Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita KISAH 25 NABI, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah
link : Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah
Demikianlah Artikel: Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah
Anda sekarang membaca cerita Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/sedih-wafat-di-bulan-ramadhan-putri.html
Judul : Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah
link : Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah
Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh tidak ada bulan yang begitu
dirunkan selain bulan Ramadan bulan
Romadhon adalah bulan yang penuh dengan
kemuliaan namun di bulan Ramadhan juga
terdapat banyak peristiwa penting dalam
bersejarah di dalam agama Islam
salah satunya adalah wafatnya putri
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
dengan Ummul mukminin Sayyidah Khadijah
ruqyah lahir pada tahun 20 sebelum
Hijriah dan 7 tahun sebelum Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
mendapatkan kenabiannya
pertama kali dinikahkan dengan sepupunya
yaitu utbah Bin Abu Lahab
ketika Rasul
mendapatkan kenabiannya maka ruqyah pun
ikut memeluk agama Islam namun sayangnya
sang suami tidak ikut memeluk Islam
kedua mertuanya yaitu Abu Lahab dan Ummu
Jamil justru memfitnah dan mencelakaikan
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
hingga akhirnya turunlah surat al-lahab
setelah turunnya surat itu Abu Lahab
semakin murka kepada Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam Ia pun
kemudian memerintahkan anaknya untuk
menceraikannya Abu Lahab berkata kepada
anaknya hubungan kita terputus jika kau
tidak menceraikan anak perempuan
Muhammad
dikisahkan kala itu para tokoh pembesar
keluarga Abdul Muthalib berdatangan ke
rumah Rasulullah untuk dapat berpesan
dengan Putri Paman mereka yakni Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam sesepuh
mereka ataupun orang yang tertua dalam
keluarga yaitu Abu Thalib datang
mendekat kepada Rasulullah Soraya
berkata
wahai keponakanku engkau telah
menikahkan Zainab dengan Abu Al Ash bin
rabbit dan Ia merupakan menantu terbaik
tetapi para sepupumu yang lain merasa
engkau pun harus memberikan kepada
mereka seperti yang telah engkau berikan
terhadap Ibnu
mereka juga tidak kalah mulia dan
terhormat dari Ibnu rapinya Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam pun menjawab
engkau benar wahai Pamanku seperti
kebiasaan Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam dalam menikahkan para putrinya
beliau meminta izin kepada kedua
putrinya tentang pernikahan mereka
dengan Putra Paman mereka yaitu Abdul
uzza uzbah dan uthaibah Putra Abu Lahab
kedua putri Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam itu Bukalah Putri yang
berani menentang perintah ayah mereka
atau menimbulkan kesulitan bagi keluarga
dan sanak familinya diam dan tenang
adalah jawaban mereka
Beberapa hari kemudian pernikahan mereka
pun berlangsung dengan tenang dan
tentram Saidah Rukayah dinikahi oleh
utsbah Bin Abu Lahab sementara ummukul
sum dinikahi oleh saudaranya yaitu
kutaibah sang ayah yang penyayang yaitu
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam memberkahi pernikahan ini
beliau Shallallahu Alaihi Wasallam
menyerahkan perlindungan kedua putrinya
tersebut kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala demikian pula Sayyidah Khadijah
yang melepaskan kedua putrinya dengan
tetesan air mata
[Musik]
lebih banyak
meluangkan waktu untuk
memberi perhatian kepada sang suami yang
terpercaya dengan menjamin ketenangan
dan kedamaian saat beliau Shallallahu
