Abu Nawas pun mendapat hadiah yang telah dijanjikan Bukan main marahnya pemilik monyet itu hingga ia memukuli binatang yang malang tersebut hari berikutnya ia ingin menebus kekalahannya kali ini ia melatih monyetnya untuk mengangguk Bahkan ia mengancam Hai akan menghukum berat monyetnya bila sampai terpancing penonton untuk menggelengkan kepalanya terutama oleh Abu Nawas tak peduli apapun pertanyaan yang diajukan penonton si monyet diperintahkan harus selalu menganggu kalau sampai melanggar lagi ia diancam akan mendapatkan hukuman yang lebih keras hari yang ditentukan akhirnya tiba si pemilik monyet mulai mempertontonkan kelucuan dan kepintaran monyet miliknya para warga yang menyaksikan sangat terhibur dengan aksi pertunjukan tersebut termasuk Abu Nawas sendiri setelah beberapa pertunjukan selesai ini dibalas sayembara untuk keduakalinya siapa saja yang bisa membuat monyet ini menggelengkan kepalanya maka akan saya beri hadiah lebih banyak dari kemarin bereaksi pemilik monyet HAM semua orang yang ada disitu mencoba menerima tantangan tersebut Tapi tidak ada satupun yang berhasil mereka semua kewalahan setelah tidak ada lagi yang mencobanya Abunawas akhirnya maju kedepan ia menghampiri monyet dan mengulang pertanyaan yang sama Tahukah Engkau siapa aku monyet itu mengangguk-angguk kemudian tak takut kepadaku tanya Abu Nawas monyet itu tetap mengangguk Apakah engkau tidak takut kepada Tuhanmu monyet tersebut tetap mengangguk karena ia tahu itu hanya jebakan saja ia tak mau lagi tertipu untuk kedua kalinya akhirnya Abu Nawas mengeluarkan bungkusan kecil bergizi balsem Hai Tahukah kamu apa guna balsem ini monyet itu tetap mengangguk Baiklah bolehkah ku gosok selangkanganmu dengan balsem tanya Abu Nawas monyet itu tetap mengangguk lalu Abu Nawas menggosok selangkangan binatang itu tentu saja monyet tersebut merasa agak kepanasan dan mulai panik kemudian Abu Nawas menunjukkan balsem yang lebih besar Apakah kau tidak keberatan Kalau balsem yang besar ini aku oleskan sampai habis di selangkangan mu mendengar itu tentu saja monyet itu mulai ketakutan dan rupanya Ia lupa akan ancaman tuannya sehingga ia terpaksa menggelengkan kepala sambil mundur beberapa langkah akibat kecerdikan Abu Nawas 
Ia pun kembali memenangkan sayembara dengan bahan dasar malu dan jengkel si pemilik monyet menyerahkan hadiahnya kisah selanjutnya Tuh kan sekali dua kali Abunawas melancong ke negeri tetangga dalam setahun Mungkin ia sudah tiga kali meninggalkan negerinya tentu saja keperluannya untuk berdagang suatu ketika Abu Nawas pergi ke suatu Negeri gimana negeri itu hiduplah seorang raja mempunyai istana megah yang dikelilingi Danau meski hidupnya bergelimang kemewahan sang raja merasakan kejenuhan hingga terbesit lah Tanda tanya dalam hatinya Mengapa tidak ada satupun Kesatria yang sukses masuk ke istana dengan berenang di danau tersebut karena penasaran sang raja pun membuat sayembara untuk mencari orang yang mampu melakukannya seminggu berikutnya para pun dimulai semua rakyat dikumpulkan di depan Danau termasuk Abu Nawas yang kalah itu sedang berada di negeri tersebut lalu di depan rakyat dan prajuritnya sang raja berbicara lantang wahai seluruh Kesatria dan rakyatku dengan ini saya mengumkan Saya ingin mencari seorang lelaki yang tangguh di negeri ini jadi saya menantang kalian semua untuk berenang di danau ini menuju istanaku barangsiapa yang berhasil akan saya kabulkan apa saja permintaan kalian mendengar sayembara dari sang raja semua orang pun kaget pasalnya Danau tersebut banyak dihuni oleh buaya buaya besar dan ganas tentu saja mereka tidak ada yang berani tiba-tiba muncullah prajurit ksatria badannya tinggi dan besar dia ada prajurit yang dikenal paling kuat wahai Paduka yang mulia izinkan hamba melakukan tugas ini kata prajurit tersebut silakan wahai prajurit ku jawab sang raja semua orang penasaran ingin melihatnya apalagi dengan Abu Nawas nekat sekali orang itu ia pasti tidak bakalan selamat ucap Abunawas dalam hati tepat sekali dugaan Abu Nawas 
baru saja prajurit tersebut berenang sejauh 3 meter ia langsung diserang buaya buaya ganas akhirnya ia tewas mengenaskan dengan perasaan sedih dan kecewa Baginda Raja berkata peserta pertama saya nyatakan gagal Masih adakah yang berani mencoba tanya sang raja spontan semua prajurit langsung mundur ketakutan mereka nih kalau sang raja sampai menunjuknya Kalian tidak usah takut aku tidak akan memaksa kalian untuk melakukan tugas ini ujar sang raja tidak Berapa lama kemudian orang terkuat dan paling pemberani dari rakyat biasa maju ke depan menghadap Baginda Raja Apakah kamu yakin tanya sang raja jangan kuatir Paduka hamba adalah pawang buaya hamba pasti bisa berhasil jawab orang tersebut sang raja langsung terlihat ceria Baiklah silahkan terjun ke danau itu tidak sang raja orang itu melaksanakan perintah rajanya ia terjun ke danau yang penuh dengan buaya akan tetapi dia tetap saja mati Ia memang tidak diserang oleh buaya namun ia mati tenggelam karena tidak bisa berenang akhirnya semua orang yang ada disana pun menjadi takut mereka ikut mundur bersama yang lain Waduh tidak ada yang berani Bagaimana negeri ini bisa menjadi kuat kalau kalian semua menjadi penakut kata Sang Raja kecewa tiba-tiba Abu Nawas langsung menceburkan diri ke dalam danau perbuatannya ini tentu membuat semua orang kaget dan cemas termasuk sang raja tersebut Abunawas terlihat berenang sekuat tenaga beberapa kali ia menghindar dari serangan buaya luar biasa ayo terus terus teriak sang raja kegirangan yang lainpun turut menyemangati 
Abunawas sampai akhirnya Abu Nawas berhasil Dan tiba di istana dengan selamat tidak kurang suatu apapun sang raja segera menghampiri guna wash benar-benar mengagumkan Kamu hebat sekali tapi sepertinya kamu bukan orang negeri ini siapa namamu dan Darimana asalmu tanya Baginda Raja Abu Nawas yang dalam keadaan basah kuyup dan gemetaran menjawab raja tersebut Nama saya Abunawas Saya dari negeri Baghdad jawab Abu Nawas Baiklah meskipun kamu bukan orang sini tapi saya akan tetap menepati janjiku sekarang Apa yang kau inginkan tanya Baginda Raja Saya ada satu permintaan balas Abunawas Apa itu apakah kau ingin menikah dengan putriku tanya sang raja bukan bukan itu jawab Abu Nawas sang raja sedikit terkejut Bagaimana mungkin King sang putri yang cantik jelita ditolaknya mentah-mentah Apa kau ingini istana dan hartaku tanya sang raja mulai cemas itu juga bukan aku tidak menginginkan semua itu sahut Abu Nawas sang raja lega mendengarnya Ia pun kembali bertanya kepada Abu Nawas lalu apa yang kau inginkan dengan wajah penuh amarah Abu Nawas menjawab Saya ingin tahu siapa yang tadi mendorongku hingga aku terjatuh ke danau Sekian dulu perjumpaan kita kali ini di ceritaupdate sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya jangan lupa share ke yang lain yah Terima kasih Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh


Demikianlah Artikel: Kisah lengkap hikayat Abu Nawas
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Kisah lengkap hikayat Abu Nawas dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2022/08/kisah-lengkap-hikayat-abu-nawas.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama