Cerita Abu Nawas Bikin Ngakak !! Abu Nawas Dikerjai Anak Gembala - Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Bikin Ngakak !! Abu Nawas Dikerjai Anak Gembala , cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Abu Nawas,
Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Cerita Abu Nawas Bikin Ngakak !! Abu Nawas Dikerjai Anak Gembala
link : Cerita Abu Nawas Bikin Ngakak !! Abu Nawas Dikerjai Anak Gembala
Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Bikin Ngakak !! Abu Nawas Dikerjai Anak Gembala
Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Bikin Ngakak !! Abu Nawas Dikerjai Anak Gembala dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-bikin-ngakak-abu-nawas.html
Judul : Cerita Abu Nawas Bikin Ngakak !! Abu Nawas Dikerjai Anak Gembala
link : Cerita Abu Nawas Bikin Ngakak !! Abu Nawas Dikerjai Anak Gembala
Cerita Abu Nawas Bikin Ngakak !! Abu Nawas Dikerjai Anak Gembala
Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan
dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin
Pada suatu hari Baginda Raja menyuruh beberapa pengawal untuk memanggil Abu
Nawas datang ke istana dengan Sigap para pengawal langsung melaksanakan tugas
yang diperintahkan Tuan Abu Anda diminta datang ke istana
sekarang juga Abu Nawas yang sedang duduk santai merasa sedikit terganggu dengan perintah
tersebut Apakah tidak bisa menunggu besok saja Aku sedang malas keluar tugas Abu Nawas
ini titah Paduka Raja Tuan abu harus mematuhinya
balas si Pengawal
maka dengan berat hati Abu Nawas memenuhi panggilan Raja untuk datang ke
istana singkat cerita datanglah Abu Nawas dan menghampiri Baginda Raja yang
tengah duduk di singgasananya ampun Paduka yang mulia ada gerangan apa
Paduka memanggil hamba tanya Abu Nawas begini Abu Nawas aku akan mengajakmu
jalan-jalan keluar istana Aku ingin mengetahui kondisi rakyatku jawab
Baginda Raja Oh begitu hamba siap menemani Paduka
sahut Abu Nawas dengan didampingi beberapa pengawal Baginda Raja dan Abu
Nawas berjalan-jalan keliling Baghdad di setiap kampung yang mereka lalui membuat
Baginda Raja merasa bangga dan puas karena kondisi ekonomi rakyatnya kini
bertambah makmur dan sejahtera hingga sampailah
mereka di sebuah pedesaan yang
jauh dari hiruk pikuk keramaian kota di sana Baginda Raja mendapati ada seorang
anak gembala yang tengah duduk istirahat sambil mengamati domba-domba peliharaannya
domba-dombanya sehat dan gemuk anak itu pasti pandai merawatnya kata Baginda
Raja dalam hati karena merasa penasaran Baginda Raja lalu mengajak Abu Nawas
untuk menghampirinya Abu Nawas Coba kau tanya anak itu bagaimana cara dia merawat
domba-dombanya fisik Baginda Raja kepada Abu Nawas siap Paduka yang mulia balas Abu Nawas
maka Abu Nawas pun mulai bertanya kepada si anak gembala boleh saya tanya sesuatu
ucap Abu Nawas Boleh silahkan Tuan jawab
si anak domba-dombamu sehat dan gemuk kamu kasih makan apa tanya Abu Nawas
domba yang mana dulu nih yang hitam atau yang putih kata si anak balik bertanya
domba yang hitam dulu deh jawab Abu Nawas Oh kalau yang hitam dia
makannya rumput
basah balas si anak lalu kalau domba yang putih kamu kasih makan apa tanya
Abu Nawas kembali yang putih juga sama jawabnya singkat
Abu Nawas hanya geleng-geleng kepala mendengar jawaban tersebut kemudian ia
kembali bertanya domba-domba Ini pertahunnya menghasilkan banyak bulu ya tanya Abu Nawas
domba yang mana dulu yang hitam atau yang putih balas si anak dengan sedikit
kesal Abu Nawas berkata yang hitam dulu deh Oh kalau yang hitam Banyak 10 kg per
tahun jawab si anak lalu kalau domba yang putih berapa KG per tahunnya tanya
