Kisah Badut Polkadot Dongeng anak Dunia- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Kisah Badut Polkadot Dongeng anak Dunia, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Kisah Badut Polkadot Dongeng anak Dunia
link : Kisah Badut Polkadot Dongeng anak Dunia
Kisah badut Polkadot yang tidak berhasil lulus ujian masuk dalam cerita2 dongeng anak yang sering Kakak ceritakan. Kisah ini mengandung pesan kasih sayang yang sangat baik. Jika kalian penasaran coba baca cerita anak ini sampai selesai yah.
Cerita2 Dongeng Anak : Kisah Badut Polkadot Tidak Lulus Ujian
Sebentar lagi, para badut akan menghadapi ujian. Mereka akan diuji oleh Profesor Badut untuk menampilkan semua aksi akrobat dan sulap.
"Ah, itu gampang," kata Badut Polkadot saat Mama memintanya untuk berlatih.
"Kalau kamu tidak berlatih dari sekarang, nanti kamu tidak lulus. Kamu mau jadi badut profesional, kan?" tanya Mama.
"Tapi, aku sudah bisa semua!" kata Badut Polkadot sambil naik sepeda roda satu.
"Bagaimana dengan trik sulapnya?" teriak Mama.
"Menyulap ikan jadi kelinci, membuat bunga dari tali? Sudah bisa?" teriak Mama lagi.
Akan tetapi, Badut Polkadot tak mendengar teriakan Mama. Dia sudah pergi jauh.
Cerita2 Dongeng Anak Kisah Badut Polkadot
Begitulah Badut Polkadot. Dia tak menggubris nasihat Mama. Buku-bukunya teronggok begitu saja di sudut kamar. Dia malah sibuk main dan tidur-tiduran. Tak terasa, besok sudah ujian. Badut Polkadot masih saja bersantai. Sekarang, dia asyik menonton televisi.
"Bagaimana dengan sulapnya? Apa kamu sudah hafal isi buku ini?" tanya Mama sambil menyodorkan buku sulap yang tebal seperti bantal.
Badut Polkadot acuh. Dia tetap asyik menonton. "Nanti saja, Ma. Acaranya lagi asyik nih," sahutnya.
Mama duduk di samping Badut Polkadot. "Kalau kamu memang sudah bisa, coba Mama tanya, ya? Apa kamu bisa menjawab dengan benar?" Mama lalu membuka buku dan mulai
bertanya.
"Apa mantra untuk mengeluarkan kelinci dari topi?" tanya Mama.
Bukannya menjawab, Badut Polkadot malah berteriak kesal. "Huaa, Mama! Nanti saja, deh. Ini lagi seru," tolaknya. Matanya terus memandang televisi yang sedang menyiarkan adegan orang-orang berjoget aneh.
Mama mematikan televisi, namun Badut Polkadot menyalakan kembali. Akhirnya, Mama menyerah. Buku sulap itu diletakkannya di sebelah Badut Polkadot. "Terserah kamu, deh."
Sampai malam, Badut Polkadot tak juga menyentuh buku itu. Dia malah tidur-tiduran di sofa sambil makan kacang
"Nyam ... nyam, ini kacang paling enak sedunia."
"Jangan terlalu banyak, nanti sakit perut. Ingat, besok kamu ujian," kata Mama.
Badut Polkadot hanya melirik Mama dari ujung matanya.
"Sudah belajar?" tanya Mama lagi.
Badut Polkadot mengambil bukunya dengan malas. "Oke, deh, aku belajar sekarang,"
Akan tetapi, baru beberapa menit belajar, Badut Polkadot mengerang. "Perutku sakiiiit." Dia berlari ke kamar mandi.
Semalaman, Badut Polkadot sakit perut. Berulang kali dia mondar-mandir ke kamar mandi. Badannya jadi lemas dan dia tak bisa belajar.
"Ini karena kacang yang kamu makan." Mama mengolesi perut Badut Polkadot dengan minyak kayu putih. Badut Polkadot tak membantah. Dia masih mengerang pelan. Mama memberinya obat dan teh hangat. Badut Polkadot pun tidur dengan pulas.
