Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Abu Nawas,
Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas
link : Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas
Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas
Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-anak-bandel-dan.html
Judul : Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas
link : Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas
Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas
Assalamualaikum semuanya semoga kalian
semua dalam keadaan sehat dan
dilancarkan rezekinya Amin ya robbal
alamin
Pada suatu hari Baginda Raja kedatangan
sahabatnya yang juga merupakan raja dari
negeri seberang
sahabatnya yang seorang raja itu
mengeluhkan tentang perilaku putranya
kepada Baginda Raja raja dari negeri
seberang tersebut menceritakan bahwa
anaknya sangat pemalas dan enggan
disuruh belajar dan yang lebih parahnya
lagi si anak bandelnya kelewat Batas ia
lebih suka menghabiskan waktunya hanya
untuk bermain dan tidur
manakala setiap kali sang raja
mendatangkan guru untuk mengajari
anaknya si anak malah menertawakan guru
yang mengajarnya Bahkan seringkali
dilecehkan dan diabaikan hal ini membuat
guru-guru yang mengajar memilih untuk
berhenti mereka tak mampu menghadapi
sifat Putra Raja yang nakal tersebut
padahal sang raja berharap kelak
putranya sanggup mewarisi kerajaan untuk
generasi berikutnya Kenapa tidak kau
titipkan saja kepada Abu Nawas biarkan
dia mendidik anakmu dengan caranya tutur
Baginda Raja menyarankan
Abu Nawas Siapa itu Abu Nawas tanya
sahabatnya dia itu ulama sufi yang
terkenal cerdik dan pandai di kota
Baghdad jawab Baginda Raja
Baiklah akan aku coba minggu depan aku
akan ajak Putraku kemarin balas
sahabatnya beberapa minggu kemudian
dengan diantar Baginda Raja raja dari
negeri seberang tersebut membawa
putranya ke rumah Abu Nawas
melihat kedatangan tamu seorang raja
tentu saja membuat Abu Nawas terkejut
ampun Paduka yang mulia ada gerangan apa
tiba-tiba Paduka datang kemari tanya Abu
Nawas
Baginda Raja lalu mengungkapkan maksud
kedatangannya ia hendak menitipkan Putra
sahabatnya kepada Abu Nawas untuk
diajari ilmu agama dan kedisiplinan
wahai Abu Nawas ajarkan anak saya ilmu
agama dan didiklah dia supaya disiplin
minta sahabat Baginda Raja
Saya bersedia tapi saya akan mendidiknya
dengan cara saya dan Paduka tidak boleh
sakit hati balas Abu Nawas
baik Abu Nawas semuanya aku serahkan
padamu ujar
sahabat Baginda Raja
singkat cerita maka Pulanglah Baginda
Raja dan sahabatnya
baru saja ditinggal orang tuanya si anak
membuat ulah di rumah Abu Nawas ia
dengan beraninya membentak Abu Nawas
saat minta diambilkan air minum
awalnya Abu Nawas menanggapinya dengan
senyuman ia selalu menuruti kemauan si
anak tersebut
hingga Pada suatu hari tiba-tiba Abu
Nawas memukul Si Anak Cukup keras
padahal Ia tidak melakukan kesalahan
apapun Sejak saat itulah si anak menjadi
takut kepada Abu Nawas sifatnya yang
bandel dan suka malas-malasan mendadak
berubah menjadi penurut dan rajin
beberapa tahun kemudian orang tuanya
datang untuk menjemput Sang putra
mahkota si anak ini menjadi pribadi yang
sopan dia juga cerdas dan cepat
menguasai berbagai ilmu agama yang
diajarkan Abu Nawas melihat perubahan
pada diri anaknya sang raja menjadi
senang dan bahagia
Seiring berjalannya waktu si anak yang
sudah menginjak dewasa dinobatkan
sebagai raja untuk menggantikan posisi
ayahnya
berkat kecerdasan dan kedisiplinannya
dia menjadi raja yang gagah dan
berwibawa suatu hari Dia teringat dengan