Abu Nawas penasaran yang putih juga sama Tuan jawab si anak
sementara Abu Nawas masih bisa menahan emosinya Ia pun kembali bertanya
apakah domba-domba itu juga menghasilkan susu
si anak gembala menjawab domba yang
mana duluan yang hitam atau yang putih dengan nada kesal Abu Nawas membalas
yang hitam dulu Oh kalau yang hitam Alhamdulillah selalu
menghasilkan susu Tuan jawab si anak memangnya kalau yang putih tidak
menghasilkan susu tanya Abu Nawas yang putih juga sama Tuan tiap bulan
pasti menghasilkan susu jawab si anak karena tak kuat menahan emosi Abu Nawas
lalu membentak Si Anak Gembala bocah Kenapa sih kamu selalu membedakan
antara domba hitam dan putih kalau ternyata jawabannya sama saja
si anak gembala spontan ketakutan dibuatnya lalu dengan bibir bergetar si
anak menjawab maaf tuan soalnya domba yang hitam itu adalah milik saya tuan
mendengar alasan si anak gembala Abu Nawas pun merasa bersalah karena
terburu-buru emosi Oh begitu rupanya Maafkan saya ya
habisnya saya tadi sempat emosi lalu kalau yang putih punya siapa Nak tanya
Abu Nawas penuh kelembutan yang putih juga milik saya tuan jawab si anak
seketika emosi Abu Nawas kembali memuncak Ia pun memilih untuk meninggalkan si anak gembala dasar bocah
sialan gerutu Abu Nawas sementara Baginda Raja tertawa terpingkal-pingkal
melihat kejadian tersebut kisah selanjutnya
pada pertemuan kali ini saya akan menceritakan Beberapa kisah lucu tentang
seorang sufi yang bernama Nasrudin hoja membeli sepatu
nasruddin hoja yang akan membeli sepatu mengukur kakinya Dengan sehelai jerami
dan menandainya lalu ia pun berangkat ke toko sepatu yang ada di kota
naasnya dia lupa membawa pengukur sepatu dari jerami yang telah dibuatnya maka
Sesampainya di toko sepatu Ia pun menjadi kebingungan akhirnya Nasrudin
menemukan solusi Ia pun berkata kepada pemilik toko Tuan Bisakah Tuan menunggu barang
Sejenak aku akan mengambil jeramiku yang tertinggal di rumah
tanpa menunggu jawaban Nasrudin bergegas pulang mengambil jerami pengukur kakinya
lalu dengan tergopoh-gopoh Ia pun kembali lagi ke toko tersebut
sayangnya hari telah larut malam dan tokoh sepatunya tentu saja sudah tutup
seseorang yang mendengar ini berkata kepada Nasrudin Hei Nasrudin Bukankah
kamu bisa mengukur
pakai kakimu sendiri kata orang tersebut mendengar itu Nasrudin pun menjawab kamu
sama sekali tak mengerti kesulitanku dengan jerami ini ukurannya sangat
akurat sedangkan kakiku ini tak mudah dipercaya sahut Nasrudin
meminjam keledai keledaian surudin jatuh sakit maka ia
meminjam Seekor kuda kepada tetangganya Kuda itu besar dan kuat serta kencang
larinya begitu Nasrudin menaikinya ia langsung melesat secepat kilat sementara
Nasrudin berpegangan di atasnya penuh ketakutan Nasrudin pun mencoba membelokkan arah
kuda tapi sia-sia Kuda itu lari bertambah kencang beberapa teman
Nasrudin yang sedang bekerja di ladang melihat Nasrudin melaju kencang di atas Kuda mereka mengira Nasrudin sedang ada
sesuatu yang penting mereka pun berteriak mau kemana Nasrudin Mengapa
terburu-buru Nasrudin balik berteriak Saya tidak tahu Binatang ini tidak mengatakannya
kepadaku jatuhnya jubah Nasrudin ketika malam
sudah larut Nasrudin bersama teman-temannya memutuskan untuk pulang ke rumah di pintu rumah mereka pun
berpisah setelah Nasrudin masuk ke dalam rumah
ternyata istri Nasrudin Sudah
menantinya dari tadi aku telah bersusah payah memasak untukmu
sore tadi kata sang istri marah-marah sambil menjawer kuping Nasrudin karena
saking kuatnya Nasrudin sampai terpelanting dan jatuh menabrak peti mendengar suara gaduh teman-teman
Nasrudin yang belum terlalu jauh bertanya dari balik pintu Ada apa
Nasrudin malam-malam begini Kenapa ribut sekali jubahku jatuh dan menabrak peti jawab
Nasrudin jubah jatuh saja suaranya ribut sekali balas mereka tentu saja karena
aku masih berada di dalamnya tutur Nasrudin manfaat keju
setelah bepergian jauh Nasrudin tiba kembali di rumah istrinya menyambutnya
dengan gembira wahai suamiku aku punya sepotong keju untukmu kata istrinya
Alhamdulillah aku suka dengan keju Keju itu baik untuk
kesehatan perut Puji
Nasrudin tidak lama berselang Nasrudin kembali pergi dan
ketika ia kembali istrinya menyambutnya dengan gembira juga Adakah keju untukku tanya Nasrudin tidak
ada lagi wahai suamiku jawab istrinya ya sudah tidak apa-apa lagi pula Keju itu
tidak baik bagi kesehatan gigi ujar Nasrudin mendengar itu istrinya pun
menjadi bingung Jadi mana yang benar wahai suamiku Keju itu baik untuk perut
atau tidak baik untuk gigi Oh itu tergantung tergantung Apakah kejunya ada atau tidak
sabut Nasrudin kucing 2 kilo ketika memiliki uang cukup banyak
Nasrudin membeli ikan di pasar dan membawanya ke rumah Ketika istrinya
melihat ikan yang banyak itu ia pun berpikir Sudah lama aku tidak mengundang
teman-temanku
makan di sini ketika malam tiba Nasrudin pun pulang
kembali ke rumahnya ia berharap ikannya sudah di masakan oleh istrinya namun
alangkah kecewanya ia melihat ikan-ikannya itu sudah habis tinggal
duri-durinya saja siapa yang menghabiskan ikan sebanyak ini tanya
Nasrudin marah istrinya menjawab dimakan kucing Nuh Mengapa juga kau Pelihara
kucing dia akan kucing yang nakal dan juga rakus Nasrudin pun Makan malam dengan seadanya
saja setelah makan dipanggilnya kucingnya dan di bawahnya ke warung
terdekat kucing tersebut Lalu diangkat oleh Nasrudin ketimbangan dan
ditimbangnya lalu ia pun pulang ke rumah dan berkata cukup keras kepada istrinya
Hai istriku Ikanku tadi 2 kilo beratnya dan kucing ini beratnya juga 2 kilo
kalau kucingku 2 kg mana ikannya dan kalau ini ikan 2 kilo lalu mana
kucingnya membalik logika seorang yang filosof dogmatis sedang
menyampaikan ceramah Nasrudin mengamati bahwa jalan pikiran sang filosof terkotak-kotak dan sering
menggunakan aspek intelektual yang tidak realistis setiap masalah didiskusikan
dengan menyetir buku-buku dan kisah-kisah klasik lalu dianalogikan
dengan cara yang tidak semestinya
akhirnya sang penceramah menawarkan Siapa yang mau membaca buku karyanya
Nasrudin segera mengacungkan tangannya sambil memegangnya dengan serius Nasrudin Membuka halaman demi halaman Ia
pun berdiam diri lama sekali sang penceramah mulai kesal
hennarudin engkau bahkan membaca buku saya dengan terbalik Iya aku tahu jawab
Nasrudin Acuh tapi karena cuma ini satu-satunya hasil karyamu rasanya ya
memang begini caranya untuk mempelajari Jalan pikiranmu manipulasi deskripsi
Nasrudin kehilangan sorban barunya yang bagus dan mahal tidak lama kemudian
Nasrudin membuat pengumuman ia menawarkan setengah keping uang perak bagi yang menemukan dan mengembalikan
sorbannya seseorang
protes kepada Nasrudin Hai
Nasrudin Kalau upahnya cuman segitu penemunya tentu tidak akan mengembalikan
sorbanmu hadiahnya tidak sebanding dengan harga sorbanmu yang hilang
Oh kalau begitu aku tambahkan bahwa sorban itu sudah tua kotor dan
sobek-sobek belajar bahasa Kurdi tetangga Nasrudin ingin belajar bahasa
Kurdi maka ia minta diajari Nasrudin sebetulnya Nasrudin juga belum bisa
bahasa Kurdi kecuali hanya beberapa patah kata saja tapi karena tetangganya
memaksa Ia pun akhirnya bersedia Baiklah kita mulai pelajarannya kita
mulai dengan SOP panas dalam bahasa Kurdi itu namanya as ujar Nasrudin
lalu kalau sop dingin bahasa gurihnya apa Nasrudin tanya tetangganya
begini perlu kamu ketahui bahwa orang Kurdi tidak pernah membiarkan sok jadi
dingin jadi engkau tidak akan pernah mengatakan sok dingin dalam bahasa Kurdi
dan orang pintar dikisahkan ada seorang yang sangat pintar tapi juga sombong ia merasa
sangat pintar dalam segala hal karenanya Nasrudin ingin sedikit memberi pelajaran
pada orang pintar sombong ini Hai orang pintar Saya ingin taruhan
tantang Nasrudin orang pintar itu pun tertawa kamu pasti kalah Nasrudin
jawabnya Tentu saja Anda kan pintar sedangkan
saya orang bodoh tapi bolehlah kita coba tutur Nasrudin
peraturannya begini jika anda tidak dapat menjawab pertanyaan saya maka anda
harus memberi saya 10 dirham sedangkan Jika saya tidak dapat menjawab
pertanyaan anda maka saya
harus membayar satu dirham kata Nasrudin
orang pintar itu pun melotot itu tidak adil Nasrudin ujarnya
justru adil Tuan karena anda akan lebih pintar dariku peluang untuk menang lebih
besar balas Nasrudin Oh baiklah dengan setengah bangga orang
pintar tersebut menerima tantangan Nasrudin saya duluan ya yang bertanya pintar
Nasrudin Hewan apa yang kakinya tiga mendengar pertanyaan Nasrudin orang
pintar itu pun langsung protes Hei Nasrudin tidak ada hewan berkaki tiga
bantah orang pintar tersebut pertanyaan macam apa itu katanya dengan geram
anda tidak tahu kan berarti anda salah Anda harus membayar saya 10 dirham minta
Nasrudin dengan berat hati orang pintar itu memberikan 10 Dirham
Karena penasaran orang pintar itu pun mengajukan pertanyaan yang sama sekarang
giliran saya Nasrudin Hewan apa yang kakinya tiga tanya orang pintar tersebut
Waduh maaf saya tidak tahu Kata Nasrudin sambil menyerahkan satu dirham Ia pun
melenggang pergi dengan membawa uang sisa 9 Dirham mimpi paling religius
Nasrudin sedang mengadakan perjalanan bersama
Pastur dan ahli Yoga
Beberapa hari kemudian bekal mereka tinggal sepotong roti masing-masing
mereka merasa berhak untuk memakan roti tersebut setelah debat seru akhirnya
mereka bersepakat akan memberikan roti itu bagi siapa saja yang mengalami mimpi
paling indah maka tidurlah mereka bertiga Pagi harinya Saat bangun Pastur
bercerita tadi malam aku bermimpi indah sekali Aku melihat Kristus membuat tanda
salib itu adalah tanda yang istimewa sekali ahli Yoga juga tak mau kalah itu memang
istimewa tapi aku punya mimpi yang juga tidak kalah hebat tadi malam aku
bermimpi melakukan perjalanan ke surga dan menemui tempat paling damai
Bagaimana denganmu
Nasrudin Apa mimpi yang kamu alami tanya mereka berdua
dengan entengnya Nasrudin menjawab Aku bermimpi sedang kelaparan di tengah
gurun dan tampaklah bayangan Nabi Khidir menghampiriku beliau mendekatiku dan
berkata kalau engkau lapar makanlah roti itu jadi aku langsung bangun dan memakan
roti tersebut saat itu juga kedua temannya hanya bisa melongo mendengar cerita Nasrudin
Nasrudin dan raja Timor leng Timor leng mulai mempercayai Nasrudin
dan kadang mengajaknya berbincang soal kekuasaannya Hei Nasrudin Saya dengar setiap raja di
dalam agamamu katanya selalu memiliki gelar Dengan nama Allah misalnya Al
muwafiq Billah Al mutawakil alalallah Al muktasim bilah dan lain-lain Kalau
menurutmu Apakah gelar yang pantas untukku Nasrudin sempat kaget mengingat Timor
leng adalah raja kafir yang bengis dan juga kejam tapi tak lama
Nasrudin
menemukan jawabannya Saya kira gelar yang paling pantas untuk Anda adalah
naudzubillah jawab Nasrudin kemudian Timor leng meneruskan berbincangannya
Hei Nasrudin menurut agamamu Dimanakah tempatku di akhirat kelak Apakah aku
ditempatkan bersama orang-orang yang mulia atau yang hina bukan Nasrudin kalau ia tak dapat
menjawab pertanyaan semudah itu Raja Penakluk seperti anda insya Allah
akan ditempatkan bersama raja-raja dan juga tokoh-tokoh yang telah menghiasi
sejarah jawab Nasrudin Timur leng benar-benar puas dan gembira Benarkah
itu Nasrudin tentu saja Paduka Saya yakin anda akan
ditempatkan bersama Firaun dari Mesir Raja Namrud dari Babilonia dan Kaisar
Nero dari Romawi dan juga jenghis Khan Entah mengapa Timur leng masih juga
bergembira mendengar jawaban Nasrudin titik berkaki satu
suatu ketika Nasrudin diundang menghadap Timur leng Nasrudin ingin membawa hadiah
kepada raja berupa itik panggang sayang sekali
sebelah kaki itik tersebut sudah
dimakan Nasrudin setelah berpikir-pikir akhirnya Nasrudin membawa juga ide
panggang berkaki satu itu menghadap Timur leng Timor leng lalu bertanya pada
Nasrudin Hai Nasrudin Mengapa itik panggang ini kakinya cuman satu
memang di negara ini itik itik hanya berkaki satu Tuan Kalau tuan tidak
percaya cobalah lihat di kolam Mereka berdua pun lalu berjalan menuju kolam di
sana banyak itik berendam sambil mengangkat salah satu kakinya sehingga nampak hanya berkaki satu
Lihatlah Tuan kata Nasrudin puas di sini ipik hanya berkaki satu
tentu Timor leng tidak mau ditipu maka ia pun berteriak dengan keras semua itik
langsung kaget mendengar teriakannya Mereka pun langsung menurunkan kaki yang dilipat dan beterbangan tapi Nasrudin
tidak kehilangan akal Subhanallah bahkan itik pun takut pada
teriakan anda Barangkali Kalau tuan meneriaki
saya saya juga akan ketakutan dan secara
refleks akan menggandakan kaki saya menjadi 4 dan kemudian berjalan dengan
merangkak jawab Nasrudin mengajari keledai membaca
Timor leng menghadiahi Nasrudin seekor keledai Nasrudin menerimanya dengan
senang hati tetapi Timor leng berkata ajari keledai itu membaca dalam dua
minggu datanglah kembali ke mari dan kita lihat hasilnya Nasrudin pun berlalu dan dua minggu
kemudian ia kembali ke istana tanpa banyak bicara Timur leng menunjukkan ke
sebuah buku besar Nasrudin menggiring keledainya ke buku itu dan membuka sampulnya si Keledai
menata buku itu dan tak lama si Keledai mulai membalik halamannya dengan
lidahnya satu persatu dibaliknya setiap halaman sampai ke
halaman terakhir setelah itu si Keledai menatap Nasrudin
demikianlah Paduka keledaiku sudah bisa membaca sekarang ujar Nasrudin Timur
leng mulai mengintrogasi Bagaimana caramu mengajari dia membaca
Nasrudin lalu menjelaskan sesampainya di rumah aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku dan
aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya keledai tersebut harus belajar
membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji gandum itu sampai ia terlatih
betul untuk membalik-balik halaman buku dengan benar tapi Bukankah ia tidak
mengerti
apa yang dibacanya tanya Timor leng Nasrudin menjawab memang demikianlah
cara keledai membaca tuanku hanya membalik-balikkan halaman tanpa mengerti isinya kalau kita membuka buku tanpa
mengerti isinya kita akan disebut setolol keledai bukan tugas Nasrudin
kisah selanjutnya diceritakan Baginda Raja Sedang
menyelenggarakan acara syukuran di istananya acara tersebut adalah syukuran
untuk pemberian nama bayi dan pada acara kali ini Baginda Raja sengaja tidak
mengundang Abu Nawas menurut Baginda kalau Abu Nawas diundang justru akan
membuat suasana jadi kacau tapi yang namanya Abu Nawas Meskipun tidak
