Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Abu Nawas, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah
link : Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah
Demikianlah Artikel: Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah
Anda sekarang membaca cerita Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2022/09/kisah-hikayat-abu-nawas-jenaka-dan.html
Judul : Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah
link : Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah
Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah
Assalamualaikum semuanya semoga kalian
semua dalam keadaan sehat dan dilancarkan rezekinya Amin ya robbal
alamin dikisahkan ada seorang saudagar kaya dia
mempunyai toko yang besar dan mempunyai karyawan yang banyak suatu hari tokonya
disatroni pencuri semua barangnya 3 sak ludes tak tersisa lalu si pencuri
melarikan diri atas peristiwa itu saudagar tersebut menangis sejadi-jadinya
kemudian ia merenung di depan tokonya dia memikirkan cara bagaimana supaya Si
Pencuri tertangkap Si Pencuri kini menjadi kaya-raya dia bersenang-senang
dengan bebas dan menginvestasikan harta curiannya sementara
tersebut sangat sedih atas rahimnya harta kekayaan yang dimilikinya Ia pun
menyebarkan mata-mata untuk mengintai Si Pencuri namun tidak ada satupun yang
berhasil menemukan jejaknya akhirnya si saudagar Berencana untuk mencarinya
sendiri dengan menyamar layaknya pengemis Dia berjalan mengelilingi Kampung Pakaiannya yang kotor dan lusuh
membuat orang-orang tak mengenalinya dia mengemis kepada setiap orang yang dia
jumpai setelah beberapa bulan Ia terus berpindah-pindah dari satu kampung ke
kampung lain tapi belum berhasil menemukan Si Pencuri sampai-sampai dia
merasa putus asa ketika dia berniat kembali ke kampung halaman diperjalanan
dia berpapasan dengan iringan pedagang yang datang dari jauh Ia lalu mendekati
mereka dan mengamatinya dengan seksama saat bertatap muka dengan mereka ia
melihat salah satu orang menggunakan jubah mewah miliknya Bukankah itu juga milikku dia pasti
pencurinya pikir saudagar tersebut Ia pun segera menangkapnya Hai pencuri
busuk atau tidak akan bisa lolos dari ku kau telah merampok semua hartaku kata
saudari itu penuh emosi Si Pencuri tak kalah gertak ia berpura-pura tidak
terima atas perlakuan saudagar tersebut kurang ajar mana ada pengemis punya
harta banyak Lihatlah Penampilanmu kotor dan bau Oh iya aku ingat kamu dulu yang pernah
bekerja padaku tapi kamu saya pecat karena kerjamu tidak becus jadi begini
cara kamu mau membalasnya mencoba mempermalukan aku di hadapan orang-orang masih untung dulu saya hanya memecat mu
Seharusnya saya memenjarakan mu kamu pernah kedapatan mencuri barangku
kata si pencuri berpura-pura apa mencuri hartamu kamu yang mencuri harta ku enak
saja kamu membalikan fakta balas saudagar tidak terima aku tidak akan
membiarkanmu lolos Ayo ikut bersamaku menghadap Tuan Hakim kau akan
mendapatkan balasannya kata si saudagar melanjutkan Ayo Saya tidak takut Hakim pasti lebih
tahu mana pencuri yang sebenarnya Timpal Si Pencuri maka mereka berdua pergi
menghadap Tuan Hakim di depan Tuan Hakim keduanya menceritakan apa yang terjadi
Si Pencuri mengaku bahwa dia seorang saudagar dan menuduh saudagar pernah
mencuri hartanya sedangkan si saudagar mengatakan bahwa semua hartanya telah
dicuri olehnya Hakim pun menjadi bingung dan tidak tahu siapa diantara mereka
yang benar-benar bila dilihat dari penampilan kalian berdua sepertinya aku lebih
mempercayaimu kata tuan Hakim menunjuk Si Pencuri mana ada saudagar kaya
berpakaian lusuh dan jadi pengemis ucap Tuan Hakim sambil melirik si saudagar
benar dan hakim mana ada saudagar kaya jadi pengemis dan berpakaian lusuh
begitu Timpal Si Pencuri tenang dulu aku tidak akan gegabah mengambil keputusan
namun aku juga tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah ini tutur Tuan
Hakim diantara mereka pasti ada yang berbohong tapi aku tidak tahu siapa yang
sebenarnya pencuri kata don't Hakim dalam hati Dikala ton Hakim sedang
kebingungan tiba-tiba terlintas dibenaknya sosok Abu Nawas Baiklah saudara-saudara untuk
menyelesaikan masalah ini hanya ada satu solusinya nanti ketahuan siapa diantara
kalian yang berbohong tutur Tuan Hakim Apa itu solusinya ton Hakim tanya mereka
berdua saya akan panggilkan kawan saya yang bernama Abu Nawas jawab Tuan Hakim
mendengar nama Abu Nawas disebut Si Pencuri sempat menelan ludah Waduh
bahaya ini jangan sampai aku ketahuan tokohnya kalau Abu Nawas menyuruh apa
saja aku harus menurutinya jangan sampai dia curiga pikir Si Pencuri singkat
cerita datanglah Abu Nawas dan hakim lalu mengadukan kasus yang membuatnya
pusing dan kualahan kemudian Abu Nawas menghampiri dua orang yang sedang bertikai
jadi itu Masalahnya kalian berdua saling tuduh dan tak mau ada yang mengaku
Baiklah diruangan Ini kan ada dua jendela aku minta kepada kalian dua
untuk membuka jendelanya dan masing-masing dari kalian supaya menjulurkan kepalanya keluar jendela
perintah Abunawas mereka berdua menuruti dan segera
melakukannya saat mereka sudah dalam posisi yang diperintahkan Abunawas
tiba-tiba Abunawas berteriak Hai penjaga pukul Kepala Si Pencuri ketika Si
Pencuri mendengar teriakan Abunawas tanpa ia sadari secara reflek kepalanya
langsung masuk kedalam ruangan sementara saudagar hanya terdiam Tak Bergerak dari
tempatnya dengan demikian Abu Nawas pun bisa mengetahui siapa pencuri yang asli
pencurinya adalah orang itu yang berpenampilan seperti saudagar kata Abu
Nawas Tuan Hakim langsung menyuruh prajurit untuk menangkapnya Si Pencuri akan
dihukum penjara dan diharuskan mengembalikan sisa harta curiannya ke Sementara sih saudagar akhirnya senang
hartanya bisa kembali Ia pun tak lupa Mengucapkan terima kasih kepada Abu Nawas sebagai rasa terima kasihnya
saudagar memberikan hadiah uang kepada Abu Nawas kisah selanjutnya
suatu ketika pada sore hari Abu Nawas pulang ke rumah dengan wajah lesu dan
kelelahan pasalnya seharian Ia di hutan mengumpulkan kayu bakar dan dijualnya ke
pasar untuk melepaskan rasa penatnya ya pun duduk Istirahat di depan rumah
kemudian sang istri segera membuatkan minuman dan diberikannya kepada Abu
Nawas Wah istri go Sepertinya aku tidak kuat kalau terus-terusan begini tiap hari
memikul kayu dari hutan sampai Pasar sedangkan usiaku sudah beranjak tua
berikanlah aku seekor keledai Untuk meringankan pekerjaan ku dia akan aku
memikul kayu dan aku jadi lebih giat bekerja kata Abu Nawas membuka
percakapan Baik saya akan memberikan uang untuk membeli keledai tapi ingat kamu harus
mengembalikannya balas sang istri saya janji Wahai istriku sahut Abu Nawas sang
istri lalu memberikan uang simpanannya kepada Abu Nawas esok paginya Abu Nawas
pun pergi ke pasar untuk membeli seekor keledai setelah mendapatkan keledai yang
diinginkan Abu Nawas langsung membawanya pulang akhirnya pekerjaanku akan terasa ringan
kata Abu Nawas dalam hati Ia pun membuat kandang untuk tempat tidur keledainya
setelah waktu menjelang pagi Abunawas bangun dari tidurnya ia Mengawali hari
dengan penuh ceria semua perbekalan yang akan dibawanya dipersiapkan dengan
semangat tapi ketika ia hendak mengambil keledainya Abunawas dibuatnya terkejut
pasalnya keledai yang kemarin dibeli hilang dari kandangnya seketika Abu
Nawas menjadi panik Ia pun memberitahukan kepada istrinya Wahai
istriku peledak kita hilang tutur Abunawas apa hilang aku tidak mau tahu
pokoknya uang pembelian keleday harus kamu kembalikan balas sang istri
mendengar perkataan istrinya Abunawas Malah semakin pusing lalu Abu Nawas
berkeliling Kampung dan menanyakan kepada orang-orang Apakah kalian melihat keledai ku tanya
Abu Nawas namun tak ada seorangpun yang mengetahuinya Aduh gimana ini keluh
Abunawas akhirnya Abu Nawas berjanji didepan orang-orang
apabila keledainya ditemukan di tak akan menjualnya dengan harga yang murah yaitu
senilai satu Dinar orang-orang pun kaget dengan hal itu
kamu serius Abu Nawas tanya salah satu warga Iya saya serius jawab Abu Nawas
Setelah lama berkeliling tak membuahkan hasil Abu Nawas pun memilih untuk pulang
dan ketika saat ditengah perjalanan tiba-tiba ia melihat keledainya sedang
makan rumput di pekarangannya Aku cari kamu kemana-mana Ternyata kamu
malah berada di sini ucap Abunawas kegirangan iapun segera memberitahu
istrinya Wahai istriku ternyata keledainya berada di pekarangan seru Abunawas
Syukurlah Berarti Allah masih sayang sama kita balas istrinya tapi aku
bingung Wahai istriku kata Abu Nawas Bingung kenapa Seharusnya kamu senang keledainya bisa
kembali hujan istrinya Iya aku senang tapi aku sudah kadung
berjanji sama orang-orang ucap Abunawas janji-janji apa tanya istrinya
aku janji kalau keledainya ditemukan aku akan menjualnya senilai satu Dinar jawab
Abu Nawas Kamu ini gimana sih kelebihan kelima puluh Dinar akan dijual 1 dinner balas
istrinya heran Setelah lama berpikir akhirnya Abu Nawas
menemukan solusinya Wahai istriku Jangan khawatir aku tak mungkin mengingkari
janjiku kepada orang-orang tapi aku punya solusi yang tepat sahut Abunawas
selanjutnya Abunawas membawa keledai tersebut di hadapan warga
keledainya sudah ditemukan Abu Nawas tanya salah satu warga Oh iya kawan dan
aku akan menepati janjiku aku akan menjual keledai Ini dengan harga satu
Dinar Hayo siapa yang mau membelinya seru Abunawas spontan para warga
langsung berebutan untuk mendapatkan keleday Abunawas Tunggu dulu kawan-kawan
saya belum selesai bicara tugas Abunawas kalian lihat sepatu kletek yang ada di
punggungnya ini harganya 100 Dinar kalau kalian berminat membeli keledai ku maka
harus membeli juga sepatunya tidak boleh dipisah-pisah karena saya menjualnya
sepaket kata Abu Nawas menjelaskan itu sih sama saja bohong Abunawas malah kamu
dapat untung besar jawab para warga merekapun lalu membubarkan diri tak jadi
membelinya akhirnya Abu Nawas bisa kembali memiliki keledainya kisah
lanjutnya diantara penduduk kota Abunawas dikenal
sebagai sosok pemberani pekerja keras penuh semangat dan kiat dimanapun
Abunawas berada kawan-kawannya berkumpul mengerumuni dia mereka selalu ingin
mendengarkan kisah jenakanya suatu kali saat Abunawas nongkrong di
warung bersama kawan-kawannya datanglah seorang saudagar kaya saudagar tersebut
mengatakan bahwa dirinya sedang membutuhkan seseorang yang pemberani
orang-orang di situ lalu menunjuk Abu Nawas Tuan datang di tempat yang tepat
karena di sini ada orang yang terkenal pemberani ucap mereka
Siapa orangnya tanya saudagar itu dia orangnya jawab mereka sembari menunjuk
Abu Nawas kemudian saudagar kaya segera menghampiri Abu Nawas Hai
apakah kau bersedia bekerja untukku Aku akan memberimu bayaran yang besar dan
juga ada bonusnya tutur saudagar tersebut itu sih tergantung pekerjaan Apa yang
hendak Tuan berikan Kalau menurut saya cocok Saya bersedia melakukannya balas
Abunawas begini Abunawas Aku akan pergi berdagang
keluar kota dan tugasmu mengawal perjalananku ucap si saudagar
cuman mengawal tidak ada tugas lain tanya Abu Nawas memastikan benar
Abunawas tugasmu hanya mengawal agar aku selamat sampai tujuan jawab saudagar
tersebut Baiklah saya setuju tapi aku butuh uang
untuk keluargaku selama aku tinggalkan balasan bunawas kemudian saudagar tersebut memberi
Abunawas sejumlah uang Hai esok harinya Abu Nawas dan saudagar kaya mulai
melakukan perjalanannya di sepanjang perjalanan Abu Nawas dengan penuh
waspada mengawasi dan mengawal saudagar kaya di tengah perjalanan saudagar
tersebut meminta untuk istirahat sebentar Mereka pun duduk di bawah
naungan pohon besar Abunawas turunkan barang bawaan dari
punggung keledai agar dia bisa ikut beristirahat pintas saudagar kaya
maaf tuan sesuai dengan perjanjian tugas saya hanya mengawal dan menjaga
keselamatan Tuan sahut Abunawas si sodagar terpaksa melakukannya sendiri
ia menurunkan semua barang bawaan dari punggung keledai tak Berapa lama sesudah agar kembali
berkata perutku sangat lapar Abunawas Buatlah masakan untuk kita
lagi-lagi Abu Nawas ia menjawab dengan alasan yang sama maaf tuan sesuai dengan perjanjian tugas
saya hanya mengawal dan menjaga keselamatan Tuan sahut Abunawas
untuk keduakalinya si sodagar melakukannya sendiri Ia memasak makanan
daging kelinci yang lezat aromanya sangat menggugah selera makan hingga
membuat Abunawas Tak sabar untuk segera mencicipinya setelah selesai memasak saudagar itu
berkata kepada Abu Nawas kemarilah Abunawas kita makan sama-sama ajak
saudagar kaya Baiklah Tuan rasanya Saya tidak enak
hati kalau terus-terusan menolak perintah Tuan Timpal Abunawas
Wah luar biasa masakan Tuan lezat sekali harusnya on buka restoran juga pasti
banyak pembelinya Puji Abunawas kamu kalau memuji orang pintar Juga
Abunawas balas saudagar tersebut Hai setelah mereka selesai makan dan
istirahat maka mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan ini mereka
berjalan melewati hutan belantara pemandangan indah dan sejuk membuat
perjalanan semakin menyenangkan namun dikala mereka sedang asyik tiba-tiba
muncul seekor macan tentu saja hal ini membuat Abunawas terkejut dan ketakutan
Kenapa kota bilang kalau hutan ini ada hewan buasnya tanya Abu Nawas Pane dari
pertama kan sudah aku katakan Aku butuh seorang pemberani untuk mengawal perjalananku balas saudagar Ayo Abunawas
Tunjukkan keberanianmu selamatkan aku dari hewan buas itu karena itu adalah
tugasmu kata si saudagar melanjutkan apa yang harus aku lakukan
menyelamatkan diri sendiri saja belum tentu bisa apalagi menyelam saudagar itu
ucap Abunawas dalam hati Ayo Abunawas Apa yang harus kita perbuat agar selamat
teriak si saudagar Abu Nawas yang dalam keadaan panik
pura-pura bersikap tenang dan berkata Sabar Tuan sabar begini caranya
secepat kilat Abu Nawas langsung lari terbirit-birit hal itu menarik perhatian si macan si
Macan pun segera mengejar Abu Nawas Abu Nawas sempat menoleh kebelakang ternyata
Macan itu mengejar dirinya dan meninggalkan sesudah agar bersama keledainya si sodagar dan keledainya pun
selamat dari ancaman binatang buas setelah dirasa macam sudah jauh si
saudagar melanjutkan perjalanan bersama keledainya sementara Abu Nawas masih terus berlari
menyelamatkan diri saat ia berlari melewati sungai tiba glass Seekor buaya
hendak menyerangnya tapi buaya tersebut malah diserang duluan oleh macam
akhirnya kedua binatang buas saling berkelahi Abu Nawas pun lolos dari
kejaran macan dalam kondisi kehabisan tenaga Abunawas tiba ditampungnya dia menghirup nafasnya
dalam-dalam Alhamdulillah akhirnya aku bisa selamat
Tak lama kemudian kawan-kawannya datang menghampiri Abu Nawas dan menanyakan apa
yang terjadi aku telah menyelamatkan saudagar itu dari serangan macan tapi aku menebusnya
dengan berlari ketakutan setengah mati jawab Abu Nawas kisah selanjutnya
dikisahkan Abunawas mempunyai tetangga yang licik dia adalah Abu jahil Abu
jahil mempunyai kebun yang ditanami berbagai macam buah-buahan Hai ke punya
ini berdekatan dengan Kebun milik Abu Nawas antara kebun Abu jahil dan kebun
milik Abu Nawas hanya dibatasi oleh tumpukan batu abu jahil berkeinginan
menambah luas area kebunnya Ia pun berpikir keras agar keinginannya
terwujud hal ini sampai membuat Abu jahil susah tidur tiba-tiba terlintas
nya jahat dibenaknya aku harus melakukannya sekarang mumpung waktunya
sudah malam pikir Abu jahil di tengah malam gelap gulita Abu jahil langsung
pergi menuju Kebun miliknya dia mencari pembatas tumpukan batu yang menjadi
pemisah antara kebunnya dan kebun milik Abu Nawas setelah menemukannya dia mulai
mengangkat satu persatu batunya lalu dia memindahkan di area kebun milik Abu
Nawas dengan begitu Hai luas kebun milik Abu jahil menjadi bertambah luas setelah
selesai dia kembali pulang kerumahnya dengan sembunyi-sembunyi dan dia senang
dengan apa yang dilakukannya selama beberapa hari Abu Nawas tak
menyadari dengan perbuatan Abu jahil ia masih santai menanam buah-buahan di area
yang telah dicuri Abu jahil Seiring berjalannya waktu buah yang
ditanami Abunawas kini berbuah buahnya besar-besar dan segar melihat hal itu
abu jahil senang bukan kepalang iapun segera memanen tanaman buah
tersebut tidak Berapa lama datanglah Abu Nawas ia
sangat terkejut melihat Abu jahil memanen tanaman buah miliknya
Hai Abu jahil Apa yang kamu lakukan seru Abunawas Aku sedang memanen buah yang
ada di kebunku jawab Abu jahil enteng Apa kau bilang ini masih area kebunku
Abu jahil balas Abunawas Hei Abunawas kamu mengikuti ya coba kau lihat batu
pembatasnya tugas Abu jahil sejenak Abunawas terdiam Kenapa tumpukan
batunya bisa pindah ya Atau aku yang kurang teliti pikir Abunawas
tapi kan buah itu aku yang menanamnya abu jahil ucap Abu Nawas itu sih salahmu
sendiri kenapa menanam buah di area kebunku berarti ini adalah milikku sahut
Abu jahil kurang ajar ini pasti ada yang tidak
beres kata Abu Nawas dalam hati Hei Abu jahil kamu pasti memindahkan tumpukan
batu itu kan tanya Abu Nawas geram jangan feed Hai kamu aku bisa
mengadukannya kepada Tuhan Hakim balas Abu jahil menggeretak ayo kita
selesaikan masalah ini di depan Tuhan Hakim Timpal Abunawas maka keduanyapun
menghadap Tuan Hakim di hadapan Tuhan Hakim antara Abu Nawas dan Abu jahil
saling mengadukan masalahnya setelah mendengar penuturan dari kedua
belah pihak Tuan Hakim pun berkata Jujur saja saya sangat bingung Siapa diantara
kalian yang benar tapi sepertinya aku lebih mempercayai Abu jahil kata tuan
Hakim menanggapi Kenapa ton Hakim begitu mudah memutuskan hal ini anda akan Hakim yang terkenal
bijak harusnya anda lebih berhati-hati dalam memutuskan balas Abu Nawas tidak
terima Sudahlah Abunawas terima saja keputusan
hakim toh area kebunmu di juga luas pucat Abu jahil
Enak saja kamu bicara kamu telah mencuri lahan ku Kamu sengaja memindahkan
tumpukan batu yang menjadi pembatas tentac Abunawas Saya harap kalian berdua diam apa yang
akan saya putuskan tidak bisa diganggu gugat dan keputusan saya adalah tanah
yang kamu Tanami buah adalah milik Abu jahil kata tuan Hakim memutuskan
Mendengar hal itu abu jahil merasa sangat senang Terima kasih Tuan Hakim
Anda adalah Hakim yang paling bijak yang pernah saya kenal sahut Abu jahil
sementara Abu Nawas Hanya bisa pasrah menerima keputusan tersebut
asyik sekarang aku punya kebun lebih luas dari Abu Nawas batin Abu jahil
kegirangan Oh iya Abu jahil Berapa luas kebun mu Hai tanya Tuan Hakim satu hektar
setengah Tuan Hakim jawab Abu jahil kalau kamu Abunawas Berapa luas kebun mu
tanya Tuan Hakim kembali sebenarnya luas Kebun saya satu hektar
setengah tapi karena setengahnya dicuri sama Abu jahil luasnya jadi tinggal satu
hektar jawab Abu Nawas kalian tahu Tidak kenapa saya tanya luas
kebun kalian karena kemarin saya dapat surat langsung dari Baginda Raja
beliau memerintahkan kepada saya barangsiapa mempunyai kebun yang luasnya
lebih dari satu hektar maka akan disidang negara beserta isi-isinya dan
bagi siapa saja yang menentang peraturan ini akan dihukum mati hal ini Baginda
Raja terpaksa lakukan karena kondisi keuangan negara Sedang krisis kata Sang
hakim menjelaskan Hai seketika raut wajah Abu jahil yang tadinya ceria mendadak berubah menjadi
terkejut Waduh celaka aku akan kehilangan kebunku
pikir Abu jahil ketakutan maaf tuan Hakim sebenarnya luas kebun
Saya hanya satu hektar tutur Abu jahil tadi kamu bilang katanya luas kebunmu
satu setengah hektar sekarang bilangnya satu hektar kamu jangan main-main Abu
jahil bentar Tuan Hakim Saya berani bersumpah dan hakim kebun
Saya memang luasnya hanya satu hektar tumpukan batu yang jadi pembatas antara
Kebun saya dan kebun milik Abu Nawas telah Saya pindah dari tempatnya hujan
abu jahil Oh begitu Jadi tanah yang ditanami buah
oleh Abu Nawas Sebenarnya masih area kebun Abu Nawas tanya dong ini
memastikan benar Tuan Hakim jawab Abu jahil
Bagaimana denganmu Abunawas Apakah benar luas kebunmu satu hektar setengah tanya
Tuan Hakim kepada Abu Nawas benar dan hakim jawab Abu Nawas semakin pasrah
Nah kalau begini kan jelas Siapa yang sebenarnya berbohong pengawal tangkap
Abu jahil dan masukkan kedalam penjara karena dia telah mengaku mencuri area
kebun milik Abu Nawas perintah Tuan Hakim tapi Tuan Hakim Kebun saya tidak
diciptakan tanya Abu jahil kuatir tidak ada yang namanya penyitaan itu
hanya trik saya saja supaya saya bisa menyelesaikan perkara kalian berdua
dengan adil balas Tuan Hakim Mendengar hal itu abu jahil langsung
terkulai lemas sementara Abu Nawas tersenyum bahagia karena ia bisa mendapat kembali luas
kebunnya Anda memang cerdik Tuan Hakim Puji Abu Nawas
kisah selanjutnya di suatu pagi yang cerah Abunawas tampak
bersiap-siap untuk berangkat ke hutan melihat hal itu sang istri pun bertanya
wahai suamiku kamu mau kemana Abu Nawas menjawab Aku mau pergi ke
hutan sang istri heran dengan jawaban Abu Nawas
persediaan kayu kita akan masih banyak untuk apa pergi kehutan tanya sang istri
kembali aku bukan mau mencari kayu Tapi Mau
berburu burung puyuh Bukankah tahun ini waktunya bagi mereka berimigrasi ke daerah kita pasti di
hutan akan banyak sekali burung puyuh ngebales Abunawas menjelaskan
Oh iya benar di hari-hari seperti ini setiap tahun burung puyuh berimigrasi
dan menyeberangi perkampungan kita kangen banget sama dagingnya yang lezat
sahut sang istri maka berangkatlah Abu Nawas dengan membawa perangkap berburu
menuju hutan Setibanya di hutan Abunawas memanjat pohon dan memasang jaring diantara
pepohonan Setelah semuanya selesai diapun duduk diatas dahan pohon untuk menunggu hasil
buruannya selang beberapa saat satu persatu burung puyuh menubruk jaring dan jatuh ke tanah
dengan sikap Abu Nawas langsung menanggapinya begitulah kerjaan Abunawas sampai
menjelang malam hari sehingga ia memperoleh banyak sekali hasil buruan
burung puyuh selanjutnya Abu Nawas pulang ke rumah dengan Hati penuh gembira
Wahai istriku aku memperoleh burung banyak sekali ucap Abu Nawas sang istri
pun menjadi ikut senang karena ia sudah kangen dengan masakan daging burung puyuh
Besok aku akan mengajak Tuan Hakim Dan kawan-kawan untuk makan bersama kita
Wahai istriku Buatlah masakan daging puyuh yang paling lezat bintah Abunawas
kepada istrinya esok harinya Abu Nawas menanyakan kepada sang istri apakah hidangan daging puyuh
nya sudah siap Sudah wahai suamiku masih aku taruh di wajan agar panasnya tetap
awet jawab sang istri lalu Abu Nawas membuka tutup wajan untuk mengintip
masakannya aromanya nikmat sekali oh iya kenapa
rotinya tidak sekalian dicampur kata Abu Nawas menyarankan sang istri menuruti permintaannya Ia
memasukkan beberapa roti ke dalam wajan dan menutupnya kembali Baiklah aku akan keluar sebentar untuk
memanggil kawan-kawan dan Tuan Hakim ucap Abunawas lalu Abu Nawas pergi
menemui kawan-kawannya dan juga tuan Hakim Tuan Hakim sangat senang dengan undangan
ini mengingat daging puyuh adalah makanan kesukaannya dia pun segera
menuju ke rumah Abu Nawas sementara sang istri merasa cemburu
karena Abunawas lebih mementingkan orang lain daripada dirinya padahal masakan
daging puyuh juga merupakan makanan kesukaannya iapun segera memasukkan
semua masakan daging puyuh ke dalam baskom yang sudah dipersiapkan kemudian baskom tersebut disembunyikan
sedangkan wajan yang telah kosong ia isi dengan burung puyuh masih hidup dan
menutupnya kembali Tak lama kemudian datanglah Abu Nawas
bersama Tuan Hakim Dan kawan-kawannya semua tamu undangan dipersilahkan duduk
di depan meja makan lantas Abu Nawas mulai meletakkan piring kosong di depan
setiap orang tidak lama lagi di depan kalian akan ada makanan daging puyuh
yang paling lezat ucap Abu Nawas Abu Nawas lalu masuk ke belakang untuk
mengambil wajan dan meletakkannya di meja dihadapan para tamunya
tatkala dia mengangkat tutup wajan burung burung puyuh itu beterbangan
keluar semua tamu yang diundang nya langsung kaget apalagi Abu Nawas Abu
Nawas pun menjadi bingung dengan apa yang terjadi Ya Allah sungguh aku telah memburu
burung burung puyuh itu dan memasaknya tapi denganku move engkau hidupkan
kembali mereka namun temannya perginya rotiku ini yang aku tanyakan dan ini
yang membuatku bingung kata Abu Nawas dengan polosnya kisah selanjutnya
diceritakan Abu jahil tinggal berdekatan dengan rumah Abu Nawas
abdai ini terkenal sangat pelit ia terbiasa memanfaatkan barang orang lain
termasuk meminjam keledai milik Abu Nawas karena seringnya meminjam keledai
Abunawas sampai berkata Hai Abu jahil ambil saja keledai ini untukmu Anggap
saja sebagai hadiah dariku mendengar itu abu jahil bum tertawa
ngapain aku harus memiliki keledai aku hanya mengambilnya ketika perlu jadi aku
tidak usah repot menanggung biaya makannya balas Abu jahil begitulah sifat jahil saking pelitnya ya
Bahkan tidak mau memelihara keledai suatu ketika Abu jahil jatuh sakit ia
sudah berobat kemana-mana tapi penyakitnya tak kunjung sembuh Ia pun
lalu Meminta nasehat dari Abu Nawas Tolonglah Abu apa yang harus aku lakukan
agar bisa sembuh ucap Abu jahil begini Abu jahil Mungkin penyakitmu ini
karena akibat sifatmu sendiri hilangkanlah sifat pelit entah ilmu
Insyaallah penyakitnya bisa hilang tutur Abunawas
Baiklah aku saya bernazar kalau saya sembuh saya akan mentraktir kawan-kawan
kita balas Abu jahil tidak berselang lama akhirnya Abu jahil sembuh dari
penyakitnya Ia pun kemudian menemui Abu Nawas kamu sudah sembuh Abu jahil tanya
pengawas Alhamdulillah bunawas dan saya berniat akan melaksanakan nadzar go Mari
Abunawas kita undang kawan-kawan kita untuk makan-makan di rumahku aja abu
jahil kemudian dengan ditemani Abu Nawas Abu jahil mengelilingi seluruh pelosok
kampung untuk mengundang kawan-kawannya setelah malam tiba kawan-kawannya sempat ragu untuk datang
Sebab mereka tahu Abu jahil orangnya sangat pelit namun Abu Nawas meyakinkan
mereka kalau kali ini Abu jahil benar-benar akan mentraktirnya makan
Kenapa kau begitu yakin Abunawas Kamu kan tahu sendiri dia pelitnya minta
ampun tanya salah satu dari mereka karena ini adalah Nazar yang dia ucapkan
sesuatu sakim jawab Abu Nawas maka mereka pun bersedia mendatangi
Kundangan Abu jahil Hai sesampainya di rumah abu jahil Mereka melihat berbagai
macam hidangan lezat sudah tersedia di meja makan ada ayam kalkun Ada daging
sapi dan masakan daging puyuh kesukaan Abunawas mereka lalu dipersilahkan masuk
oleh pelayannya Abu jahil dan dipersilahkan duduk di depan meja makan
Kamu benar Abunawas ternyata Abu jahil sudah berubah celetuk salah satu
kawannya Abunawas sepertinya sudah tidak sabar ingin segera menyantap hidangan di
depannya namun si pelayan mengatakan supaya menunggu kedatangan Abu jahil
tidak lama kemudian datanglah Abu jahil ia segera duduk di kursi yang sudah
disediakan untuk menghormati tuan rumah mereka menunggu Abu jahil yang mengambilnya
terlebih dahulu ketika Abu jahil mencicipi masakan daging sapi ia
langsung berteriak di Pelayan kamu bodoh ya kenapa masakan
daging sapi ini tidak dikasih garam masukkan kembali ke dalam perintah Abu
jahil si pelayan segera mengambil daging sapi dan membawanya masuk
kemudian Abu jahil mencicipi ayam kalkun Ia pun kembali berteriak
Hai pelayan Kenapa masakan daging kalkun Ini kebanyakan kecap rasanya akan jadi
tidak enak masukkan kembali ke dalam perintah Abu jahil si pelayan kembali
mengambil masakan ayam kalkun dan membawanya masuk begitulah seterusnya satu persatu
hidangannya lenyap dari meja makan Abu Nawas dan kawan-kawan merasa kecewa
karena dipermainkan oleh Abu jahil Oh jadi begini caramu Abu jahil pikir
aku Nawas ini yang di meja tinggal tersisa satu hidangan yaitu dengan
daging burung puyuh dimana itu adalah makanan kesukaan Abunawas ketika Abu
jahil hendak mencicipinya Abu Nawas langsung mencegahnya Hei Abu jahil Apa
kau tidak tahu daging puyuh kalau dimakan suka bergerak-gerak Saya
khawatir mengandung racun mendengar itu abu jahil jadi merinding
Masa sih Abunawas kamu jangan mengada-ada ucap Abu jahil
silahkan coba sendiri kalau tidak percaya balas Abu Nawas Abu jahil jadi
ragu untuk mencicipi masakan daging burung puyuh Ia pun menyuruh Abu Nawas
untuk melakukannya coba Abunawas Aku ingin lihat apakah
Perkataanmu benar Coba kau makan daging puyuh itu pintar Abu jahil
baik aku akan membuktikannya timbal Abu Nawas Abu Nawas lalu mengajak kawan
hanya untuk bersama menyantap hidangan daging burung puyuh tidak terasa masakan
daging puyuh di meja sudah habis tak tersisa sementara Abu jahil hanya melongo
melihat itu Hai Abu Nawas kau bilang daging puyuhnya bergerak-gerak Mana
buktinya kamu membohongiku ya kata Abu jahil emosi Hai Abu jahil Coba kau
perhatikan Mulutku Bukankah dia bergerak-gerak saat aku punya balas Abu
Nawas sambil menunjukkan mulutnya kalau itu sih semua makanan juga
bergerak-gerak saat dikunyah yang aku maksud tadi kau bilang daging burung
puyuh nya bisa bergerak sendiri tanya Abu jahil penasaran yang bilang bisa
bergerak sendiri siapa Abu jahil Aku kan tadi bilang daging puyuh kalau dimakan
bisa bergerak-gerak ujar Abu Nawas akhirnya Abu Nawas dan kawan dan pulang
dengan keadaan perut kenyang sementara Abu jahil merasa rugi karena memberikan
makanan kepada Abu Nawas dan kawan-kawan dalam perjalanan pulang Abu Nawas
berkata kepada kawan-kawannya kalau orang pelit harus disiasati biar kapok
merekapun tertawa mendengar ucapan Abu Nawas kisah selanjutnya
dikisahkan Abu jahil sangat tertarik dengan cincin milik Abu Nawas sebenarnya
Abunawas bersedia menjualnya asalkan harganya satu Dinar tapi karena Abu
jahil sangat bahil dia enggan membelinya suatu kali saat Abu jahil mencangkul
tanah di ladang tanpa sengaja cangkulnya membentur benda keras karena dirasa
mengganggu Ia pun berniat menyingkirkan benda keras tersebut ketika ia mengambilnya ternyata ia benda
itu adalah koin uang satu Dinar tetapa bahagianya hati Abu jahil lalu digosok
nya uang yang sudah karatan itu tapi kebahagiaannya tidak berlangsung lama
karena setelah diamati uang koin temuannya adalah uang dinar palsu
rasa kecewa pun hinggap pada diri Abu jahil Ia lalu berniat untuk membuang
koin tersebut saat ya hendak membuangnya tiba-tiba terbesit niat jahat pada diri Abu jahil
kenapa aku harus membuangnya Bukankah dengan uang ini aku bisa mengelabui
Abunawas aku akan membeli cincinnya dengan uang palsu ini pikir Abu jahil
dalam hati Maka datanglah ia menemui Abu Nawas Hai
Abu Nawas Apa kamu masih berniat menjual cincin mu tanya Abu jahil ya
tapi harganya satu Dinar jawab Abu Nawas Baiklah Abunawas aku bersedia balas Abu
jahil ia pun memberikan uang palsu tersebut kepada Abu Nawas
Abu Nawas menerimanya tanpa memastikan bahwa uang tersebut adalah palsu
lalu oleh Abu Nawas uang tersebut ia gunakan untuk membeli daging di pasar si
penjual daging juga sama ia menerima uang dari Abu Nawas tanpa memastikan
bahwa uang tersebut adalah palsu kemudian si penjual daging membeli
buah-buahan dengan menggunakan uang palsunya dari Abu Nawas esok harinya Abu
jahil mendatangi pedagang buah untuk menagih utang sebanyak satu Dinar kamu
sudah janji katanya hari ini kamu akan melunasi hutang mu kata Abu jahil si
pedagang buah selalu memberikan uang palsu yang diperolehnya dari si penjual daging dengan hati gembira Abu jahil
langsung pulang kerumah namun setelah diamati ternyata uang yang
didapatnya adalah uang palsu kurang ajar dia telah menipuku ucap Abu jahil emosi
iapun pergi menghadap Tuan Hakim untuk mengadukan si penjual buah Tuan Hakim si
penjual buah telah menipuku dia membayar hutangnya pakai uang palsu keluh Abu
jahil mendengar keluhan Abu jahil kemudian Tuan Hakim memanggil si pedagang buah
Kenapa kamu membayar hutang pakai uang palsu tanya Tuan Hakim
Ampun Tuan Hakim saya sendiri tidak tahu saya mendapatkan uang tersebut dari si
penjual daging jawab si penjual buah maka dipanggillah si penjual daging
untuk menghadap Tuan Hakim Apakah benar kemarin kamu beli
buah-buahan pakai uang ini tanya Tuan Hakim kepada si penjual daging ia benar
dan hakim Memangnya kenapa tanya balik si penjual daging Kamu tahu tidak uang yang kamu berikan
adalah uang palsu Tata Tuan Hakim memberitahu seketika si penjual daging langsung
terkejut maaf dan hakim Saya benar-benar tidak tahu Saya sendiri memperoleh uang
tersebut dari Abu Nawas balas si penjual daging kemudian Tuan Hakim segera
memerintahkan beberapa pengawalnya untuk menjemput Abu Nawas ketika Abu Nawas memasuki ruang sidang
Vi situ sudah berkumpul Abu jahil penjual buah dan penjual daging pada apa
ini Tuan Hakim tanya Abu Nawas heran begini Abunawas Apa betul Kemarin kamu
beli daging pakai uang dinar ini tanya Tuan Hakim sejenak Abunawas mengamati uang tersebut
ia betul Memangnya kenapa Tuan Hakim Tanya balik Abunawas
Kenapa kamu membeli daging pakai uang palsu tanya Tuan Hakim kembali
Abu Nawas langsung kaget mendengarnya Saya tidak tahu kalau uang tersebut
adalah palsu saya mendapatkan uang tersebut dari Abu jahil Tuan Hakim dia
membeli cincin ku menggunakan uang itu jawab Abu Nawas down HQ menjadi bingung dengan jawaban
Abu Nawas Benarkah itu Hai Abu jahil tanya Tuan Hakim
benar Tuan aku menemukan uang itu saat aku mencangkul di ladang jawab Abu jahil
gemetaran Kamu telah menipu orang lain Hai tapi kamu malah menuduh orang lain menipumu
jadi masalah ini sebenarnya bersumber dari kamu sendiri Abu jahil Karena kamu
telah membuat kegaduhan maka kamu didenda 10 Dinar atau kurungan penjara
selama 10 bulan kata tuan Hakim memutuskan dengan berat hati terpaksa
Abu jahil harus membayar denda tersebut sebelum mereka membubarkan diri Abu
Nawas memberi nasehat kepada Abu jahil Hei Abu jahil ada pepatah mengatakan
barangsiapa yang menggali lubang untuk saudaranya maka dia sendiri yang akan
terjatuh di dalamnya kisah selanjutnya seperti biasa setiap pagi Abu Nawas
pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar kali ini Abu Nawas mendapatkan kayu
lebih banyak dari biasanya Oh iya pun tak lupa memanjatkan syukur kepada Allah
kayu bakar yang banyak ini akan menghasilkan uang yang melimpah pikir
Abunawas Tapi saat dia hendak memanggul kayu tersebut
Abunawas tak mampu melakukannya kemudian lewat dua orang kawan Abunawas Hai Abu
Nawas Kamu tidak akan mampu memikulnya sendirian kata kawannya
ia saya tahu Kebetulan sekali kalian datang Maukah kalian membantuku
meletakkan kayu ini di punggungku pintah Abunawas Maaf Abunawas kami juga ada kepentingan
mendesak kami tak bisa membantumu Semoga Allah menolongmu Abunawas jawab mereka
berdua dan pergi meninggalkan Abu Nawas Bilang saja tidak mau bantu tidak usah
banyak alasan kroto Abunawas dalam hati Hai dengan sekuat tenaga Abunawas
mengangkut kayu itu seorang diri namun kejadian naas dialaminya ia terpeleset
dan jatuh kayu-kayu yang dibawanya pun jatuh berserakan dimana-mana
Abunawas melirik kearah sekitarnya akan tetapi tidak ada seorang pun di situ
untuk dimintai bantuan tiba-tiba lewatlah seseorang yang
berperawakan tinggi dan besar Hai kawan tunggu dulu Sudikah engkau membantuku
mengumpulkan kayu bakar yang berserakan dan meletakkannya di punggungku tinta
Abunawas ubah apa yang akan kau berikan bila aku membantumu tanya lelaki itu tidak ada
sesuatu apapun jawab Abu Nawas Baiklah balas lelaki tersebut dengan
tersenyum Ia lalu membantu Abunawas mengumpulkan kayu berserakan dan
meletakkannya di punggung Abunawas kemudian Abu Nawas melanjutkan
perjalanannya menuju pasar Dari hasil penjualan kayunya Abunawas mendapatkan
uang yang cukup banyak saat dia hendak pulang tiba-tiba ia
dihadang lelaki yang telah menolongnya lelaki itu menjulurkan tangannya sambil
berkata mana upahku upah-upah yang mana tanya Abu Nawas
heran Bukannya tadi kamu mengatakan akan memberi upah balas lelaki tersebut
maka terjadilah percekcokan diantara mereka berdua karena tidak ada yang mau
mengalah lalu mereka sepakat untuk membawa masalah ini ke hadapan Tuhan
Hakim singkat cerita sampailah mereka berdua di hadapan Tuhan Hakim
mereka lalu mengadukan Masalahnya tuh Fatin Abu Nawas sudah berjanji akan
memberi saya upah tapi ketika saya tadi dia tidak mau memberikannya ujar lelaki
itu benar begitu Abu Nawas tanya Tuan Hakim
ia benar tapi saya menjawabnya tidak ada sesuatu apapun
namun dia memaksa saya untuk memberikan upah kata Abu Nawas membela diri
apapun janjimu kamu harus memberikannya Abunawas Saya kira ini adalah keputusan
yang adil untuk kalian berdua tutur Tuan Hakim mendengar keputusan dewan Hakim Abu
Nawas terdiam beberapa saat ia pun mulai menangkap maksud dari ucapan dan hakim
Baiklah Tuan Hakim saya akan memberikan dia upah sesuai dengan janji saya ucap
Abu Nawas Abu Nawas lalu lebih kantong kosong di sakunya dan memberikannya
kepada lelaki tersebut terdapat hilangnya lelaki itu ia segera
meraih kantong dari Abu Nawas dan tangannya merogoh ke dalam kantong itu
menyadari bahwa itu adalah kantong kosong lelaki tersebut menjadi marah
apa-apaan Ini Abu Nawas menipu ku dan hakim Dia memberikan kantong kosong Kata
Lelaki itu mengadu Apa isi kantong itu tanya Tuan Hakim
tidak ada sesuatu apapun Tuan Hakim jawab lelaki tersebut
kalau begitu Abunawas berarti sudah membayar upahnya Bukankah Abu Nawas
menjawab kalau upahnya adalah tidak ada sesuatu apapun jelas Tuhan Hakim dengan
ini permasalahan kalian saya anggap selesai silahkan kalian kedua pulang
kerumah masing-masing ucap Tuan Hakim Sekian dulu perjumpaan kita kali ini
sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya Terima kasih Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Demikianlah Artikel: Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2022/09/kisah-hikayat-abu-nawas-jenaka-dan.html
Posting Komentar