Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah

Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Abu Nawas, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah
link : Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah

Baca juga


Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah

Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin dikisahkan ada seorang saudagar kaya dia mempunyai toko yang besar dan mempunyai karyawan yang banyak suatu hari tokonya disatroni pencuri semua barangnya 3 sak ludes tak tersisa lalu si pencuri melarikan diri atas peristiwa itu saudagar tersebut menangis sejadi-jadinya kemudian ia merenung di depan tokonya dia memikirkan cara bagaimana supaya Si Pencuri tertangkap Si Pencuri kini menjadi kaya-raya dia bersenang-senang dengan bebas dan menginvestasikan harta curiannya sementara tersebut sangat sedih atas rahimnya harta kekayaan yang dimilikinya Ia pun menyebarkan mata-mata untuk mengintai Si Pencuri namun tidak ada satupun yang berhasil menemukan jejaknya akhirnya si saudagar Berencana untuk mencarinya sendiri dengan menyamar layaknya pengemis Dia berjalan mengelilingi Kampung Pakaiannya yang kotor dan lusuh membuat orang-orang tak mengenalinya dia mengemis kepada setiap orang yang dia jumpai setelah beberapa bulan Ia terus berpindah-pindah dari satu kampung ke kampung lain tapi belum berhasil menemukan Si Pencuri sampai-sampai dia merasa putus asa ketika dia berniat kembali ke kampung halaman diperjalanan dia berpapasan dengan iringan pedagang yang datang dari jauh Ia lalu mendekati mereka dan mengamatinya dengan seksama saat bertatap muka dengan mereka ia melihat salah satu orang menggunakan jubah mewah miliknya Bukankah itu juga milikku dia pasti pencurinya pikir saudagar tersebut Ia pun segera menangkapnya Hai pencuri busuk atau tidak akan bisa lolos dari ku kau telah merampok semua hartaku kata saudari itu penuh emosi Si Pencuri tak kalah gertak ia berpura-pura tidak terima atas perlakuan saudagar tersebut kurang ajar mana ada pengemis punya harta banyak Lihatlah Penampilanmu kotor dan bau Oh iya aku ingat kamu dulu yang pernah bekerja padaku tapi kamu saya pecat karena kerjamu tidak becus jadi begini cara kamu mau membalasnya mencoba mempermalukan aku di hadapan orang-orang masih untung dulu saya hanya memecat mu Seharusnya saya memenjarakan mu kamu pernah kedapatan mencuri barangku kata si pencuri berpura-pura apa mencuri hartamu kamu yang mencuri harta ku enak saja kamu membalikan fakta balas saudagar tidak terima aku tidak akan membiarkanmu lolos Ayo ikut bersamaku menghadap Tuan Hakim kau akan mendapatkan balasannya kata si saudagar melanjutkan Ayo Saya tidak takut Hakim pasti lebih tahu mana pencuri yang sebenarnya Timpal Si Pencuri maka mereka berdua pergi menghadap Tuan Hakim di depan Tuan Hakim keduanya menceritakan apa yang terjadi Si Pencuri mengaku bahwa dia seorang saudagar dan menuduh saudagar pernah mencuri hartanya sedangkan si saudagar mengatakan bahwa semua hartanya telah dicuri olehnya Hakim pun menjadi bingung dan tidak tahu siapa diantara mereka yang benar-benar bila dilihat dari penampilan kalian berdua sepertinya aku lebih mempercayaimu kata tuan Hakim menunjuk Si Pencuri mana ada saudagar kaya berpakaian lusuh dan jadi pengemis ucap Tuan Hakim sambil melirik si saudagar benar dan hakim mana ada saudagar kaya jadi pengemis dan berpakaian lusuh begitu Timpal Si Pencuri tenang dulu aku tidak akan gegabah mengambil keputusan namun aku juga tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah ini tutur Tuan Hakim diantara mereka pasti ada yang berbohong tapi aku tidak tahu siapa yang sebenarnya pencuri kata don't Hakim dalam hati Dikala ton Hakim sedang kebingungan tiba-tiba terlintas dibenaknya sosok Abu Nawas Baiklah saudara-saudara untuk menyelesaikan masalah ini hanya ada satu solusinya nanti ketahuan siapa diantara kalian yang berbohong tutur Tuan Hakim Apa itu solusinya ton Hakim tanya mereka berdua saya akan panggilkan kawan saya yang bernama Abu Nawas jawab Tuan Hakim mendengar nama Abu Nawas disebut Si Pencuri sempat menelan ludah Waduh bahaya ini jangan sampai aku ketahuan tokohnya kalau Abu Nawas menyuruh apa saja aku harus menurutinya jangan sampai dia curiga pikir Si Pencuri singkat cerita datanglah Abu Nawas dan hakim lalu mengadukan kasus yang membuatnya pusing dan kualahan kemudian Abu Nawas menghampiri dua orang yang sedang bertikai jadi itu Masalahnya kalian berdua saling tuduh dan tak mau ada yang mengaku Baiklah diruangan Ini kan ada dua jendela aku minta kepada kalian dua untuk membuka jendelanya dan masing-masing dari kalian supaya menjulurkan kepalanya keluar jendela perintah Abunawas mereka berdua menuruti dan segera melakukannya saat mereka sudah dalam posisi yang diperintahkan Abunawas tiba-tiba Abunawas berteriak Hai penjaga pukul Kepala Si Pencuri ketika Si Pencuri mendengar teriakan Abunawas tanpa ia sadari secara reflek kepalanya langsung masuk kedalam ruangan sementara saudagar hanya terdiam Tak Bergerak dari tempatnya dengan demikian Abu Nawas pun bisa mengetahui siapa pencuri yang asli pencurinya adalah orang itu yang berpenampilan seperti saudagar kata Abu Nawas Tuan Hakim langsung menyuruh prajurit untuk menangkapnya Si Pencuri akan dihukum penjara dan diharuskan mengembalikan sisa harta curiannya ke Sementara sih saudagar akhirnya senang hartanya bisa kembali Ia pun tak lupa Mengucapkan terima kasih kepada Abu Nawas sebagai rasa terima kasihnya saudagar memberikan hadiah uang kepada Abu Nawas kisah selanjutnya suatu ketika pada sore hari Abu Nawas pulang ke rumah dengan wajah lesu dan kelelahan pasalnya seharian Ia di hutan mengumpulkan kayu bakar dan dijualnya ke pasar untuk melepaskan rasa penatnya ya pun duduk Istirahat di depan rumah kemudian sang istri segera membuatkan minuman dan diberikannya kepada Abu Nawas Wah istri go Sepertinya aku tidak kuat kalau terus-terusan begini tiap hari memikul kayu dari hutan sampai Pasar sedangkan usiaku sudah beranjak tua berikanlah aku seekor keledai Untuk meringankan pekerjaan ku dia akan aku memikul kayu dan aku jadi lebih giat bekerja kata Abu Nawas membuka percakapan Baik saya akan memberikan uang untuk membeli keledai tapi ingat kamu harus mengembalikannya balas sang istri saya janji Wahai istriku sahut Abu Nawas sang istri lalu memberikan uang simpanannya kepada Abu Nawas esok paginya Abu Nawas pun pergi ke pasar untuk membeli seekor keledai setelah mendapatkan keledai yang diinginkan Abu Nawas langsung membawanya pulang akhirnya pekerjaanku akan terasa ringan kata Abu Nawas dalam hati Ia pun membuat kandang untuk tempat tidur keledainya setelah waktu menjelang pagi Abunawas bangun dari tidurnya ia Mengawali hari dengan penuh ceria semua perbekalan yang akan dibawanya dipersiapkan dengan semangat tapi ketika ia hendak mengambil keledainya Abunawas dibuatnya terkejut pasalnya keledai yang kemarin dibeli hilang dari kandangnya seketika Abu Nawas menjadi panik Ia pun memberitahukan kepada istrinya Wahai istriku peledak kita hilang tutur Abunawas apa hilang aku tidak mau tahu pokoknya uang pembelian keleday harus kamu kembalikan balas sang istri mendengar perkataan istrinya Abunawas Malah semakin pusing lalu Abu Nawas berkeliling Kampung dan menanyakan kepada orang-orang Apakah kalian melihat keledai ku tanya Abu Nawas namun tak ada seorangpun yang mengetahuinya Aduh gimana ini keluh Abunawas akhirnya Abu Nawas berjanji didepan orang-orang apabila keledainya ditemukan di tak akan menjualnya dengan harga yang murah yaitu senilai satu Dinar orang-orang pun kaget dengan hal itu kamu serius Abu Nawas tanya salah satu warga Iya saya serius jawab Abu Nawas Setelah lama berkeliling tak membuahkan hasil Abu Nawas pun memilih untuk pulang dan ketika saat ditengah perjalanan tiba-tiba ia melihat keledainya sedang makan rumput di pekarangannya Aku cari kamu kemana-mana Ternyata kamu malah berada di sini ucap Abunawas kegirangan iapun segera memberitahu istrinya Wahai istriku ternyata keledainya berada di pekarangan seru Abunawas Syukurlah Berarti Allah masih sayang sama kita balas istrinya tapi aku bingung Wahai istriku kata Abu Nawas Bingung kenapa Seharusnya kamu senang keledainya bisa kembali hujan istrinya Iya aku senang tapi aku sudah kadung berjanji sama orang-orang ucap Abunawas janji-janji apa tanya istrinya aku janji kalau keledainya ditemukan aku akan menjualnya senilai satu Dinar jawab Abu Nawas Kamu ini gimana sih kelebihan kelima puluh Dinar akan dijual 1 dinner balas istrinya heran Setelah lama berpikir akhirnya Abu Nawas menemukan solusinya Wahai istriku Jangan khawatir aku tak mungkin mengingkari janjiku kepada orang-orang tapi aku punya solusi yang tepat sahut Abunawas selanjutnya Abunawas membawa keledai tersebut di hadapan warga keledainya sudah ditemukan Abu Nawas tanya salah satu warga Oh iya kawan dan aku akan menepati janjiku aku akan menjual keledai Ini dengan harga satu Dinar Hayo siapa yang mau membelinya seru Abunawas spontan para warga langsung berebutan untuk mendapatkan keleday Abunawas Tunggu dulu kawan-kawan saya belum selesai bicara tugas Abunawas kalian lihat sepatu kletek yang ada di punggungnya ini harganya 100 Dinar kalau kalian berminat membeli keledai ku maka harus membeli juga sepatunya tidak boleh dipisah-pisah karena saya menjualnya sepaket kata Abu Nawas menjelaskan itu sih sama saja bohong Abunawas malah kamu dapat untung besar jawab para warga merekapun lalu membubarkan diri tak jadi membelinya akhirnya Abu Nawas bisa kembali memiliki keledainya kisah lanjutnya diantara penduduk kota Abunawas dikenal sebagai sosok pemberani pekerja keras penuh semangat dan kiat dimanapun Abunawas berada kawan-kawannya berkumpul mengerumuni dia mereka selalu ingin mendengarkan kisah jenakanya suatu kali saat Abunawas nongkrong di warung bersama kawan-kawannya datanglah seorang saudagar kaya saudagar tersebut mengatakan bahwa dirinya sedang membutuhkan seseorang yang pemberani orang-orang di situ lalu menunjuk Abu Nawas Tuan datang di tempat yang tepat karena di sini ada orang yang terkenal pemberani ucap mereka Siapa orangnya tanya saudagar itu dia orangnya jawab mereka sembari menunjuk Abu Nawas kemudian saudagar kaya segera menghampiri Abu Nawas Hai apakah kau bersedia bekerja untukku Aku akan memberimu bayaran yang besar dan juga ada bonusnya tutur saudagar tersebut itu sih tergantung pekerjaan Apa yang hendak Tuan berikan Kalau menurut saya cocok Saya bersedia melakukannya balas Abunawas begini Abunawas Aku akan pergi berdagang keluar kota dan tugasmu mengawal perjalananku ucap si saudagar cuman mengawal tidak ada tugas lain tanya Abu Nawas memastikan benar Abunawas tugasmu hanya mengawal agar aku selamat sampai tujuan jawab saudagar tersebut Baiklah saya setuju tapi aku butuh uang untuk keluargaku selama aku tinggalkan balasan bunawas kemudian saudagar tersebut memberi Abunawas sejumlah uang Hai esok harinya Abu Nawas dan saudagar kaya mulai melakukan perjalanannya di sepanjang perjalanan Abu Nawas dengan penuh waspada mengawasi dan mengawal saudagar kaya di tengah perjalanan saudagar tersebut meminta untuk istirahat sebentar Mereka pun duduk di bawah naungan pohon besar Abunawas turunkan barang bawaan dari punggung keledai agar dia bisa ikut beristirahat pintas saudagar kaya maaf tuan sesuai dengan perjanjian tugas saya hanya mengawal dan menjaga keselamatan Tuan sahut Abunawas si sodagar terpaksa melakukannya sendiri ia menurunkan semua barang bawaan dari punggung keledai tak Berapa lama sesudah agar kembali berkata perutku sangat lapar Abunawas Buatlah masakan untuk kita lagi-lagi Abu Nawas ia menjawab dengan alasan yang sama maaf tuan sesuai dengan perjanjian tugas saya hanya mengawal dan menjaga keselamatan Tuan sahut Abunawas untuk keduakalinya si sodagar melakukannya sendiri Ia memasak makanan daging kelinci yang lezat aromanya sangat menggugah selera makan hingga membuat Abunawas Tak sabar untuk segera mencicipinya setelah selesai memasak saudagar itu berkata kepada Abu Nawas kemarilah Abunawas kita makan sama-sama ajak saudagar kaya Baiklah Tuan rasanya Saya tidak enak hati kalau terus-terusan menolak perintah Tuan Timpal Abunawas Wah luar biasa masakan Tuan lezat sekali harusnya on buka restoran juga pasti banyak pembelinya Puji Abunawas kamu kalau memuji orang pintar Juga Abunawas balas saudagar tersebut Hai setelah mereka selesai makan dan istirahat maka mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan ini mereka berjalan melewati hutan belantara pemandangan indah dan sejuk membuat perjalanan semakin menyenangkan namun dikala mereka sedang asyik tiba-tiba muncul seekor macan tentu saja hal ini membuat Abunawas terkejut dan ketakutan Kenapa kota bilang kalau hutan ini ada hewan buasnya tanya Abu Nawas Pane dari pertama kan sudah aku katakan Aku butuh seorang pemberani untuk mengawal perjalananku balas saudagar Ayo Abunawas Tunjukkan keberanianmu selamatkan aku dari hewan buas itu karena itu adalah tugasmu kata si saudagar melanjutkan apa yang harus aku lakukan menyelamatkan diri sendiri saja belum tentu bisa apalagi menyelam saudagar itu ucap Abunawas dalam hati Ayo Abunawas Apa yang harus kita perbuat agar selamat teriak si saudagar Abu Nawas yang dalam keadaan panik pura-pura bersikap tenang dan berkata Sabar Tuan sabar begini caranya secepat kilat Abu Nawas langsung lari terbirit-birit hal itu menarik perhatian si macan si Macan pun segera mengejar Abu Nawas Abu Nawas sempat menoleh kebelakang ternyata Macan itu mengejar dirinya dan meninggalkan sesudah agar bersama keledainya si sodagar dan keledainya pun selamat dari ancaman binatang buas setelah dirasa macam sudah jauh si saudagar melanjutkan perjalanan bersama keledainya sementara Abu Nawas masih terus berlari menyelamatkan diri saat ia berlari melewati sungai tiba glass Seekor buaya hendak menyerangnya tapi buaya tersebut malah diserang duluan oleh macam akhirnya kedua binatang buas saling berkelahi Abu Nawas pun lolos dari kejaran macan dalam kondisi kehabisan tenaga Abunawas tiba ditampungnya dia menghirup nafasnya dalam-dalam Alhamdulillah akhirnya aku bisa selamat Tak lama kemudian kawan-kawannya datang menghampiri Abu Nawas dan menanyakan apa yang terjadi aku telah menyelamatkan saudagar itu dari serangan macan tapi aku menebusnya dengan berlari ketakutan setengah mati jawab Abu Nawas kisah selanjutnya dikisahkan Abunawas mempunyai tetangga yang licik dia adalah Abu jahil Abu jahil mempunyai kebun yang ditanami berbagai macam buah-buahan Hai ke punya ini berdekatan dengan Kebun milik Abu Nawas antara kebun Abu jahil dan kebun milik Abu Nawas hanya dibatasi oleh tumpukan batu abu jahil berkeinginan menambah luas area kebunnya Ia pun berpikir keras agar keinginannya terwujud hal ini sampai membuat Abu jahil susah tidur tiba-tiba terlintas nya jahat dibenaknya aku harus melakukannya sekarang mumpung waktunya sudah malam pikir Abu jahil di tengah malam gelap gulita Abu jahil langsung pergi menuju Kebun miliknya dia mencari pembatas tumpukan batu yang menjadi pemisah antara kebunnya dan kebun milik Abu Nawas setelah menemukannya dia mulai mengangkat satu persatu batunya lalu dia memindahkan di area kebun milik Abu Nawas dengan begitu Hai luas kebun milik Abu jahil menjadi bertambah luas setelah selesai dia kembali pulang kerumahnya dengan sembunyi-sembunyi dan dia senang dengan apa yang dilakukannya selama beberapa hari Abu Nawas tak menyadari dengan perbuatan Abu jahil ia masih santai menanam buah-buahan di area yang telah dicuri Abu jahil Seiring berjalannya waktu buah yang ditanami Abunawas kini berbuah buahnya besar-besar dan segar melihat hal itu abu jahil senang bukan kepalang iapun segera memanen tanaman buah tersebut tidak Berapa lama datanglah Abu Nawas ia sangat terkejut melihat Abu jahil memanen tanaman buah miliknya Hai Abu jahil Apa yang kamu lakukan seru Abunawas Aku sedang memanen buah yang ada di kebunku jawab Abu jahil enteng Apa kau bilang ini masih area kebunku Abu jahil balas Abunawas Hei Abunawas kamu mengikuti ya coba kau lihat batu pembatasnya tugas Abu jahil sejenak Abunawas terdiam Kenapa tumpukan batunya bisa pindah ya Atau aku yang kurang teliti pikir Abunawas tapi kan buah itu aku yang menanamnya abu jahil ucap Abu Nawas itu sih salahmu sendiri kenapa menanam buah di area kebunku berarti ini adalah milikku sahut Abu jahil kurang ajar ini pasti ada yang tidak beres kata Abu Nawas dalam hati Hei Abu jahil kamu pasti memindahkan tumpukan batu itu kan tanya Abu Nawas geram jangan feed Hai kamu aku bisa mengadukannya kepada Tuhan Hakim balas Abu jahil menggeretak ayo kita selesaikan masalah ini di depan Tuhan Hakim Timpal Abunawas maka keduanyapun menghadap Tuan Hakim di hadapan Tuhan Hakim antara Abu Nawas dan Abu jahil saling mengadukan masalahnya setelah mendengar penuturan dari kedua belah pihak Tuan Hakim pun berkata Jujur saja saya sangat bingung Siapa diantara kalian yang benar tapi sepertinya aku lebih mempercayai Abu jahil kata tuan Hakim menanggapi Kenapa ton Hakim begitu mudah memutuskan hal ini anda akan Hakim yang terkenal bijak harusnya anda lebih berhati-hati dalam memutuskan balas Abu Nawas tidak terima Sudahlah Abunawas terima saja keputusan hakim toh area kebunmu di juga luas pucat Abu jahil Enak saja kamu bicara kamu telah mencuri lahan ku Kamu sengaja memindahkan tumpukan batu yang menjadi pembatas tentac Abunawas Saya harap kalian berdua diam apa yang akan saya putuskan tidak bisa diganggu gugat dan keputusan saya adalah tanah yang kamu Tanami buah adalah milik Abu jahil kata tuan Hakim memutuskan Mendengar hal itu abu jahil merasa sangat senang Terima kasih Tuan Hakim Anda adalah Hakim yang paling bijak yang pernah saya kenal sahut Abu jahil sementara Abu Nawas Hanya bisa pasrah menerima keputusan tersebut asyik sekarang aku punya kebun lebih luas dari Abu Nawas batin Abu jahil kegirangan Oh iya Abu jahil Berapa luas kebun mu Hai tanya Tuan Hakim satu hektar setengah Tuan Hakim jawab Abu jahil kalau kamu Abunawas Berapa luas kebun mu tanya Tuan Hakim kembali sebenarnya luas Kebun saya satu hektar setengah tapi karena setengahnya dicuri sama Abu jahil luasnya jadi tinggal satu hektar jawab Abu Nawas kalian tahu Tidak kenapa saya tanya luas kebun kalian karena kemarin saya dapat surat langsung dari Baginda Raja beliau memerintahkan kepada saya barangsiapa mempunyai kebun yang luasnya lebih dari satu hektar maka akan disidang negara beserta isi-isinya dan bagi siapa saja yang menentang peraturan ini akan dihukum mati hal ini Baginda Raja terpaksa lakukan karena kondisi keuangan negara Sedang krisis kata Sang hakim menjelaskan Hai seketika raut wajah Abu jahil yang tadinya ceria mendadak berubah menjadi terkejut Waduh celaka aku akan kehilangan kebunku pikir Abu jahil ketakutan maaf tuan Hakim sebenarnya luas kebun Saya hanya satu hektar tutur Abu jahil tadi kamu bilang katanya luas kebunmu satu setengah hektar sekarang bilangnya satu hektar kamu jangan main-main Abu jahil bentar Tuan Hakim Saya berani bersumpah dan hakim kebun Saya memang luasnya hanya satu hektar tumpukan batu yang jadi pembatas antara Kebun saya dan kebun milik Abu Nawas telah Saya pindah dari tempatnya hujan abu jahil Oh begitu Jadi tanah yang ditanami buah oleh Abu Nawas Sebenarnya masih area kebun Abu Nawas tanya dong ini memastikan benar Tuan Hakim jawab Abu jahil Bagaimana denganmu Abunawas Apakah benar luas kebunmu satu hektar setengah tanya Tuan Hakim kepada Abu Nawas benar dan hakim jawab Abu Nawas semakin pasrah Nah kalau begini kan jelas Siapa yang sebenarnya berbohong pengawal tangkap Abu jahil dan masukkan kedalam penjara karena dia telah mengaku mencuri area kebun milik Abu Nawas perintah Tuan Hakim tapi Tuan Hakim Kebun saya tidak diciptakan tanya Abu jahil kuatir tidak ada yang namanya penyitaan itu hanya trik saya saja supaya saya bisa menyelesaikan perkara kalian berdua dengan adil balas Tuan Hakim Mendengar hal itu abu jahil langsung terkulai lemas sementara Abu Nawas tersenyum bahagia karena ia bisa mendapat kembali luas kebunnya Anda memang cerdik Tuan Hakim Puji Abu Nawas kisah selanjutnya di suatu pagi yang cerah Abunawas tampak bersiap-siap untuk berangkat ke hutan melihat hal itu sang istri pun bertanya wahai suamiku kamu mau kemana Abu Nawas menjawab Aku mau pergi ke hutan sang istri heran dengan jawaban Abu Nawas persediaan kayu kita akan masih banyak untuk apa pergi kehutan tanya sang istri kembali aku bukan mau mencari kayu Tapi Mau berburu burung puyuh Bukankah tahun ini waktunya bagi mereka berimigrasi ke daerah kita pasti di hutan akan banyak sekali burung puyuh ngebales Abunawas menjelaskan Oh iya benar di hari-hari seperti ini setiap tahun burung puyuh berimigrasi dan menyeberangi perkampungan kita kangen banget sama dagingnya yang lezat sahut sang istri maka berangkatlah Abu Nawas dengan membawa perangkap berburu menuju hutan Setibanya di hutan Abunawas memanjat pohon dan memasang jaring diantara pepohonan Setelah semuanya selesai diapun duduk diatas dahan pohon untuk menunggu hasil buruannya selang beberapa saat satu persatu burung puyuh menubruk jaring dan jatuh ke tanah dengan sikap Abu Nawas langsung menanggapinya begitulah kerjaan Abunawas sampai menjelang malam hari sehingga ia memperoleh banyak sekali hasil buruan burung puyuh selanjutnya Abu Nawas pulang ke rumah dengan Hati penuh gembira Wahai istriku aku memperoleh burung banyak sekali ucap Abu Nawas sang istri pun menjadi ikut senang karena ia sudah kangen dengan masakan daging burung puyuh Besok aku akan mengajak Tuan Hakim Dan kawan-kawan untuk makan bersama kita Wahai istriku Buatlah masakan daging puyuh yang paling lezat bintah Abunawas kepada istrinya esok harinya Abu Nawas menanyakan kepada sang istri apakah hidangan daging puyuh nya sudah siap Sudah wahai suamiku masih aku taruh di wajan agar panasnya tetap awet jawab sang istri lalu Abu Nawas membuka tutup wajan untuk mengintip masakannya aromanya nikmat sekali oh iya kenapa rotinya tidak sekalian dicampur kata Abu Nawas menyarankan sang istri menuruti permintaannya Ia memasukkan beberapa roti ke dalam wajan dan menutupnya kembali Baiklah aku akan keluar sebentar untuk memanggil kawan-kawan dan Tuan Hakim ucap Abunawas lalu Abu Nawas pergi menemui kawan-kawannya dan juga tuan Hakim Tuan Hakim sangat senang dengan undangan ini mengingat daging puyuh adalah makanan kesukaannya dia pun segera menuju ke rumah Abu Nawas sementara sang istri merasa cemburu karena Abunawas lebih mementingkan orang lain daripada dirinya padahal masakan daging puyuh juga merupakan makanan kesukaannya iapun segera memasukkan semua masakan daging puyuh ke dalam baskom yang sudah dipersiapkan kemudian baskom tersebut disembunyikan sedangkan wajan yang telah kosong ia isi dengan burung puyuh masih hidup dan menutupnya kembali Tak lama kemudian datanglah Abu Nawas bersama Tuan Hakim Dan kawan-kawannya semua tamu undangan dipersilahkan duduk di depan meja makan lantas Abu Nawas mulai meletakkan piring kosong di depan setiap orang tidak lama lagi di depan kalian akan ada makanan daging puyuh yang paling lezat ucap Abu Nawas Abu Nawas lalu masuk ke belakang untuk mengambil wajan dan meletakkannya di meja dihadapan para tamunya tatkala dia mengangkat tutup wajan burung burung puyuh itu beterbangan keluar semua tamu yang diundang nya langsung kaget apalagi Abu Nawas Abu Nawas pun menjadi bingung dengan apa yang terjadi Ya Allah sungguh aku telah memburu burung burung puyuh itu dan memasaknya tapi denganku move engkau hidupkan kembali mereka namun temannya perginya rotiku ini yang aku tanyakan dan ini yang membuatku bingung kata Abu Nawas dengan polosnya kisah selanjutnya diceritakan Abu jahil tinggal berdekatan dengan rumah Abu Nawas abdai ini terkenal sangat pelit ia terbiasa memanfaatkan barang orang lain termasuk meminjam keledai milik Abu Nawas karena seringnya meminjam keledai Abunawas sampai berkata Hai Abu jahil ambil saja keledai ini untukmu Anggap saja sebagai hadiah dariku mendengar itu abu jahil bum tertawa ngapain aku harus memiliki keledai aku hanya mengambilnya ketika perlu jadi aku tidak usah repot menanggung biaya makannya balas Abu jahil begitulah sifat jahil saking pelitnya ya Bahkan tidak mau memelihara keledai suatu ketika Abu jahil jatuh sakit ia sudah berobat kemana-mana tapi penyakitnya tak kunjung sembuh Ia pun lalu Meminta nasehat dari Abu Nawas Tolonglah Abu apa yang harus aku lakukan agar bisa sembuh ucap Abu jahil begini Abu jahil Mungkin penyakitmu ini karena akibat sifatmu sendiri hilangkanlah sifat pelit entah ilmu Insyaallah penyakitnya bisa hilang tutur Abunawas Baiklah aku saya bernazar kalau saya sembuh saya akan mentraktir kawan-kawan kita balas Abu jahil tidak berselang lama akhirnya Abu jahil sembuh dari penyakitnya Ia pun kemudian menemui Abu Nawas kamu sudah sembuh Abu jahil tanya pengawas Alhamdulillah bunawas dan saya berniat akan melaksanakan nadzar go Mari Abunawas kita undang kawan-kawan kita untuk makan-makan di rumahku aja abu jahil kemudian dengan ditemani Abu Nawas Abu jahil mengelilingi seluruh pelosok kampung untuk mengundang kawan-kawannya setelah malam tiba kawan-kawannya sempat ragu untuk datang Sebab mereka tahu Abu jahil orangnya sangat pelit namun Abu Nawas meyakinkan mereka kalau kali ini Abu jahil benar-benar akan mentraktirnya makan Kenapa kau begitu yakin Abunawas Kamu kan tahu sendiri dia pelitnya minta ampun tanya salah satu dari mereka karena ini adalah Nazar yang dia ucapkan sesuatu sakim jawab Abu Nawas maka mereka pun bersedia mendatangi Kundangan Abu jahil Hai sesampainya di rumah abu jahil Mereka melihat berbagai macam hidangan lezat sudah tersedia di meja makan ada ayam kalkun Ada daging sapi dan masakan daging puyuh kesukaan Abunawas mereka lalu dipersilahkan masuk oleh pelayannya Abu jahil dan dipersilahkan duduk di depan meja makan Kamu benar Abunawas ternyata Abu jahil sudah berubah celetuk salah satu kawannya Abunawas sepertinya sudah tidak sabar ingin segera menyantap hidangan di depannya namun si pelayan mengatakan supaya menunggu kedatangan Abu jahil tidak lama kemudian datanglah Abu jahil ia segera duduk di kursi yang sudah disediakan untuk menghormati tuan rumah mereka menunggu Abu jahil yang mengambilnya terlebih dahulu ketika Abu jahil mencicipi masakan daging sapi ia langsung berteriak di Pelayan kamu bodoh ya kenapa masakan daging sapi ini tidak dikasih garam masukkan kembali ke dalam perintah Abu jahil si pelayan segera mengambil daging sapi dan membawanya masuk kemudian Abu jahil mencicipi ayam kalkun Ia pun kembali berteriak Hai pelayan Kenapa masakan daging kalkun Ini kebanyakan kecap rasanya akan jadi tidak enak masukkan kembali ke dalam perintah Abu jahil si pelayan kembali mengambil masakan ayam kalkun dan membawanya masuk begitulah seterusnya satu persatu hidangannya lenyap dari meja makan Abu Nawas dan kawan-kawan merasa kecewa karena dipermainkan oleh Abu jahil Oh jadi begini caramu Abu jahil pikir aku Nawas ini yang di meja tinggal tersisa satu hidangan yaitu dengan daging burung puyuh dimana itu adalah makanan kesukaan Abunawas ketika Abu jahil hendak mencicipinya Abu Nawas langsung mencegahnya Hei Abu jahil Apa kau tidak tahu daging puyuh kalau dimakan suka bergerak-gerak Saya khawatir mengandung racun mendengar itu abu jahil jadi merinding Masa sih Abunawas kamu jangan mengada-ada ucap Abu jahil silahkan coba sendiri kalau tidak percaya balas Abu Nawas Abu jahil jadi ragu untuk mencicipi masakan daging burung puyuh Ia pun menyuruh Abu Nawas untuk melakukannya coba Abunawas Aku ingin lihat apakah Perkataanmu benar Coba kau makan daging puyuh itu pintar Abu jahil baik aku akan membuktikannya timbal Abu Nawas Abu Nawas lalu mengajak kawan hanya untuk bersama menyantap hidangan daging burung puyuh tidak terasa masakan daging puyuh di meja sudah habis tak tersisa sementara Abu jahil hanya melongo melihat itu Hai Abu Nawas kau bilang daging puyuhnya bergerak-gerak Mana buktinya kamu membohongiku ya kata Abu jahil emosi Hai Abu jahil Coba kau perhatikan Mulutku Bukankah dia bergerak-gerak saat aku punya balas Abu Nawas sambil menunjukkan mulutnya kalau itu sih semua makanan juga bergerak-gerak saat dikunyah yang aku maksud tadi kau bilang daging burung puyuh nya bisa bergerak sendiri tanya Abu jahil penasaran yang bilang bisa bergerak sendiri siapa Abu jahil Aku kan tadi bilang daging puyuh kalau dimakan bisa bergerak-gerak ujar Abu Nawas akhirnya Abu Nawas dan kawan dan pulang dengan keadaan perut kenyang sementara Abu jahil merasa rugi karena memberikan makanan kepada Abu Nawas dan kawan-kawan dalam perjalanan pulang Abu Nawas berkata kepada kawan-kawannya kalau orang pelit harus disiasati biar kapok merekapun tertawa mendengar ucapan Abu Nawas kisah selanjutnya dikisahkan Abu jahil sangat tertarik dengan cincin milik Abu Nawas sebenarnya Abunawas bersedia menjualnya asalkan harganya satu Dinar tapi karena Abu jahil sangat bahil dia enggan membelinya suatu kali saat Abu jahil mencangkul tanah di ladang tanpa sengaja cangkulnya membentur benda keras karena dirasa mengganggu Ia pun berniat menyingkirkan benda keras tersebut ketika ia mengambilnya ternyata ia benda itu adalah koin uang satu Dinar tetapa bahagianya hati Abu jahil lalu digosok nya uang yang sudah karatan itu tapi kebahagiaannya tidak berlangsung lama karena setelah diamati uang koin temuannya adalah uang dinar palsu rasa kecewa pun hinggap pada diri Abu jahil Ia lalu berniat untuk membuang koin tersebut saat ya hendak membuangnya tiba-tiba terbesit niat jahat pada diri Abu jahil kenapa aku harus membuangnya Bukankah dengan uang ini aku bisa mengelabui Abunawas aku akan membeli cincinnya dengan uang palsu ini pikir Abu jahil dalam hati Maka datanglah ia menemui Abu Nawas Hai Abu Nawas Apa kamu masih berniat menjual cincin mu tanya Abu jahil ya tapi harganya satu Dinar jawab Abu Nawas Baiklah Abunawas aku bersedia balas Abu jahil ia pun memberikan uang palsu tersebut kepada Abu Nawas Abu Nawas menerimanya tanpa memastikan bahwa uang tersebut adalah palsu lalu oleh Abu Nawas uang tersebut ia gunakan untuk membeli daging di pasar si penjual daging juga sama ia menerima uang dari Abu Nawas tanpa memastikan bahwa uang tersebut adalah palsu kemudian si penjual daging membeli buah-buahan dengan menggunakan uang palsunya dari Abu Nawas esok harinya Abu jahil mendatangi pedagang buah untuk menagih utang sebanyak satu Dinar kamu sudah janji katanya hari ini kamu akan melunasi hutang mu kata Abu jahil si pedagang buah selalu memberikan uang palsu yang diperolehnya dari si penjual daging dengan hati gembira Abu jahil langsung pulang kerumah namun setelah diamati ternyata uang yang didapatnya adalah uang palsu kurang ajar dia telah menipuku ucap Abu jahil emosi iapun pergi menghadap Tuan Hakim untuk mengadukan si penjual buah Tuan Hakim si penjual buah telah menipuku dia membayar hutangnya pakai uang palsu keluh Abu jahil mendengar keluhan Abu jahil kemudian Tuan Hakim memanggil si pedagang buah Kenapa kamu membayar hutang pakai uang palsu tanya Tuan Hakim Ampun Tuan Hakim saya sendiri tidak tahu saya mendapatkan uang tersebut dari si penjual daging jawab si penjual buah maka dipanggillah si penjual daging untuk menghadap Tuan Hakim Apakah benar kemarin kamu beli buah-buahan pakai uang ini tanya Tuan Hakim kepada si penjual daging ia benar dan hakim Memangnya kenapa tanya balik si penjual daging Kamu tahu tidak uang yang kamu berikan adalah uang palsu Tata Tuan Hakim memberitahu seketika si penjual daging langsung terkejut maaf dan hakim Saya benar-benar tidak tahu Saya sendiri memperoleh uang tersebut dari Abu Nawas balas si penjual daging kemudian Tuan Hakim segera memerintahkan beberapa pengawalnya untuk menjemput Abu Nawas ketika Abu Nawas memasuki ruang sidang Vi situ sudah berkumpul Abu jahil penjual buah dan penjual daging pada apa ini Tuan Hakim tanya Abu Nawas heran begini Abunawas Apa betul Kemarin kamu beli daging pakai uang dinar ini tanya Tuan Hakim sejenak Abunawas mengamati uang tersebut ia betul Memangnya kenapa Tuan Hakim Tanya balik Abunawas Kenapa kamu membeli daging pakai uang palsu tanya Tuan Hakim kembali Abu Nawas langsung kaget mendengarnya Saya tidak tahu kalau uang tersebut adalah palsu saya mendapatkan uang tersebut dari Abu jahil Tuan Hakim dia membeli cincin ku menggunakan uang itu jawab Abu Nawas down HQ menjadi bingung dengan jawaban Abu Nawas Benarkah itu Hai Abu jahil tanya Tuan Hakim benar Tuan aku menemukan uang itu saat aku mencangkul di ladang jawab Abu jahil gemetaran Kamu telah menipu orang lain Hai tapi kamu malah menuduh orang lain menipumu jadi masalah ini sebenarnya bersumber dari kamu sendiri Abu jahil Karena kamu telah membuat kegaduhan maka kamu didenda 10 Dinar atau kurungan penjara selama 10 bulan kata tuan Hakim memutuskan dengan berat hati terpaksa Abu jahil harus membayar denda tersebut sebelum mereka membubarkan diri Abu Nawas memberi nasehat kepada Abu jahil Hei Abu jahil ada pepatah mengatakan barangsiapa yang menggali lubang untuk saudaranya maka dia sendiri yang akan terjatuh di dalamnya kisah selanjutnya seperti biasa setiap pagi Abu Nawas pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar kali ini Abu Nawas mendapatkan kayu lebih banyak dari biasanya Oh iya pun tak lupa memanjatkan syukur kepada Allah kayu bakar yang banyak ini akan menghasilkan uang yang melimpah pikir Abunawas Tapi saat dia hendak memanggul kayu tersebut Abunawas tak mampu melakukannya kemudian lewat dua orang kawan Abunawas Hai Abu Nawas Kamu tidak akan mampu memikulnya sendirian kata kawannya ia saya tahu Kebetulan sekali kalian datang Maukah kalian membantuku meletakkan kayu ini di punggungku pintah Abunawas Maaf Abunawas kami juga ada kepentingan mendesak kami tak bisa membantumu Semoga Allah menolongmu Abunawas jawab mereka berdua dan pergi meninggalkan Abu Nawas Bilang saja tidak mau bantu tidak usah banyak alasan kroto Abunawas dalam hati Hai dengan sekuat tenaga Abunawas mengangkut kayu itu seorang diri namun kejadian naas dialaminya ia terpeleset dan jatuh kayu-kayu yang dibawanya pun jatuh berserakan dimana-mana Abunawas melirik kearah sekitarnya akan tetapi tidak ada seorang pun di situ untuk dimintai bantuan tiba-tiba lewatlah seseorang yang berperawakan tinggi dan besar Hai kawan tunggu dulu Sudikah engkau membantuku mengumpulkan kayu bakar yang berserakan dan meletakkannya di punggungku tinta Abunawas ubah apa yang akan kau berikan bila aku membantumu tanya lelaki itu tidak ada sesuatu apapun jawab Abu Nawas Baiklah balas lelaki tersebut dengan tersenyum Ia lalu membantu Abunawas mengumpulkan kayu berserakan dan meletakkannya di punggung Abunawas kemudian Abu Nawas melanjutkan perjalanannya menuju pasar Dari hasil penjualan kayunya Abunawas mendapatkan uang yang cukup banyak saat dia hendak pulang tiba-tiba ia dihadang lelaki yang telah menolongnya lelaki itu menjulurkan tangannya sambil berkata mana upahku upah-upah yang mana tanya Abu Nawas heran Bukannya tadi kamu mengatakan akan memberi upah balas lelaki tersebut maka terjadilah percekcokan diantara mereka berdua karena tidak ada yang mau mengalah lalu mereka sepakat untuk membawa masalah ini ke hadapan Tuhan Hakim singkat cerita sampailah mereka berdua di hadapan Tuhan Hakim mereka lalu mengadukan Masalahnya tuh Fatin Abu Nawas sudah berjanji akan memberi saya upah tapi ketika saya tadi dia tidak mau memberikannya ujar lelaki itu benar begitu Abu Nawas tanya Tuan Hakim ia benar tapi saya menjawabnya tidak ada sesuatu apapun namun dia memaksa saya untuk memberikan upah kata Abu Nawas membela diri apapun janjimu kamu harus memberikannya Abunawas Saya kira ini adalah keputusan yang adil untuk kalian berdua tutur Tuan Hakim mendengar keputusan dewan Hakim Abu Nawas terdiam beberapa saat ia pun mulai menangkap maksud dari ucapan dan hakim Baiklah Tuan Hakim saya akan memberikan dia upah sesuai dengan janji saya ucap Abu Nawas Abu Nawas lalu lebih kantong kosong di sakunya dan memberikannya kepada lelaki tersebut terdapat hilangnya lelaki itu ia segera meraih kantong dari Abu Nawas dan tangannya merogoh ke dalam kantong itu menyadari bahwa itu adalah kantong kosong lelaki tersebut menjadi marah apa-apaan Ini Abu Nawas menipu ku dan hakim Dia memberikan kantong kosong Kata Lelaki itu mengadu Apa isi kantong itu tanya Tuan Hakim tidak ada sesuatu apapun Tuan Hakim jawab lelaki tersebut kalau begitu Abunawas berarti sudah membayar upahnya Bukankah Abu Nawas menjawab kalau upahnya adalah tidak ada sesuatu apapun jelas Tuhan Hakim dengan ini permasalahan kalian saya anggap selesai silahkan kalian kedua pulang kerumah masing-masing ucap Tuan Hakim Sekian dulu perjumpaan kita kali ini sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya Terima kasih Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh


Demikianlah Artikel: Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Kisah Hikayat Abu Nawas Jenaka Dan Penuh Hikmah dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2022/09/kisah-hikayat-abu-nawas-jenaka-dan.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama