Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Abu Nawas,
Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah
link : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah
Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah
Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-abu-nawas-debat.html
Judul : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah
link : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah
Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah
Assalamualaikum semuanya semoga kalian
semua dalam keadaan sehat dan
dilancarkan rezekinya Amin ya robbal
alamin
suatu hari istana Baginda Raja
kedatangan tamu sekelompok orang Syiah
tujuan mereka adalah ingin menantang
debat agama kepada para ulama di kota
itu
sebagai tuan rumah yang baik tentu
Baginda Raja menyambutnya dengan ramah
setelah mereka dipersilahkan duduk salah
satu dari mereka berkata maaf Paduka
yang mulia Bukannya kami bermaksud
kurang ajar tapi kami hanya ingin
menguji sampai seberapa tinggi ilmu
agama para ulama di kota ini
Baginda Raja membalas Oh tidak apa-apa
saya Justru malah tertarik sekaligus
bisa menambah wawasan ilmu agama
Baginda Raja lalu memanggil beberapa
ulama Kota Baghdad yang berilmu tinggi
tapi sayangnya saat berdebat Tak ada
satupun ulama Baghdad yang bisa
menandingi keilmuan sekelompok orang
Syiah kala itu Baginda Raja hampir saja
menanggung malu pasalnya para ulama yang
ia andalkan harus menelan kekalahan
tiba-tiba penasehat istana membisikan
sesuatu ke telinga Baginda Raja Kenapa
tidak Undang saja Abu Nawas orang
seperti mereka pasti akan kewalahan
menghadapinya ujar penat istana
menyarankan
usulan penasehat istana membuat Baginda
Raja merasa mendapatkan angin segar Ia
pun langsung menyetujuinya kemudian
Baginda Raja berkata kepada sekelompok
orang syiah di kota ini masih ada
seorang ahli ilmu yang juga tak kalah
cerdas Apakah kalian berani tanya
Baginda Raja
tentu saja Paduka Siapa orangnya segera
hadirkan ke sini tantang mereka
Maka diperintahkanlah beberapa pengawal
istana untuk menjemput Abu Nawas di
rumahnya
Tuan Abu Anda diperintah Baginda Raja
untuk segera menghadap ke istana kata
salah satu pengawal
Ada apa bukannya kemarin aku sudah ke
istana jawab Abu Nawas
benar Tuan abu tapi kali ini Baginda
Raja sangat membutuhkan anda balas
pengawal
Memangnya kenapa tanya Abu Nawas
penasaran
di istana ada sekelompok orang Syiah
mereka menantang debat ilmu agama kepada
siapa saja Jawab pengawal Kenapa tidak
Undang saja para ulama tentu mereka
lebih pandai daripada aku ujar Abu Nawas
sudah Tuan abu tapi mereka semua tidak
bisa berkutik kata pengawal akhirnya Abu
Nawas pun terpaksa memenuhi panggilan
Baginda Raja
singkat cerita sampailah Abu Nawas di
istana di sana nampaklah para ulama
Syiah sedang duduk berkumpul di sebuah
Aula kerajaan Tidak seperti biasanya Abu
Nawas memasuki Aula sambil menenteng
sandal miliknya melihat Hal itu membuat
Baginda Raja dan sekelompok orang Syiah
dibuatnya terheran-heran kemudian
sekelompok orang Syiah Bertanya
kepadanya kamu ini Aneh kenapa kau
tenteng sandalmu masuk ke dalam dengan
santainya Abu Nawas menjawab saya
teringat peristiwa zaman Rasulullah
masih hidup para kelompok syiah suka
mencuri sandal makanya saya bawa masuk
takut sandalnya hilang jawaban Abu Nawas
tersebut sontak membuat sekelompok orang
Syiah semakin bertambah heran Begitu
juga dengan Baginda Raja
kamu jangan mengarang cerita palsu zaman
Rasulullah ajaran syiah belum ada protes
mereka
kalau begitu diskusi perdebatan kita
selesai dari mana ajaran agama Islam
kalian kalau di zaman Rasulullah saja
belum ada Syiah balas Abu Nawas
kemudian Abu Nawas langsung loyor pergi
meninggalkan mereka sementara sekelompok
orang-orang Syiah ini tak bisa membantah
pernyataan Abu Nawas
Baginda Raja yang menyaksikan hal itu
seketika tertawa terpingkal-pingkal
sembari memuji kecerdasan Abu Nawas
kisah selanjutnya
kala itu Negeri Baghdad sedang dilanda
musim dingin
apalagi bila malam tiba angin berhembus
begitu kencang sehingga Hawa dingin
terasa menusuk tulang
akibatnya suasana pada malam hari
jalanan Menjadi sepi tanpa ada aktivitas
sama sekali
sementara Baginda Raja yang sedang duduk
di singgasananya berkata kepada Panglima
prajurit
dalam situasi seperti ini kamu harus
tetap waspada jangan sampai lengah sebab
kondisi jalanan Kota Baghdad sedang sepi
bisa dimanfaatkan oleh pencuri untuk
melancarkan aksi jahatnya terutama pada
malam hari sang Panglima menjawab
siap Paduka yang mulia saat malam tiba
di setiap sudut-sudut jalan Saya sudah
tugaskan beberapa prajurit untuk berjaga
jadi masyarakat tak perlu khawatir
rumahnya akan aman dari aksi perampokan
mendengar itu Baginda Raja pun merasa
lega
bagus keamanan rakyatku harus diutamakan
tutur Baginda Raja
siap Paduka yang mulia tapi saya ingin
mengajukan permintaan ini menyangkut
prajurit-prajurit yang berjaga pada
malam hari mereka semua kedinginan saat
bertugas Saya ingin mereka diberikan
baju mantel yang tebal supaya mereka
bisa fokus dalam tugasnya minta sang
panglima
Baiklah kamu minta saja sama bendahara
kerajaan supaya memberikan baju mantel
buat mereka balas Baginda Raja
berbicara soal dinginnya saat malam hari
terbesit ide konyol pada diri Baginda
Raja untuk menantang Abu Nawas
wahai Bengawan suruh Abu Nawas
menghadapku sekarang titah Baginda Raja
beberapa pengawal istana segera
berangkat menuju rumah Abu Nawas singkat
cerita datanglah Abu Nawas menghadap
Baginda Raja
ampun padukaya Mulia ada gerangan apa
Paduka memanggil hamba tanya Abu Nawas
aku ada tantangan untukmu kalau kamu
berhasil melakukannya kamu akan
mendapatkan hadiah uang yang banyak kata
Baginda Raja tentu saja Abu Nawas
langsung tertarik dengan tawaran Baginda
Raja
Kalau boleh tahu tantangan Apakah itu
tanya Abu Nawas penasaran
tantangannya sederhana kamu harus
sanggup bermalam di puncak gunung Tapi
ada syaratnya Abu Nawas kamu tidak boleh
mengenakan baju sehelai pun sahut
Baginda Raja
sejenak Abu Nawas terdiam
jangankan di puncak gunung di luar rumah
saja cuacanya sangat dingin pikir Abu
Nawas tapi karena ia sedang sangat
membutuhkan uang tawaran tersebut
diterimanya
Baiklah Paduka Saya bersedia silahkan
Paduka Tentukan kapan waktunya ucap Abu
Nawas
nanti malam Abu Nawas balas Baginda Raja
saat menjelang malam tiba Abu Nawas
dikawal oleh beberapa prajurit berjalan
menuju puncak gunung para prajurit ini
bertugas melucuti semua pakaian Abu
Nawas dan mengawasinya agar jangan
sampai Abu Nawas menyalahkan api untuk
menghangatkan tubuhnya sementara para
prajurit yang mendampingi Abu Nawas
memakai baju mantel tebal supaya tidak
kedinginan saat menjalankan tantangannya
Abu Nawas menghabiskan malamnya dengan
begadang tanpa tidur sedikit pun sebab
rasa dingin yang ia rasakan sangat luar
biasa sampai darah dalam nadinya terasa
membeku wajahnya pun kini mulai pucat
menahan Dinginnya malam
Abu Nawas sempat akan menyerah tapi
segera ia tepis keinginan tersebut demi
Hadiah uang yang akan ia dapatkan
akhirnya waktu pun sudah menunjukkan
pagi itu berarti tantangan Abu Nawas
sudah selesai dijalani betapa gembiranya
hati Abu Nawas karena berhasil
menjalankan tantangan tersebut
kemudian Abu Nawas dan para prajurit
balik ke istana untuk menghadap Baginda
Raja
Baginda Raja menjadi heran Abu Nawas
bisa bertahan dan berhasil menjalankan
tantangannya
Hebat kau Abu Nawas apa yang kau rasakan
tadi malam tanya Baginda Raja
Abu Nawas pun menceritakan hal
mengerikan yang menimpa dirinya
saya hampir mati kedinginan Paduka jelas
Abu Nawas
Apakah di malam itu kau tidak melihat
cahaya api dari jauh maupun dekat tanya
Baginda Raja kembali
tentu saja saya melihatnya Paduka Saya
melihat ada cahaya obor api
remang-remang dari salah satu rumah
perkampungan yang berada di bawah kaki
gunung jawab Abu Nawas mendengar itu
Baginda Raja tertawa berarti kamu gagal
Abu Nawas pantesan saja kamu kuat
bertahan ternyata kamu menghangatkan
tubuhmu dengan cahaya obor api itu ujar
Baginda Raja
tanya Abu Nawas heran
ya Kamu gagal dan kamu tidak berhak
mendapatkan hadiah kata Baginda Raja
menjelaskan
Abu Nawas pun langsung marah
mendengarnya tapi ia tak berani
menunjukkan kepada Baginda Raja Ia hanya
terdiam menahan emosi kurang ajar aku
telah ditipu kerupuk Abu Nawas Abu Nawas
pun terpaksa pulang tanpa membawa hadiah
Sejak saat itu Abu Nawas terus
memikirkan cara untuk membalaskan
perlakuan Baginda Raja hingga Pada suatu
hari Abu Nawas mendapatkan ide yang
cemerlang Ia pun segera menyusun
rencananya dengan menghadap Baginda Raja
Paduka yang mulia bila Paduka berkenan
Saya mengundang Paduka untuk makan siang
di rumah saya kata Abu Nawas
Benarkah itu masakan apa yang akan kau
hidangkan tanya Baginda Raja
sop bebek buatan saya Paduka balas Abu
Nawas seketika Baginda Raja langsung
mengiyakan mengingat Abu Nawas terkenal
jago masak apalagi bila masakan sop
bebek lezatnya Bukan main tapi sayangnya
Abu Nawas selalu menolak manakala
dirinya diminta Baginda untuk memasak
dan kali ini adalah kesempatan langka
baginya untuk bisa menikmati kembali sop
bebek buatan Abu Nawas
Baiklah Abu Nawas Ayo kita ke rumahmu
sekarang kita Baginda Raja
sesampainya mereka di rumah Abu Nawas di
halaman rumahnya sudah disediakan meja
makan dan kursi Baginda Raja pun duduk
di situ bersama Abu Nawas
sembari menunggu waktu makan siang Abu
Nawas menceritakan Beberapa kisah
jenakanya yang membuat Baginda Raja
tertawa
Paduka yang mulia Ini sudah waktunya
makan siang saya mau ke belakang dulu
untuk memasak ucap Abu Nawas tidak lama
kemudian Abu Nawas kembali menemui
Baginda Raja
Mana makanannya Abu Nawas tanya Baginda
Raja
belum matang Paduka tunggulah beberapa
saat jawab Abu Nawas mereka berdua pun
kembali ngobrol sesekali Abu Nawas masuk
ke belakang untuk menengok masakan yang
dibuatnya namun sampai waktu menjelang
sore masakan tersebut masih belum juga
matang Baginda Raja pun mulai tak kuasa
menahan rasa laparnya Kenapa lama sekali
Abu Nawas aku sudah tidak kuat menahan
laparku ucap Baginda Raja
sabar Paduka Mungkin sebentar lagi juga
matang balas Abu Nawas kamu dari tadi
bilang seperti itu tapi sampai sekarang
belum juga matang ujar Baginda Raja
mulai emosi karena tak kuasa menahan
rasa lapar akhirnya Baginda Raja masuk
ke belakang melihat masakan sop bebek
yang sedang dibuat
betapa terkejutnya Baginda Raja ia
melihat panci sok bebek digantung yang
jaraknya 1 meter di atas tungku api
apa-apaan ini Abu Nawas kamu mau
mempermainkan saya ya bentar Baginda
Raja
Memangnya kenapa Paduka Bukankah saya
sudah memasaknya dengan benar jawab Abu
Nawas pura-pura tidak tahu
mana mungkin sok bebeknya bisa matang
tunggu apinya saja jauh dari panci balas
Baginda Raja
apakah Paduka lupa Dulu waktu saya
ditantang bermalam di puncak gunung saya
dinyatakan gagal karena menurut Paduka
saya menghangatkan diri dengan cahaya
obor api milik warga yang ada di bawah
kaki gunung kalau menurut Paduka jarak
sejauh itu saja bisa menghangatkan badan
apalagi api yang hanya berjarak 1 meter
makanya saya memasak sop bebek dengan
cara seperti itu saya yakin Paduka pasti
percaya suatu saat pasti sok bebeknya
akan matang kata Abu Nawas menjelaskan
mendengar itu Baginda Raja yang tadinya
emosi menjadi tertawa cara kamu
membalasnya memang cerdik Abu Nawas Puji
Baginda Raja Kemudian untuk menebus
kesalahan nya Baginda Raja memberikan
hadiah uang kepada Abu Nawas atas
keberhasilannya sewaktu bermalam di
Puncak Gunung
kisah selanjutnya
belakangan ini situasi istana terasa
mencekam pasalnya Baginda Raja mendapat
pesan ancaman pembunuhan dari seseorang
yang belum diketahui identitasnya
untuk menjaga keselamatan Baginda Raja
para prajurit disiagakan di setiap
sudut-sudut istana dan di setiap pintu
masuk
namun Baginda Raja terlihat merasa
kurang nyaman perasaan was-was selalu
menghantui dirinya
melihat Gelaga rajanya yang cenderung
ketakutan Panglima pengawal istana
berkata kepadanya
ampun Paduka yang mulia Kenapa sih
Paduka masih terlihat saja gelisah para
prajurit akan selalu menjaga Paduka
kemanapun Paduka pergi Insya Allah
Paduka akan tetap aman
Baginda Raja hanya tersenyum mendengar
penuturan Panglima prajuritnya
wahai Panglima kamu salah sangka kalau
menganggap aku ketakutan semua urusanku
Aku pasrahkan kepada allah termasuk
kematianku jawab Baginda Raja
ampun Paduka yang mulia lalu apa yang
membuat Baginda Raja terlihat sangat
gelisah tanya Panglima penasaran
Saya hanya merasa jenuh dengan keadaan
ini wahai Panglima kemana-mana harus
dikawal dan saya juga tidak bisa lagi
Berburu ke hutan seperti biasanya
sedangkan saya ini Butuh hiburan jawab
Baginda Raja
tapi ini kan demi keamanan Paduka kami
tak akan membiarkan keselamatan Paduka
terancam begini saja Paduka Bagaimana
kalau saya panggilkan Abu Nawas untuk
menemani batuka saran sang panglima
sejenak Baginda Raja terdiam Kenapa ia
tak terpikirkan akan Abu Nawas dengan
kehadiran Abu Nawas tentu bisa
membuatnya terhibur benar sekali
Panglima suruh secepatnya Abu Nawas
datang ke istana titah Baginda Raja maka
beberapa prajurit kerajaan segera
berangkat menuju rumah Abu Nawas
Sesampainya di sana salah satu prajurit
berkata
Tuan Abu Anda diperintah Baginda Raja
untuk ke istana sekarang juga
Abu Nawas yang sedang enak duduk santai
tidak terlalu menghiraukan perkataan
prajurit tersebut
untuk apa aku ke sana Baginda Raja mau
mengerjaiku lagi ya Aku sedang tidak
semangat untuk meladeninya bilang sama
rajamu Abu Nawas tidak mau datang ke
istana kalau Baginda Raja marah dan
ingin memenjarakanku silahkan tangkap
aku daripada aku harus meladeninya tutur
Abu Nawas
Tuan Abu apa Tuan Abu tidak dengar kabar
Baginda Raja mendapat ancaman pembunuhan
Baginda mengundang Tuan Abu untuk
menemaninya balas salah satu prajurit
Abu Nawas tersentak kaget mendengarnya
Benarkah itu Baiklah saya akan segera ke
sana ucap Abu Nawas
singkat cerita sampailah Abu Nawas di
istana dan menghadap Baginda Raja
wahai Paduka yang mulia Apa benar Paduka
Raja mendapat ancaman pembunuhan tanya
Abu Nawas memastikan
benar Abu Nawas tapi aku sedikitpun
tidak merasa takut karena hidup dan
matiku Allah yang menentukan aku
mengundangmu ke sini untuk menghiburku
agar aku tidak merasa jenuh Abu Nawas
balas Baginda Raja
Baiklah Paduka yang mulia mulai saat ini
saya akan setia menemani Paduka Raja
ucap Abu Nawas
Sejak saat itu Abu Nawas ikut menjaga
keamanan Baginda Raja semua tamu yang
ingin bertemu dengan Baginda Raja harus
melalui izin dari Abu Nawas termasuk
juga masalah makanan semua makanan yang
akan dihidangkan kepada Baginda Raja
harus melalui izin daripada Abu Nawas
suatu kali ketika Baginda Raja merasa
lapar ia meminta hidangan kepada Abu
Nawas Abu Nawas segera memerintahkan
para koki istana untuk memasak sayuran
yang enak setelah hidangannya matang
para koki langsung menyajikannya di
hadapan Baginda Raja
wahai Abu Nawas Apakah hidangan Ini aman
tanya Baginda Raja
jangan khawatir pada gaya Mulia makanan
ini dijamin aman dan tidak mengandung
racun Bahkan sebaliknya ini adalah
hidangan sayuran yang paling enak di
dunia jawab Abu Nawas
setelah Baginda Raja mencicipinya ia
menjadi ketagihan Kamu benar Abu Nawas
hidangan ini sangat enak dan lezat
Sejak saat itu hampir setiap hari
Baginda Raja meminta supaya di masakan
sayur tersebut
5 hari kemudian koki istana masih saja
membuat masakan yang sama seperti
hari-hari sebelumnya
karena sudah merasa bosan Baginda Raja
berkata kepada Abu Nawas
singkirkan semuanya aku benci makanan
ini
Abu Nawas yang sedang berada di samping
Baginda Raja menimpali ucapan rajanya
itu
benar Paduka yang mulia sayuran ini
memang yang terburuk di dunia
mendengar itu Baginda Raja heran dengan
ucapan Abu Nawas
kamu ini Aneh Abu Nawas beberapa hari
yang lalu kau bilang ini adalah hidangan
yang paling enak di dunia sekarang kau
bilang ini adalah hidangan sayuran
paling terburuk di dunia yang benar yang
mana Abu Nawas tanya Baginda Raja
kenapa padukanya ke saya saya ini
pelayan Raja Bukan Pelayan sayuran jadi
apapun yang Baginda katakan Saya juga
akan mengatakan yang sama jawab Abu
Nawas enteng
spontan Baginda Raja tertawa dengan ulah
Abu Nawas ini
kisah selanjutnya
maraknya praktek ramalan tentang nasib
seseorang membuat para pemuda di kota
Baghdad jadi malas berusaha mereka hanya
meyakini bila ramalan tentang dirinya
bakal sukses ia tak perlu berusaha toh
suatu saat ia bakal sukses Hal inilah
yang membuat Abu Nawas miris ia merasa
pemuda zaman sekarang lebih mempercayai
ramalan ketimbang kiat berusaha
muncullah ide pada diri Abu Nawas untuk
menyadarkan para pemuda dengan cara yang
unik
pada esok harinya Abu Nawas memulai
aksinya ia pergi ke pasar untuk
berjualan sandal Ia pun menggelar tikar
dan menjajakan dagangannya
sandal-sandal yang ia jual ia beri merk
sendiri mereknya adalah sandal ajaib
Abu Nawas lalu berteriak kepada
orang-orang menawarkan dagangannya
sandal ajaib sandal ajaib silahkan
dipilih teriak Abu Nawas berkali-kali
hanya dengan beberapa teriakan datanglah
seorang pemuda menghampiri untuk
melihat-lihat dagangannya
silahkan Tuan mau membeli sandal tanya
Abu Nawas
Iya Apakah ini sandal ajaib tanya Pemuda
tentu saja Tuan jawab Abu Nawas dengan
cepat
Adakah sandal yang bisa merubah hidup
saya yang miskin ini tanya si Pemuda
Apa maksud Tuhan Tanya balik Abu Nawas
begini Saya sudah lama miskin dan saya
ingin sekali Hidup kaya saya ingin
membeli sandal yang bisa memberikan saya
keberuntungan ujar si Pemuda
tidak menunggu waktu lama Abu Nawas
langsung menunjukkan salah satu sandal
ajaibnya ia mengatakan jika sandal itu
bisa membuat pemiliknya dari tidak punya
hingga menjadi punya
tertarik dengan kata-kata yang
dilontarkan oleh Abu Nawas tanpa
berpikir dua kali pemuda itu langsung
membeli sandal ajaib yang dijual Abu
Nawas
pemuda itu segera memakai sandal
ajaibnya dan meninggalkan Abu Nawas Ia
lalu berkeliling kampung dengan harapan
Semoga keberuntungan segera
menghampirinya
Pemuda tersebut terus berjalan mengitari
kampung-kampung dengan menggunakan
sandal ajaibnya itu
Namun sayang keberuntungan itu tidak
kunjung terwujud bukannya mendapat
keberuntungan si pemuda itu justru
mendapatkan kemalangan ia hampir saja di
hatimu
seorang pencuri yang sedang wira-wiri
mencari mangsa
hari sudah menjelang sore dengan
perasaan marah dan kecewa si Pemuda
akhirnya mencari Abu Nawas ia ingin
meminta pertanggungjawaban atas semua
hal yang menimpa padanya
setelah bertanya ke sana kemari akhirnya
ia menemukan rumah Abu Nawas
assalamualaikum
Siapa pemuda itu
Waalaikumsalam jawab Abu Nawas eh
ternyata Tuan Bagaimana kabar Tuan Tanya
Abu Nawas tersenyum kabar Saya buruk aku
tidak merasakan keberuntungan apa-apa
setelah memakai sandal ini aku justru
hampir saja mendapatkan celaka aku
hampir tipu keluarga Kampung gara-gara
dikira pencuri
padahal engkau sudah mengatakan padaku
jika sandal ini akan membawa
keberuntungan kepada pemiliknya tapi
Mana buktinya protes pemuda itu dengan
tegas
maaf tuan seingat saya tidak pernah saya
mengatakan seperti itu sanggah Abu Nawas
yang saya ingat Saya hanya mengatakan
bahwa sandal ini akan membuat orang yang
tidak berbunga bisa menjadi punya
buktinya sebelumnya Tuan belum memiliki
sandal Ajaib Ini sekarang Tuan sudah
memilikinya kata Abu Nawas menjelaskan
mendengar penjelasan Abu Nawas pemuda
itu hanya terdiam ia akhirnya sadar
bahwa ternyata dirinya sedang salah
tafsir lalu Mengapa engkau mengatakan
bahwa sandal ini ajaib tanya pemuda itu
kembali
Oh soal itu sandal saya memang mereknya
ajaib tuan Bukan sandalnya yang ajaib
ucap Abu Nawas
perlu Tuan ketahui Jangan percaya kepada
barang ajaib Jangan pula percaya kepada
ramalan-ramalan meskipun kita diramal
menjadi orang sukses tapi kalau kita
tidak giat bekerja dan berusaha
selamanya kita akan tetap hidup susah
dan percaya kepada ramalan-ramalan itu
sudah termasuk perbuatan Syirik tuan
tidak hanya akan hidup susah di dunia
tetapi di akhirat kelak juga akan
ditimpa kesusahan karena telah
menyekutukan Allah
segeralah bertobat dan berdoa kepada
Allah agar dilancarkan rezekinya tapi
harus diimbangi dengan usaha dan bekerja
setelah mendengar nasehat Abu Nawas
pemuda itu pun menyadari kekhilafnya ia
berterima kasih kepada Abu Nawas karena
telah menyadarkannya Sekian dulu
perjumpaan kita kali ini sampai bertemu
lagi di kisah selanjutnya Terima kasih
yang sudah subscribe dan setia menonton
channel ini
wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-abu-nawas-debat.html
Posting Komentar