Diundang dia tetap saja nekat datang ke istana
Setibanya di istana Abu Nawas langsung
membaur dengan para tamu undangan tidak lama berselang Baginda Raja pun
mulai berpidato para hadirin sekalian saya ingin mengumumkan mulai sekarang nama bayi ini
adalah jablud tiba-tiba terdengar suara protes dari salah satu tamu undangan
jangan Baginda jangan namai bayi itu dengan nama jablud ternyata tamu yang
protes tersebut adalah Abu Nawas Baginda Raja pun kaget Bagaimana bisa Abu Nawas
datang kemari pikir Baginda Raja tapi ya sudahlah dengan sedikit sewot Baginda
Raja bertanya kepada Abu Nawas Kenapa kamu protes dengan nama yang aku berikan
dengan entengnya Abu Nawas menjawab karena biasanya orang yang bernama
jabrut itu orangnya bodoh Baginda lebih baik diganti nama yang lain saja
kali ini Baginda Raja benar-benar merasa dipermalukan oleh Abu Nawas di depan
para tamu undangan sebab nama yang diberikan Baginda Raja menurutnya sudah
bagus dan
baik tapi bagi Abu Nawas malah dianggap nama tersebut untuk orang yang
bodoh Mana buktinya kalau orang yang bernama jablud itu bodoh tanya Baginda
Raja sewot Kalau kamu tidak bisa membuktikan kamu akan saya hukum pancung
ancam Baginda Raja Tentu saya bisa membuktikannya Paduka yang mulia jawab
Abu Nawas Baginda kenal dengan hakim yang namanya Jabir bukan nah dia itu orangnya bodoh
tapi untuk membuktikan kebutuhannya Saya butuh 30 keping emas ujar Abu Nawas
mendengar penjelasan Abu Nawas Baginda Raja pun yang tadinya sewot mendadak
berubah menjadi tersenyum ini pasti ada hiburan yang segar yang akan
dipertontonkan Abu Nawas pikir Baginda Raja Baiklah akan aku berikan 30 keping emas
tapi sebelumnya kita makan-makan dulu tujuan kamu ke sini untuk bisa makan
gratis kan tawar Baginda sambil tersenyum dengan tingkah konyolnya Abu
Nawas pun mengiyakan setelah acara makan-makan selesai Abu Nawas lalu
pulang dengan membawa 30 keping emas esok harinya Abu Nawas datang ke rumah
Hakim yang bernama jablud dengan membawa 10 keping emas Saat memasuki rumahnya ternyata Hakim
jablud sedang dzikir dengan asyiknya Abu Nawas lantas Memberi salam dan duduk di
sampingnya membalas salam tapi ia tetap melanjutkan dzikirnya dan saat Hakim jabut
memejamkan matanya Abu Nawas dengan sangat hati-hati segera menyelipkan uang
ke bawah
sajadah yang diduduki Hakim jablud tujuannya adalah agar hati
menjadi tidak mengetahuinya setelah pikirnya selesai Hakim jablud
lalu menyapa Abu Nawas Gimana kabarmu Abu Nawas ada gerangan apa datang kemari
Abu Nawas menjawab Alhamdulillah saya sehat tuan saya datang kemari karena
kangen dengan Tuan sudah lama rasanya kita tidak bertemu mereka berdua pun
lalu mengobrol panjang lebar saat sedang asyik asyiknya mengobrol tiba-tiba tanpa
sebab Abu Nawas tertawa terbahak-bahak tentu saja kelakuan Abu Nawas ini
membuat heran Hakim jablud Kenapa kamu tiba-tiba ketawa tanya si Hakim
itu burung Tuan Tanya balik Abu Nawas sambil menunjuk burung yang berada dalam
sangkar Iya Memangnya kenapa Abu Nawas balas
hakimnya Oh burung Tuan mengatakan kepadaku kalau
di bawah sajadah Tuan ada uang 10 keping emas jawab Abu Nawas
antara percaya dan tidak percaya Hakim jablud kemudian bertanya kembali
Bagaimana mungkin kamu tahu bahasa burung [Musik] Entahlah beberapa hari ini tiba-tiba
saya bisa mengetahui semua bahasa binatang terutama bahasa burung ujar Abu
Nawas untuk membuktikan ucapan Abu Nawas Hakim jablud lalu membuka sajadahnya
dan ternyata memang ada uang 10 keping emas bukan main senangnya hati-hati
jablud Tak lama kemudian Abu Nawas selalu pamit pulang
Hai Abu Nawas Jangan sungkan-sungkan seringlah Datang kemari minta Hakim
jabut penuh harap Insya Allah kalau tidak ada halangan saya akan sering datang ke sini Timpal
Abu Nawas ternyata esok paginya Abu Nawas datang lagi lalu dilakukan hal yang serupa
seperti kemarin ia menyelipkan uang 10 keping emas di bawah sajadah tempat
dzikir Hakim Jamrud dan Abu Nawas juga berpura-pura bisa mengetahui bahasa
burung demikian pula dengan hari yang ketiga Abu Nawas melakukan hal yang serupa
sehingga habislah 30 keping emas pemberian dari Baginda Raja akan tetapi
Abu Nawas berhasil membuat Hakim jabut yakin dan percaya dengan kehebatan Abu
Nawas dan pada hari yang keempat Abu Nawas datang tanpa membawa kepingan emas
saat sedang berbincang-bincang asyik Abu Nawas yang biasanya tiba-tiba Tertawa
kali ini ia malah justru menangis tersedu-sedu melihat reaksi Abu Nawas
yang lain dari biasanya Hakim jablun bertanya Kenapa kamu menangis Abu Nawas biasanya
kamu tertawa dengan berpura-pura sedih Abu Nawas menjawab burung Tuan mengatakan bahwa
Tuan akan mati hari ini ujar Abu Nawas Hakim jablud menjadi gemetar wajahnya
pucat pasi ia terdiam begitu lama Menurut kamu apa yang harus aku lakukan
apakah ada jalan keluarnya tanya Hakim jablud gelisah
Abu Nawas selalu berkata supaya omongan burung tuan tidak menjadi kenyataan
mulai sekarang hendaklah Tuan berpura-pura mati
karena saking percayanya dengan ucapan Abu Nawas Ia pun menuruti saran Abu
Nawas yang sangat konyol itu maka dalam beberapa jam saja tersiar kabar kematian
Hakim jablud tentu saja kabar tersebut membuat kaget para warga dan ketika para
warga hendak ikut memandikan dan
mengkafaninya ternyata jenazah Hakim jablud sudah berada di dalam keranda
aku sudah memandikan dan mengkafaninya tugas Abu Nawas Ayo kita bawa langsung
ke pemakaman ajak Abu Nawas kepada para warga yang melayat
saat dalam perjalanan menuju pemakaman mereka berpapasan dengan Baginda Raja
dan rombongannya mayat Siapa yang diusung itu tanya Baginda Raja kepada Abu Nawas
itu mayat Hakim jablud Paduka yang mulia jawab Abu Nawas
Baginda Raja pun terperanjat Kenapa kau tidak kabari aku Abu Nawas ucap Baginda
Raja sedih Buka sebentar kerandanya Aku ingin melihat wajah sahabatku untuk
terakhir kalinya minta Baginda Raja wahai sahabatku Apa yang menyebabkan
kematianmu Aku sama sekali tidak mendengarnya kata Baginda Raja sambil
membuka kerandanya setelah keranda dibuka oleh Baginda Raja tampaklah wajah
Hakim jabut cengengesan Ia juga menerbitkan matanya kepada Baginda
dengan malu-malu melihat hal itu Baginda Raja pun
kaget setengah mati
Hei Abu Nawas Mengapa Hakim yang masih hidup ini kamu katakan sudah mati tanya
bagi lahiran itulah tanda kebodohan orang yang bernama jablus tuanku ujar Abu Nawas
makanya tempo hari saya melarang Baginda menamai bayi dengan nama jablud sambung
Abu Nawas mendengar penjelasan Abu Nawas Baginda Raja pun tertawa terpingkal-bingkal
Sedangkan para pelayat yang dikerjai Abu Nawas merasa geram dengan ulahnya Mereka
pun segera pergi meninggalkan keranda yang dibawanya ada pula yang pergi sambil menendang keranda tersebut
Sekian dulu perjumpaan kita kali ini sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya
Terima kasih yang sudah subscribe dan setia menonton channel ini wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Bikin Ngakak !! Abu Nawas Dikerjai Anak Gembala
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Bikin Ngakak !! Abu Nawas Dikerjai Anak Gembala dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-bikin-ngakak-abu-nawas.html
Posting Komentar