Abu Nawas
sosok guru yang telah
mendidiknya Ia pun Berencana untuk
menemuinya
dengan didampingi pasukan kerajaan
pemuda yang kini sudah menjadi raja
berangkat menuju rumah Abu Nawas
Setibanya di sana ia langsung disambut
hangat dan dipersilahkan masuk oleh Abu
Nawas setelah cukup lama
berbincang-bincang Ia lalu bertanya
kepada Abu Nawas guru aku mau bertanya
Masih ingatkah suatu hari guru memukulku
padahal aku tidak bersalah waktu itu
atas dasar apa Guru melakukannya
sekian tahun lamanya ternyata sang murid
masih menyimpan pertanyaan tentang
kenangan pahit dari Sang Guru mendengar
pertanyaan tersebut Abu Nawas
menjawabnya dengan tersenyum Aku sudah
lama menunggu datangnya hari ini dimana
kamu bertanya tentang pukulan itu
sekarang kamu tahu bahwa pukulan
kezaliman itu membuatmu tak bisa
melupakannya begitu saja Ia terus
mengganggumu setiap waktu maka ini
adalah pelajaran untukmu di hari ketika
kamu menjadi pemimpin seperti sekarang
Jangan pernah sekalipun menjalani
masyarakatmu karena mereka tak pernah
bisa tidur dan tak pernah bisa lupa
pahitnya kezaliman
setelah mendapat penjelasan
tersebut
sang raja yang baru itu merasa puas
sekaligus mendapat wejangan yang sangat
berharga
kisah selanjutnya
sore itu Abu Nawas sedang duduk santai
di istana sambil ngobrol asik dengan
Baginda Raja
diketahui sejumlah menteri
menyaksikannya dengan rasa Iri kepada
Abu Nawas
apa sih Hebatnya Abu Nawas bisa-bisanya
duduk santai dengan Baginda Raja celetuk
salah seorang menteri
Baginda Raja yang memahami gelagat para
menterinya sengaja membiarkan Ia tetap
asyik bercanda tawa dengan Abu Nawas
lalu Baginda Raja berkata Hei Abu Nawas
Kenapa sih para menteri ku banyak yang
tidak suka kepadamu tanya Baginda Raja
Abu Nawas hanya tersenyum
Mungkin mereka
belum kenal dengan baik siapa hamba
jawab Abu Nawas kenanya
belum kenal Bagaimana maksudmu tanya
Baginda Raja kembali
bisa jadi mereka hanya mengenalku
sedikit itupun hanya mengenal yang
jelek-jeleknya saja balas Abu Nawas
oh iya katanya Baginda Raja akan membeli
gajah tanya balik Abu Nawas kamu kalau
saya ajak bicara serius selalu
mengalihkan pembicaraan kerudung Baginda
Raja
ampun Baginda yang mulia hamba sama
sekali tidak mengalihkan pembicaraan
justru hamba ingin menjelaskan maksud
jawaban hamba tadi sebab ini ada
kaitannya dengan pertanyaan Baginda kata
Abu Nawas menjelaskan
kamu malah membuatku jadi tambah bingung
Abu Nawas tutur Baginda Raja
begini saja Baginda Saya mau tanya
apakah para menteri yang tidak suka
denganku mereka semua pernah melihat
binatang gajah tanya Abu Nawas
Saya kira Tidak seorangpun dari mereka
yang pernah melihat gajah seumur
hidupnya Memangnya kenapa Abu Nawas
Baginda Raja balik bertanya
saya ada permintaan Baginda permintaan
saya adalah kumpulkan mereka bersama
gajah di salah satu ruangan yang gelap
kemudian satu persatu dari mereka
dimintai pendapatnya tentang bentuk
gajah ujar Abu Nawas
Baginda Raja
pun memenuhi permintaan Abu
Nawas para menteri yang tidak suka
dengan Abu Nawas dikumpulkan dalam satu
ruangan yang gelap bersama gajah
karena kondisinya yang gelap mereka
memegang gajah setengahnya ada yang
memegang belalainya ada yang memegang
kopinya Ada pula yang memegang ekornya
setelah itu satu persatu menterinya
dimintai pendapat tentang hewan gajah
menteri satu mengatakan kalau gajah Tak
ubahnya seperti ular piton ia
beranggapan demikian karena yang ia
pegang adalah belalainya
menteri kedua mengatakan kalau Gajah itu
seperti kipas ia beranggapan demikian
karena yang ia pegang adalah kupingnya
Adapun menteri selanjutnya mengatakan
kalau Gajah itu seperti
belut karena
yang ia pegang adalah ekornya gajah pada
intinya mereka menilai hewan gajah
berbeda-beda sesuai dengan apa yang
mereka ketahui
Tidak seorangpun bisa menggambarkan
gajah dengan sempurna lantaran mereka
menyentuhnya hanya sebagian
Bagaimana Baginda yang mulia Apakah
salah satu dari mereka ada yang
menjawabnya dengan benar tanya Abu Nawas
tidak ada satupun yang benar Abu Nawas
jawab Baginda Raja tapi Apa kaitannya
dengan pembicaraan kita tadi tanya
Baginda Raja heran
Abu Nawas menjawab mereka tidak
mengetahui secara utuh dan benar tentang
gajah tapi mereka terburu-buru dalam
menyimpulkan bentuk hewan gajah Padahal
mereka hanya memegangnya dari salah satu
sisi
begitu juga ketika mereka
menyimpulkan
tentang saya mereka tidak mengetahui
secara utuh dan benar tentang saya tapi
mereka dengan mudahnya menilai saya
mendengar penjelasan Abu Nawas Baginda
Raja pun mulai paham ternyata memang
butuh waktu dan pikiran yang bening
tanpa ada sikap iri untuk mengenal
dirimu Abu Nawas ujar Baginda Raja
kisah selanjutnya
suatu kali ketika Baginda Raja Harun Al
Rasyid sedang duduk di singgasananya
datanglah seorang menteri menghadap
Baginda Raja untuk mengadukan perbuatan
Abu Nawas
Paduka yang mulia Abu Nawas melarang
orang-orang untuk sujud dan ruku saat
salat dia juga menceritakan kepada
orang-orang katanya Baginda Raja suka
fitnah
tentu saja hal itu membuat Baginda Raja
murka kurang ajar Abu Nawas ia berani
menantang perintah Allah dan dia juga
berani memfitnahku Ketus Baginda Raja
karena saking geramnya Baginda Raja
langsung memanggil Abu Nawas ke istana
untuk dimintai keterangan dan
bertanggung jawabban atas segala
kegaduhan yang dibuatnya
dengan dijemput oleh beberapa pengawal
kerajaan akhirnya Abu Nawas datang ke
istana
Hei Abu Nawas Apa benar kamu melarang
orang-orang untuk sujud dan ruku saat
salat tanya Baginda emosi
benar
Baginda jawab Abu Nawas enteng
melihat reaksi Abu Nawas yang tak merasa
bersalah membuat Baginda Raja tambah
emosi meski begitu Baginda tetap menahan
amarahnya dan kembali bertanya kepada
Abu Nawas
dan Apa benar kamu mengatakan kepada
orang-orang kalau aku adalah raja yang
suka fitnah
Iya benar Baginda dan Kenyataannya
memang begitu jawab Abu Nawas sambil
cengengesan
kali ini Baginda Raja benar-benar tidak
bisa membendung emosinya kesabarannya
sudah hilang dengan sangat marah Baginda
berkata kepada Abu Nawas kamu memang
pantas dihukum mati Abu Nawas kamu telah
berani melanggar syariat Islam dan kamu
sudah menyebarkan fitnah tentang rajamu
ini
seketika Baginda Raja langsung menyuruh
beberapa prajuritnya untuk menahan Abu
Nawas dan memasukkannya ke dalam penjara
Tunggu dulu Baginda jangan tergesa-gesa
dalam mengambil keputusan izinkan hamba
memberikan penjelasan minta Abu Nawas
aku tidak butuh penjelasanmu
jelas-jelas kamu sudah bersalah bentak
Baginda Raja
Bagaimana mungkin Baginda bisa
memutuskan saya bersalah sedangkan
Baginda sendiri tidak mau mendengarkan
penjelasanku ujar Abu Nawas
Baiklah cepat jelaskan sekarang desak
Baginda penuh emosi
begini Baginda yang mulia memang hamba
akui hamba telah mengatakan itu Namun
sepertinya kedua pernyataan hamba
tersebut datang kepada Baduga dalam
keadaan yang tidak lengkap
seolah-olah hamba bersalah dan melanggar
syariat Islam hamba kali ini merasa
difitnah Paduka yang mulia jelas Abu
Nawas
apa merasa difitnah justru kamu yang
telah memfitnah saya kepada orang-orang
[Musik]
Abu Nawas kemudian memberikan penjelasan
secara rinci dan jelas
