Cerita Abu Nawas Debat Dengan Orang Badui - Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Debat Dengan Orang Badui , cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Abu Nawas,
Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Cerita Abu Nawas Debat Dengan Orang Badui
link : Cerita Abu Nawas Debat Dengan Orang Badui
Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Debat Dengan Orang Badui
Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Debat Dengan Orang Badui dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-debat-dengan-orang.html
Judul : Cerita Abu Nawas Debat Dengan Orang Badui
link : Cerita Abu Nawas Debat Dengan Orang Badui
Cerita Abu Nawas Debat Dengan Orang Badui
Assalamualaikum semuanya semoga kalian
semua dalam keadaan sehat dan
dilancarkan rezekinya Amin ya robbal
alamin
al-hajj adalah sosok unik dalam sejarah
Islam Ia mewakili dua karakter yang
sangat berlawanan kebaikan dan kejahatan
menjadi satu dalam dirinya Al Hajj
sendiri merupakan Gubernur Irak yang
sering digambarkan pemimpin yang kejam
namun Ia juga dikenal seorang yang
cerdas hafal Alquran sejak kecil dan
ahli bahasa ia bahkan berjasa dalam
melengkapi penulisan Alquran dengan
menambahkan tanda baca
suatu hari rombongan al-hajj bin Yusuf
berangkat haji ke Baitullah di tengah
perjalanan yang melewati gurun pasir
mereka mendengar
seorang badui
mengucapkan kata Talbiyah
Talbiyah adalah kalimat Labbaik
Allahumma Labbaik
namun tidak seperti biasa kalimat
Talbiyah yang dilantunkan si Baduy
sangat puitis dan indah akhirnya Al
hajat pun mencari si Baduy dan
menemukannya sedang berada di atas
seekor unta diantara pepohonan Al Hajj
pun segera menghampirinya Kau dari mana
dan hendak kemana tanya Al hajat
aku datang dari ujung Negeri nun jauh di
sana Jawab si Baduy
dari ujung Negeri mana kejar Al hajat
dari Irak jawab si Baduy Oh ya iraknya
gimana selidik Al hajat
di kotanya al-hajj bin Yusuf jawab si
Baduy si Baduy ini tidak mengetahui
bahwa orang yang ada di hadapannya
adalah Al hajat sendiri
Kamu sepertinya tidak senang dengan Al
hajat apa kelakuan dia buruk pada kalian
tanya Al hajat semakin penasaran
perlakuannya persis seperti Firaun
terhadap Bani Israil yang membunuh anak
laki-laki dari Bani Israil
dan
membiarkan hidup anak-anak perempuan
jawab si badui tanpa ragu
Apakah ia sedang bepergian atau sedang
berada di sana pancing Al hajat
Dia sedang bepergian sahut si Baduy
pergi ke mana dia tanya Al hajat
berangkat haji Semoga Allah tidak
menerima hajinya ujar si Baduy
lalu Selama dia menunaikan ibadah haji
Apakah ia memasrahkan kekuasaannya
kepada seseorang di sana tanya Al hajat
ya dia menitipkan kepada saudaranya
Namanya Muhammad jawab si Baduy
Terus bagaimana perlakuan Muhammad
kepada kalian tanya Al hajat
Ia juga tak kalah jahatnya dengan
al-hajj orang yang zalim dan sembrono
lubang tenggorokannya luas suka berbuat
maksiat orang yang sial jawab si
karena sudah tak tahan mendengar cacian
dari si Baduy Al hajat akhirnya berkata
apakah Kau mengenalku tanya Al hajat si
Baduy dengan polosnya menjawab tidak aku
tidak mengenalmu
ketahuilah Aku ini adalah Al hajat bin
Yusuf Gubernur Irak tegas Al hajat
bukannya takut si Baduy Malah semakin
berani mencacinya
demi Allah ia orang yang paling jahat di
langit dan
bumi
al-hajj tak menyangka sama sekali dengan
reaksi orang berdui tersebut ia mengira
si Baduy bakalan minta maaf setelah tahu
bahwa dirinya adalah al-hajjaj ternyata
si Baduy tetap saja mencaci dirinya
Aku akan membunuhmu dengan cara yang tak
pernah kulakukan terhadap siapapun
sebelumnya ancam Al hajat aku masih
memiliki Allah yang pasti akan
membebaskanku dan menyelamatkanku darimu
balas si Baduy tanpa Gentar
mendengar ucapan si Baduy tersebut emosi
Al hajat sementara langsung mereda
Hei Baduy Aku mau bertanya padamu bentak
sang Gubernur Irak itu
Baiklah demi Allah aku akan menjawab
pertanyaanmu sahut si Baduy
Apakah kau bisa membaca ayat dari
Alquran dengan baik tanya Al hajat
Ya tentu saja bisa jawab si Baduy
coba perdengarkanlah kepada kami minta
Al hajat
si Baduy lalu membaca surat an-nasr yang
artinya dengan nama Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang jika telah
datang Pertolongan Allah dan kemenangan
dan engkau melihat Manusia
berbondong-bondong keluar dari agama
Allah di sini ada kalimat yang sengaja
diubah oleh si Baduy yang seharusnya Dan
engkau melihat manusia
berbondong-bondong masuk agama Allah
diubah menjadi dan engkau melihat
Manusia berbondong-bondong keluar dari
agama Allah
tentu saja hal ini mengundang protes
dari Al hajat
salah bukan seperti itu bunyinya bentak
Al hajat
lalu yang benar bagaimana tanya si Baduy
mereka berbondong-bondong masuk ke dalam
agama Allah kata Al hajat menjelaskan
itu memang betul tapi hal itu terjadi
sebelum al-hajj berkuasa namun ketika
kamu sudah berkuasa orang-orang keluar
dari agama Allah ujar si Baduy mendengar
penjelasan tersebut Al hajat sontak
tertawa terpingkal-pingkal kemudian ia
kembali menanyakan pendapat si Baduy
tentang tokoh-tokoh penting dalam
sejarah Islam mulai dari Nabi Muhammad
Abu Bakar Umar Bin Khattab Utsman bin
Affan Ali bin Abi Thalib dan lain
sebagainya
si Baduy menjawab semua pertanyaan
tentang tokoh-tokoh tanpa nuansa
kebencian sebagaimana yang diajarkan
oleh pemerintahan saat itu
kemudian Al hajat melanjutkan Bertanya
kepadanya
Apa pendapatmu tentang Yazid Bin
muawiyah
si Baduy menjawab
menurutku Barang siapa yang lebih dariku
tentu ia lebih buruk darimu jawaban si
Baduy membuat Al hajat merasa penasaran
Siapakah orang yang lebih baik darimu
Dan lebih jelek dariku tanya
Al hajat
Nabi Musa lebih baik dariku sedangkan
Firaun lebih jelek darimu jawab si Baduy
Terus apa yang dikatakan Firaun kepada
Musa tanya Al hajat ia penasaran
seberapa dalam pengetahuan si Baduy
tentang Alquran
si Baduy lalu mengutip Kitab Alquran
surat Thaha ayat 51 sampai 52
dia Firaun berkata Jadi bagaimana
keadaan umat-umat terdahulu Musa
menjawab pengetahuan tentang hal itu ada
pada Tuhanku di dalam sebuah kitab laul
Mahfudz Al hajat mulai tertarik dengan
kepintaran si Baduy Ia pun kembali
bertanya
Apa pendapatmu tentang Abdul Malik bin
Marwan Abdul Malik bin Marwan adalah
khalifah yang sedang berkuasa saat itu
demi Allah dia melakukan kesalahan yang
memenuhi langit dan bumi jawab si Baduy
Mengapa bisa begitu tanya Al hajat mulai
emosi karena dia mengangkat dirimu untuk
mengurus persoalan orang-orang Islam
kamu menghakimi harta dan darah mereka
dengan penindasan dan kezaliman jawab si
Baduy
sontak Al hajat langsung emosi dan
bersiap menghunuskan pedang Ia juga
memberi isyarat kepada algojonya untuk
memenggal leher si Baduy lantas si Baduy
menggerakkan kedua bibirnya
seperti
sedang membaca sesuatu dan tiba-tiba
pedang yang dipegang oleh Al hajat
terjatuh sang algojo yang sudah siap
memenggal leher si Baduy juga jatuh
tersungkur akhirnya Al hajat membiarkan
si Baduy itu pergi berlalu sebelum si
Baduy pergi al hajat kembali bertanya
Atas nama Tuhan yang kau sembah Sudikah
kau memberitahuku Doa apa yang kau baca
tadi si Baduy membalas itu adalah doa
yang jika aku ajarkan padamu niscaya
Allah akan mengampunimu doanya adalah
sebagai berikut Ya Allah pemilik alam
semesta pembebas kaum tertindas yang
menghancurkan pasukan-pasukan musuh
menggerakkan awan menurunkan wahyu
memberi Rizki tak terduga kepada
siapapun yang ia kehendaki Maharaja di
Raja Maha Penerima Taubat yang
mengembalikan Musa kepada ibunya dan
mengembalikan Yusuf kepada ibunya Aku
memohon padaMu untuk menurunkan rezeki
untukku
Lindungilah diriku dari
kejahatan orang ini Sesungguhnya engkau
maha kuasa atas segala sesuatu
setelah memberitahu doa yang diucapkan
kemudian si Baduy pergi meninggalkan Al
hajat dan rombongannya
kisah selanjutnya
di suatu pagi yang cerah Abu Nawas duduk
santai di depan rumahnya kemudian sang
istri menghampiri dengan membawakan
secangkir teh hangat
wahai suamiku sepertinya ada yang sedang
kau pikirkan kata sang istri membuka
percakapan
Abu Nawas yang sedari tadi melamun
segera menyahut ucapan istrinya
Iya nih Aku ingin berkurban di hari raya
Idul Adha tapi uangku cuman sedikit
balas Abu Nawas
Idul Adha kan masih setengah tahun lagi
beli saja Anak Domba tentu harganya
lebih murah nanti kalau pas Idul Adha
Anak Domba tersebut pasti sudah besar
ujar sang istri menyarankan
benar juga katamu timbal Abu Nawas
Baiklah aku akan ke pasar hewan sekarang
juga sambungnya
Sesampainya di pasar hewan Abu Nawas
terlihat sibuk berkeliling mencari anak
domba yang harganya sesuai dengan isi
kantongnya
Waduh susah Tuan Kalau cari Anak Domba
dengan uang segitu kalau Tuhan mau aku
ada tapi anak dombanya kurus kata si
pedagang
mana coba aku lihat minta Abu Nawas si
pedagang lalu memperlihatkan Anak Domba
kurus miliknya
kurus sekali dan tubuhnya juga kecil
dibanding Anak Domba pada umumnya pikir
Abu Nawas Bagaimana Apakah Tuhan
berkenan tanya si pedagang
mulanya
Abu Nawas ragu tapi karena hanya
domba ini yang bisa didapatkan mau tak
mau Ia pun terpaksa membelinya ia pikir
nanti kalau dirawat dengan baik dan
dikasih makan yang banyak anak domba
tersebut pasti akan menjadi besar dan
gemuk
setelah transaksi selesai Abu Nawas
segera membawa pulang anak dombanya
Wahai istriku ini saya sudah mendapatkan
anak domba ucap Abu Nawas sang istri pun
ikut gembira melihatnya
engkau harus rajin memberinya makan
Jangan sampai telat biar anak domba ini
menjadi gemuk pesan sang istri
Abu Nawas lalu membuat kandang disamping
rumah untuk tempat tidur anak domba
miliknya tapi untung tak dapat diraih
Malang tak bisa ditolak Belum dua hari
Abu Nawas memeliharanya tiba-tiba Anak
Domba itu hilang dicuri orang dapat
dibayangkan betapa sedihnya hati Abu
Nawas
peristiwa itu terjadi pada malam hari ia
melihat ada seseorang mencurigakan
mendekati kandang lalu si pencuri
mengambil Anak Domba dan langsung
membawanya kabur Abu Nawas berusaha
mengejarnya namun Si Pencuri telah jauh
menghilang sebenarnya Abu Nawas sempat
mengenali wajah Si Pencuri dia tak lain
adalah
tetangganya sendiri yaitu Abu
Jahal Namun karena Abu Nawas tak punya
cukup bukti ia tak berani gegabah
menuduhnya
tega benar Abu Jahal Padahal aku
membelinya dengan susah payah Sesal Abu
Nawas dalam hati
Abu Nawas kemudian memutar otaknya untuk
menjebak Abu Jahal seminggu pun berlalu
Abu Nawas masih belum juga menemukan
solusinya
suatu hari datanglah Tuan Hamid ke
rumahnya Hai Abu Nawas nanti malam
jangan lupa datang ke rumah saya akan
mengadakan syukuran tutur Tuan Hamid
Insya Allah saya akan datang siapa saja
yang diundang tanya Abu Nawas kamu tuan
Hakim dan Abu Jahal jawab Tuan Hamid
kemudian Tuan Hamid berlalu meninggalkan
Abu Nawas
setelah mendapat undangan Tuan Hamid
terbesit di benak Abu Nawas akan sebuah
ide yang cemerlang untuk menjebak Abu
jahil saat malam tiba Abu Nawas pun
berangkat ke rumah tuan Hamid ternyata
Abu Jahal dan Tuan Hakim sudah berkumpul
di sana Abu Nawas langsung disambut Tuan
Hamid dan dipersilahkan duduk di depan
meja makan Abu Nawas kemudian duduk
bersama Abu Jahal dan Tuan Hakim
Hai Abu Nawas Saya dengar anak dombamu
dicuri maling Kasihan sekali ledet Abu
Jahal
mendengar itu Abu Nawas
diam saja tak
menanggapinya
Benarkah itu Abu Nawas Kapan kejadiannya
tanya Tuan Hakim benar Tuan Hakim
kejadiannya sudah sekitar seminggu yang
lalu jawab Abu Nawas tidak lama kemudian
dari dalam rumah tuan Hamid membawakan
sop kambing dan dihidangkan di meja
makan
kelihatannya sedap sekali aku sudah
tidak tahan untuk memakannya teriak Abu
Jahal kegirangan
kalau melihat sop kambing yang lezat ini
aku jadi teringat anak dombaku yang
hilang ujar Abu Nawas mengawali
bualannya tapi sayang Anak Domba ku
hilang dicuri orang Padahal Abu Nawas
sengaja menghentikan ucapannya
padahal apa Abu Nawas tanya Tuan Hakim
penasaran
padahal Anak Domba kepunyaanku itu tidak
ada bandingannya Desa antero Baghdad ini
badannya gemuk matanya bersinar dan
bulunya lebat bagaikan Sutra Siapa saja
yang melihatnya pasti ingin memilikinya
lanjut Abu Nawas
Waduh Sayang sekali aku belum melihatnya
ujar Tuan Hakim mengomentari cerita Abu
Nawas
itu belum seberapa Tuhan Hakim disaat
bulan purnama Anak Domba kesayanganku
itu bisa mendendangkan qasidah ucap Abu
Nawas melanjutkan kualanya Mendengar hal
itu Tuan Hakim dan Tuan Hamid semakin
tercengang mereka berdua merasa sangat
kagum tapi situasi semacam itu membuat
Abu Jahal menjadi panas hatinya Sebab
Dia tahu persis bahwa Anak Domba milik
Abu Nawas
sama sekali tidak seperti yang
diceritakan
Abu Jahal merasa tidak terima apabila
Abu Nawas disanjung karena cerita
bohongnya hingga Abu Jahal tak sadar
sampai dia keceplosan dasar pembual
Jangan percaya Abu Nawas telah
membohongi kalian dengan cerita palsu
teriak Abu Jahal
Tuan Hakim dan Tuan Hamid menanggapi
ucapan Abu Jahal
yang benar yang mana nih Abu Jahal
bilang ceritamu palsu tanya Tuan Hakim
kepada Abu Nawas untuk apa saya cerita
palsu andai saja anak dombaku masih ada
pasti Tuhan Hakim akan percaya jawab Abu
Nawas memancing Iya sih Benar juga balas
Tuan Haki membenarkan ucapan Abu Nawas
namun lagi-lagi Abu jahil semakin panas
dibuatnya apalagi dengan mudahnya Tuhan
Hakim percaya dengan jualan Abu Nawas
Tuan Hakim cerita Abu Nawas itu palsu
Jangan mudah percaya protes Abu Jahal
Apa buktinya kalau cerita Abu Nawas itu
palsu tanya Tuan Hakim
sebab anak dombanya ada padaku Tuhan
Hakim jawab Abu Jahal
Nah sekarang terungkap sudah siapa
sebenarnya pencuri anak dombaku teriak
Abu Nawas
spontan muka Abu jahil berubah menjadi
pucat ia tak menyadari bahwa bantahannya
terhadap cerita Abu Nawas justru membuka
kedok dirinya ternyata Abu Nawas
dan
Tuan Hakim telah bekerjasama membuat
skenario untuk menjebak Abu Jahal Tuan
Hakim pura-pura percaya dengan cerita
Abu Nawas yang tidak masuk akal itu
semua semata-mata agar Abu Jahal masuk
dalam perangkapnya Hai Abu Jahal
sekarang juga kembalikan Anak Domba
milik Abu Nawas dan kamu siap-siap
menerima hukuman tentang Tuhan Hakim
kepada Abu Jahal
akhirnya Abu Jahal mengembalikan Anak
Domba tersebut dan menjalani hukuman
penjara selama 3 bulan
kisah selanjutnya
dikisahkan beberapa orang dari pemuka
agama dan tokoh masyarakat yang sering
berselisih dengan Abu Nawas sedang
berunding untuk menyusun sebuah rencana
mereka ingin mencemooh Abu Nawas di
hadapan orang banyak
kawan-kawan aku ada ide kita adakan
seminar dan kita suruh Abu Nawas
berpidato nanti kita lemparkan
pertanyaan-pertanyaan yang sulit usul
salah satu dari mereka
tapi seminarnya membahas tentang apa
kalau soal Ilmu agama Abu Nawas pasti
menguasai ujar yang lain
Bagaimana kalau membahas tentang ilmu
astronomi pasti dia akan kelimpungan
dengan begitu dia akan ditertawakan oleh
orang-orang yang hadir tutur orang
tersebut
Iya saya setuju itu ide yang bagus
timbal yang lain
akhirnya mereka pun
mendatangi rumah Abu
Nawas untuk menjalankan rencananya
begini Abu Nawas kedatangan kami ke sini
untuk memintamu berpidato di dalam
seminar Apakah kau bersedia kamu kan
terkenal orang pandai Abu Nawas makanya
kami memintamu yang berpidato pinta
mereka kepada Abu Nawas
sejenak Abu Nawas terdiam ia merasakan
firasat ada yang tidak beres dengan
tujuan mereka
Tapi kalau ia menolak pasti mereka akan
sesumbar sama orang-orang bahwa Abu
Nawas adalah pengecut
Baiklah aku bersedia Kapan acara
seminarnya diadakan tanya Abu Nawas
besok siang Abu Nawas Jangan sampai
tidak datang ya Balas mereka
hari yang ditentukan pun tiba
orang-orang ramai berkumpul untuk
mendengarkan pidato Abu Nawas ketika Abu
Nawas datang ia langsung dipersilahkan
naik ke atas mimbar
ini saatnya kita mempermalukan Abu Nawas
kita akan melemparkan beberapa
pertanyaan yang sulit ujar salah satu
dari mereka
setelah Abu Nawas berdiri di atas mimbar
Ia pun memulai pidatonya
para hadirin Apakah kalian tahu apa yang
akan saya katakan tanya Abu Nawas tentu
saja kami tidak tahu jawab mereka
serempak
Kalau kalian tidak mengetahuinya maka
tidak ada manfaatnya dari perkataanku
Abu Nawas
pun lalu turun dari mimbar
para pemuka agama dan tokoh masyarakat
yang sejatinya akan mengerjainya menjadi
marah dengan ulah Abu Nawas mereka lalu
mendatangi Abu Nawas dan mempertanyakan
sikapnya itu kenapa kok bersikap seperti
itu Abu Nawas tanya mereka
Kalian kan mengaku pintar namun kalian
tidak tahu apa yang akan aku katakan
lalu apa gunanya aku berpidato ucap Abu
Nawas kemudian Abu Nawas meninggalkan
acara seminar tersebut
hari berikutnya mereka kembali menemui
Abu Nawas mereka berpura-pura meminta
maaf dan meminta Abu Nawas untuk kembali
berpidato Abu Nawas pun menyetujuinya
hari berikutnya acara seminar pun
diadakan kembali setelah Abu Nawas naik
ke atas mimbar ia memulai berpidato
para hadirin Apakah kalian tahu apa yang
akan saya katakan tanya Abu Nawas Iya
kami tahu jawab mereka serempak kalau
kalian sudah mengetahui apa yang akan
aku katakan lalu apa gunanya Aku Berbeda
toh cuman buang-buang waktu saja ujar
Abu Nawas Ia pun lantas turun dari
mimbar dan berjalan pulang
para hadirin kembali dibuatnya bingung
dengan kejadian tersebut
susah sekali mempermalukan Abu Nawas ada
saja cara dia menghindar keluh Mereka
tiba-tiba salah satu dari mereka ada
yang berkata
Saya punya ide yang bagus begini
kawan-kawan kalau Abu Nawas bertanya
apakah kalian tahu apa yang akan saya
katakan kita bagi dua kelompok kelompok
pertama menjawab Kami tidak tahu
kelompok yang kedua menjawab iya kami
tahu pasti Abu Nawas akan kelimpungan
usulan tersebut disambut baik oleh
mereka itu itu yang sangat bagus saya
sangat setuju sahut mereka lalu mereka
kembali mendatangi Abu Nawas untuk
memintanya berpidato
Baiklah tapi ini yang terakhir kalian
sudah mengundangku tiga kali ucap Abu
Nawas di hari berikutnya para hadirin
telah menunggu Abu Nawas ini adalah
kesempatan terakhir mereka untuk
mencemooh Abu Nawas setelah Abu Nawas
datang ia langsung naik ke atas mimbar
dan berpidato
para hadirin Apakah kalian mengetahui
apa yang akan saya katakan
mereka semua sudah siap untuk pertanyaan
ini sesuai rencana sebagian kelompok
menjawab iya kami tahu dan sebagian
menjawab Kami tidak tahu mereka mengira
telah berhasil menjatuhkan Abu Nawas
ternyata jawaban tersebut tidak membuat
Abu Nawas jadi kelimpungan ia bahkan
malah tertawa
Baiklah kalau begitu kalian yang sudah
mengetahui apa yang akan saya katakan
agar memberitahu kepada yang belum tahu
ucap Abu Nawas Ia pun kemudian langsung
turun dari mimbar dan berjalan pulang
dengan tenang
mereka yang berencana mempermalukan Abu
Nawas dibuat terheran-heran dengan
kecerdikannya
para tokoh masyarakat dan pemuka agama
yang sering berselisih dengan Abu Nawas
kemudian memutuskan untuk menemuinya
kembali
Abu Nawas kita kan sama-sama tahu
terkadang kita
berselisih pendapat
dengan kamu namun dengan aksimu hari ini
kami sepakat bahwa kamu adalah orang
yang memiliki segudang kecerdikan tapi
kami semua penasaran Abu Nawas
sebenarnya apa sih yang akan kau katakan
tanya mereka
Abu Nawas pun tertawa dan berkata
yang ingin aku katakan kalian semua
sudah tahu yaitu kalian semua bermaksud
mencemoohku betulkan makanya aku
melemparkan pertanyaan tersebut berulang
kali dari awal pertama kalian datang aku
sudah punya firasat kalau kalian punya
rencana tidak baik
jelas-jelas aku sering berselisih dengan
kalian Tapi kalian tiba-tiba memintaku
berpidato di hadapan kalian belum lagi
tema yang diminta
kalian adalah
astronomi ini sudah tidak masuk akal
Pasti kalian ada maksud untuk
mempermalukan aku di hadapan orang-orang
dengar ya kawan-kawan berselisih
pendapat itu hal yang wajar jangan
sampai dijadikan permusuhan kata Abu
Nawas menasehati
mendengar penuturan Abu Nawas mereka
kaget dan tak menyangka bila Abu Nawas
bisa menebak rencananya Mereka pun
menyadari akan kesalahan yang diperbuat
dan meminta maaf kepada Abu Nawas Sekian
dulu perjumpaan kita kali ini sampai
bertemu lagi di kisah selanjutnya Terima
kasih yang sudah subscribe dan setia
menonton channel ini wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Debat Dengan Orang Badui
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Debat Dengan Orang Badui dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-debat-dengan-orang.html
Posting Komentar