Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri - Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri , cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Abu Nawas,
Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri
link : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri
Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri
Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-abu-nawas-gigit.html
Judul : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri
link : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri
Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri
Assalamualaikum semuanya semoga kalian
semua dalam keadaan sehat dan
dilancarkan rezekinya Amin ya robbal
alamin
suatu ketika saat di tengah keramaian
pasar tiba-tiba ada dua orang pedagang
terlibat pertikaian karena keduanya
tidak ada yang mengalah akhirnya
terjadilah aksi kekerasan
orang-orang yang ada di pasar segera
melerai dan berusaha mendamaikannya
kebetulan saat itu Abu Nawas sedang
berada di pasar melihat ada keributan Ia
pun segera menghampirinya Ada apa ini
apa yang terjadi tanya Abu Nawas
dua orang ini terlibat cocok Tuan Abu
jawab Salah satu warga
begini saja kita selesaikan masalah ini
di rumahku kata Abu Nawas menyarankan
maka para warga membawa kedua orang
tersebut ke rumah Abu Nawas
Sesampainya di sana Abu Nawas lalu
menanyai satu persatu kedua orang yang
sedang berseteru
katakan apa masalahnya tanya Abu Nawas
kepada orang pertama
Awalnya kami hanya cekcok Tuan abu tapi
orang ini malah menggigit telingaku
jawabnya sambil menunjukkan Telinganya
yang berdarah saya menuntut qisas Tuan
Abu atau ganti rugi dengan membayarku 10
Dinar kata orang pertama melanjutkan
namun pengaduan tersebut dibantah oleh
orang kedua
itu fitnah Tuan Abu saya sama sekali
tidak menggigitnya dia menggigitnya
sendiri protes orang kedua
Apakah masing-masing kalian punya saksi
untuk membenarkan pendapat kalian atau
barangkali diantara para warga ada yang
melihat kejadiannya tanya Abu Nawas
kembali
kedua orang tersebut hanya terdiam
Begitu juga dengan para warga karena
waktu itu kejadiannya begitu cepat
sehingga tak ada orang yang sempat
melihatnya Abu Nawas terpaksa menunda
kasus tersebut untuk beberapa saat
saya akan
memutuskan siapa Diantara
Kalian berdua yang salah tapi Sebelumnya
saya minta waktu Sebentar ucap Abu Nawas
Di sana ia menghabiskan waktu setengah
jam hanya untuk berusaha menggigit
telinganya sendiri Abu Nawas berusaha
mati-matian melakukannya yang justru
membuat dirinya jatuh terpelanting ke
tanah akibatnya keningnya lecet dan
berdarah Ia pun merasa kesal dan emosi
tidak lama setelah itu Abu Nawas kembali
menemui kedua orang yang bertikai Coba
periksa orang yang telinganya digigit
Apakah keningnya lecet dan berdarah atau
tidak kalau peningnya lecet berarti dia
melakukannya sendiri Tapi kalau tidak
berarti orang satunya yang melakukan dan
orang yang digigit harus mendapatkan di
rugi 10 Dinar dan kasus ditutup perintah
Abu Nawas salah
satu warga berkata Tuan Abu ini kan
perkara muda tapi kenapa Anda lama
memutuskan pakai acara masuk kamar
segala padahal suatu hal yang mustahil
Bila