Alaihi Wasallam melakukan ibadah kepada
Allah Subhanahu Wa Ta'ala di samping itu
Sayyidah Khadijah merawat putri
terakhirnya yang tinggal bersamanya yang
menjadi penghibur dan penyejuk hati
baginya Ia adalah Fatimah az-zahra yang
pada saat itu masih kecil manja dan
dicintai oleh sang ayah pada awalnya
Sayyidah Khadijah kurang berkenan dengan
pernikahan itu soalnya beliau membenci
perilaku ibu utsbah yaitu Ummu Jamil
binti Arab istri Abu Lahab itu terkenal
berperangi buruk dan jahat beliau
khawatir putrinya akan memperoleh
sifat-sifat buruk dari ibu mertuanya
Abu Lahab yang gampang emotion ini kerap
menghasut orang-orang Mekkah agar
memusuhi nabi dan para sahabat begitu
pula istrinya yaitu Ummu Jamil ia selalu
berusaha mencelakai Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam kisah lain
menyebutkan begitu Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam menerima
risalah dari Allah subhanahu wa ta'ala
dan menyuruh umat manusia kepada agama
yang benar berkumpullah kaum Quraisy dan
mulai menyusun konspirasi jahat terhadap
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
salah seorang juru bicara mereka berkata
sesungguhnya kalian telah melepaskan
beban Muhammad karena itu Kembalikanlah
putri-putrinya agar ia sibuk mengurus
mereka mereka segera menemui ketiga
menantu Rasulullah Shallallahu alaihi
wasallam dan mengatakan ceraikanlah
istrimu dan kami akan menikahkanmu
dengan wanita Quraisy mana saja yang
Engkau kehendaki
menolak untuk memulangkan Zainab kepada
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
karena ia telah memilih Zainab melebihi
seluruh wanita Korea Adapun kedua Putra
Abu Lahab segera mengiyakan tawaran
mereka utsbah memilih calon istri untuk
menggantikan Rokayah ia memilih seorang
gadis dari keluarga Said Bin Ash
akhirnya kedua putri Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam itupun
kembali kepada keluarganya sebelum
sempat berbulan madu
bagi keluarga
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam
yang jujur dan beriman ujian dan cobaan
di jalan Allah itu hanya semakin
meningkatkan ketabahan dan keteguhan
mereka
sejak masa-masa awal biasa ataupun
pengangkatan Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi Wasallam sebagai Rasul Rasulullah
telah mengatakan kepada Khadijah sang
istri tercinta waktu istirahat telah
lewat wayang Khadijah Saidah Khadijah
pun mengerti yang dimaksud oleh kalimat
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
ini seindah Khadijah pun meneguhkan hati
untuk selalu berdiri di samping sang
suami nabi yang mulia Saidah Khadijah
selalu menguatkan Rasulullah dan
meringankan beban yang beliau hadapi
sehingga hilanglah duka yang beliau
rasakan kedua Putri Khadijah yaitu
Rukayah dan Ummul qulsum juga mengerti
apa yang sedang dikerjakan oleh kedua
orang tua mereka mereka tahu sejauh mana
penderitaan yang dihadapi oleh keluarga
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam akibat berbagai bentuk
penindasan gangguan dan siksaan yang
diperbuat oleh kaum
densana keluarganya
Abu Lahab dan istrinya serta musyrikin
Quraisy mengira dengan dipulangkan kedua
putrinya Rasulullah akan menderita
Rasulullah tidak menderita karena
dipulangkan kedua Putri beliau
perceraian mereka tidaklah menyusahkan
bagi beliau Shallallahu Alaihi Wasallam
karena Allah justru telah menyelamatkan
mereka dari ujian untuk hidup bersama
dengan Putra Abu Lahab dan istrinya
yaitu si wanita pembawa kayu bakar yang
jahat tak lama setelah itu Utsman bin
Affan menikahi Sayyidah ruqayyah Putri
kedua Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam Ini mendapat jodoh yang jauh
lebih baik Usman adalah laki-laki sholeh
dan mulia salah satu Pemuda Quraisy dari
keturunan yang paling terhormat salah
satu dari delapan orang yang paling awal
masuk Islam dan salah satu dari 10 orang
yang diberi kabar gembira akan masuk
surga nama lengkap dan nasabnya itu
Utsman bin Affan bin Abi Al Ash bin
Umayyah bin Abdi Syam dari gelar Ayah
Utsman bin Affan bertemu nasab dengan
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
yaitu pada Abdi Manaf Ibnu qusay Adapun
dari jalur Ibu beliau bertemu nasab
dengan Rasulullah pada Abdul Muthalib
Ibnu Hasyim karena neneknya dari pihak
ibu adalah al-baida Ummu Hakim binti
Abdul Muthalib yaitu kakek Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam tentang
Sayyidina Utsman Abdullah bin Mas'ud
mengatakan Usman adalah orang yang
paling rajin menyambung tali silaturahmi
diantara kami Ia adalah salah seorang
yang beriman berdakwah dan selalu
mengerjakan kebaikan
Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala
mencintai orang-orang yang berbuat
kebaikan di samping memiliki nasab yang
terhormat dan memiliki sifat-sifat yang
baik
sebagaimana dikatakan orang tentang
dirinya Usman adalah orang yang berwajah
cerah berbudi pekerti Mulia Hartawan dan
sempurna secara fisik ketika serial
Utsman bin Affan mendatangi kediaman
Rasulullah untuk menjadi menantu beliau
dengan menikahi putrinya yaitu Rukayah
binti Rasulullah beliau Shallallahu
Alaihi Wasallam pun menerima dan
menikahkan Usman dengan putrinya beliau
Shallallahu Alaihi Wasallam memberkahi
mereka dalam pernikahan yang bahagia itu
ada yang mengatakan bahwa tidak pernah
ada pasangan suami istri yang lebih
sempurna dan lebih menyenangkan
dibandingkan dengan mereka dalam
pernikahan itu pun para wanita
melantunkan bait-bait syair yang paling
indah
pasangan terbaik yang pernah
dilihat manusia adalah Rukayah dan
suaminya yaitu
Sayyidina Utsman bin Affan reaksi kaum
musyrikin terhadap pernikahan ini adalah
dengan semakin keras dalam menindas dan
menyiksa setiap orang yang memeluk Islam
bahkan termasuk kepada Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam
penderitaan kaum muslimin pun Bertambah
berat dengan tekanan dan penindasan kaum
kafir Quraisy ketika Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam melihat
siksaan yang diderita oleh para sahabat
semakin berat dia bersabda jika kalian
pergi ke tanah habasyah kalian akan
bertemu
dengan seorang raja yang di
sisinya Tidak seorangpun mendapat
kezaliman negeri itu adalah tanah
persahabatan hingga Allah memberikan
jalan keluar dari apa yang kalian alami
Utsman bin Affan adalah orang pertama
melakukan hijrah dengan ditemani sang
istri yaitu ruqyah yang baru beberapa
hari menikah rombongan Muhajirin ke
habasyah ini membawa 11 orang wanita
mereka meninggalkan kesenangan hidup
berupa harta anak dan keluarga serta
negeri menegakkan agama Allah Subhanahu
Wa Ta'ala Anas bin Malik meriwayatkan
Utsman bin Affan
keluar bersama istrinya
yaitu Rukayah putri Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam menuju
negeri habasyah lama Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam tidak
mendengar kabar kedua orang itu kemudian
datang seorang wanita Quraisy berkata
Wahai Muhammad aku telah melihat
menantumu bersama istrinya Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya
Bagaimanakah keadaan mereka ketika kau
lihat wanita itu menjawab Dia telah
membawa istrinya ke atas seekor keledai
yang berjalan perlahan sementara ia
memegang kendalinya maka Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
Allah menemani keduanya sesungguhnya
Utsman adalah laki-laki pertama yang
hijrah membawa istrinya sesudah Luth
Alaihissalam
Setibanya di habasyah mereka memperoleh
perlakuan yang sangat baik dari Raja
habasyah pasangan ini dikaruniai seorang
anak laki-laki yang diberi nama Abdullah
Sejak saat itu Rukayah berkuniah Ummu
Abdullah Mereka pun hidup tenang dan
tentram hingga datanglah berita
bahwa
keadaan kaum muslimin di Mekah telah
aman mendengar berita tersebut disertai
Kerinduan kepada kampung halaman maka
Usman pun memutuskan bahwa kafilah
muslimin yang dipimpinnya itu akan
kembali ke Mekkah Mereka pun kembali
namun apa yang dijumpai berbeda dengan
apa yang mereka dengar ketika di
habasyah Pada masa itu mereka
menyaksikan keadaan kaum muslimin yang
mendapatkan penderitaan lebih parah lagi
gangguan dan penyiksaan atas umat Islam
semakin meningkat sehingga rombongan ini
tidak berani memasuki Ka'bah pada siang
hari ketika malam telah menyelimuti Kota
Mekah telah mereka mengunjungi rumah
masing-masing yang dirasa aman
dikisahkan sekembalinya Sayyidah Rukayah
ke rumah ayahnya dengan penuh Kerinduan
dan susah payah kedua saudarinya yaitu
Ummu Kulsum dan Fatimah sangat gembira
Bertemu Dengannya mereka merangkul dan
mendekat ruqyah dengan air mata yang
mengalir meski telah berusaha untuk
menahan diri Rukayah melepaskan diri
dari rangkulan mereka dan bertanya
dengan penuh rasa penasaran dimana
ayahku di manakah Ibuku Mereka pun
menjawab ayahmu baik-baik
saja beliau
sedang keluar untuk menemui mereka yang
baru saja pulang bersamamu dari tanah
habasyah namun bibir mereka bergetar dan
menyembunyikan ratapan Sayyidah Rukayah
kembali bertanya dengan hati yang mulai
khawatir Ibuku Dimanakah Ibuku pemukul
sum menunduk dan Diam Tanpa menjawab
sepetah kata pun Adapun Sayyidah Fatimah
meninggalkan ruangan sambil menangis
saat itulah Rukayah berhenti bertanya ia
berjalan gontai menuju kamar almarhumah
ibunya Ia pun berpaling di atas panjang
dengan pandangan kosong dan hampa sampai
akhirnya datanglah sang ayah yakni
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
dengan sangat Simpati Rasulullah
menyingkirkan batu-batu kepedihan yang
menyesakkan dada putrinya itu air mata
kesedihan dan duka mengalir deras dari
kedua matanya lalu ia mendekat dada yang
mulia dan lapang itu Rukayah kembali
menjadi tenang dan sabar
datanglah sang suami yaitu Utsman bin
Affan mengusap air mata Rukayah saat air
mata itu membasahi jiwanya yang mengalir
dalam hati karena kepergian sang Ibu
yakni Ummul mukminin Khadijah
radhiyallahu anha junjungan seluruh
wanita Quraisy Tak lama kemudian kaum
muslimin memutuskan berhijrah ke Madinah
ruqyah juga ikut hijrah bersama suaminya
hingga dia menjadi wanita yang hijrah
kedua kali Rasulullah mengizinkan
Keluarga dan para sahabatnya untuk
hijrah ke Madinah Al Munawarah salah
satu Muhajirin yang paling awal
melakukan hijrah adalah Utsman bin Affan
dan istrinya yaitu ruqayyah binti
Rasulullah mereka berharap mendapatkan
kehidupan yang lebih baik bahagia dan
tenang sehingga hari-harinya mampu diisi
dengan ibadah baik untuk dunia maupun
akhirat hari-hari pertama saat mereka
berada di Madinah Al Munawarah merupakan
hari yang penuh kebahagiaan dan
ketenangan mereka hidup bersama Putra
tercinta yaitu Abdullah bin Utsman
keluarga mereka diselimuti oleh cinta
dan kebahagiaan ketika Rasulullah datang
sambil menggendong Putra mereka dengan
penuh kelembutan dan kasih sayang
disertai untaian senyum yang
menentramkan hati kebahagiaan beliau
menimbulkan kebahagiaan bagi
seluruh
kaum Muhajirin maupun Anshar namun
kebahagiaan itu segera sirna saat sang
anak tercinta yaitu Abdullah bin Utsman
yaitu sakit hingga kemudian meninggal
dunia dalam usia 6 tahun Rukayah kembali
mengalami sedihnya perpisahan sesudah
kepergian sang ibu pun menyirami bumi
dengan air mata karena merasakan
pahitnya duka atas wafatnya yang begitu
menekan jiwa kondisinya itu pada
akhirnya menyebabkan Rukayah jatuh sakit
dan menderita demam yang cukup tinggi
tak beberapa lama kemudian bergema
seruan Perang Badar para sahabat
bersiap-siap untuk menghadapi
musuh-musuh Allah namun sakit Rukayah
belum juga sembuh Rasulullah pun
memerintahkan Utsman bin Affan untuk
tetap tinggal menemani dan merawat
istrinya Utsman bin Affan tetap berada
di samping istri tercintanya yang sakit
semakin parah dan mulai dibayang-bayangi
oleh kepergian menghadap sang Maha
Pencipta yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Usman memandangi wajah Rukayah yang layu
dan pucat ketenangan pun hilang dari
hatinya berganti dengan kesedihan yang
menyelimuti segenap jiwanya nafas
terengah yang dihirup oleh Rukayah
dengan susah payah meski samar-samar
menunjukkan dengan gamblang akan
tanda-tanda
kekuatannya ia telah
menepati jalan yang sama dengan jalan
yang dilewati oleh sang ibu yakni Ummul
mukminin Khadijah sebelumnya telah
menuju Keabadian di alam Kerajaan Allah
tuhan seluruh alam sang suami tercinta
yang setia mendampinginya tidak bisa
melihat dengan jelas sang istri karena
terhalang oleh air mata saat itu Rokayah
sedang menghadapi sakaratul maut untuk
menghadap Tuhan yang maha melihat begitu
suara kaum muslimin yang pulang dari
Perang Badar terdengar menggema di
angkasa mengumandangkan kalimat Allahu
akbar pertanda bahwa kemenangan telah
berhasil diraih
binti Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam itu telah sampai waktunya
untuk
mengucapkan selamat perpisahan pada
dunia yang fana ini berjalan menuju alam
akhirat yang penuh Keabadian ruqyah
wafat pada bulan Ramadan tahun kedua
Hijriah di kala Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam masih berada di Medan
Badar berita wafatnya kuliah dikabarkan
oleh Zaid bin haritsah Usman memakamkan
jenazah istrinya pada hari dimana
datangnya Zaid bin haritsah ke Madinah
membawa kabar kemenangan kaum muslimin
pada pertempuran badan ketika Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam mendapatkan
kabar atas wafat putrinya beliau
Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
segala puji bagi Allah
telah dimakamkan
putri-putri dari perempuan-perempuan
yang mulia Sayyidah Rukayah pun
dimakamkan tanpa kehadiran sang ayah
yakni Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam
sekembalinya dari Perang Badar Rasul
bersama Fatimah duduk di samping makam
ruqyah Sayyidah Fatimah az-zahra yaitu
adik ruqayyah duduk di bibir liang kubur
kakaknya di samping Rasulullah
Sallallahu Alaihi Wasallam dan menangis
melihat putrinya menangis Rasulullah
mengusapkan air mata Fatimah yang
menetes dengan ujung pakaian beliau
wafat pada tahun dua Hijriyah Saat
usianya masih belia yakni 21 tahun
kemudian pada tahun tempat Hijriah
adiknya yaitu Ummu Kulsum putri
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam
yang ketiga dinikahi oleh Utsman bin
Affan sehingga Utsman digelari dengan
dzun Nuraini yang bermakna pemilik dua
cahaya Dan demikianlah kisah wafatnya
Sayyidah di bulan suci Ramadan
mudah-mudahan kisah ini memberi manfaat
dan wawasan pengetahuan tentang
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam
dan keluarganya juga mudah-mudahan video
ini bermanfaat bagi kita semua dan
pendengar yang setia demikian
wallahualam Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Demikianlah Artikel: Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/sedih-wafat-di-bulan-ramadhan-putri.html
Posting Komentar