Keesokan hari, keadaan Badut Polkadot sudah membaik. Dia pun bersiap berangkat ujian. Akan tetapi, sudah bisa diduga. Ujiannya berantakan. Badut Polkadot tak dapat memeragakan sulap yang diminta oleh Profesor Badut. Dia juga gagal saat harus berakrobat naik sepeda di seutas tali. Tubuhnya masih lemas. Dia kehilangan keseimbangan.
"Kamu tidak lulus," kata Profesor Badut.
"Hoaa, beri aku kesempatan satu kali lagi," pinta Badut Polkadot. Dia teringat wajah Mama yang sudah memintanya berulang kali untuk belajar.
"Aku janji, akan belajar dan berlatih sebaik-baiknya," pinta Badut Polkadot.
Profesor Badut berpikir sejenak. "Baiklah. Besok kamu boleh mengulang,"
Badut Polkadot mengucap terima kasih. Dia bergegas pulang. Dia berjanji akan belajar dan berlatih sebaik-baiknya.
Pesan moral dari Cerita2 Dongeng Anak : Kisah Badut Polkadot adalah
"Sudah malam, ayo lekas bidur!"
"Ayo, belajar."
"Makan tidak usah terus—terusan."
Ih, Mama kenapa, sih, cerewet banget? Begini nggak boleh, begitu nggak boleh. Sebenarnya, apa maksud Mama untuk terus cerewet pada kalian? Tentu maksud beliau baik, apalagi jika sudah menjelang musim ulangan atau ujian.
Mama tak ingin kalian gagal dalam ulangan. Mama tentu ingin kalian mendapat hasil yang baik. jika kalian berhasil, siapa yang paling senang? Tentu diri sendiri, kan? Yuk, berterima kasih kepada Mama atas perhatiannya yang amat besar kepada kalian.
Demikianlah Artikel: Kisah Badut Polkadot Dongeng anak Dunia
Anda sekarang membaca cerita Kisah Badut Polkadot Dongeng anak Dunia dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2022/09/kisah-badut-polkadot-dongeng-anak-dunia.html
Judul : Kisah Badut Polkadot Dongeng anak Dunia
link : Kisah Badut Polkadot Dongeng anak Dunia
Kisah Badut Polkadot Dongeng anak Dunia
Kisah badut Polkadot yang tidak berhasil lulus ujian masuk dalam cerita2 dongeng anak yang sering Kakak ceritakan. Kisah ini mengandung pesan kasih sayang yang sangat baik. Jika kalian penasaran coba baca cerita anak ini sampai selesai yah.
Cerita2 Dongeng Anak : Kisah Badut Polkadot Tidak Lulus Ujian
Sebentar lagi, para badut akan menghadapi ujian. Mereka akan diuji oleh Profesor Badut untuk menampilkan semua aksi akrobat dan sulap.
"Ah, itu gampang," kata Badut Polkadot saat Mama memintanya untuk berlatih.
"Kalau kamu tidak berlatih dari sekarang, nanti kamu tidak lulus. Kamu mau jadi badut profesional, kan?" tanya Mama.
"Tapi, aku sudah bisa semua!" kata Badut Polkadot sambil naik sepeda roda satu.
"Bagaimana dengan trik sulapnya?" teriak Mama.
"Menyulap ikan jadi kelinci, membuat bunga dari tali? Sudah bisa?" teriak Mama lagi.
Akan tetapi, Badut Polkadot tak mendengar teriakan Mama. Dia sudah pergi jauh.
Cerita2 Dongeng Anak Kisah Badut Polkadot
Begitulah Badut Polkadot. Dia tak menggubris nasihat Mama. Buku-bukunya teronggok begitu saja di sudut kamar. Dia malah sibuk main dan tidur-tiduran. Tak terasa, besok sudah ujian. Badut Polkadot masih saja bersantai. Sekarang, dia asyik menonton televisi.
"Bagaimana dengan sulapnya? Apa kamu sudah hafal isi buku ini?" tanya Mama sambil menyodorkan buku sulap yang tebal seperti bantal.
