Cerita Abu Nawas Abu Nawas Dan Dua Orang Pengemis - Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Abu Nawas Dan Dua Orang Pengemis , cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Abu Nawas,
Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Dan Dua Orang Pengemis
link : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Dan Dua Orang Pengemis
Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Abu Nawas Dan Dua Orang Pengemis
Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Abu Nawas Dan Dua Orang Pengemis dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-abu-nawas-dan-dua.html
Judul : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Dan Dua Orang Pengemis
link : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Dan Dua Orang Pengemis
Cerita Abu Nawas Abu Nawas Dan Dua Orang Pengemis
Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan
dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin
kita pasti sudah tahu bahwa Abu Nawas merupakan tokoh sufi yang sangat
terkenal akan kecerdikannya bukan hanya cerdik tapi ia juga terkenal akan
kelucuannya Hal inilah yang membuat orang-orang merasa betah kumpul
bersamanya kehadiran Abu Nawas seolah bagaikan magnet dimanapun ia berada selalu
dikerumuni oleh kawan-kawannya dan ternyata di balik tingkah lucunya Abu
Nawas juga merupakan sosok yang sangat Dermawan meskipun hidup pas-pasan ia
selalu menyisihkan Rizkinya untuk orang-orang miskin dikisahkan ada dua sahabat Karim mereka
sama-sama berprofesi sebagai seorang pengemis mengetahui
akan kedermawanan Abu Nawas
kedua pengemis ini berinisiatif mendatangi rumah Abu Nawas maka Pergilah
kedua orang ini menuju rumahnya se di depan rumah Abu Nawas pengemis
pertama berkata Ya Allah berikanlah aku Rizki dengan kemurahanmu
kemudian pengemis kedua berkata Ya Allah berikanlah aku Rizki atas kedermawanan
Abu Nawas Abu Nawas yang sedang berada di dalam rumah mendengar doa kedua pengemis itu
ia pun kemudian membukakan pintu pengemis pertama diberi uang dua dirham
sedangkan pengemis kedua yang menyebut namaNya diberi sepotong roti bila
diuangkan harga sepotong roti setara dengan uang dua dirham tapi di dalam
roti tersebut Abu Nawas menjadikan uang 100 Dirham ketika menerima sedekah dari Abu Nawas
reaksi keduanya berbeda pengemis pertama tampak ikhlas dan bersyukur sedangkan
pengemis kedua merasa kecewa Wahai kawan apa yang kau dapatkan dari
Abu Nawas tanya pengemis kedua aku diberi uang dua dirham jawab
pengemis pertama aku hanya diberi sepotong roti Sesal
pengemis kedua si pengemis kedua ini tak menyadari bahwa di dalam roti tersebut
Abu Nawas menyelipkan
uang 100 dirham pengemis kedua lalu meminta kepada
kawannya untuk menukarkan roti yang didapatkan dengan uang dua dirham milik
pengemis pertama Hai kawan berikanlah kepadaku uangmu dan
ambil saja rotiku ini untuk anak-anakmu tawar pengemis kedua pengemis pertama tidak keberatan Ia pun
menerima tawaran tersebut sesampainya di rumah pengemis pertama kaget bercampur bahagia karena ternyata
saat ia membuka bungkusan roti ia mendapati uang 100 Dinar
pada hari berikutnya hal itu terjadi kembali pengemis kedua menawarkan
rotinya lagi karena pengemis pertama sudah mengetahui apa yang ada di dalam
roti tersebut Ia pun dengan girang menyetujuinya begitulah seterusnya
sampai sebulan lamanya pengemis pertama yang kini sudah
mempunyai uang banyak tak lagi menjalani profesinya sebagai pengemis ia gunakan
uang tersebut untuk modal usaha sedangkan pengemis kedua masih tetap
menjalani profesinya sebagai pengemis hingga Pada suatu hari saat ia kembali
mengemis di rumah Abu Nawas Abu Nawas Bertanya kepadanya Bukankah sudah cukup yang aku berikan
kepadamu pengemis kedua menjawab Tuan hanya memberiku sepotong roti aku jual saja
roti itu kepada kawanku seharga 2 dirham persentaklah Abu Nawas mendengarnya tapi
dari peristiwa tersebut Abu Nawas mendapatkan pelajaran yang
sangat berharga dalam hati Abu Nawas berkata
waktu pertama kali kedua pengemis datang ke rumahku pengemis pertama berdoa
mengharap kemurahan Allah maka Allah pun memberikan rizki dan kemurahan kepadanya
sedangkan pengemis kedua berdoa mengharap kemurahanku maka Allah
haramkan pengemis kedua atas pemberianku walaupun aku ingin memberinya sungguh
ini membuatku sadar bahwa sang pembuat takdir tak dapat terkalahkan Dan Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu [Musik] kisah selanjutnya
pernah suatu kali perbuatan Abu Nawas dianggap hampir mencelakai Baginda Raja
padahal Abu Nawas tidak sengaja bahkan tidak merasa melakukan hal itu Ini pasti
akal-akalan Baginda untuk bisa menghukum saya pikir Abu Nawas tidak lama
berselang datanglah beberapa prajurit kerajaan ke rumah Abu Nawas waktu itu
Abu Nawas sedang bekerja di ladang karena musim tanam kentang
akan segera
tiba ketika para prajurit kerajaan datang ia sedang mencangkul di ladangnya
dan tanpa alasan yang jelas mereka langsung menyeret Abu Nawas sesuai
dengan titah Baginda Raja Abu Nawas tidak berkutik Ia pun akhirnya mendekam
di dalam penjara beberapa hari lagi tentang-tentang itu harus ditanam sedangkan istrinya tidak
cukup kuat untuk melakukan pencangkulan untuk meminta bantuan tetangganya
rasanya tidak mungkin karena mereka juga sibuk dengan pekerjaannya masing-masing
Abu Nawas pun akhirnya menemukan ide yang cemerlang tak menunggu lama Abu
Nawas langsung memanggil prajurit penjaga penjara Tuan Bisakah aku minta tolong kepadamu
kata Abu Nawas membuka pembicaraan Apa itu Abu Nawas tanya prajurit
Bolehkah aku pinjam pensil dan selembar kertas Aku ingin menulis surat untuk
istriku Sebab aku harus menyampaikan sebuah rahasia penting yang hanya boleh
diketahui oleh istriku saja prajurit tersebut lalu pergi
meninggalkan Abu Nawas
ternyata ia melaporkan permintaan Abu Nawas itu
kepada Baginda Raja penuhi saja permintaannya Aku penasaran rahasia apa
yang selama ini Abu Nawas sembunyikan ujar Baginda Raja prajurit itu pun lalu kembali menemui
Abu Nawas dengan membawa pensil dan kertas kemudian Abu Nawas menulis surat yang
berbunyi Wahai istriku jangan sampai ada orang mencangkul di ladang kita karena
aku menyembunyikan harta karun di dalam tanah tersebut dan jangan ceritakan
rahasia ini kepada siapapun Jaga baik-baiklah Dan Kita tentu saja surat Abu Nawas untuk
istrinya itu terlebih dahulu dibaca oleh Baginda Raja Oh ternyata kamu menyembunyikan harta
karun dariku Abu Nawas ucap Baginda Raja dalam hati dengan cepat Baginda Raja segera
menyuruh puluhan prajuritnya untuk mencangkuli ladang Abu Nawas dengan
peralatan yang dibutuhkan Mereka pun berangkat dan langsung menggali ladang Abu Nawas
Istri Abu Nawas merasa heran Mungkinkah suaminya minta tolong kepada mereka
namun sang istri tidak berani bertanya kepada para prajurit tersebut Ia
hanya
duduk sambil memperhatikan mereka setelah waktu menjelang magrib para
prajurit itu pun kembali ke istana menghadap Baginda Raja Apakah kalian menemukan harta karunnya
tanya Baginda Raja ampun Paduka yang mulia sudah kami cangkuli semua
ladangnya tapi kami tak menemukan apa-apa tidak lama kemudian datanglah prajurit
penjaga penjara menghadap Baginda Raja Paduka yang mulia ini ada titipan surat
lagi dari Abu Nawas untuk istrinya kata prajurit sambil memberikan suratnya
setelah Baginda membuka dan membacanya Ia pun berkata kurang ajar Abu Nawas ia
telah berhasil mengerjai aku dan prajuritku ternyata isi surat keduanya
itu berbunyi Wahai istriku sekarang engkau bisa menanam kentang di ladang
tanpa harus mencangkulnya karena tak ingin menanggung resiko yang
lebih buruk Baginda Raja pun lalu melepaskan kembali Abu Nawas salah satu
menterinya bertanya kepada
Baginda Raja Kenapa Paduka yang mulia melepaskan Abu
Nawas Baginda Raja menjawab kalau dia terus dipenjara sampai musim panen tiba nanti
yang ada malah prajurit saya yang memanen kentangnya sedangkan dia enak-enakan duduk di penjara sambil
menikmati hasilnya karena aku yakin dia pasti punya banyak siasat cerdik untuk
melakukannya ujar Baginda Raja kini Abu Nawas pun bisa berkumpul
kembali dengan keluarganya tapi ia juga merasa khawatir Karena sekarang Bagindas
sudah tidak lagi memakai perangkap untuk memenjarakan dirinya akan tetapi Baginda
Raja langsung memenjarakannya dan Abu Nawas yakin bahwa saat ini Baginda pasti
sedang merencanakan sesuatu kepadanya namun untuk mengantisipasinya Abu Nawas
punya siasat yang lebih mengagumkan Apakah siasat Abu Nawas itu
siasatnya adalah Abu Nawas mengumumkan dirinya sebagai tukang meramal Nasib
orang sejak Ia membuka praktek tersebut rumahnya kini selalu penuh dengan
para
tamu pasien bahkan orang-orang terkenal dari negeri seberang juga ikut ngantri
di rumah Abu Nawas untuk diramal nasibnya mendengar Abu Nawas mendadak terkenal
menjadi ahli ramal maka Baginda Raja Harun Al Rasyid merasa khawatir Baginda
curiga jangan-jangan Abu Nawas bisa membahayakan kerajaan maka tanpa pikir panjang Abu Nawas
ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara dan tanpa alasan yang jelas Baginda Raja memvonis Abu Nawas dihukum
mati akan tetapi semua ini sudah diperhitungkan oleh Abu Nawas dirinya
tidak merasa gentar sama sekali setelah hari yang ditentukan tiba Abu
Nawas digiring ke tempat yang gantungan ia berjalan dengan wajah ceria dan penuh
senyuman Baginda Raja sendiri heran dengan tingkah Abu Nawas ini hei Abu
Nawas di saat-saat terakhirmu kenapa kamu malah
terlihat bahagia tanya
Baginda penasaran bagaimana saya tidak bahagia pada gaya Mulia karena dimanapun saya berada
Baginda selalu setia menemaniku saya sangat beruntung mempunyai Raja seperti
Baginda ujar Abu Nawas Apa maksudmu Abu Nawas tanya Baginda
Raja tak mengerti Paduka yang mulia sudah tahu sendiri kan kalau saya sudah terkenal sebagai
peramal yang tidak pernah meleset dan menurut ramalan saya 3 hari setelah
kematian saya maka Paduka akan menyusul saya di akhirat kita akan disana
bersama-sama pada gaya mulia dan saya bisa mengadukan perbuatan Paduka kepada
para malaikat di sana spontan wajah Baginda langsung menjadi pucat Ia pun terlihat takut dan
gemetaran prajurit segera lepaskan Abu Nawas bahwa
dia kembali ke dalam penjara perintah Baginda Raja akhirnya Abu Nawas tidak jadi dihukum
mati bahkan di dalam penjara pun Abu Nawas kembali
berkata kepada prajurit
Hai prajurit sampaikan kepada Baginda Raja kalau saya terus-terusan di sini
saya bisa sakit dan akhirnya saya mati itu artinya Baginda juga tidak lama lagi
akan mati juga prajurit tersebut segera menyampaikan pesan Abu Nawas kepada Baginda Raja
untuk kedua kalinya Baginda Raja dibuat takut oleh Abu Nawas maka dengan segera
ia membebaskan Abu Nawas untuk meyakinkan keselamatan Abu Nawas
Baginda Raja menyuruh beberapa prajurit untuk mengawalnya sampai rumah
Setibanya di rumah Abu Nawas kembali berkata kepada para prajurit
Hai para prajurit kalian tahu sendiri kan beberapa hari ini aku tidak bekerja
di rumahku tidak ada hidangan sama sekali lalu kami sekeluarga mau makan
apa saya bisa jatuh sakit dan meninggal karena hal ini sampaikan perkataan saya
ini kepada Baginda Raja Baginda Raja pun kembali dibuatnya
menjadi takut Ia pun memerintahkan
pengawal untuk memenuhi kebutuhan keluarga Abu Nawas termasuk memberikan
hidangan lezat setiap hari ke rumah Abu Nawas kisah selanjutnya
diceritakan Abu Jahal sedang merencanakan pesta perkawinan untuk anak
putrinya karena pesta yang akan diadakan terbilang megah tentunya butuh biaya
yang cukup besar setelah Abu Jahal berunding dengan sang istri mereka berdua lalu memutuskan
untuk menjual sapinya yang sedang bunting keesokan harinya Pergilah Abu Jahal ke
pasar hewan dengan membawa sapi miliknya Sesampainya di sana ia menawarkan sapi
kepada orang-orang Berharap ada yang berminat membelinya tapi sayang sampai
hari menjelang siang sapi abu jahil tak kunjung laku sepertinya Rencanaku
mengadakan pesta akan gagal batin Abu Jahal penuh kecewa
tidak Berapa lama kebetulan Abu Nawas melintas di pasar hewan melihat Abu
Jahal juga berada di situ Abu Nawas pun menghampirinya kamu lagi ngapain di sini tanya Abu
Nawas aku mau menjual sapi Abu Nawas
tapi sampai sekarang belum laku jawab
Abu Jahal loh sapi kamu ini kan bagus dan besar Masa sih tidak ada yang berminat mungkin
harga yang kamu tawarkan terlalu tinggi makanya orang-orang tidak mau beli ujar
Abu Nawas Iya sih harganya saya naikin sedikit karena sapiku ini sedang bunting
Abu Nawas tutur Abu jahil Oh jadi Itu penyebabnya sini serahkan
saja padaku aku akan menjualkannya untukmu kata Abu Nawas
Abu Jahal pun lalu memasrahkan sapinya kepada Abu Nawas
Ayo siapa yang mau beli sapi ini badannya besar dan sehat harganya hanya
120 Dinar teriak Abu Nawas kemudian salah seorang menghampiri untuk
coba menawarnya sapi seperti ini wajarnya dihargai 100
Dinar masa sampai 120 Dinar Ucap orang tersebut
ini sapi sedang bunting Tuan makanya harga saya naikin sedikit kata Abu Nawas
menjelaskan Benarkah Baiklah saya beli sapi ini
Balas orang tersebut akhirnya berkat bantuan Abu Nawas sapi
milik Abu Jahal berhasil laku dijual uang hasil penjualannya lalu Abu Nawas
berikan kepada Abu jahil Tuh kan sapinya cepat laku Makanya kalau
jual sapi jangan lupa memberitahu kelebihannya tutur Abu Nawas
Terima
kasih Abu Nawas hal itu tidak terpikirkan olehku balas Abu Jahal
Oh iya ngomong-ngomong kenapa kau menjual sapimu tanya Abu Nawas uangnya
mau saya gunakan untuk acara pesta pernikahan putri go Abu Nawas jawab Abu
jahil Oh begitu Memangnya kamu sudah punya calon suami untuk anak putrimu tanya Abu
Nawas kembali itu Soal gampang Abu Nawas yang penting saya sudah punya uang untuk mengadakan
pesta yang megah dan meriah jawab Abu Jahal maka Pulanglah Abu Jahal menemui
istrinya Wahai istriku Sapinya sudah laku dijual dan kita tak perlu lagi pusing
memikirkan biaya pesta kata Abu jahil kegirangan Begitu juga dengan sang istri
Ia pun turut bahagia mendengarnya sekarang kita tinggal mencari calon
suami untuk anak putri kita besok malam Undanglah semua teman-temanmu Siapa tahu
diantara mereka punya anak laki-laki yang cocok untuk jadi menantu kita kata
Abu Jahal kepada sang istri
singkat cerita pada malam berikutnya
seluruh tamu undangan telah berkumpul di rumah Abu Jahal Istri Abu Jahal lalu
berkata di depan tamu undangan yang tidak lain adalah teman-temannya sendiri
para hadirin sekalian rencananya saya akan mengadakan pesta besar-besaran
untuk perkawinan putriku tapi aku masih bingung mencari calon suami Untuk Anakku
barangkali Diantara Kalian ada yang punya anak laki-laki yang mau menikah
dengan anakku tutur Istri Abu Jahal Mendengar hal itu para tamu undangan
langsung tertarik diantara mereka ada juga yang saling berbisik anak Putrinya
kan cantik sekali sayang aku tidak punya anak laki-laki yang lain menimpali aku
punya anak laki-laki sayangnya ia sudah menikah aku juga punya anak laki-laki tapi
sayang ia sudah bertunangan sahut yang lain karena belum ada tamu yang merespon
tawaran tersebut Abu jahil mengira para tamunya tidak ada satupun yang berminat
maka tiba-tiba Abu jahil berdiri dan berkata di hadapan para tamunya
yang terpilih
sebagai calon suami anakku adalah pemuda yang beruntung karena anak
putriku bukan hanya cantik tapi dia juga sedang bunting dua bulan
sontak para tamu undangan terkejut dibuatnya Begitu juga dengan istri Abu
Jahal akibat perkataannya itu semua tamu undangan langsung membubarkan diri tentu
saja mereka tidak mau menikahkan anaknya dengan anak Abu Jahal betapa marah dan
kecewanya sang istri kepada Abu Jahal selaku suaminya Kamu ini kenapa sih kenapa bicara
sembarangan bentak sang istri Memangnya saya salah apa tanya Abu Jahal
keheranan anak kita kan masih perawan Kenapa kau bilang sedang bunting dua
bulan kata sang istri penuh emosi Iya saya tahu anak kita masih perawan
tapi tujuannya kan baik supaya yang menikah dengan anak kita merasa
beruntung ujar Abu jahil beruntung apanya kamu malah membuat
acaranya berantakan kata sang istri bertambah emosi Kenapa sih kamu sampai berkata seperti
itu tanya sang istri merasa heran begini tadi siang waktu aku menjual sapi
di pasar tidak ada seorangpun yang mau membelinya padahal sapinya besar dan
sehat lalu datang Abu Nawas membantuku dia lantas memberitahu kepada
orang-orang kalau sapi yang aku bawa sedang bunting dua bulan tidak butuh
waktu lama sapinya langsung laku terjual makanya saya pakai cara Abu Nawas supaya
anak putri kita cepat laku kata Abu jahil dengan polosnya
sang istri langsung menepuk jidat mendengar penjelasan Abu Jahal
kisah selanjutnya pernah suatu kali perbuatan Abu Nawas
dianggap hampir mencelakai Baginda Raja padahal Abu Nawas tidak sengaja bahkan
tidak merasa melakukan hal itu Ini pasti akal-akalan Baginda untuk bisa menghukum
saya pikir Abu Nawas tidak lama berselang datanglah beberapa prajurit
kerajaan ke rumah Abu Nawas waktu itu Abu Nawas sedang bekerja di ladang
karena musim tanam kentang akan segera tiba ketika para prajurit kerajaan
datang ia sedang mencangkul di ladangnya dan tanpa alasan yang jelas mereka
langsung menyeret Abu Nawas sesuai dengan titah Baginda Raja Abu Nawas
tidak berkutik Ia pun akhirnya mendekam di dalam penjara beberapa hari lagi tentang-tentang itu
harus ditanam sedangkan istrinya tidak cukup kuat untuk melakukan pencangkulan
untuk meminta bantuan tetangganya rasanya tidak mungkin karena mereka juga
sibuk dengan pekerjaannya masing-masing Abu Nawas pun akhirnya menemukan ide
yang cemerlang tak menunggu lama Abu Nawas langsung memanggil prajurit
penjaga penjara Tuan Bisakah aku minta tolong kepadamu
kata Abu Nawas membuka pembicaraan Apa itu Abu Nawas tanya prajurit
Bolehkah aku pinjam pensil dan selembar kertas Aku ingin menulis surat untuk
istriku Sebab aku harus menyampaikan sebuah rahasia penting yang hanya boleh
diketahui oleh istriku saja prajurit tersebut lalu pergi
meninggalkan Abu Nawas ternyata ia melaporkan permintaan Abu Nawas itu
kepada Baginda Raja penuhi saja permintaannya Aku penasaran rahasia apa
yang selama ini Abu Nawas sembunyikan ujar Baginda Raja prajurit itu pun lalu kembali menemui
Abu Nawas dengan membawa pensil dan kertas kemudian Abu Nawas menulis surat yang
berbunyi Wahai istriku jangan sampai ada orang mencangkul di ladang kita karena
aku menyembunyikan harta karun di dalam tanah tersebut dan jangan ceritakan
rahasia ini kepada siapapun jaga baik-baik ladang kita tentu saja surat Abu Nawas untuk
istrinya itu terlebih dahulu dibaca oleh Baginda Raja Oh ternyata kamu menyembunyikan harta
karun dariku Abu Nawas ucap Baginda Raja dalam hati dengan cepat Baginda Raja segera
menyuruh puluhan prajuritnya untuk mencangkuli ladang Abu Nawas dengan
peralatan yang dibutuhkan Mereka pun berangkat dan langsung menggali ladang Abu Nawas
Istri Abu Nawas merasa heran Mungkinkah suaminya minta tolong kepada mereka
namun istri tidak berani bertanya kepada para prajurit tersebut Ia hanya duduk
sambil memperhatikan mereka setelah waktu menjelang magrib para
prajurit itu pun kembali ke istana menghadap Baginda Raja Apakah kalian menemukan harta karunnya
tanya Baginda Raja ampun Paduka yang mulia sudah kami
cangkuli semua ladangnya tapi kami tak menemukan apa-apa tidak lama kemudian datanglah prajurit
penjaga penjara menghadap Baginda Raja Paduka yang mulia ini ada titipan surat
lagi dari Abu Nawas untuk istrinya kata prajurit sambil memberikan suratnya
setelah Baginda membuka dan membacanya Ia pun berkata kurang ajar Abu Nawas ia
telah berhasil mengerjai aku dan prajuritku ternyata isi surat keduanya
itu berbunyi Wahai istriku
sekarang engkau bisa menanam kentang di ladang
tanpa harus mencangkulnya karena tak ingin menanggung resiko yang
lebih buruk Baginda Raja pun lalu melepaskan kembali Abu Nawas salah satu
menterinya bertanya kepada Baginda Raja Kenapa Paduka yang mulia melepaskan Abu
Nawas Baginda Raja menjawab kalau dia terus dipenjara sampai musim panen tiba nanti
yang ada malah prajurit saya yang memanen kentangnya sedangkan dia enak-enakan duduk di penjara sambil
menikmati hasilnya karena aku yakin dia pasti punya banyak siasat cerdik untuk
melakukannya ujar Baginda Raja kini Abu Nawas pun bisa berkumpul
kembali dengan keluarganya tapi ia juga merasa khawatir Karena sekarang Baginda
sudah tidak lagi memakai perangkap untuk memenjarakan dirinya akan tetapi Baginda
Raja langsung memenjarakannya dan Abu Nawas yakin bahwa saat ini Baginda pasti
sedang merencanakan sesuatu kepadanya namun untuk mengantisipasinya Abu Nawas
punya siasat yang lebih mengagumkan Apakah siasat Abu Nawas itu
siasatnya adalah Abu Nawas
mengumumkan dirinya sebagai tukang meramal Nasib
orang sejak Ia membuka praktek tersebut rumahnya kini selalu penuh dengan para
tamu pasien bahkan orang-orang terkenal dari negeri seberang juga ikut ngantri
di rumah Abu Nawas untuk diramal nasibnya mendengar Abu Nawas mendadak terkenal
menjadi ahli ramal maka Baginda Raja Harun Al Rasyid merasa khawatir Baginda
curiga jangan-jangan Abu Nawas bisa membahayakan kerajaan maka tanpa pikir
panjang Abu Nawas ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara dan tanpa
alasan yang jelas Baginda Raja memvonis Abu Nawas dihukum mati akan tetapi semua
ini sudah diperhitungkan oleh Abu Nawas dirinya tidak merasa gentar sama sekali
setelah hari yang ditentukan tiba Abu Nawas digiring ke tempat yang gantungan
ia berjalan dengan wajah ceria dan penuh senyuman Baginda Raja sendiri heran
dengan tingkah Abu Nawas ini hei Abu Nawas di saat-saat terakhirmu
kenapa kamu malah terlihat bahagia tanya Baginda penasaran
bagaimana saya tidak bahagia pada kaya Mulia karena dimanapun saya berada
Baginda selalu setia menemaniku saya sangat beruntung mempunyai Raja seperti
Baginda ujar Abu Nawas Apa maksudmu Abu Nawas tanya Baginda
Raja tak mengerti Paduka yang mulia sudah tahu sendiri kan kalau saya sudah terkenal sebagai
peramal yang tidak pernah meleset dan menurut ramalan saya 3 hari
setelah
kematian saya maka Paduka akan menyusul saya di akhirat kita akan disana
bersama-sama pada gaya mulia dan saya bisa mengadukan perbuatan Paduka kepada
para malaikat di sana spontan wajah Baginda langsung menjadi pucat Ia pun terlihat takut dan
gemetaran prajurit segera lepaskan Abu Nawas bahwa
dia kembali ke dalam penjara perintah Baginda Raja akhirnya Abu Nawas tidak jadi dihukum
mati bahkan di dalam penjara pun Abu Nawas kembali berkata kepada prajurit
Hai prajurit sampaikan kepada Baginda Raja kalau saya terus-terusan di sini
saya bisa sakit dan akhirnya saya mati itu artinya Baginda juga tidak lama lagi
akan mati juga prajurit tersebut segera menyampaikan pesan Abu Nawas kepada Baginda Raja
untuk kedua kalinya Baginda Raja dibuat takut oleh Abu Nawas maka dengan segera
ia membebaskan Abu Nawas
untuk meyakinkan keselamatan Abu Nawas
Baginda Raja menyuruh beberapa prajurit untuk mengawalnya sampai rumah
Setibanya di rumah Abu Nawas kembali berkata kepada para prajurit
Hai para prajurit kalian tahu sendiri kan beberapa hari ini aku tidak bekerja
di rumahku tidak ada hidangan sama sekali lalu kami sekeluarga mau makan
apa saya bisa jatuh sakit dan meninggal karena hal ini sampaikan perkataan saya
ini kepada Baginda Raja walhasil Baginda Raja pun kembali
dibuatnya menjadi takut Ia pun memerintahkan pengawal untuk memenuhi
kebutuhan keluarga Abu Nawas
termasuk memberikan hidangan lezat setiap hari ke
rumah Abu Nawas Sekian dulu perjumpaan kita kali ini sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya
Terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Abu Nawas Dan Dua Orang Pengemis
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Abu Nawas Dan Dua Orang Pengemis dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-abu-nawas-dan-dua.html
Posting Komentar