ampun Paduka yang mulia jadi aslinya
begini Baginda hamba
memang melarang
orang untuk ruku dan sujud dalam salat
tapi bukan pada salat lima waktu atau
salat lainnya melainkan salat jenazah
karena pada waktu itu hamba memang
sedang menjelaskan tentang salat jenazah
jelas Abu Nawas
Baginda mencoba mencerna apa yang
dikatakan oleh Abu Nawas
meski sebelumnya Baginda sangat geram
namun sekarang dapat membenarkan apa
yang menjadi pendapat Abu Nawas tersebut
Lalu bagaimana tentang pernyataanmu
tentangku kamu mengatakan kepada
orang-orang kalau aku suka fitnah tanya
Baginda Raja
Oh mengenai hal itu kebetulan pada saat
itu hamba sedang menerangkan tentang
ayat Alquran dimana dalam ayat tersebut
menjelaskan bahwa anak-anak dan harta
adalah fitnah
Bukankah Baginda suka dengan anak-anak
dan harta kalau begitu Baginda berarti
suka dengan fitnah Adakah perkataan saya
yang salah
tanya Abu Nawas
setelah mendengar penjelasan Abu Nawas
Baginda malah merasa malu karena
kata-kata Abu Nawas bukan hanya untuk
pembelaan diri semata melainkan
sebuah
sindiran dan teguran terhadap dirinya
dimana dirinya selama ini terlalu larut
dalam kesenangan duniawi padahal
kenikmatan yang ia dapatkan itu adalah
ujian dari Allah subhanahu wa ta'ala
dengan demikian Baginda Raja akhirnya
meminta maaf kepada Abu Nawas karena
telah berburuk sangka kepadanya
dan ternyata penyebab berita yang tidak
utuh ini tersebar karena terdapat
beberapa orang kerajaan yang tidak suka
melihat kedekatan Abu Nawas dengan
Baginda Raja oleh sebab itulah mereka
sengaja menyampaikan informasi yang
salah dan tidak utuh agar dapat
menjatuhkan nama Abu Nawas di depan
Baginda Raja
kisah selanjutnya
biasanya ketika ada sebuah makam keramat
yang disiarai banyak orang hal itu
disebabkan karena di tempat itu
dikuburkan seorang yang alim atau bisa
juga seorang pahlawan yang berjasa bagi
negaranya
tujuan para peziarah pun berbeda-beda
ada yang sekedar mendoakan Ada pula yang
meminta keberkahan dan kali ini saya
akan menceritakan kisah lucu tentang Abu
Nawas dan makam keramat
kisah ini berawal ketika Abu Nawas
silaturahmi ke rumah sahabatnya yang
berada di kampung seberang
sepulangnya dari sana Abu Nawas diberi
hadiah seekor keledai sebagai
kenang-kenangan
Beberapa hari kemudian Abu Nawas
mendengar kabar bahwa sahabatnya itu
meninggal dunia
sedihlah hati Abu Nawas ia tak menyangka
sahabatnya yang sangat ia cintai pergi
begitu cepat meninggalkan dunia ini
untuk mengobati rasa kehilangannya Abu
Nawas merawat dengan baik keledai
pemberian sahabatnya Itu sebab keledai
inilah satu-satunya kenangan
yang
membuat dirinya selalu teringat akan
sahabatnya
Abu Nawas memperlakukan si Keledai
dengan sepenuh hati layaknya ia
memperlakukan sahabatnya yang telah
meninggal itu
tidak berselang lama Abu Nawas kembali
dirundung duka keledai pemberian
sahabatnya juga ikut mati Ia pun lalu
menguburkannya di kampung sahabatnya
yang telah meninggal
Setelah usai mengubur Abu Nawas
bersimpuh di Pusara sambil meratapi
keledainya untuk beberapa lama Abu Nawas
terlihat khusus berdoa dengan bercucuran
air mata
disaat situasi demikian lewatlah
rombongan warga melintas di tempat itu
mereka berpikir pasti yang di makam
tersebut adalah Makam orang suci sebab
Abu Nawas yang terkenal Alim dan pintar
saja sampai rela datang ke kampung
mereka hanya untuk menziai
makam itu
apalagi ketika mereka melihat Abu Nawas
tampak sedih Sampai sebegitunya meratapi
kepergian orang di makam itu
rombongan warga ini lalu berhenti dan
ikut berdoa di makam tersebut ada yang
minta keberkahan Ada pula yang berdoa
agar hajatnya terkabul tentu saja hal
ini membuat Abu Nawas kaget Hei apa yang
kalian lakukan tanya Abu Nawas heran
kami juga ingin mendapatkan berkah
seperti dirimu Kami yakin kalau makam
ini adalah bukan Makam orang sembarangan
dijawab mereka
bertambah kagetlah Abu Nawas
mendengarnya kemudian Abu Nawas
memberitahu bahwa kuburan tersebut
bukanlah kuburan siapa-siapa melainkan
kuburan keledai miliknya tapi mereka tak
mempercayainya mana mungkin ini makam
keledai buktinya kamu sampai sebegitu
sedihnya kamu pasti ingin mencari
keuntungan dari makam ini hanya untuk
dirimu saja ujar mereka
Abu Nawas sudah berkali-kali meyakinkan
mereka tapi mereka tidak menghiraukannya
yang akhirnya membuat Abu Nawas
kewalahan Ia pun akhirnya menyerah dan
meninggalkan
kampung tersebut
bertahun-tahun kemudian Abu Nawas diajak
kawahnya jalan-jalan mengunjungi Kampung
tempat keledai Abu Nawas dimakamkan
Sesampainya di sana Abu Nawas dan
kawannya merasa heran kenapa ada banyak
orang mengunjungi sebuah makam ratusan
orang terlihat antri bergantian
menjiarai makam tersebut
Abu Nawas dan Kawannya pun menjadi
penasaran mereka berdua ingin
mengetahuinya
makan Siapa yang kau kunjungi tanya Abu
Nawas kepada seseorang yang kebetulan
melintas di hadapannya
itu makam keramat jawab orang itu
singkat Ayo Abu Nawas kita ke sana saya
sangat penasaran ajak kawannya
mereka berdua lalu mendekati makam
keramat yang dimaksud yang ramai
dikunjungi sampai Ribuan Orang dan
ternyata makam tersebut adalah makam
keledainya Abu Nawas yang telah
bertahun-tahun meninggal
melihat hal itu spontan Abu Nawas
tertawa terpingkal-pingkal
Abu Nawas Kenapa kamu tertawa Apa ada
yang lucu ujar kawannya heran Kamu tahu
tidak Makam siapa itu tanya Abu Nawas
Memangnya kamu tahu Kata kawannya balik
bertanya tentu saja saya tahu aku sangat
Mengenali makam itu jawab Abu Nawas
Abu Nawas pun lalu menceritakan kisah
tentang makam keledai pemberian
sahabatnya
mendengar cerita Abu Nawas kawahnya itu
seketika ikut tertawa terpingkal-pingkal
tingkah Abu Nawas
dan kawannya ini
membuat ratusan peziarah merasa
terganggu dan menganggap Abu Nawas
mengolok-olok makam keramat orang-orang
lalu menegur Abu Nawas agar menjaga
sikap tapi Abu Nawas Justru malah
tertawa lebih kencang
tentu saja hal ini membuat orang-orang
emosi mereka segera menangkap Abu Nawas
dan hendak memukulinya
Tunggu dulu kalian jangan cepat emosi
kalian tahu tidak makam yang kalian
anggap keramat itu bukan makam Orang
alim tapi makam keledaiku yang mati aku
sengaja menguburkannya di situ Kalau
kalian tidak percaya
gali saja kuburan
itu kalau saya berbohong silahkan kalian
boleh membunuh saya ucap Abu Nawas
ratusan orang yang hadir saling tatap
satu sama lain Ada yang percaya Ada pula
yang tidak percaya akhirnya untuk
membuktikan ucapan Abu Nawas mereka
beramai-ramai menggali tanah makam
tersebut dan ternyata memang benar yang
mereka temukan adalah tulang belulang
seekor keledai kemudian salah seorang
warga bertanya kepada Abu Nawas
kenapa bisa seperti ini Abu Nawas
Abu Nawas pun lalu menjelaskan awal
mulanya dan kenapa keledainya dimakamkan
di kampung mereka itu dikarenakan
keledai miliknya adalah pemberian
sahabatnya yang telah meninggal yang
juga merupakan penduduk Kampung ini
Sejak saat itulah akhirnya orang-orang
menjadi sadar dan tidak lagi menganggap
keramat makam tersebut
kisah selanjutnya
suasana pagi dan cerah mengusik Abu
Nawas untuk berjalan-jalan menikmati
indahnya kota Baghdad seperti biasa Ia
juga tak lupa mampir ke warung untuk
nongkrong bersama kawan-kawannya
Setibanya di warung ternyata
teman-temannya Abu Nawas sudah pada
berkumpul Mereka tampak asik sedang
membicarakan suatu berita yang lagi
hangat karena merasa ingin tahu Abu
Nawas pun lalu bertanya kepada mereka
kayaknya kalian lagi ngobrol Serius nih
Apakah ada kabar terbaru tanya Abu Nawas
salah satu temannya menjawab ada yaitu
lomba tinju bebas hadiahnya 1 kg emas
Benarkah tanya Abu Nawas kaget Apakah
semua orang boleh mendaftar tanya Abu
Nawas kembali mereka menjawab
lomba ini terbuka untuk umum Abu Nawas
semua orang boleh mendaftar Memangnya
kamu mau ikut Abu Nawas tanya mereka
tertawa
iya saya mau ikut mendaftar jawab Abu
Nawas mantap Apa kamu serius Abu Nawas
tanya mereka tak percaya
maaf nih Abu Nawas bukannya saya
menghina tapi badanmu kan kurus dan
tenagamu juga tak begitu kuat
namun Abu Nawas tidak menghiraukan
ucapan temannya itu kita lihat saja
nanti siapa yang bakalan jadi juaranya
ujar Abu Nawas penuh percaya diri
hari yang ditunggu-tunggu pun tiba semua
orang berkumpul di lapangan untuk
menyaksikan jalannya perhelatan tinju
bebas
kawan-kawan Abu Nawas juga
berbondong-bondong ikut menghadirinya
mereka penasaran dengan aksi Abu Nawas
nantinya
pertandingan demi pertandingan pun telah
selesai dilaksanakan beberapa peserta
ada yang mengalami cedera ada juga yang
sampai keluar darahnya dan kini tibalah
giliran Abu Nawas melawan dengan petinju
yang berbadan kekar dan besar
timbanglah nama
petunjuk itu supaya
masuk ke dalam ring Ia pun masuk dengan
gagahnya sambil mengepalkan tangannya
seolah tak sabar ingin menghajar Abu
Nawas gila badannya gede banget ujar
kawan Abu Nawas sekali tonjok bisa mati
tuh Abu Nawas sahut kawan lainnya
namun saat nama Abu Nawas dipanggil Abu
Nawas sama sekali tidak menampakkan
dirinya
setelah ditunggu beberapa menit Abu
Nawas masih saja belum kelihatan maka
dengan terpaksa pertandingan pun ditunda
Bukan main geramnya petinju tersebut
baginya ini merupakan pelecehan mana Abu
Nawas mana Abu Nawas teriaknya penuh
emosi
ada yang tahu dimana rumahnya aku akan
menyeret paksa dia kemari sambungnya
beberapa orang lalu menunjukkan Di mana
alamat rumah Abu Nawas
dengan Langkah tegap si petinju bergegas
menuju rumah Abu Nawas Waduh bakalan
mampus tuh Abu Nawas celetuk salah satu
kawan Abu Nawas
dengan dikawal beberapa orang dan
panitia lomba sampailah si petinju itu
di depan rumah Abu Nawas saking emosinya
si petinju langsung mendobrak pintu
rumahnya dengan sekali pukul akan tetapi
saat ia mulai memasuki rumah Abu Nawas
ia tidak mendapati
seorangpun di situ ia
malah dikejutkan oleh sesuatu yang
membuatnya sangat kaget badannya
mendadak langsung gemetaran
pasalnya ia melihat terpampang celana
pendek untuk tinju tapi dengan ukuran
yang sangat besar kontan saja sang
petinju tadi nyalinya langsung menciut
matilah aku ternyata yang bernama Abu
Nawas tubuhnya pasti besar sekali celana
pendeknya saja segitu bagaimana nanti
orangnya pikir Si petinju tersebut
dengan langkah gemetaran si petinju lalu
keluar dari rumah Abu Nawas dan menemui
panitia
lomba Saya tidak mau meneruskan
pertandingan ini saya memilih untuk
mengundurkan diri ucap si petinju
tersebut
akibat dari kecerdikan Abu Nawas ini ia
pun menjadi pemenangnya tanpa harus
bertanding Abu Nawas pun akhirnya
mendapatkan hadiah 1 kg emas
Sekian dulu perjumpaan kita kali ini
sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya
Terima kasih yang sudah subscribe dan
setia menonton channel ini
wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-anak-bandel-dan.html
Posting Komentar