Badut Polkadot acuh. Dia tetap asyik menonton. "Nanti saja, Ma. Acaranya lagi asyik nih," sahutnya.
Mama duduk di samping Badut Polkadot. "Kalau kamu memang sudah bisa, coba Mama tanya, ya? Apa kamu bisa menjawab dengan benar?" Mama lalu membuka buku dan mulai
bertanya.
"Apa mantra untuk mengeluarkan kelinci dari topi?" tanya Mama.
Bukannya menjawab, Badut Polkadot malah berteriak kesal. "Huaa, Mama! Nanti saja, deh. Ini lagi seru," tolaknya. Matanya terus memandang televisi yang sedang menyiarkan adegan orang-orang berjoget aneh.
Mama mematikan televisi, namun Badut Polkadot menyalakan kembali. Akhirnya, Mama menyerah. Buku sulap itu diletakkannya di sebelah Badut Polkadot. "Terserah kamu, deh."
Sampai malam, Badut Polkadot tak juga menyentuh buku itu. Dia malah tidur-tiduran di sofa sambil makan kacang
"Nyam ... nyam, ini kacang paling enak sedunia."
"Jangan terlalu banyak, nanti sakit perut. Ingat, besok kamu ujian," kata Mama.
Badut Polkadot hanya melirik Mama dari ujung matanya.
"Sudah belajar?" tanya Mama lagi.
Badut Polkadot mengambil bukunya dengan malas. "Oke, deh, aku belajar sekarang,"
Akan tetapi, baru beberapa menit belajar, Badut Polkadot mengerang. "Perutku sakiiiit." Dia berlari ke kamar mandi.
Semalaman, Badut Polkadot sakit perut. Berulang kali dia mondar-mandir ke kamar mandi. Badannya jadi lemas dan dia tak bisa belajar.
"Ini karena kacang yang kamu makan." Mama mengolesi perut Badut Polkadot dengan minyak kayu putih. Badut Polkadot tak membantah. Dia masih mengerang pelan. Mama memberinya obat dan teh hangat. Badut Polkadot pun tidur dengan pulas.
Keesokan hari, keadaan Badut Polkadot sudah membaik. Dia pun bersiap berangkat ujian. Akan tetapi, sudah bisa diduga. Ujiannya berantakan. Badut Polkadot tak dapat memeragakan sulap yang diminta oleh Profesor Badut. Dia juga gagal saat harus berakrobat naik sepeda di seutas tali. Tubuhnya masih lemas. Dia kehilangan keseimbangan.
"Kamu tidak lulus," kata Profesor Badut.
"Hoaa, beri aku kesempatan satu kali lagi," pinta Badut Polkadot. Dia teringat wajah Mama yang sudah memintanya berulang kali untuk belajar.
"Aku janji, akan belajar dan berlatih sebaik-baiknya," pinta Badut Polkadot.
Profesor Badut berpikir sejenak. "Baiklah. Besok kamu boleh mengulang,"
Badut Polkadot mengucap terima kasih. Dia bergegas pulang. Dia berjanji akan belajar dan berlatih sebaik-baiknya.
Pesan moral dari Cerita2 Dongeng Anak : Kisah Badut Polkadot adalah
"Sudah malam, ayo lekas bidur!"
"Ayo, belajar."
"Makan tidak usah terus—terusan."
Ih, Mama kenapa, sih, cerewet banget? Begini nggak boleh, begitu nggak boleh. Sebenarnya, apa maksud Mama untuk terus cerewet pada kalian? Tentu maksud beliau baik, apalagi jika sudah menjelang musim ulangan atau ujian.
Mama tak ingin kalian gagal dalam ulangan. Mama tentu ingin kalian mendapat hasil yang baik. jika kalian berhasil, siapa yang paling senang? Tentu diri sendiri, kan? Yuk, berterima kasih kepada Mama atas perhatiannya yang amat besar kepada kalian.
Demikianlah Artikel: Kisah Badut Polkadot Dongeng anak Dunia
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita Kisah Badut Polkadot Dongeng anak Dunia dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2022/09/kisah-badut-polkadot-dongeng-anak-dunia.html
Posting Komentar