seseorang bisa menggigit telinganya
sendiri
tapi dengan santainya Abu Nawas menjawab
karena aku ingin membuktikan dan
ternyata memang tidak mudah sampai aku
terjatuh hingga keningku lecet dan
berdarah orang-orang yang hadir hanya
bisa geleng-geleng kepala mendengarnya
dan setelah kasus ditutup Mereka pun
pergi meninggalkan rumah Abu Nawas
kisah selanjutnya
suatu hari saat Abu Nawas sedang duduk
di depan rumah tiba-tiba datang seorang
wanita mengadukan nasibnya kepada Abu
Nawas dengan menangis terisak si wanita
menceritakan masalahnya
Suamiku di penjara Tuan Abu Padahal dia
tidak melakukan kesalahan ucap si wanita
Memangnya kenapa suami Ibu sampai di
penjara tanya Abu Nawas
suamiku petani yang miskin tapi oleh
menteri istana Dia disuruh membayar
penuh pajaknya tentu saja kami tidak
mampu lalu suamiku meminta keringanan
supaya bayarnya setengah saja tapi sang
menteri menolaknya ia malah menuduh
Kalau suamiku menentang perintah Raja
akhirnya suamiku dimasukkan ke dalam
penjara kata si wanita menjelaskan
Jadi itu Masalahnya Baiklah Ibu saya
akan membantu supaya suami Ibu
dibebaskan dari penjara balas Abu Nawas
maka Abu Nawas pun membuat siasat supaya
dirinya bisa bertemu dengan Baginda Raja
Untuk mengadukan masalah ini pada esok
harinya Abu Nawas sengaja membuat gaduh
Kota Baghdad dengan
ucapannya baik di
pasar maupun di dalam keramaian ia
selalu meneriakan kata-kata yang sama
Hai kalian yang suka menyuruh orang
sholat ketahuilah perbuatanmu itu salah
dan berdosa dan ketahuilah mendoakan
orang mati itu perbuatan jahat dan sesat
akibat perkataannya ini tentu saja
membuat masyarakat menjadi geram Ada
pula yang menganggap bahwa Abu Nawas
sudah gila pernah ada salah satu warga
yang menghardik Abu Nawas Hai Abu Nawas
justru kamu yang sesat dan gila jangan
pengaruh orang untuk mengikuti ajaranmu
namun Abu Nawas hanya tersenyum dan
pergi meninggalkannya
begitulah seterusnya Ia terus
menggaungkan ucapannya dimanapun tempat
dimanapun ia berada
karena sudah jengkel dengan ulah Abu
Nawas ini para warga sepakat untuk
menangkap Abu Nawas dan dibawanya ke
istana
pada esok harinya saat Abu Nawas berada
di pasar dan hendak melakukan aksinya
orang-orang langsung menangkapnya
kemudian dengan tangan terikat Abu Nawas
dibawa ke istana untuk dihadapkan kepada
Baginda Raja
melihat
ramai orang berkumpul Baginda
Raja pun bertanya Ada apa ini kenapa
kalian mengikat tangan Abu Nawas tanya
Baginda Raja
Mereka pun lalu menceritakan perbuatan
Abu Nawas yang telah membuat gaduh
masyarakat
mendengar pengaduan mereka Baginda Raja
pun langsung naik pitam Hei Abu Nawas
benar kamu berkata demikian tanya
Baginda Raja emosi
benar Paduka yang mulia jawab Abu Nawas
seolah tak bersalah
kurang ajar kamu kamu telah melukai hati
umat Islam dan kamu harus dihukum dengan
berat bentak Baginda Raja
Memangnya salah saya apa Paduka Bukankah
perkataanku itu benar protes Abu Nawas
jelas salah dan kamu pantas dihukum mati
balas Baginda Raja
coba Paduka Tunjukkan dimana letak
kesalahan perkataan saya tanya Abu Nawas
berkilah
Bukankah kamu mengatakan menyuruh orang
salat itu perbuatan dosa sedangkan
Sholat itu kewajiban umat muslim bahkan
ketika kita
bekerja pun ketika waktu
salat tiba kita harus meninggalkan
pekerjaan untuk menunaikan salat dan
orang-orang yang mengumandangkan Adzan
mereka itu mengingatkan kita dan
menyuruh kita untuk salat dengan
perkataanmu itu secara tidak langsung
kamu menuduh mereka yang adzan adalah
perbuatan dosa jawab Baginda Raja
bertambah emosi
sabar dulu Paduka yang mulia yang saya
katakan menyuruh orang salat bukan
menyuruh orang untuk salat Bukankah
berdosa menyuruh orang salat kalau mau
menyuruh orang salat Tunggulah sebentar
hingga orang tersebut selesai salatnya
ujar Abu Nawas menjelaskan
Oh begitu Lalu bagaimana dengan ucapanmu
yang mengatakan mendoakan orang mati itu
perbuatan sesat dan jahat Bukankah
kewajiban kita sesama muslim untuk
mendoakan orang mati supaya diberi
ampunan dan diterima amal ibadahnya tapi
kamu menganggap itu perbuatan jahat dan
sesat Justru itu adalah perbuatan baik
yang bernilai ibadah Abu Nawas ujar
Baginda Raja
begini Paduka yang mulia yang saya
katakan mendoakan orang mati Bukan
mendoakan orang
yang sudah mati Apakah
dibenarkan mendoakan seseorang mati
lebih baik kita mendoakan yang baik-baik
saja Paduka misalnya mendoakan orang
supaya sehat mendoakan orang supaya
diberi rezeki yang halal jadi Di mana
letak kesalahan ucapan saya coba Paduka
aja Tunjukkan balas Abu Nawas
seketika Baginda Raja langsung terdiam
ia mulai merenungi ucapan Abu Nawas
ya Kamu benar tidak ada yang salah
dengan perkataanmu tapi Apa maksudmu
berkata demikian di hadapan orang-orang
tanya Baginda Raja
supaya saya ditangkap dan bisa bertemu
dengan Paduka karena ada sesuatu yang
ingin saya sampaikan
Paduka telah keliru menilai seseorang
hanya karena Paduka salah memahami
seperti Paduka salah memahami ucapanku
barusan dan orang tersebut kini
dipenjara Paduka atas perbuatan yang
tidak ia lakukan kata Abu Nawas
menjelaskan
mendengar itu Baginda Raja langsung
terkejut Siapa orangnya dan Kenapa ia
sampai di penjara tanya Baginda Raja dia
itu tetanggaku Paduka dia dipenjara
karena dituduh melawan Paduka padahal
yang dia lakukan hanya ingin mendapat
keadilan atas nasibnya sebagai petani
Dia itu petani miskin Paduka yang tak
mampu membayar pajak jadi dia minta
keringanan supaya pajak yang dibebankan
kepadanya dipotong 50% tapi permintaan
ini dianggap sebagai menentang perintah
Raja jawab Abu Nawas
mendengar itu Baginda Raja pun kemudian
berkata segera bebaskan orang itu dan
bahwa kemari menteri yang telah berbuat
zalim kepada rakyatku tidak Baginda Raja
kepada para pengawal akhirnya tetangga
Abu Nawas pun dibebaskan sementara
menteri yang nakal tersebut langsung
dipecat dan dipenjara
kisah selanjutnya
tampaknya Baginda Raja masih saja
mencari cara agar dapat mengalahkan
Abu
Nawas kali ini Baginda Raja benar-benar
ingin menghukum Abu Nawas karena memang
akhir-akhir ini Abu Nawas sering membuat
malu Baginda Raja bahkan di hadapan
rakyatnya sendiri
siasat apa ya supaya Abu Nawas bisa
terjebak pikir Baginda Raja dalam hati
untuk beberapa lama Baginda Raja masih
belum menemukan caranya akhirnya ia pun
terpaksa meminta bantuan dari para
menteri-menterinya tapi dari sekian
banyak usulan para menterinya tidak ada
satupun yang menurut Baginda Raja
berbobot
tipuan yang kalian usulkan sangat mudah
dipecahkan jangankan Abu Nawas saya
sendiri bisa dengan mudah menebaknya
ujar Baginda Raja merasa tak puas
tiba-tiba penasehat kerajaan berkata
ampun Paduka yang mulia Bukankah Paduka
mempunyai batu lumpang yang retak suruh
saja Abu Nawas menjahitnya
mendengar itu
Baginda Raja langsung
kegirangan
usulanmu bagus juga saya setuju dengan
ide kamu cepat Panggil Abu Nawas kemari
titah Baginda Raja
singkat cerita datanglah Abu Nawas
menghadap Baginda Raja
ampun beribu ampun Paduka yang mulia ada
gerangan apa Paduka memanggil hamba
tanya Abu Nawas
saya ada tugas baru untuk kamu jawab
Baginda Raja
Kalau boleh tahu tugas Apakah itu wahai
Paduka yang mulia tanya Abu Nawas
kembali begini Abu Nawas Saya punya
lumpang yang terbuat dari batu tapi
sayang lumpang tersebut kini retak dan
terbelah Jadi dua Saya ingin kamu
menjahit batu lumpang itu agar menyatu
kembali tutur Baginda Raja
tubuh Abu Nawas mendadak berkeringat
mendengar perintah tersebut wajahnya
langsung berubah menjadi pucat jebakan
apalagi ini Mana ada batu bisa dijahit
kerucut Abu Nawas dalam hati
hey Abu Nawas kenapa kamu malah bengong
saya kasih waktu sehari Kalau kamu tidak
bisa kamu akan mendapatkan hukuman
kertas Baginda Raja
sekarang kamu pulang dan bawa batu
lumpang yang retak ini titah Baginda
Raja
setelah itu Abu Nawas
pun pamit untuk
kembali ke rumahnya
Setibanya di rumah Abu Nawas langsung
pergi mengumpulkan batu-batu kecil yang
serupa dengan batu lumpang tersebut
keesokan harinya Abu Nawas pergi menuju
istana dengan membawa batu-batu kecil
dan lumpang batu milik Baginda Raja
setelah sampai di kerajaan Baginda
langsung bertanya
wahai Abu Nawas Apakah lumpang batunya
sudah dijahit
mohon ampun Paduka yang mulia saya sudah
mengumpulkan batu-batu kecil yang sama
persis jenisnya dengan lumpang batu
milik baduka dan saya minta tolong
kepada Pak Duka untuk memilih serat dari
batu-batu kecil yang saya kumpulkan
Setelah itu saya akan jahit batu lumpang
milik Baginda jawab Abu Nawas
apa-apaan engkau ini siapa juga yang
dapat membuat batu sekecil itu menjadi
benang bentak Baginda Raja
ampun Paduka tapi lumpang batu milik
Baduga tidak bisa bila dijahit pakai
benang biasa
lumbang batu itu harus dijahit dengan
benang yang terbuat dari batu ujar Abu
Nawas
mendengar penjelasan Abu Nawas Baginda
Raja pun tak bisa berbuat apa-apa kamu
memang cerdik Abu Nawas batin Baginda
Raja dalam hati dengan terpaksa Baginda
Raja kembali membebaskan Abu Nawas Abu
Nawas pun lolos dari hukuman
meskipun
dia tidak menyelesaikan tugas mustahil
yang diberikan dari Baginda Raja
kisah selanjutnya
pada suatu malam Baginda Raja kaget dan
terbangun dari tidurnya
Baginda baru saja bermimpi buruk dengan
nafas yang terengah-engah pada keesokan
harinya Baginda Raja terlihat sangat
gelisah ia masih saja terngiang-ngiang
tentang mimpinya semalam
sang menteri yang senantiasa mendampingi
Baginda merasakan kegelisahan yang
dialami rajanya itu
ampun Paduka yang mulia Kenapa Baginda
terlihat murung Apakah Paduka sedang
kurang sehat tanya sang menteri
tidak wahai menteri ku saya sehat-sehat
saja cuman tadi malam saya mengalami
mimpi yang buruk Entah kenapa mimpi itu
begitu Membekas dalam pikiranku Hal
inilah yang membuatku menjadi gelisah
jawab Baginda Raja
mendengar jawaban Baginda sang menteri
lalu memberi saran
lebih baik Baginda utarakan saja mimpi
tersebut kepada ahlinya kalau Baginda
terus-menerus memendamnya nanti
mempengaruhi kesehatan Baginda ujar sang
menteri
Iya benar juga katamu wahai menteri ku
panggilkan peramal istana untuk datang
kemari titah Baginda Raja
singkat cerita
datanglah seorang peramal
menghadap Baginda lantas Baginda Raja
menceritakan mimpi yang dialaminya
tadi malam aku bermimpi aneh sekali di
dalam mimpiku aku melihat semua gigiku
menjadi tanggal Pertanda apakah itu
tanya Baginda Raja
ampun Paduka yang mulia mimpi yang
dialami Baginda pertanda kurang baik
mimpi itu berarti kesialan akan menimpa
Baginda karena menurut pengetahuan hamba
setiap gigi yang tanggal itu berarti
Seorang anggota keluarga Baginda akan
meninggal dunia dan jika semua gigi
tanggal berarti kemalangan besar bagi
Paduka yang mulia karena dalam waktu
dekat ini semua anggota keluarga Baginda
akan meninggal dunia kecuali Baginda
sendiri jelas di peramal
pertanda buruk dari si peramal itu
membuat Baginda Raja marah
penafsiran macam Apa itu saya tidak suka
bentak
Baginda Raja kemudian Baginda
Raja memerintahkan prajuritnya untuk
memberi hukuman cambuk kepada si peramal
di hari berikutnya Baginda Raja kembali
memanggil peramal yang lain maka
datanglah si peramal menghadap Baginda
Raja
kepada si peramal Baginda kembali
menceritakan mimpinya kemarin malam aku
bermimpi aneh sekali di dalam mimpiku
aku melihat semua gigiku tanggal
menurutmu Apa arti dari mimpiku semalam
tanya Baginda Raja
sebenarnya peramal kali ini
penafsirannya juga sama dengan peramal
sebelumnya yaitu Bahwa dalam waktu dekat
semua keluarga Baginda Raja akan
meninggal Akan tetapi karena ia takut
dihukum cambuk Ia pun pura-pura memilih
tidak tahu maaf Paduka yang mulia kalau
mimpi tentang gigi tanggal hamba Kurang
tahu karena keahlian hamba khusus
membahas seputar mimpi bertemu hewan
besar ataupun makhluk halus kata si
peramal beralasan
peramal macam apa kamu ini masak
menaksir mimpi kayak gini saja tidak
bisa prajurit beri dia
hukuman cambuk
walhasil akhirnya si peramal kena
hukuman juga
hari berikutnya Baginda Raja kembali
memanggil para peramal lainnya tapi
karena takut kena hukuman mereka tidak
mau datang dengan alasan sakit
namun tiba-tiba saja datanglah Abu Nawas
ke istana menghadap Baginda Raja
Hai Abu Nawas Ada apa datang kemari
tanya Baginda Raja
hamba dengar Paduka sedang mencari
peramal atas mimpi Baduga tutur Abu
Nawas Iya benar Abu Nawas tapi ramalan
mereka semua malah membuatku jengkel
ujar Baginda Raja
Kalau boleh tahu mimpi apa yang Paduka
alami barang kali hamba bisa
menafsirkannya kata Abu Nawas percaya
diri
Mana mungkin kamu itu bukan peramal atau
ahli tafsir mimpi Abu Nawas ucap Baginda
Raja heran
Itu sih terserah Baginda Raja mau
percaya syukur tidak percaya juga tidak
apa-apa jawab Abu Nawas enteng
Baginda Raja pun akhirnya menceritakan
perihal mimpinya kepada Abu Nawas
menurutmu Apa arti mimpiku tersebut
tanya Baginda Raja
kepada Abu Nawas
Abu Nawas tak langsung menjawabnya Ia
pun berpikir sejenak
Setahu saya kalau mimpi gigi tanggal
Berarti ada salah satu keluarganya yang
akan mati sedangkan mimpi Baginda
giginya tanggal semua itu berarti dalam
waktu dekat semua keluarganya akan
meninggal tapi kalau saya sampaikan apa
adanya pasti Baginda akan menghukum saya
pikir Abu Nawas dalam hati
Bagaimana Abu Nawas Apakah kau sudah
menemukan arti mimpiku tanya Baginda
Raja kembali
lalu dengan akal terbitnya Abu Nawas
menjawab sudah Baginda
Berbahagialah Baginda mimpi Baginda
tersebut pertanda Baginda adalah orang
yang paling beruntung di dunia
Benarkah Abu Nawas Mengapa demikian
tanya Baginda girang
karena Paduka akan tetap hidup lama dari
semua anggota keluarga Baginda jawab Abu
Nawas mantap
mendengar perkataan Abu Nawas itu
tampaklah senyum mengembang di wajah
Baginda Raja ia terlihat sangat puas
dengan jawaban Abu Nawas Tidak kusangka
ternyata Kamu peramal yang hebat Abu
Nawas dan sebagai hadiah atas
kehebatanmu itu ku
hadiahkan 5 Tebing
emas untukmu Terimalah wahai Abu Nawas
kata Baginda puas
sebenarnya kalau kita perhatikan antara
jawaban peramal pertama dengan Abu Nawas
itu sama saja yang membedakan adalah
Cara penyampaiannya beramal yang pertama
berbicara apa adanya tanpa memikirkan
akibatnya sedangkan Abu Nawas menjawab
dengan serpih dan bijak sehingga Baginda
Raja pun merasa senang dan memberikannya
hadiah
pesan dari kisah ini saat menyampaikan
kebenaran maka pakailah cara yang benar
dan bijak kisah selanjutnya
dikisahkan Abu Nawas sering pergi ke
suatu kota untuk tujuan Berdagang di
kota tersebut Abu Nawas selalu mampir ke
warung makan langganannya suatu ketika
Abu Nawas baru saja tiba di kota itu
seperti biasa ia terlebih dahulu mampir
ke warung makan langganannya kawan saya
pesan satu porsi ayam dan 2 butir telur
Tapi bayarnya kalau dagangan saya
terjual habis Boleh tidak tanya Abu
Nawas Oh silahkan Abu Nawas kamu kan
langganan di warung kami Tentu saja
boleh jawab pemilik warung
ketika Abu Nawas selesai makan Ia pun
lalu pergi untuk menjualkan dagangannya
setelah 3 bulan berlalu dagangan Abu
Nawas terjual habis kemudian Abu Nawas
mendatangi kembali warung makan
langganannya Bagaimana Abu Nawas Apakah
dagangannya laris tanya pemilik warung
Alhamdulillah kawan dagangan saya laku
semuanya Oh iya kawan saya pesan makanan
seperti dulu satu porsi ayam dan 2 butir
telur ucap Abu Nawas baik Abu Nawas kami
akan langsung menyajikannya setelah Abu
Nawas selesai makan Ia pun berkata saya
minta total tagihannya jangan lupa ya
digabung dengan tagihan 3 bulan lalu
si pemilik warung
segera menghitung
totalnya dan memberikan secarik kertas
ini semua total tagihannya Abu Nawas
cukup 200 dirham saja kata si pemilik
warung
Abu Nawas langsung terkejut mendengar
jumlah yang harus dibayarnya apa 200
dirham hanya untuk dua porsi ayam dan 4
butir telur kau bilang cukup 200 dirham
tamu mau memeras saya ya tanya Abu Nawas
emosi sabar dulu Abu Nawas jangan emosi
begitu harga ini sudah cukup murah Coba
kau pikir ayam yang kau makan sejak 3
bulan lalu apabila setiap harinya dia
bertelur maka tentu akan menghasilkan
ayam-ayam yang banyak bila dijual
totalnya bisa sampai ribuan dirham tapi
saya memintamu hanya membayar cukup 200
dirham kata si pemilik warung
menjelaskan ini tidak adil Bagaimana
kopi Saya yakin satu ayam akan
menghasilkan beberapa ayam ini hanya
akal-akalan mu saja ujar Abu Nawas
mendengar perkataan Abu Nawas si pemilik
warung pun menjadi marah dan terjadilah
perdebatan sengit antara mereka berdua
kita
harus menyelesaikan masalah ini
kita temui Tuhan Hakim saja Apakah kau
Keberatan tanya si pemilik warung Aku
tidak takut ayo kita ke tempat Tuan
Hakim tantang Abu Nawas ketika keduanya
pergi menemui Hakim ternyata Tuan Hakim
berpihak kepada si pemilik warung
rupanya Tuan Hakim akan dijanjikan
kiriman makanan lezat oleh si pemilik
warung lalu Hakim bertanya kepada Abu
Nawas Apakah kalian berdua menyepakati
harga sejak 3 bulan lalu
tidak Tuan Hakim jawab Abu Nawas kalau
begitu mungkin saja dalam jangka waktu 3
bulan ayam yang kamu makan akan
menghasilkan ratusan telur dan ayam
tutur Tuan Hakim Iya itu mungkin saja
tapi kalau ayamnya hidup sedangkan ayam
yang aku makan sudah mati dan dimasak
balas Abu Nawas namun pendapat Abu Nawas
tidak dihiraukan oleh Tuan Hakim karena
Ia cenderung memihak kepada si pemilik
warung
Saya minta kasus ini ditangguhkan sampai
besok pagi karena waktu sudah menjelang
sore minta Abu Nawas
permintaan Abu Nawas pun dikabulkan oleh
Tuan Hakim seharian Abu Nawas memikirkan
cara supaya bisa memenangkan kasusnya
namanya saja Abu Nawas dia tidak akan
pernah kehilangan akal cerdiknya
akhirnya aku menemukan ide yang
cemerlang kata Abu Nawas dalam hati
pada esok harinya berangkatlah Abu Nawas
menuju rumah tuan Hakim Setibanya di
sana ternyata si pemilik warung sudah
datang lebih awal kenapa kau terlambat
dan membiarkan kita menunggu tanya Tuan
Hakim jengkel maaf dan hakim tadi ada
tamu kawan bisnis dia minta biji gandum
untuk ditanami Terpaksa aku harus
merebusnya dulu Setelah matang baru aku
berikan kepadanya untuk ditanam itulah
yang membuatku datang terlambat kata Abu
Nawas menjelaskan
mendengar itu Tuan Hakim dan pemilik
warung menertawakan Abu Nawas lalu
dengan nada mengejek si pemilik warung
berkata kepada Abu Nawas luar biasa saya
baru dengar ada biji gandum yang sudah
direbus ditanam dan kemudian bisa tumbuh
Tuan
Hakim Dan si pemilik warung kembali
tertawa terpingkal-pingkal setelah tawa
mereka mereda Abu Nawas pun berkata itu
memang aneh tapi kenapa kalian tidak
tertawa ketika mendengar ada ayam yang
sudah dimasak bisa bertelur dan
berkembang biak lalu dipatok dengan
harga sebesar 200 Dirham
spontan Tuan Hakim dan pemilik warung
berdiam tak sepatah kata pun yang
terucap dari mulut mereka Kenapa kalian
diam saja Apa harus aku yang tertawa
tanya Abu Nawas wajah mereka berdua
mendadak langsung pucat setelah terdiam
agak lama Abu Nawas pun lalu pergi
meninggalkan mereka akhirnya Abu Nawas
berhasil lolos dari siasat licik si
pemilik warung Sekian dulu perjumpaan
kita kali ini sampai bertemu lagi di
kisah selanjutnya Terima kasih yang
sudah subscribe dan setia menonton
channel ini wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-abu-nawas-gigit.html
Posting Komentar