Cerita Rakyat Dumai Riau – Kisah Putri Tujuh

Cerita Rakyat Dumai Riau – Kisah Putri Tujuh- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Rakyat Dumai Riau – Kisah Putri Tujuh, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita KEPULAUAN RIAU, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Rakyat Dumai Riau – Kisah Putri Tujuh
link : Cerita Rakyat Dumai Riau – Kisah Putri Tujuh

Baca juga


Cerita Rakyat Dumai Riau – Kisah Putri Tujuh

Di daerah Dumai ada sebuah kerajaan yaitu  Kerajaan sari bunga tanjung yang dipimpin oleh seorang ratu perempuan bernama ratu Cik Sima. Sang Ratu mempunyai tujuh orang putri yang cantik jelita.walaupun seorang wanita, Ratu Cik sima dapat memimpin kerajaan dengan arif dan bijaksana.rakyat hidup makmur berkecukupan. Sehingga Negeri Seri Bunga Tanjung terkenal sebagai negeri yang damai.

Suatu hari, ketujuh putri itu mandi di lubuk Sarang Umai, karena mereka sedang asyik mandi mereka tak sadar kalau ada yang sedang memperhatikan yaitu Pangeran Empang Kuala dan pengawalnya yang kebetulan mereka lewat. Sang Pangeran bersembunyi di balik semak-semak dan dia terpesona oleh salah satu putri yaitu Putri Mayang Sari.

Sang Pangeran ternyata jatuh cinta kepada sang putri dan ia berniat untuk meminangnya. Dan tak lama setelah itu, mengirim utusan ke keluarga Kerajaan Seri Bunga Tanjung untuk meminang putri itu yang ternyata bernama Mayang Mengurai. Lalu sang Pangeranpun mengantarkan tepak sirih sebagai pinangan adat kebesaran raja. Pinangannya itupun disambut dengan adat yang ada di kerajaan itu, yaitu mengisi pinang dn gambir pada combol plaing besar yang ada diantara ketujuh combol itu yang terdapat di tepuk. Sedangkan enam buah combol llainnya dibiarkan kosong. Lambang dari adat ini yaitu, putri tertualah yang berhak menerima pinangan terlebih dahulu. Dengan begitu pinangan sang Pangeran di tolak. Utusannya pun kembali kepada sang Pangeran.

“Ampun Pangeran, tidak bermaksud hamba mengecewakan Tuan. Keluarga Kerajaan Seri Bunga tanjung belum bersedia untuk menerima pinangan Tuan”. Ucap utusannya.

Sang Pangeranpun begitu murka dan dia tidak peduli lagi dengan adat karena hatinya dipenuhi dengan rasa malu hingga akhirnya ia memerintahkan para prajuritnya untuk menyerang Kerajaan Seri Bunga Tanjung.

Peperanganpun tak dapat lagi dielakan, sehingga ratu Cik Sima melarikan ketujuh Putrinya ke hutan dan disembunyikan di lubang yang terlindung dari pepohonan juga beratapkan tanah. Sang Ratu memberikan makanan untuk selama 3 bulan kepada putri-putrinya itu dan ia kembali untuk melawan pasukan Pangeran Empang Kuala.

Tiga bulanpun berlalu, namun peperangan itu belum usai, nmaun ketika memasuki bulan keempat pasukan Ratu Cik Sima semakin tak berdaya hingga akhirnya Negeri Seri Bunga Tanjungpun dihancurkan rakyatnyapun tak sedikit yang tewas. Melihat negerinya hancur Ratu Cik Simapun pergi meminta bantuan kepada jin yang ada di bukit Hulu Sungai Umai.

Ketika senja, pasukan Pangeran Empang Kuala beristirahat di bawah pohon bakau di hilir Umai. Namun ketika malam tiba, secara tiba-tiba buah bakau menimpa mereka dan menusuk pada badan mereka hingga pasukanpun dapat dilumpuhkan. Ketika itu juga utusan Ratu Cik Sima datang menghampiri Pangeran Empang Kuala yang sedang lemas. Sang pangeranpun bertanya.

“Apa maksud kedatanganmu wahai orang Seri Bunga Tanjung?”. Ucap Pangeran

Para utusan Ratu Cik Sima langsung menjawab.

“hamba hanya ingin menyampaikan pesan dari Ratu Cik Sima supaya pangeran tidak lagi meneruskan peperangan ini. Karena perbuatan ini merusak bumi sakti rantau bertuah dan juga menodai pesisir Seri Bunga Tanjung. Jika ada yang datang dengan niat yang buruk, maka dia akan ditimpa malapetaka, namun jika ia datang dengan niat baik maka kesejahteraanlah yang akan dia dapatkan.” Ujar Utusan itu.

Mendengar pesannya itu, Pangeranpun enyadari bahwa peperangan ini ia yang memulai dan memerintahkan semua prajuritnya untuk kembali ke negeri Empang kuala.
Lalu keesokan harinya, sang Ratu pergi ke hutan dimana putri-putrinya itu disembunyikan, namun sang Ratu terkejut ketika melihat semua putrinya itu sudah tidak tak bernyawa lagi. Mereka mati karena kelaparan juga kehausan. Karena sang Ratu sedih melihat ketujuh putrinya itu iapun sakit-sakitan hingga akhirnya ia meninggal dunia. Sampai saat ini pengorbanan ketujuh putri itu selalu di kenang dengan sebuah lirik lagu yang berjudul “Putri Tujuh“.

Sejak saat itu, masyarakat meyakini bahwa kota Dumai diambil dari kata “d’umai” yang selalu di ucapkan oleh Pangeran Empang Kuala ketika sang Pangeran melihat kecantikan Putri Mayang Sari.

dongeng cerita putri tujuh legenda putri tujuh cerita rakyat melayu putri tujuh cerita rakyat putri tujuh putri tujuh cerita rakyat riau putri tujuh cerita 7 putri cerita rakyat melayu riau putri tujuh dongeng putri tujuh legenda 7 putri 7 putri kisah rakyat cerita bergambar seorang putri legenda putri 7 Cerita tujuh putri cerita pu putri 7 ringkasan cerita putri tujuh kisah putri tujuh asal usul putri tujuh

Sekian dulu perjumpaan kita kali ini di ceritaupdate sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya jangan lupa share ke yang lain yah Terima kasih Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh


Demikianlah Artikel: Cerita Rakyat Dumai Riau – Kisah Putri Tujuh
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Cerita Rakyat Dumai Riau – Kisah Putri Tujuh dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2022/09/cerita-rakyat-dumai-riau-kisah-putri.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama