Asal Mula Salatiga – Cerita Rakyat Jawa Tengah

Asal Mula Salatiga – Cerita Rakyat Jawa Tengah- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Asal Mula Salatiga – Cerita Rakyat Jawa Tengah, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita CERITA RAKYAT, Cerita JAWA TENGAH, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Asal Mula Salatiga – Cerita Rakyat Jawa Tengah
link : Asal Mula Salatiga – Cerita Rakyat Jawa Tengah

Baca juga


Asal Mula Salatiga – Cerita Rakyat Jawa Tengah

 Di daerah yang bernama Pandanaran, memerintahlah seorang bupati bernama Ki Ageng Pandanaran. Ia hanya memuaskan diri dengan kekayaannya dan memeras rakyatnya dengan memungut pajak yang yang berlebihan.
Pada suatu ketika ia megambil harta seorang rakyatnya secara paksa karena tidak mampu membayar hutang-hutang pajaknya.

‘’’Tunggakan pajakmu sudah bertumpuk, kerbaumu ini terpakas kami sita’’, kata Ki Ageng Pandanaran (sambil dikawal pengawal yang selalu membawa tombak)

‘‘Jangan Gusti, tolonglah saya kerbau ini satu-satunya milik saya’’, jawab seorang rakyat jelata dengan rasa takut.

Pada suatu hari, Ki Ageng Pandanaran bertemudengan pak tua , tukang rumput.

‘‘Pak Tua’’, panggil Ki Ageng kepada pak tua yang ditemuinya.

‘‘Oh Gusti’’, jawab pak tua itu.

‘‘Berikan rumput ini padaku, Pak Tua’’, kata Ki Ageng

‘‘Rumput ini untuk ternak kami Gusti’’. Jawab pak tua.

“Kau kan bisa menyabit lebih banyak lagi nanti. Nah ini sekeping uang untukmu”, sambung Ki Ageng.

Tanpa  diketahui Ki Ageng Pandanaran, pak tua menyelipkan kembali uang itu dalam tumpukan rumput yang akan dibawa. Kemudian rumput itu dibawa oleh Ki Ageng Pandanaran. . Begitulah hal itu terjadi berulang-ulang. Sampai suatu kali Sang Bupati menyadari perbuatan pak tua tersebut. Dan marahlah Ki Ageng kepada pak tua itu.

“Orang miskin yang sombong ! Kau menolak pemberianku ! Kau telah menghinaku pak tua”, kata Ki Ageng kepada pak tua dengan sangat marah.

Pada saat itu, tiba-tiba pak tua berubah wujud menjadi Sunan Kalijaga pemimpin agam yang dihormati bahkan oleh raja-raja. Maka Bupati Pandanaran pun sujud meminta ampun.

‘‘ Ki Sunan, maafkanlah segala kekhilafan saya’’,Ki ageng meminta maaf.

‘‘Kau kumaafkan tetapi kuminta Kau meninggalkan seluruh hartamu dan mengikutiku pergi mengembara’’, jawab Sunan Kalijaga sambil selalu bertasbih.

‘‘Baiklah Ki Sunan’’, sambung Ki Ageng.

Istri Ki Ageng Panandaran pun ikut tanpa sepengetahuan Sunan Kalijaga , istri Ki Ageng Pandanaran membawa sebuah tongkat yang berisikan emas dan berlian. Namun di tengah perjalanan…

Mereka dicegat oleh sekawalan perampok.

“Harta atau nyawa’’, para perampok menodong Sunan dan Ki Ageng dengan membawa belati. ‘’Serahkanlah harta kalian atau nyawa melayang !’’, kata para perampok.

‘‘Kalian tidak akan mendapatkan apapun dariku, karena aku tidak membawa apa-apa’’, Sunan Kali jaga menjawab sambil memegang tasbih untuk berzikir.

Tanpa dinanya tiba-tiba Sunan menoleh kebelakang, sahut Sunan Kalijaga, ‘‘Tetapi seorang wanita yang berjalan di belakangku membawa emas dan berlian di dalam tongkatanya’’.

Padahal Sunan tidak mengenal wanita itu istri yang ikut tanpa sepengetahuan dan tidak mengetahui bawaan dan isi bawaan itu. Dan itulah keistimewaan seorang wali yang mendapat pentujuk dan karomah dari Tuhan. Perampok-perampok itu pun mendapatkan isri bupati yang tertinggal di belakang karena tongkatnya terlalu berat. Mereka berusaha merampas tongkatnya. Istri Bupati berteriak-teriak minta tolong: ‘’Tolong-tolong! Kembalikan tongkatku’’.
Istri bupati pun berusaha merebut kembali tongkatnya: ‘’Jangan! Tolong! Tolong! Kembalikan tongkatku!’’. Tetapi kawanan perampok berhasil kabur dengan emas berlian milik istri bupati. ‘‘Tolong! Kembalikan tongkatku! Kata istri bupati yang masih berusaha mengejar mereka namun gagal.

Di hadapan Sunan Kalijaga.

Ki Ageng Panandaran berkata, ‘‘Maafkan kami Ki Sunan’’.

Sunan Kalijaga menjawab, “ Baiklah’’.

Sunan Kalijaga lalu berkata, ‘‘Aku akan menamakan tempat ini Salatiga, karena kalian telah membuat tiga kesalahan”

“ Pertama, kalian sangat kikir, kedua, kalian sangat sombong, dan ketiga kalian telah menyengsarakan rakyat. Mudah-mudahan tempat ini manjadi tempat yang baik dan ramai nantinya’’.
Sekian dulu perjumpaan kita kali ini di ceritaupdate sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya jangan lupa share ke yang lain yah Terima kasih Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh


Demikianlah Artikel: Asal Mula Salatiga – Cerita Rakyat Jawa Tengah
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Asal Mula Salatiga – Cerita Rakyat Jawa Tengah dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2022/09/asal-mula-salatiga-cerita-rakyat-jawa.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama