PENCURI KELEDAI PROTES KEPADA ABU NAWA- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul PENCURI KELEDAI PROTES KEPADA ABU NAWA, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Abu Nawas,
Cerita CERITA HIKMAH, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : PENCURI KELEDAI PROTES KEPADA ABU NAWA
link : PENCURI KELEDAI PROTES KEPADA ABU NAWA
Demikianlah Artikel: PENCURI KELEDAI PROTES KEPADA ABU NAWA
Anda sekarang membaca cerita PENCURI KELEDAI PROTES KEPADA ABU NAWA dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/03/pencuri-keledai-protes-kepada-abu-nawa.html
Judul : PENCURI KELEDAI PROTES KEPADA ABU NAWA
link : PENCURI KELEDAI PROTES KEPADA ABU NAWA
PENCURI KELEDAI PROTES KEPADA ABU NAWA
Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan
dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin
diceritakan Hakim kota yang biasa bertugas diutus Baginda Raja pergi ke
luar kota ia diperintah Baginda Raja untuk mewakili dirinya memenuhi undangan
saat tuhan Hakim Tengah berada di luar kota ada dua kasus perkara kejahatan
yang datang bersamaan kasus pertama adalah seorang pemuda yang membawa lari
anak perempuan tetangganya kasus yang kedua seorang pencuri membawa lari
keledai milik majikannya masyarakat pun bingung harus kepada
siapa kasus ini disidangkan sedangkan kedua tersangka sudah ditangkap dan siap
untuk diadili tapi Tuan Hakim yang biasa bertugas kini sedang berada di luar kota
para warga lalu pergi menuju ke istana sambil mengarah kedua terdakwa untuk
disidangkan saat itu Baginda Raja Tengah duduk santai dan berbincang-bincang
dengan Abu Nawas
melihat banyak warga yang datang Baginda
Raja terperanjat dan kaget ada masalah apa ini kenapa kalian mengikat kedua
orang itu tanya Baginda Raja sambil menunjuk kedua tersangka
Maaf Paduka yang mulia Mereka berdua adalah tersangka kejahatan Kami ingin
supaya mereka diadili jawab Salah satu warga tapi kenapa dibawa ke sini harusnya
Kalian bawa kedua orang itu ke pengadilan ujar Baginda Raja
Bukankah Tuhan Hakim sedang keluar kota Lalu siapa yang akan menjadi hakimnya
makanya kami bawa kedua tersangka ini kemarin supaya lekas diadili sahut para
warga seketika Baginda Raja tersadar Ia pun meminta maaf kepada mereka
Baiklah perkara ini saya serahkan kepada Abu Nawas dia akan menjadi hakim untuk
kalian kebetulan dia sedang ada di sini Saya yakin Abu Nawas pasti akan membuat
keputusan yang adil tutur Baginda Raja maka diadakanlah Sidang dadakan yang
bertempat di aula istana dan disaksikan langsung oleh Baginda Raja sidang
pertama pun dimulai si terdakwa dipanggil oleh Abu Nawas apa kesalahanmu
tanya Abu Nawas Saya telah membawa lari anak gadis tetangga Tuan jawab si
terdakwa Kenapa kamu melakukannya tanya Abu Nawas kembali
kami berdua sama-sama saling mencintai Tuan tapi oleh orang tuanya tidak
direstui balas sih terdakwa Abu Nawas lalu memanggil orang tua Si Gadis untuk
diajaknya berdiskusi bersama
dengan si terdakwa setelah diskusi selesai Abu
Nawas kemudian memutuskan bahwa si terdakwa dihukum penjara selama 2 hari
kasus pertama pun ditutup dan dianggap selesai kemudian dilanjut dengan kasus
perkara berikutnya terdakwa kedua dipanggil oleh Abu Nawas untuk dimintai keterangan
kejahatan Apa yang kamu lakukan tanya Abu Nawas Saya telah membawa lari
keledai milik majikan saya tuan jawab si terdakwa untuk apa kau lakukan itu tanya
Abu Nawas rencananya klik tersebut akan saya sembelih untuk pesta bersama kawan-kawan
saya jawab sih terdakwa atas perbuatanmu itu saya putuskan kamu dihukum 2 tahun
penjara kata Abu Nawas mendengar vonis tersebut terdakwa kedua
protes kepada Abu Nawas ini tidak adil terdakwa pertama yang jelas-jelas
membawa anak gadis orang hanya dihukum dua hari sedangkan saya yang hanya
membawa lari keledai malah divonis dua tahun penjara ampun Paduka yang mulia
tapi Paduka yang mulia telah keliru menunjuk dia menjadi hakim ujar terdakwa
kedua Baginda Raja sendiri sebenarnya agak kurang setuju dengan keputusan Abu Nawas
tapi sebelum Baginda Raja ikut memprotesnya ia ingin mendengar
penjelasan Abu Nawas wahai Abu Nawas Bisakah kau Jelaskan dengan keputusanmu itu pinta Baginda
Raja
sejenak Abu Nawas terdiam kemudian ia
menatap terdakwa kedua jadi begini terdakwa pertama saya vonis
penjara 2 hari karena ia bersedia menikahi gadis yang ia bawa lari dan
orang tua Si Gadis juga sudah merestuinya kalau kamu bersedia menikahi
keledai yang kamu bawa lari kamu juga akan saya vonis penjara dua hari seperti
terdakwa pertama Bagaimana Apa kamu bersedia tanya Abu Nawas
mendengar penjelasan tersebut spontan Baginda Raja tertawa terpingkal-pingkal
sementara si terdakwa kedua Hanya bisa pasrah menerima vonis yang dijatuhkan
kepadanya kisah selanjutnya
dikisahkan Abu Nawas pergi keluar kota untuk menemui sahabatnya kedatangan Abu
Nawas ini tentu disambut dengan hangat wahai sahabatku Gimana kabarnya tanya
Abu Nawas Alhamdulillah saya sehat walafiat Mari
silahkan masuk Abu Nawas sambut kawannya Setelah lama berbincang-bincang kemudian
sahabatnya ini mengajak Abu Nawas jalan-jalan Ayolah kita jalan-jalan saya juga ingin
mencari udara segar kata Abu Nawas mereka berdua lantas jalan-jalan
menyusuri kota sahabatnya di kota ini sekarang rame Abu Nawas
tidak seperti dulu waktu kamu ke sini ujar sahabatnya
Kamu benar banyak sekali perubahan suasana di kotamu sekarang menjadi ramai
sekali gumam Abu Nawas
hingga akhirnya sampailah mereka berdua di sebuah pasar
burung di sana Abu Nawas melihat ada seekor burung dijual dengan harga yang cukup
mahal dalam hati ia berkata beruntung sekali penjualnya burung
sekecil itu bisa laku dengan harga mahal pikir Abu Nawas untuk memastikannya Abu
Nawas lalu mendatangi si pembeli Hai kawan berapa harganya tanya Abu
Nawas saya membelinya 100 Dinar jawab orang tersebut
100 Dinar burung sekecil itu kau beli dengan harga 100 Dinar Apa kamu tidak
menyesal tanya Abu Nawas kembali ya tidaklah menurutku harga segitu sudah
layak balas orang tersebut aneh sekali Apa mungkin di kota ini
hewan harganya mahal pikir Abu Nawas setelah selesai jalan-jalan kemudian Abu
Nawas pamit pulang kepada sahabatnya sesampainya di rumah Ia terus memikirkan
kejadian yang ia lihat di pasar burung aku tidak habis pikir kenapa burung
sekecil itu bisa laku dengan harga yang mahal Oh iya Bukankah aku punya seekor
ayam kalau aku jual di sana pasti harganya akan mahal karena ayamku
tubuhnya lebih besar dan lebih banyak dagingnya pikir Abu Nawas
keesokan harinya Abu Nawas
kembali berangkat menuju kota sahabatnya dengan
membawa seekor ayam tapi kali ini ia tidak mampir ke rumah sahabatnya
melainkan ia langsung menuju pasar hewan Setibanya di sana Abu Nawas menawarkan
ayamnya kepada orang-orang dengan harga 200 Dinar
berapa harganya Tuan Tanya salah satu pembeli murah kawan hanya 200 Dinar
jawab Abu Nawas si pembeli tentu saja kaget mendengarnya Ia pun langsung
meninggalkan Abu Nawas tanpa menawarnya hingga waktu menjelang siang ayam Abu
Nawas tak kunjung laku tidak ada satupun yang berminat membeli ayam milik Abu
Nawas rata-rata mereka menawarnya hanya dengan harga 5 Dinar hal ini membuat Abu
Nawas kecewa lalu ia meluapkan kekesalannya kepada orang-orang di pasar
apa-apaan ini kemarin aku melihat ada seekor burung Bisa laku 100 Dinar tetapi
ayam milikku yang begini indah dan ukurannya jauh lebih besar ditawar hanya
5 Dinar teriak Abu Nawas sontak orang-orang pun terkejut dengan
teriakan Abu Nawas Ada apa Tuan jangan teriak-teriak seperti itu Nanti
orang-orang pada ketakutan ujar salah satu warga kebetulan sahabat Abu Nawas melintas di
tempat itu Ia pun segera menghampirinya Tenanglah Abu Nawas
Ada apa ini tanya
sahabatnya kemarin waktu kita jalan-jalan ke pasar ini aku melihat ada seekor burung kecil
laku dengan harga 100 Dinar tapi kenapa ayamku yang indah dan besar ini malah
hanya ditawar dengan harga 5 Dinar ini kan aneh ujar Abu Nawas
Oh burung yang kemarin itu kamu salah paham Abu Nawas itu bukan burung biasa
burung itu adalah burung beo keistimewaan burung beo bisa bicara
seperti manusia Jadi wajar kalau harganya mahal bukan karena tubuhnya
yang kecil kata sahabatnya menjelaskan sejenak Abu Nawas terdiam Ia pun mulai
menyadari atas kekeliruannya tapi untuk menutupi rasa malunya
kemudian Abu Nawas berkata kalau burung itu bisa bicara ayamku ini malah bisa
berpikir ucap Abu Nawas berpikir maksudnya bisa berpikir seperti
manusia tanya sahabatnya penasaran benar sekali dia tahu mana ayam betina
dan mana ayam jantan buktinya ia tak mau mengawini ayam jantan ujar Abu Nawas
mendengar itu orang-orang yang ada di pasar seketika tertawa terpingkal-pingkal
kisah selanjutnya hari itu Abu Nawas
merasa sudah tidak
nyaman duduk di warung tempat ia Biasa nongkrong Hal ini dikarenakan setiap Abu
Nawas menikmati secangkir kopi di warung tersebut beberapa orang yang duduk agak
jauh di sebelahnya saling mengeluh dengan permasalahan yang dialaminya
bukan masalah mengeluhnya yang Abu Nawas tidak suka melainkan orang-orang
tersebut cenderung menyalahkan pihak lain atas permasalahan yang dialaminya
ada yang mengeluh gara-gara dia usahaku jadi gagal ada pula yang berkata
semenjak ada tokoh sebelah daganganku jadi sepi pada intinya mereka enggan intropeksi
diri mereka lebih suka menyalahkan pihak lain Itulah kenapa sekarang Abu Nawas
merasa tidak nyaman berlama-lama duduk di warung tersebut sebenarnya bisa saja Abu Nawas menegur
orang-orang itu Tapi kalau dengan cara langsung itu tidak akan menyadarkan
mereka justru akan membuat orang-orang tersebut marah kepadanya orang dirinya
sendiri yang punya masalah malah orang lain yang disalahkan geram Abu Nawas
dalam hati lalu ia pun buru-buru meninggalkan warung tersebut
Setibanya di rumah Abu Nawas memikirkan Bagaimana caranya menyadarkan mereka
beberapa saat kemudian Abu Nawas
tampak tersenyum rupanya ia sudah mendapatkan
ide yang cemerlang tanpa menunggu lama siang itu juga Abu
Nawas langsung balik warung tersebut Sesampainya di warung Abu Nawas tampak
seperti orang kebingungan yang sedang mencari sesuatu ia berjalan mondar-mandir sambil menundukkan
pandangannya ke bawah melihat sikap Abu Nawas itu orang-orang tersebut yang
nongkrong di warung menghampirinya salah satu dari mereka bertanya kepada Abu
Nawas Hai Abu Nawas Apa yang sedang engkau lakukan
Abu Nawas menjawab Saya sedang mencari cincin yang jatuh
karena merasa Ibak Mereka pun lalu membantu Abu Nawas mencarinya di
sekitaran warung tersebut Setelah sekian lama mereka mondar-mandir
ke sana kemari cincin belum juga ditemukan Akhirnya salah satu dari
mereka bertanya kepada Abu Nawas Abu Nawas Memangnya cincinmu itu
kira-kira jatuhnya di mana Abu Nawas menjawab seingat saya sih cincin itu jatuh di
dalam rumah mendengar jawaban Abu Nawas seketika itu orang-orang tersebut yang
sedang ikut membantu mencari cincinnya mendadak langsung berhenti Bahkan tak
sedikit dari mereka yang merasa marah dan langsung kembali duduk di warung
Hei Abu Nawas Jika cincinmu jatuh di dalam rumah ngapain kamu mencarinya di
luar rumah ucap salah satu dari mereka dengan agak emosi akan tetapi Abu Nawas
tidak langsung
menjawab pertanyaan itu Ia lalu menghela nafas dan segera memberikan jawaban
kepada mereka wahai saudara-saudaraku bukankah kita
sering melakukan itu Terkadang ketika kita kena masalah bukannya intropeksi ke dalam tapi malah
mencari penyebabnya di luar Bahkan kita menyalahkan pihak lain saat ditimpa
masalah dan menjadikan orang-orang di luar kita sebagai penyebabnya
mendengar jawaban Abu Nawas itu mereka pun salah tingkah menahan malu mereka
tahu bahwa ucapan Abu Nawas tersebut menyindir mereka namun dengan cara yang
halus Mereka pun akhirnya menyadari untuk apa menyalahkan orang lain atas kegagalan
atau permasalahan yang mereka alami lebih baik berbenah diri dan bangkit
hadapi masalah Selesaikan masalah dan jangan lupa berdoa meminta Pertolongan
Allah kisah selanjutnya sebenarnya Abu Nawas Sudah malas untuk
meladeni Abu jahil
karena walau bagaimanapun Abu Jahal adalah tetangga
dekatnya ia tak ingin antara dirinya dan Abu Jahal timbul perselisihan tapi
namanya saja Abu Jahal ia tak ada kapok-kapoknya menantang Abu Nawas
padahal setiap kali Abu Nawas meladeninya Abu Jahal selalu menanggung
malu akibat kekalahannya dan pada kisah kali ini Abu Jahal menantang Abu Nawas
untuk main tebak-tebakan suatu kali di warung tempat biasa Abu
Nawas nongkrong Abu jahil sesumbar kalau Abu Nawas selalu menghindar bila
ditantang untuk main tebak-tebakan kawan-kawan Abu Nawas yang mendengar
perkataan Abu Jahal merasa tak yakin kalau Abu Nawas tidak berani menghadapi
tantangannya Masa sih Abu Nawas takut dengan tantanganmu tanyanya kepada Abu Jahal
ya saya tidak tahu kenapa kamu tidak tanya langsung kepada orangnya mungkin
Abu Nawas sudah berkurang kepandaiannya makanya dia tidak berani jawab Abu jahil
sombong Hei Abu Jahal saya akan coba terima
tantanganmu saya juga punya tebak-tebakan yang sulit untuk kau jawab tutur kawannya Abu Nawas
Baiklah tapi ada peraturannya ujar Abu Jahal
Apa itu peraturannya tanyanya kembali peraturannya adalah Kalau kamu tidak
bisa menjawab tebakanku kamu harus bayar kepadaku di madinar Tapi kalau aku tidak
bisa menjawab tebakanmu Aku
akan memberimu 50 Dinar kata Abu Jahal
menjelaskan dan ternyata semua tebakan kawannya Abu
Nawas bisa dijawab dengan benar oleh Abu Jahal sementara tebakan Abu Jahal tak
satupun bisa dijawabnya walhasil Abu Jahal mendapatkan uang
karena selalu menang tidak lama kemudian datanglah Abu Nawas
ke warung Nah itu dia Abu Nawas sahut salah satu kawannya
Hei Abu Nawas kamu ditantang main tebak-tebakan sama Abu Jahal katanya
kamu tidak berani mendengar itu Abu Nawas hanya tersenyum
kecut ia tidak menghiraukannya sama sekali Abu Nawas langsung saja duduk
sambil memesan minuman teh melihat Abu Nawas yang mengacuhkannya
Abu Jahal berkata Tuh kan kalian lihat sendiri dia gak
bakalan berani sastrawan ternama sekelas Abu Nawas tak ada apa-apanya dengan
kepintaranku ejek Abu jahe kepada Abu Nawas
Abu Nawas sontak merasa tersinggung dengan ucapan Abu Jahal kali ini ucapan
Abu Jahal benar-benar keterlaluan padahal Ia tak mau meladeni Abu Jahal
bukan karena takut tapi ia tak ingin mempermalukan tetangganya yang pusing
itu karena sudah merendahkan harga dirinya mau tak mau Abu Nawas langsung meladeni
tantangan Abu Jahal Baiklah Abu Jahal
saya terima tantanganmu kata Abu Nawas menahan emosi
Abu Nawas langsung beranjak dari tempat duduknya menghampiri Abu Jahal
sementara orang-orang yang ada di warung segera mengerubungi mereka berdua
apa peraturannya Katakan padaku tanya Abu Nawas kepada Abu Jahal
peraturannya gini Abu Nawas Kalau kamu tidak bisa menjawab tebakanku kamu harus
bayar 5 Dinar kepadaku tapi kalau aku tidak bisa menjawab tebakanmu Aku akan
memberimu 50 Dinar akan tetapi aku yang mendapatkan giliran pertama untuk
memberikan tebakan kata Abu Jahal menjelaskan Oh silahkan balas Abu Nawas
Abu Jahal mengajukan pertanyaan pertama Hei Abu Nawas Berapa jarak dari bumi ke
bulan mendengar pertanyaan Abu Jahal yang tak ia duga Abu Nawas tidak bisa menjawabnya
Ia pun merogoh saku memberikan lima Dinar kepada Abu Jahal Abu Jahal segera
saja merebut uang lima Dinar di tangan Abu Nawas
dengan nada mengejek
Baiklah Abu Jahal sekarang giliran saya untuk bertanya ucap Abu Nawas
Oh silahkan Abu Nawas berikan tebakan yang paling sulit yang kamu tahu tentang
Abu Jahal dengan nada sombong Sebutkan hewan apa yang kakinya tiga
tanya Abu Nawas Abu Jahal kaget mendengar tebakan Abu Nawas Ia pun
berpikir keras setelah hampir satu jam mencari jawaban akhirnya Abu Jahal
menyerah dan memberikan Abu Nawas 50 Dinar Hei Abu Nawas Memangnya Hewan apa yang
kakinya tiga tanya Abu Jahal kepada Abu Nawas mendengar perkataan Abu Jahal Abu Nawas
kembali merogoh sagunya dan memberikan lima Dinar kepada Abu Jahal aku butuh
jawaban bukan uang 5 Dinar tugas Abu jahil kamu kan tanya kepadaku aku sendiri
tidak tahu makanya aku kasih kamu 5 Dinar kan perjanjiannya seperti itu
jawab Abu Nawas enteng Sekarang gantian aku yang bertanya lagi
Hewan apa yang kakinya tiga tanya Abu Nawas
loh kok pertanyaannya itu lagi protes Abu jahil tapi kamu belum bisa
menebaknya kan tutur Abu Nawas Iya sih Saya tidak tahu jawabannya kata
Abu Jahal Nah karena kamu tidak bisa menjawabnya lagi Kamu harus memberi uang 50 Dinar
balas Abu Nawas Abu jahil pun kembali memberikan Abu
Nawas
50 Dinar Ia lalu kembali bertanya kepada Abu Nawas Memangnya hewan apa sih
Abu Nawas yang kakinya tiga ditanya seperti itu lagi Abu Nawas
kembali merogoh sakunya dan memberi Abu jahil di madinar ini maksudnya apa-apaan Abu Nawas aku
tanya jawaban atas pertanyaanmu kata Abu Jahal penuh emosi
saya sendiri tidak tahu Jawaban pertanyaan itu makanya saya kasih kamu 5
Dinar Apakah permainannya akan dilanjutkan tantang Abu Nawas
kurang ajar aku malah dipermainkan Abu Nawas aku bisa rugi kehilangan uang
banyak kalau caranya begini pikir Abu jahil dengan perasaan dongkol Abu jahil
langsung loyor pergi meninggalkan Abu Nawas dan kawan-kawannya sementara Abu
Nawas melihat tingkah laku Abu Jahal kisah selanjutnya
Dalam sejarah perjalanan hidup Abu Nawas ternyata ia pernah bekerja di toko
pakaian milik saudagar kaya kala itu kondisi keuangan rumah tangganya sedang terpuruk ia sama sekali
tak punya uang untuk membeli makanan apalagi waktu itu Baginda Raja sudah
lama sekali tak memanggil dirinya Sudah barang tentu ia tak lagi mendapatkan
hadiah pundi-pundi uang sebenarnya ia bisa saja langsung datang
ke istana menemui Baginda Raja untuk meminta hadiah karena sebelumnya Baginda
Raja pernah mengatakan kalau Abu Nawas butuh apa-apa langsung saja minta
badannya tak perlu sungkan-sungkan ataupun malu tapi itu bukanlah sifat Abu
Nawas ia pantang meminta atau menerima hadiah tanpa bekerja meskipun pekerjaan
yang ia lakukan hanya sekedar menghibur Baginda Raja baginya itu lebih mulia
daripada meminta akibat kondisi ekonominya yang serba
kekurangan sang istri pun selalu mengomel tiap hari
Sampai kapan kita
terus begini untuk makan saja susah kalau kamu tidak mau meminta hadiah pada
Baginda Raja ya Kamu cari kerja apa kek biar bisa dapat uang untuk beli makanan
kata sang istri sewot karena tatahan dengan omelan sang istri
Abu Nawas pun menjawab iya iya saya akan cari kerja [Musik]
kemudian Abu Nawas bergegas pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan
di tengah perjalanan ia tak sengaja bertemu dengan sahabat lamanya
Hai Abu Nawas kamu mau ke mana Kenapa mukamu terlihat cemberut tanya
sahabatnya kepada Abu Nawas Saya mau cari pekerjaan istriku di rumah ngomel-ngomel terus
minta dibelikan istana jawab Abu Nawas terkenanya mendengar itu sahabatnya langsung
tertawa tertinggal-pingkal Abu Nawas
Abu Nawas kamu ini ada-ada saja tapi kamu
serius mau cari pekerjaan hanya sahabatnya Iya aku serius Memangnya ada lowongan
pekerjaan Abu Nawas balik bertanya ada sih di toko pakaian milik saudagar
kaya tapi ya banyak yang tidak betah bekerja di sana katanya sih majikan
pemilik toko pakaian tersebut sangat pelit dan bakhil tutur sahabatnya
tidak apalah yang penting saya bisa bekerja dan mendapat upah balas Abu
Nawas kemudian sahabatnya mengantarkan Abu Nawas ke toko pakaian yang dimaksud
singkat cerita Abu Nawas diterima kerja di toko tersebut
Hari pertama kerja Abu Nawas mulai merapikan baju-baju dagangan supaya
terlihat menarik bagi para pembeli yang datang di tempat toko ia bekerja Abu Nawas
penasaran dengan Kendi kecil yang berada di atas meja majikannya sesekali ia melirik ke arah Kendi kecil
tersebut melihat gelagat Abu Nawas yang mencurigakan itu sang majikan lantas
berkata Hai Abu Nawas Kendi ini isinya racun jangan coba-coba untuk meminumnya nanti
kamu mati kata Sang majikan memperingatkan Abu Nawas tapi yang
membuat Abu Nawas heran ketika majikannya pergi Kendi kecil tersebut juga ikut di bawah
serta
setelah hari menjelang siang Abu Nawas pun disuruh istirahat sebentar akan
tetapi ia sama sekali tidak diberi makan bahkan air putih pun tidak dikasih
pantesan banyak yang tidak betah kerja di sini pikir Abu Nawas
Sore harinya Abu Nawas pun pamit pulang dan meminta upah kepada majikannya ini
upahmu untuk hari ini kata majikan sembari memberikan uangnya
upahnya Kenapa sedikit sekali ini tidak sebanding dengan pekerjaannya protes Abu
Nawas kalau kamu tidak mau kamu boleh berhenti kerja di sini jawab majikannya
enteng ya karena saat itu Abu Nawas lagi butuh pekerjaan meskipun upahnya sangat
sedikit terpaksa ya jalani hari ke-2 pun Abu Nawas kembali berangkat bekerja
seperti biasa ia merapikan baju-baju dagangan majikannya
setelah waktu siang tiba majikannya masih belum juga datang ke Toko padahal
ini sudah
waktunya Abu Nawas untuk istirahat sebentar rasa lapar pun mulai menghinggap ia
ingin keluar makan di warung tapi ia takut ada maling yang masuk ke tokonya
kemudian tanpa sengaja Abu Nawas melihat Kendi kecil di atas meja majikannya
rupanya kemarin sama majikan lupa membawa pulang Kendi tersebut karena
penasaran Abu Nawas lalu membukanya dan ternyata Kendi itu berisi madu yang
manis dan lezat seketika muncul ide jahil Abu Nawas untuk mengerjai majikannya yang super
pelit tersebut aku sudah sangat lapar tapi majikan
tidak pengertian pikir Abu Nawas Ia pun lalu menjual salah satu baju dagangan di
tokonya untuk membeli roti lantas ia makan roti tersebut dicampur madu lezat
yang ada dalam Kendi kecil milik majikannya tidak tanggung-tanggung Abu
Nawas menghabiskan semua madu di dalam Kendi dengan roti yang dibelinya
akhirnya aku merasakan kenyang juga kata Abu Nawas puas
tidak lama kemudian sang majikan pun datang bukannya menyuruh Abu Nawas untuk
istirahat sebentar ia malah meneliti satu persatu baju dagangannya sang
majikan pun tersadar kalau baju dagangannya kurang satu Ia juga dikejutkan demi
madu miliknya sudah
terbuka dalam keadaan kosong Abu Nawas apa yang telah terjadi Kenapa
bajunya kurang satu dan kendi madunya juga kosong tanya sang majikan geram
maaf tuan tadi ada yang mencuri pakaian lalu Karena Aku Takut dimarahi Tuan jadi
aku putuskan untuk bunuh diri dengan meminum racun di dalam Kendi itu jawab
Abu Nawas polos sontak saja jawaban Abu Nawas itu membuat majikannya semakin geram
sedangkan Abu Nawas langsung meninggalkan tokoh tersebut dan tidak mau bekerja lagi di tempat itu
Sekian dulu perjumpaan kita kali ini sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
cerita anekdot abu nawas
cerita abu nawas untuk anak
cerita abu nawas menangkap angin
cerita abu nawas botol ajaib
cerita abu nawas bahasa arab
kisah asli abu nawas
cerita abu nawas asli
cerita abu nawas ibu sejati
cerita inspiratif abu nawas
cerita abu nawas tentang ilmu
cerita abu nawas memindahkan istana
cerita abu nawas bahasa inggris
kisah inspiratif abu nawas
cerita abu nawas dan istrinya
cerita abu nawas kain kafan
kisah kematian abu nawas
kisah kecerdikan abu nawas
kisah kocak abu nawas
kisah kejujuran abu nawas
kumpulan cerita abu nawas
cerita kisah abunawas
cerita abu nawas pdf
cerita abu nawas pendek
cerita abu nawas paling lucu
cerita abu nawas pesan bagi hakim
kisah abu nawas pergi ke bulan
cerita abu nawas lucu pdf
cerita abu nawas lucu prank malaikat
cerita abu nawas yang paling lucu
cerita abu nawas tentang puasa
download cerita abu nawas pdf
cerita abu nawas bahasa melayu
cerita abu nawas botol ajaib
cerita abu nawas bahasa inggris
cerita abu nawas bahasa arab
cerita abu nawas berasal dari
cerita abu nawas dan botol ajaib
cerita hikayat abu nawas botol ajaib
cerita lucu abu nawas bikin ngakak
ringkasan cerita abu nawas botol ajaib
cerita abu nawas dalam bahasa arab
cerita abu nawas tentang ilmu
cerita abu nawas terlucu
cerita abu nawas tentang puasa
cerita abu nawas tentang cinta
kisah abu nawas tentang umur
kisah abu nawas terbaru
kisah abu nawas tentang cinta
kisah abu nawas terlucu
cerita lucu abu nawas tentang puasa
cerita abu nawas lucu terbaru
cerita abu nawas untuk anak
cerita abu nawas singkat
cerita abu nawas saat meninggal
cerita abu nawas seribu satu malam
cerita singkat abunawas
kisah abu nawas sholat jenazah
cerita abu nawas ibu sejati
cerita hikayat abu nawas singkat
kisah syair abu nawas
kisah sedih abu nawas
kisah sufi abu nawas
cerita abu nawas lucu
cerita lucu abu nawas
cerita abu nawas lengkap
cerita abu nawas lucu singkat
cerita abu nawas lucu pdf
cerita abu nawas lucu prank malaikat
cerita abu nawas lucu terbaru
kisah lucu abu nawas
cerita legenda abu nawas
cerita lawak abu nawas
cerita fiksi abu nawas
kisah abu nawas full
kisah abu nawas full movie
cerita rakyat abu nawas
cerita abu nawas dan raja
cerita abu nawas menjual raja
cerita rumah abu nawas
cerita abu nawas jadi hakim
cerita jenaka abu nawas
kisah wafatnya abu nawas
cerita abu nawas yang paling terkenal
cerita abu nawas yang lucu
cerita abu nawas yang paling lucu
cerita abu nawas youtube
kisah abu nawas yang cerdik
kisah abu nawas yang lucu
kisah abu nawas yang mau terbang
cerita tentang abu nawas yang lucu
cerita humor abu nawas
cerita hikmah abu nawas
cerita abu nawas jadi hakim
kisah hidup abu nawas
kisah humor abu nawas
kisah abu nawas ceramah
cerita abu nawas tentang cinta
kisah cerdik abu nawas
cerita abu nawas bahasa melayu
cerita abu nawas menipu malaikat
cerita abu nawas memindahkan istana
cerita abu nawas menangkap angin
cerita abu nawas menghitung bintang
cerita abu nawas menjual raja
cerita abu nawas mp3
cerita motivasi abu nawas
kisah abu nawas mencari jodoh
kisah abu nawas mencari neraka
kisah abu nawas naik keledai
kisah abu nawas nu online
apakah cerita abu nawas nyata
kisah nyata abu nawas
Demikianlah Artikel: PENCURI KELEDAI PROTES KEPADA ABU NAWA
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita PENCURI KELEDAI PROTES KEPADA ABU NAWA dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/03/pencuri-keledai-protes-kepada-abu-nawa.html
Posting Komentar